Hari berganti hari..
Satu minggu kemudian..
"Nona Ivana, anda harus makan sekarang. Ingat... kesehatan nona", ucap Jacinta pelan setengah membujuk sambil membawa nampan berisi makanan di tangannya kehadapan Ivana
Tidak ada jawaban. Ivana hanya diam seperti semula. Gadis itu masih berada di tempat tidur, seperti hari-hari yang lalu. Tepatnya setelah kejadian satu minggu yang lalu kala mengetahui Marco tunangannya dan Arciela teman baiknya berselingkuh. Ivana memergoki keduanya sedang bercinta di mansion yang telah ia dan Marco persiapkan sebagai tempat tinggal keduanya setelah pernikahan.
Namun takdir berkata lain, yang seharusnya hari ini adalah hari yang paling di nantikan Ivana justru menjadi duka.
Ya...hari ini seharusnya Ivana dan Marco menikah di salah satu hotel ternama di kota Mexico, namun karena perbuatan Marco akhirnya Ivana membatalkan pernikahan mereka.
Ivana bukan hanya terluka tapi juga harus menanggung malu karena skandal ini. Ribuan undangan sudah tersebar namun ternyata tidak ada pernikahan, yang menyebabkan orang bertanya-tanya ada apa sebenarnya.
Perasaan Ivana benar-benar hancur. Sejak keluar dari rumah sakit ia tidak mau bicara pada siapapun. Jika Eduardo dan Regina yang mengajaknya bicara, Iv hanya menganggukkan kepalanya atau pun menggelengkan kepalanya saja. Selebihnya Ivana terdiam dengan tatapan kosong.
Saat ini Ivana duduk di atas tempat tidur. Kedua tangannya memeluk lutut. Wajahnya yang pucat bersandar di atas lutut itu.
Banyak sekali perubahan yang nampak pada diri Ivana setelah kejadian satu minggu yang lalu. Ivana selalu sedih dan enggan bicara. Hanya kristal bening yang selalu nampak di wajahnya yang dulu selalu berbinar cerah kini terlihat pucat dan tirus hanya tersisa kemurungan dan sendu.
Satu minggu yang lalu setelah semua penghianatan Marco dan Arciela terbuka, Ivana sangat membenci pasangan itu. Kata-kata Marco dan Arciela sebelum ia pergi, selalu tengiang-ngiang di telinga Ivana hingga kini.
"Ivana ..Ivana, kau sungguh naif sayang. Mana ada laki-laki mau menikah dengan wanita yang tidak ada sisi feminim seperti diri mu ini. Meskipun kau orang kaya, tapi lihatlah diri mu Ivana. Apa yang bisa kau berikan pada Marco. Kau itu tidak berpengalaman. Marco membutuhkan wanita seperti aku. Yang bisa memuaskannya kapanpun!"
Kata-kata ketus Arciela saat itu benar-benar membuat hati Ivana hancur terlebih Marco malah membenarkan ucapan wanita itu.
Hati Ivana semakin menangis pilu saat mengetahui ternyata malam itu bukanlah yang pertama bagi Marco dan Arciela. Mereka sering melakukannya. Detik itu juga rasa cinta yang di rasakan Ivana untuk Marco hilang berganti dengan rasa benci. Mengutuk hari dimana ia pertama kali mengenal Marco. Ternyata semuanya adalah permainan Arciela. Pura-pura mengenalkan Marco padanya ternyata mereka menjalin hubungan di belakangnya.
Ivana tidak menangisi perpisahan dengan Marco tapi kebohongan Marco dan Arciela lah yang membuat Ivana sedih. Lain halnya jikalau Marco dengan terang-terangan menyatakan ingin putus darinya mungkin rasanya tidak akan sesakit sekarang.
"Nona Ivana, makanan nona sudah dingin. Setidaknya makan lah sedikit saja non".
"Huh. Bawalah keluar, aku tidak lapar", ucap Ivana pelan.
"T-api non, dari semalam nona tidak memakan apapun. Saya kuatir dengan kondisi kesehatan nona–"
"Apa yang di bilang Jacinta itu benar sayang".
Regina dan Eduardo baru saja tiba, Regina memberi isyarat pada Jacinta agar meninggalkan mereka. Jacinta menganggukkan kepalanya sembari keluar kamar Ivana.
"Kau harus makan sayang. Agar tenaga mu kembali pulih", ucap Regina duduk di sisi kanan Ivana. Ia mengambil mangkuk berisi soup jagung dan sepiring tortilla.
"Aku tidak lapar".
Eduardo duduk di sisi kiri keponakannya itu. Di tangannya ada amplop berwarna putih. Berapa kali laki-laki itu menghela nafasnya.
"Sampai kapan kau seperti ini Iv. Jika Marco dan Arciela melihat kondisi mu yang mengenaskan ini tentu saja beranggapan inilah kemenangan mereka. Melihat mu lemah dan hancur itulah yang di inginkan nya.
"Paman ingin memberikan ini kepada mu. Bukalah", ucap Eduardo memberikan amplop yang sedari tadi ada di tangannya.
Ivana mengangkat wajahnya menatap amplop itu. Jemari tangannya membuka tali amplop tersebut.
"Itu peninggalan Leonel untuk mu. Sebulan sebelum Leonel di rawat, ia menemui paman dan menitipkan sertifikat perkebunan agave miliknya untuk mu. Perkebunan itu sudah lama ia beli, bahkan Enrique dan Molly tidak ia beri tahu".
"Leonel mencintai perkebunan dan menyukai suasana pedesaan. Namun ia belum sempat mengutarakan keinginannya pada orangtua kalian, Enrique dan Molly telah pergi duluan.
"Sebenarnya, Leo meminta ku memberikannya ketika usia mu tiga puluh tahun. Tapi paman dan bibi mu memiliki pemikiran lain setelah kau mengalami semua ini. Mungkin kau ingin menenangkan dirimu di perkebunan kakak mu, menata kembali kehidupan mu. Untuk sesaat menjauh dari hingar-bingar kota ini", ucap Eduardo mengusap lengan Ivana.
Seperti mendapatkan semangat baru, Ivana menatap Eduardo dan Regina bergantian.
"Jika kau tidak setuju dengan paman mu, tidak apa-apa sayang. Paman mu hanya memberikan pendapatnya saja".
"Paman tidak bisa melihat mu terus seperti ini, Iv. Kau juga melarang paman menemui Marco dan memberikan pelajaran pada bajingan itu. Paman hanya ingin melihat mu bahagia nak", ucap Eduardo penuh kasih sayang.
Tiba-tiba senyum terlukis di wajah Ivana. Ia menghambur memeluk tubuh Eduardo.
"Tentu saja aku mau melihat perkebunan itu. Aku memang membutuhkan ketenangan paman".
Ivana mengendurkan pelukannya. "Tapi jangan pernah memberitahu keberadaan ku pada Marco. Aku tidak ingin melihatnya lagi. Aku benar-benar membenci kebohongan nya itu!"
"Tentu saja sayang. Tapi saat kau kembali nanti, bibi dan paman tidak mau lagi melihat kesedihan di wajah cantik ini", ucap Regina sambil mencubit ujung hidung Ivana.
"Enrique, Molly dan Leo pasti senang melihat mu bangkit nak.."
...***...
Sampai bab 5 ini gimana menurut kalian alurnya? Kasih komentar ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Osie
sp bab ini MC nya msh sgt lemah..aku baca ke babak akhir dulu yoo..mau lht endingnya gimana..apa ttp lemah sp akhir..krn jujur aku paling muak lht sosok wanita lemah n bodoh apalagi kalau bersangkutan sm yg namanya lelaki pengkhianat
2025-01-02
0
Rivai Rauf
seru ceritanya
2025-01-20
0
Mutia 1964
Bagus ceritanya...semangat Ivana, tunjukkan pd Marco km kuat...
2024-06-27
2