Jose melangkah dengan tegap, sesaat melihat para pekerja masih sibuk melakukan muatan ke dalam kontainer.
"Adrian kau awasi mereka. Selesaikan semuanya malam ini juga. Menjelang fajar nanti harus sudah di kirimkan ke tempat masing-masing", tegas Jose memberikan perintah pada mandor perkebunan Almirón sambil berkacak pinggang.
"Siap bos. Jangan kuatir, saya sendiri yang akan mengawasi pekerjaan ini sekaligus mengatur pengiriman", jawab Adrian yang memiliki kulit eksotis latin itu. Tak kalah dengan Jose tubuh Adrian begitu tegap dan atletis.
Jose menganggukkan kepalanya. "Ellios...kau ikut dengan ku sekarang!"
Jose langsung masuk ke dalam mobilnya yang terparkir tidak jauh dari sana, di ikuti Ellios di belakangnya.
Lizzy memperhatikan gerak-gerik laki-laki itu. Ia mendongakkan wajahnya, celingak-celinguk mencari keberadaan Ivana. Ketika melihat bosnya muncul, Lizzy segera berlari menghampirinya.
"Nona Ivana apa yang terjadi? Apa anda baik-baik saja? Apa tuan Jose menyakiti anda?", Cecar Lizzy sangat kuatir.
"Ayo kita pergi dari sini", ucap Ivana melangkahkan kakinya dengan cepat. Ketika melewati Adrian laki-laki itu menyapanya dengan ramah namun Ivana tidak menggubrisnya, hanya Lizzy saja yang melemparkan senyuman pada laki-laki itu.
.
"Aku ingin meningkatkan pengawasan di perkebunan. Kau tambahkan keamanan di setiap sudut wilayah perkebunan, Ellios. Bila perlu di ujung perkebunan bangun pos keamanan. Bagian itu tidak cukup aman jika pengawasan hanya melalui CCTV saja".
"Perintahkan orang juga mengawasi perkebunan Nasviell. Aku merasakan perasaan tidak enak. Sepertinya ada yang sengaja bermain-main dengan ku. Sengaja menghancurkan kawat berduri yang di kerjakan Ivana, dan membuat gadis itu mencurigai ku".
Ellios menganggukkan kepalanya tanda mengerti perintah bos-nya.
"Baik tuan. Besok pagi-pagi sekali saya akan berkoordinasi dengan Adrian", jawabnya.
"Cukup...itu saja yang ingin aku bicarakan dengan mu. Sekarang beristirahatlah. Seharian ini pekerjaan kita sangat banyak. Belum lagi besok", ucap Jose.
"Iya tuan. Tuan juga besok kedatangan klien penting", ucap Ellios sebelum keluar ruang kerja Jose.
Setelah Ellios menutup rapat pintu ruang kerjanya yang berada di hacienda, José menyandarkan punggungnya sementara jemari tangannya mengetuk-ngetuk meja kaca di hadapannya.
Sekilas ia ingat wajah Ivana yang di liputi amarah ketika mendatanginya. Detik berikutnya mengingat raut wajah Ivana setelah mengetahui kenyataan yang sebenarnya. Terkejut dengan mulut terbuka dan melototkan kedua matanya.
Jose tersenyum mengingat manik hazel terang milik gadis itu seakan hendak keluar dari kelopak matanya begitu mengetahui kebenarannya.
"Gadis itu terlalu bersemangat", ucapnya pelan. Di sudut bibirnya melukiskan senyuman.
*
Perkebunan Nasviell...
Ivana menatap di wajahnya di depan cermin. Sejak keluar dari ruang kerja Jose gadis itu lebih banyak diam. Ia tidak bercerita apapun pada Lizzy.
Begitu sampai di hacienda ia tetap tidak banyak bicara, Ivana memilih langsung masuk ke kamarnya membersihkan tubuh dan mengganti pakaian tidur seksi yang mengekspos kulit halus dan mulus milik nya.
Ivana memoleskan cream malam pada wajah dan lotion aroma bunga ke tubuhnya.
Tidak butuh waktu yang lama untuk perawatan diri di malam hari, Ivana memilih langsung merebahkan tubuhnya. Mematikan lampu tidur di atas nakas dan langsung memejamkan mata. Namun mata itu enggan terpejam. Tidak seperti biasanya, jika tubuhnya lelah dengan mudah pasti langsung terlelap.
Ivana tampak gelisah, membolak-balik badannya, berguling di atas tempat tidur berukuran luas tersebut.
"Ah, aku tidak bisa tidur, mata ku sulit sekali untuk di pejam kan malam ini".
Ivana menghidupkan kembali lampu, menumpuk batal sebagai sandaran punggungnya.
Manik coklat terang itu melihat pergelangan tangannya dan mengusap perlahan. Memar akibat cengkraman tangan Jose semakin jelas.
"Bagai mana bisa, ternyata Leo mengenal Jose. Mereka nampak sangat akrab. Kalau tidak akrab mana mungkin Jose menaruh foto mereka di ruangannya", ucap Ivana.
Ivana bangkit dari tempat tidur nya. Jam di dinding menunjukkan pukul dua belas malam. Gadis itu berdiri di dekat jendela menatap kegelapan malam.
Cahaya bulan memberikan sinar nya nampak dari hamparan ladang agave yang baru saja tumbuh.
"Huh...tak terasa sudah satu bulan aku di sini. Dan memang benar dengan cepat aku bisa melupakan semua masalah ku. Melupakan pengkhianatan Marco dan Arciela. Melupakan kegagalan pernikahan...Semua karena perkebunan ini".
"Rasanya aku tidak mau kembali ke Mexico. Aku merasa lebih tenang berada di perkebunan. Meskipun ternyata berkebun tidak semudah membalikkan telapak tangan ku", ucap Ivana sembari menyandarkan kepalanya pada jendela kaca.
Lagi-lagi Ivana menatap pergelangan tangannya yang memar akibat cengkraman tangan Jose.
"Besok aku akan menemuinya. Meminta maaf atas tuduhan ku padanya. Aku tahu salah telah menuduh Jose yang merobohkan kawat berduri itu, padahal ia tidak tahu apapun. Amarah ku sulit sekali untuk di bendung, bahkan aku merobek pakaian nya", lirih Ivana pelan.
"Huhh.Semoga Jose mau memaafkan ku..."
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Atiek As Ardhy
jangan " tamu Jose adalah Marco
yaaa...ketemu mantan jadinya
2024-05-25
0
Triiyyaazz Ajuach
perkebunan Ivana hrs dilengkapi cctv juga tuch
2023-08-18
0
D
ternyata oh ternyata saling memikirkan toh wkwk
2023-02-04
0