"Ahh... S-akit".
"Heiii... siapa kau? Kau mengintip ku?!"
Ivana mendongakkan wajahnya. Manik hazel terang itu membulat sempurna menatap laki-laki tampan berdiri di hadapannya dengan bertelanjang dada. Ivana berulangkali menelan salivanya sendiri. Sesaat mengerjapkan matanya.
"Mungkinkah dia tidak nyata?", batin Ivana.
Bahkan air masih membasahi tubuh laki-laki itu, menetes dari ujung rambut hingga tubuh atletis nya.
Ivana menggelengkan kepalanya. Seakan tak percaya apa yang di lihatnya saat ini. Laki-laki sangat tampan dengan sorot mata tajam penuh selidik sedang menatapnya dengan wajah dingin tak bersahabat.
Ivana merasa terintimidasi dan tertuduh. Layaknya pesakitan yang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Kenapa kau diam? Kenapa kau mengintip ku, hah?"
Lagi-lagi tuduhan bernada ketus terlontar dari mulut laki-laki itu.
Ivana mengerjapkan kelopak matanya. Tersadar. Sekuat tenaga gadis itu menahan rasa sakit di kakinya agar bisa berdiri. Ia bisa, walaupun persendiannya terasa begitu nyeri.
"Siapa yang mengintip mu? Aku jalan-jalan di perkebunan ku sendiri, dan melihat danau. Aku takjub karena ternyata di perkebunan ku ada danau yang sangat indah seperti ini".
Ivana memberikan penjelasan. Sambil merentangkan kedua tangannya, menunjukkan bahwa ia benar tidak melakukan hal-hal salah seperti tuduhan laki-laki itu.
"Perkebunan mu? Apa kau buta. Apa kau tidak bisa membaca tulisan itu, hah? Ck... masih juga berkilah. Akui saja kalau kau memang mengintip ku mandi!"
Ivana menolehkan kepalanya mengikuti telunjuk laki-laki itu. Sontak kedua matanya melotot tak percaya, membaca plang yang bertuliskan perkebunan Almirón.
"Bagaimana mungkin. Aku berkuda dengan Rocky di wilayah Nasviell. Aku tidak membohongi mu. Itu kuda ku–"
Ivana terdiam. Tidak ada Rocky ditempatnya ketika hendak turun tadi. "Di mana kuda ku?", gumamnya pelan.
"Kau mau beralasan apa lagi, hah?", ketus laki-laki itu sambil menyilangkan tangannya ke depan dadanya yang masih polos tanpa mengenakan pakaian.
"Oh my God apa yang sudah aku lakukan. Jangan katakan aku memasuki pekarangan orang lain. Dan laki-laki ini pemiliknya", gumam Ivana dengan suara pelan namun masih bisa terdengar.
"Tepat sekali. Kau memasuki pekarangan orang lain tanpa izin. Kau bisa terjerat kasus hukum!"
Ivana kembali menatap laki-laki yang berdiri di depannya. Gadis itu menyipitkan matanya.
"Apa kau pemilik perkebunan Almirón? Aku bisa menjelaskan semuanya. Aku dan kuda ku sedang berkeliling di perkebunan ku. Karena tidak ada pembatasnya aku malah tersesat ke perkebunan mu. Kau tidak bisa menuntut ku karena ketidak kesengajaan ini. Tidak ada yang aku rugikan. Aku tidak mengambil apapun milik mu, tuan. Sekarang juga aku akan kembali ke Nasviell".
Ivana hendak membalikkan badannya sembari menahan rasa sakit di lutut hingga pergelangan kakinya. Jemari gadis itu menekan pahanya agar tidak merasakan sakit yang berlebihan.
"Kau telah merugikan aku! karena melihatku seperti ini. Aturan perkebunan Almirón...siapapun yang telah berani memasuki kawasan perkebunan tanpa izin harus berurusan dengan hukum tak kecuali wanita pembohong seperti mu", ketus Jose.
Ivana menolehkan kepalanya, menghentikan langkah kaki yang tertatih.
"Kau tidak bisa menuntut ku! Aku tidak melakukan apapun yang merugikan mu, tuan–"
"Jelas-jelas aku di rugikan. Kamu melihat tubuh ku setengah telanjang. Kamu memasuki perkebunan ku tanpa izin. Dan kau pembohong, mana ada kuda mu di sini. Nyatanya kau sendirian, nona!", hardik Jose dengan nada meninggi dan intimidasi menyerang Ivana.
"Arghh...Terserah kau dan tuduhan mu itu. Aku tidak perduli. Huhh... Ternyata benar yang aku dengar, kau ini laki-laki brengsek! Katakan saja berapa harga yang harus aku bayar atas kerugian mu tuan Jose Miguel Almirón, asisten ku akan mengurusnya", ketus Ivana kesal.
"Heh!"
"Kau pikir aku mengharapkan uang mu? Berapapun yang kau berikan tidak akan mampu menebus kerugian ku akibat ulah mu, gadis mesum!!!"
Ivana melototkan kedua matanya. "K-au..."
"Kau wanita mesum!!!", hardik Jose dengan cuek membalikkan tubuhnya. Sesaat kemudian laki-laki itu menoleh kan kepalanya. "Segera tinggalkan perkebunan ku sebelum orang ku menyeret mu keluar. Ingat... jangan ambil apapun yang bukan milik mu!"
Jose melanjutkan langkah kakinya, berlalu menjauh dari Ivana yang menatapnya dengan nanar.
Hati Ivana bergemuruh panas. Ia marah ketika Jose berulangkali mengatakannya mesum bahkan menuduhnya hendak mengambil sesuatu dari tempat itu.
"Argh...kau laki-laki brengsek lainnya yang aku temui dalam hidupku!", teriak Ivana kesal.
Kedua netra nya menatap punggung lebar Jose yang kian menjauh darinya.
Ivana menolehkan kepalanya, melihat sekitar.
"Aku harus kembali ke Nasviell. Laki-laki gila itu pasti tidak main-main dengan ucapannya, aku tidak mau orangnya menyeret ku", ucap Ivana berusaha kembali menaiki jalan yang menanjak untuk keluar dari perkebunan Almirón.
Setelah berusaha akhirnya ia berhasil juga. Di kejauhan terdengar suara Héctor memanggil namanya.
"Aku di sini Héctor..."
Héctor yang berada di punggung kuda segera melompat turun begitu melihat bosnya berjalan tertatih tatih.
"N-ona..apa yang terjadi? Saya melihat Rocky kembali tanpa anda".
"Aku terperosok karena melihat danau. Pasti Rocky panik dan meninggalkan aku di Almirón", ujar Ivana menerima bantuan mandornya itu untuk naik ke atas kuda.
"Sebaiknya nona langsung kembali ke hacienda, kaki nona terluka harus segera di obati. Nona Lizzy sudah kembali dari Mexico ia datang bersama insinyur pertanian", ucap Héctor.
"Iya. Kau sendiri bagaimana?"
"Tidak usah memikirkan saya nona. Saya sudah biasa berjalan jauh", jawab Hector mempersilahkan Ivana duluan.
...***...
To be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Edah J
Apa Jose sudah tahu siapa Ivana sebenarnya yaa?
soalnya kan udah lebih seminggu hehehe 😁✌️
2024-07-09
0
Imam Sutoto Suro
good luck thor lanjutkan
2023-09-18
2
Triiyyaazz Ajuach
mulutmu Jose pedes amat
2023-08-18
0