Perdebatan Revan dan Livia akhirnya berakhir, setelah mereka berdua sampai di mall terbesar di ibu kota ini. Sesuai janjinya, Livia masuk sendirian ke dalam Mall itu, dan Revan hanya akan menunggunya di dalam mobil.
Namun Livia masih belum mau keluar dari mobil, ia sendiri sebenarnya bingung, apa yang harus dibeli olehnya. Livia takut salah, apalagi menggunakan kartu kredit Revan.
"Mas Revan?" tanya Livia.
"Apalagi? Cepat turun dari mobil!"
"Aku harus beli apa untuk adik-adikmu? Aku takut salah, aku tak tahu harus membeli apa, karena ini uangmu, aku tak mau asal membelinya,"
"Ya apa sajalah! Yang penting barang branded dan mewah! Jangan kau belikan adikku barang murahan!" tutur Revan.
"Barang branded belinya di mana Mas? Toko apa? Maaf, aku tak tahu sama sekali. Aku belum pernah membeli barang-barang branded. Tak maukah kau mengantarku? Aku takut salah," Livia menggigit bibirnya, dan hal itu jelas terlihat manja dan menggemaskan.
"Astaga, wanita macam apa kau ini? Barang branded saja kau tak tahu? LV, Hermes, Prada, Dior, Gucci, Burberry, itu semua barang-barang branded yang mahal! Kau kan wanita, sudah sepantasnya wanita tahu akan hal itu. Aneh sekali kalau wanita tak tahu apa yang namanya barang branded!"
"Maaf, aku tak pernah sekalipun membelinya, jadi aku tak tahu, jika nama-nama merek itu adalah barang branded yang mahal. Karena setahuku, tas hermesku harganya hanya lima puluh ribuan, jadi aku tak mengira jika itu adalah barang branded, Mas," jawab Livia asal.
"Dasar bodoh! Itu hermes KW, tahu! Hermes asli harganya bisa mencapai miliyaran asal kau tahu!"
"Apa? Miliyaran? Sungguh? Hanya sebuahbtas harganya malah sekali? Jika aku memiliki uang sebanyak itu, mending kupakai beli rumah dan isinya daripada hanya untuk sebuah tas yang kurang bermanfaat," Livia geleng-geleng kepala.
"Dasar kaum mendang-mending. Barang branded itu memang bukan tandinganmu! Jadi kai pasti berkata begitu. Untuk orang sepertiku, jelas mudah membelinya, dan aku tak akan berkata mendang-mending, karena jika memang aku menyukainya, berapapun akan kubeli!"
Livia mengedipkan matanya perlahan-lahan. Pertanda ia memang jauh dibawah Revan. Dirinya tak mungkin sebanding dengan Revan. Apa yang Livia anggap tak mungkin, segalanya bisa menjadi mungkin jika bersama Revan.
"Maaf, karena aku tak pernah memperhatikan dunia mode dan fashion. Aku tak tahu apa itu barang branded, aku hanyalah orang kampung yang miskin, dan … bisa makan pun sudah bersyukur. Maafkan aku, tapi aku bingung harus membeli barang branded itu di toko apa," Livia benar-benar berharap jika Revan mau mengantarnya masuk ke dalam Mall.
"Kau! Kau ini memang menyusahkan sekali! Malas aku jika harus menemanimu! Dengar ya, kau masuk saja ke dalam Mall, dan lurus saja, nanti kau belok kiri, di sana ada prodak LV dan Dior asli. Kau bisa pilih beberapa tas untuk adik wanitaku, atau jam tangan original untuk adik priaku. Toko mereka ada mereknya, kau bisa lihat nanti! Cepatlah pergi, dan jangan membuang waktuku!" sentak Revan.
Livia terdiam, otaknya berusaha mencerna apa yang dikatakan oleh Revan. Livia sepertinya bisa memahami apa yang dikatakan Revan, dan Livia pun mengangguk, tak lama lagi ia akan turun dari mobil untuk segera membelikan hadiah ulang tahun untuk kedua adik iparnya.
"Baiklah, aku turun dulu, aku akan berusaha mencari hadiah terbaik untuk adik-adikmu," jawab Livia.
"Waktumu hanya dua puluh menit!"
"Apa?"
"Jangan banyak bicara, cepat pergi! Waktu terus berjalan!" Revan sengaja memberi waktu pada Livia, agar ia cepat dan tak membuatnya menunggu lama.
"B-baiklah," Livia pun bergegas keluar, dan berlari menuju ke dalam mall, karena Revan sepertinya serius dengan waktu yang ia berikan pada Livia.
Livia melihat beberapa toko mewah yang dikatakan oleh Revan. Tulisan LV dan Dior jelas terpampang nyata di atas toko mewah tersebut. Akhirnya Livia memasuki kawasan LV dahulu, untuk membelikan tas pada Anggita.
Harga-Harga tas di sana benar-benar membuat jantung Livia berdebar kaget bukan main. Harganya mahal, sangat mahal. Mungkin inilah yang dikata oleh Revan barang-barsng branded.
"Ya Allah, harga-harga tas ini mulai dari tiga puluh juta ke atas. Bagaimana ini? Apakah aku memang harus membelinya? Apakah Revan tak akan marah padaku? Tapi ini mahal sekali?" ucap Livia seorang diri.
Livia pun berjalan menuju pelayan, untuk menanyakan sesuati perihal tas yang memang membuatnya kebingungan.
"Permisi Mbak, saya boleh tanya," ucap Livia sopan.
"Tentu saja, Nona. Apa yang bisa saya bantu?" tanya pelayan itu ramah.
"Apakah ada harga yang lebih murah dari tas ini?"
"Maaf, Nona, tas itu sudah merupakan harga tas paling murah berdasarkan standar di toko kami. Jika memang ingin mendapatkan harga diskon, bisa mendaftar menjadi member, dan kami akan berikan potongan sebenar sepuluh persen," jawabnya.
Livia menelan ludahnya, ketika mendengar jika tas itu adalah tas paling murah. Livia benar-benar keberatan, karena sayang sekali uang sebanyak itu harus dibelikan barang yang cuma-cuma.
Livia berusaha memilih, dan akhirnya ia pun membeli tas untuk Anggita seharga tiga puluh delapan juta. Berat hati Livia membelinya, namun karena Revan terus saja meminta, Livia pasrah, jika uang sebanyak itu harus ia belikan pada sebuah tas.
Setelah selesai, Livia segera menuju pada toko jam tangan, karena adik Revan kembar, jelas Livia harus membeli dua hadiah. Toko ini sangat mewah, sepertinya tak sembarang orang bisa memasukinya.
Lagi-Lagi Livia harus tercengang, ketika melihat harga sebuah jam tangan, setara dengan harga sapi. Satu buah jam tangan bisa membuatnya membeli sebuah rumah.
Saat Livia baru saja memasuki toko jam tangan tersebut, betapa tercengangnya Livia, ketika mendengar suara seseorang menyapanya.
"Loh, Livia. Apa kabar?" Suara seseorang kenanyakan kabarLivia.
Livia kaget bukan main, ketika ada seorang pria yang mengenalnya di tempat mewah seperti ini. Siapa dia sebenarnya? Kenapa Livia bisa dikenali oleh orang lain?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Rhina sri
apa itu ardan
2023-06-01
0
Indrawati
LANJUTT
2023-02-05
0
Umine LulubagirAwi
woh, pasti yg ktmu di bali.
blm nnti klo ktmu pcrya livia. 🙈🙈
2023-02-05
1