Mobil bertuliskan Perkebunan Almirón yang di kendarai Adrian berhenti di carport yang berada di sisi bangunan yang merupakan kantor pemilik perkebunan tempatnya bekerja.
"Adrian, kau lanjutkan saja pekerjaan mu. Aku akan menemui Jose di ruangannya", ujar Sebastian.
Adrian menganggukkan kepalanya. "Baik tuan. Kalau begitu saya permisi".
Sebastian langsung masuk ke kantor pemilik perkebunan Almirón sekaligus teman baiknya.
Tanpa mengetuk pintu laki-laki itu menyelonong masuk keruangan luas yang di dominasi warna coklat tua itu.
Nampak laki-laki tampan berwajah dingin duduk di belakang meja kerja berukuran luas, terlihat sedang menandatangani berkas-berkas yang sudah menumpuk di atas mejanya. Melihat Sebastian yang datang, ia menghentikan aktivitasnya. Laki-laki itu tidak lain Jose Miguel Almirón. Pemilik perkebunan terluas di dataran tinggi Jalisco Guadalajara.
"Bagaimana, apa hasilnya Sebastian?"
Sebastian tidak langsung menjawab pertanyaan Jose, laki-laki yang berprofesi sebagai pengacara tersebut lebih memilih menuju meja di sudut ruangan dan menuang tequila ke gelas.
Sambil membawa gelas berisi tequila, Sebastian duduk di hadapan Jose dan menyilangkan kakinya.
"Apa yang di sampaikan mandor mu itu benar. Orang yang di temui mereka adalah pemilik perkebunan Nasviell".
Jose mencerna informasi yang di berikan Sebastian. Alis tebal laki-laki itu bertaut. Jemari tangannya mengusap-usap dagu.
"Siapa dia? Yang aku tahu perkebunan itu masih milik Leonel. Tapi Leonel sudah lama meninggal dunia. Makanya aku mau membeli Nasviell daripada hancur seperti itu. Kau sendiri kan tahu, beberapa kali aku mengutus orang menemui pamannya untuk membeli Nasviell, namun Nasviell tidak mereka di jual. Kenapa sekarang ada orang yang mengaku-ngaku sebagai pemilik nya".
"Bisa jadi keluarganya berubah pikiran dan menjual pada orang lain. Pemilik perkebunan Nasviell sekarang seorang wanita muda yang sangat cantik. Aku sarankan kau jangan terlibat dengannya, dia wanita yang sulit teman. Kelihatannya Ia tidak bisa di intimidasi oleh siapapun".
"Heh...kita lihat apa yang bisa dia lakukan pada perkebunan yang sudah mati itu", jawab José tersenyum sinis.
*
Ivana berdiri di dekat jendela kaca penginapan yang ia dan Lizzy sewa untuk beberapa hari ke depan.
Ivana sengaja tidak memilih tinggal di hotel berbintang karena letaknya yang cukup jauh dari perkebunan. Lizzy menemukan penginapan kecil, namun kebersihan terjaga dan tempatnya juga sangat nyaman untuk beristirahat. Ivana menyukainya. Memutuskan menginap di sana.
Tok..
Tok..
Ivana menolehkan kepalanya ke pintu. "Pasti Lizzy. Padahal sudah aku ingat kan jangan menggangguku tapi masih saja mengganggu...huhh".
Ivana membuka handle pintu. Ternyata bukan Lizzy. Tapi wanita pemilik penginapan bernama Lupe yang berdiri di depan pintunya.
"Selamat malam nona, saya mengantarkan minuman selamat datang di penginapan kami. Tequila", ucap wanita paruh baya pemilik penginapan dengan ramah.
"Terima kasih. Tapi saya tidak mau mabuk–"
"Oh tenang saja tequila racikan putra ku ini sangat nikmat, dan aku jamin tidak akan membuat anda mabuk. Tequila dengan racikan khusus anakku dapat membantu menenangkan saraf nona sehingga bisa tidur dengan tenang malam ini. Jika ucapan ku salah nona Ivana dan teman nona tidak perlu membayar biaya selama menginap di sini", ucapnya tersenyum ramah.
Ivana terdiam. Sebenarnya ia ragu-ragu untuk meminumnya namun melihat wanita dihadapannya sungguh meyakinkan, membuat Iv mengambil gelas itu. Seperti terhipnotis Ivana dengan mudahnya menuruti perkataan orang yang baru di kenalnya.
Pertama ia hanya mengecap sedikit saja. Ternyata rasanya sungguh menyegarkan di tenggorokan. Ivana meneguknya hingga tandas.
Lupe tersenyum melihat Ivana menyukai minuman yang ia berikan.
"Tequila yang di buat Hector putra ku tidak kalah rasanya dengan tequila yang di produksi perkebunan Almirón milik laki-laki arogan itu!", Ucap Lupe dengan raut wajah yang langsung berubah.
Tentu saja otak Ivana langsung menangkap perubahan Lupe, terutama ketika mengatakan 'laki-laki arogan'.
Ivana ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang perkebunan Almirón. Ia ingin menggali informasi dari Lupe yang sepertinya sangat mengenal laki-laki bernama Jose sekaligus sangat membenci pemilik perkebunan Almirón itu.
"Maukah kau menemaniku berbincang-bincang sesaat tentang desa ini Lupe?".
"Tentu saja", jawab Lupe mengikuti langkah Ivana menuju kursi yang tersedia di kamar itu.
Beberapa menit berlalu keduanya berbincang akrab. Bahkan Lupe terkejut mengetahui Ivana adalah adik Leonel pemilik perkebunan Nasviell. Ternyata Lupe juga mengenal Leonel.
"Tadinya tuan Leonel mengajak Héctor bekerja di perkebunan Nasviell sebagai mandor karena Héctor mengetahui dengan baik tentang tanaman agave. Namun ternyata tuan Leonel tidak pernah kembali lagi Nasviell, hingga kami menerima khabar bahwa tuan Leonel telah meninggal dunia", ujar Lupe menceritakan bagaimana ia bisa mengenal kakak Ivana.
"Lantas, kenapa bibi Lupe sepertinya sangat membenci pemilik perkebunan Almirón?", Tanya Lizzy yang juga telah bergabung bersama Ivana dan Lupe di kamar itu.
"Itu karena pemiliknya adalah orang yang sangat arogan. Laki-laki itu memperlakukan pekerjanya semaunya sendiri. Jika tidak sesuai dengan keinginannya, langsung saja di pecat tanpa mau mendengarkan alasan apapun. Itu terjadi pada Héctor putra ku. Karena laki-laki itu, Héctor tidak di terima bekerja di manapun hingga kini. Laki-laki itu sangat berkuasa. Aku sarankan jangan dekat-dekat laki-laki itu, atau hidup kalian sial", jawab Lupe bernada geram.
Ivana dan Lizzy bertukar pandang.
"Kebetulan sekali aku mencari seseorang yang paham akan perkebunan dan tumbuhan agave, apa anak mu bersedia bekerja dengan ku di Nasviell? Jika bersedia besok temui aku di Nasviell..."
...***...
Maaf up-nya kemalaman ya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Edah J
Semoga Hector baik yaa?
2024-07-05
0
Imam Sutoto Suro
mantuuul thor lanjutkan
2023-09-18
0
Triiyyaazz Ajuach
semoga Hector bsa bantu Ivana mengolah perkebunan Lionel
2023-08-18
0