Perkebunan Almirón
"Sayang...rasa tequila perkebunan ini sungguh enak sekali. Kau harus mencobanya. Aku yakin pelanggan club milik mu pasti menyukainya", ucap wanita seksi dengan senyuman menggoda bergelayut manja pada laki-laki di sampingnya.
"Tentu saja. Ini bukan yang pertamakali aku memesan tequila dari perkebunan Almirón. Sudah ke sekian kalinya. Kualitas tequila terbaik".
"Silahkan di nikmati selagi menunggu tuan Jose selesai meeting tuan-nona", ujar Ellios pada klien penting yang sudah biasa memesan tequila dalam jumlah besar hasil produksi Almirón.
Setelah berkeliling perkebunan, Ellios mengajak kedua tamunya menunggu bos-nya di ruang khusus yang biasanya di gunakan untuk para tamu perkebunan sebagai tempat mencicipi produk mereka.
"Pasti pemilik perkebunan ini, sudah banyak berpengalaman dalam hidupnya. Laki-laki tua biasanya memiliki selera unik", ucap gadis itu sambil menggerakkan gelas yang ada di tangannya. Sesekali mencium aroma khas tequila.
Ellios tersenyum mendengar penuturan wanita itu. Dari kejauhan ia melihat bos-nya mendekat.
"Tuan Reus, tuan Jose sudah selesai meeting".
Laki-laki tampan yang di panggil Reus menolehkan kepalanya, begitu pula wanita yang bersamanya.
Reus tersenyum melihat Jose, sementara wanitanya menatap tak berkedip. Wanita itu langsung mengibaskan rambut hitam panjang nya dan menurunkan krah dress ketat yang mencetak tubuhnya, menampakkan belahan dada lebih terekspos lagi.
Senyum menggoda terlihat jelas dari wajah wanita itu. Lipstik merah menyala menambah keseksiannya.
"Selamat sore tuan Jose. Senang bisa bertemu langsung dengan anda", sapa Reus menjabat tangan Jose.
Jose menyambut uluran tangan itu. Senyum tipis nampak dari sudut bibirnya.
"Sebaiknya kita langsung bicara soal pekerjaan di ruangan ku saja tuan Reus".
Reus menganggukkan kepalanya.
"Sayang...apa kau tidak akan memperkenalkan aku pada laki-laki tampan ini. Ternyata pemilik Almirón masih muda dan gagah", ucap wanita yang tak henti menatap Jose dengan dada kian membusung menantang.
Reus memeluk pinggang wanita itu. "Perkenalkan ini kekasih ku".
Jose menatap sekilas wanita itu. Dengan tatapan dingin Jose sedikit menganggukkan kepalanya.
"Tequila mu sangat enak, tuan. Aku langsung menyukainya", ucap kekasih Reus dengan suara mende*ah dan tatapan menggoda.
Jose tidak menggubrisnya. Ia langsung mengajak Reus keruang kerja membicarakan bisnis di antara mereka.
*
Ketika hampir sampai di ruangannya, terlihat Ellios sedang berbincang dengan Lala sekertaris José di mejanya. Lala terlihat serba salah.
Begitu melihat kedatangan Jose dan kliennya, cepat-cepat Ellios menghampiri bos-nya itu dan membisikkan sesuatu di telinga Jose.
Mendengar informasi asistennya nampak jelas perubahan mimik wajah Jose. Kedua alisnya saling bertaut, sementara rahang wajahnya kian mengeras.
Dengan wajah menahan emosi, Jose tetap mengajak tamunya masuk ruang kerja dan membuka handle pintu.
Ceklek..
"Tu–"
Jose menatap tajam Ivana yang sedang berdiri di depan meja kerjanya sambil memegang bingkai foto.
Senyuman di wajah Ivana mendadak hilang.
"Ivana?"
Reus menatap tak percaya siapa yang di lihatnya di ruangan itu. Begitu juga wanita yang bersamanya, tidak bisa menutupi rasa terkejut begitu melihat Ivana berada di ruangan pemilik perkebunan Almirón.
Jose menyadari ketegangan di antara ketiganya.
Detik selanjutnya seakan tersadar, Ivana mendekati Jose dan memeluk erat pinggang laki-laki itu.
"Sayang maafkan aku tidak memberitahu akan datang menemui mu", ucapnya pelan dan terdengar begitu lembut di telinga
Jose mengangkat satu alisnya.
Ivana mendongakkan wajahnya menatap mesra Jose sambil mengerjapkan kelopak matanya sebagai permohonan pada laki-laki itu.
Jose tidak menolak ataupun menginterupsi ucapan gadis itu. Ia hanya diam tak bergeming, namun satu tangannya secara tiba-tiba membalas pelukan Ivana.
Ivana tersenyum. "Sepertinya sekarang kau sangat sibuk, sebaiknya aku pergi. Aku tidak mau mengganggu pekerjaan mu...nanti saja kita bicara", ucap Ivana setengah berbisik. Jemari tangannya mengusap lembut dada bidang Jose yang hanya terdiam.
Siapapun yang melihat gesture tubuh Ivana dan Jose nampak jelas keintiman keduanya.
Sesaat Ivana memejamkan matanya kemudian dengan anggun membalikkan tubuhnya keluar ruang kerja dengan senyum bahagia tersungging di bibirnya.
Reus dan kekasihnya terdiam tak bergeming. Sepasang kekasih itu menatap punggung Ivana dengan tatapan nanar.
Sementara Jose telah duduk di kursi kebesarannya. Menyandarkan punggung dan mengusap tengkuknya.
"Ehem..."
Terdengar deheman Jose. "Silahkan duduk tuan Reus, kita langs–"
"Maaf Jose...saya keluar sebentar", jawab Reus melangkahkan kakinya dengan cepat meninggalkan kekasihnya dan Jose di ruangan itu.
"Sayang kau mau kemana?"
Namun laki-laki itu tetap berlalu, meskipun kekasihnya berusaha mencegah.
Dengan langkah cepat Ivana keluar kantor Jose, menuju mobilnya yang terparkir di carport. Gadis itu tidak menyadari ada seseorang yang mengejar di belakangnya.
"Ivana... Tunggu!"
...***...
Tinggalkan komentar kalian ya. Nanti up lagi. Ada yang tahu nggak siapa kliennya Jose 🤔
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Susi Susiyati
huhhhhhhh,,,,mlah ketemu gorilla sm monyet g tau diri.
2024-05-05
3
nena erna
malaaaah sontoloyo datang .... but .... good job Thor
2023-11-27
0
Imam Sutoto Suro
top deh lanjut thor
2023-09-23
1