Bab 3. Hari H

Sebuah pernikahan mewah tengah digelar hari ini. Hiasan dan dekorasi yang luar biasa terlihat indah dari sudut-sudut manapun. Ini adalah pernikahan yang luar biasa dari keluarga Sadewa.

Karangan bunga suka cita berjejer indah, penuh memenuhi sekeliling hotel. Pintu masuk yang ditata secantik mungkin, dekorasi pelaminan dan meja tamu sangatlah elegan. Perpaduan warna antara rose gold, dan cream memenuhi seluruh ruangan yang menjadi saksi bisu pernikahan antara Revan dan Livia.

Semuanya sangatlah indah. Hiasan, lampu-lampu, bunga hidup dan aksesoris penunjang lainnya, membuat ruangan resepsi ini terlihat sangat mewah. Sadewa Grup benar-benar membuat pernikahan luar biasa untuk anak semata wayang mereka.

Helma mengusung konsep mewah dan elegan di acara pernikahan Revan. Terlihat dari gaun mewahnya, hingga konsep dekorasi yang menawan. Dekorasi acara yang bernuansa rose gold ini, didukung dengan tata cahaya yang memberi kesan megah.

Kain putih tipis dipasang sebagai backdrop. Dilapisi tirai lampu kecil di luarnya. Dekorasi pelaminan dihiasi flower wreath besar dengan rangka lengkung. Hiasan standing lamp berbentuk bunga mekar juga menghiasi dekorasi utama. Serta, dekorasi bunga yang didominasi warna putih memberi kesan elegan pada resepsi pernikahan ini.

"Saya terima nikah dan kawinnya, Livia Aninda, Binti Dodi Kurniawan, dengan mas kawin, perhiasan emas yang tertera, dibayar tunai,"

Pernikahan ini akhirnya resmi dilakukan. Saat akad telah berbicara, maka semua keadaan berubah. Kini, Livia Aninda resmi menjadi bagian dari keluarga Sadewa.

Revan dan Livia telah disatukan dalam ikatan suci sebuah pernikahan. Walau diantara keduanya, tak ada satu pun yang menginginkan pernikahan ini. Pernikahan ini, jelas sebuah keterpaksaan bagi Revan dan Livia.

Revan tak ingin perusahaannya jatuh ke tangan adiknya, dan Livia juga tak ingin, ibunya meninggal karena dirinya tak mau berkorban. Tak ada yang mudah dalam pernikahan mereka. Konflik batin bergejolak, namun mereka senantiasa tetap ramah tamah dalam menerima tamu undangan.

"Kau puas bisa melakukan pernikahan ini? Iya? Dasar wanita tak tahu diri. Wanita sepertimu, hanya memikirkan uang, tanpa sedikitpun menjaga martabat dan harga dirimu!" bisik Revan, kala mereka tak mendapati tamu yang datang menyapa.

"Aku tidak serendah itu! Aku tidak seperti apa yang kau pikirkan! Kau tidak tahu masalah apa yang aku alami! Jangan asal bicara, jika kau tak tahu yang sebenarnya," Livia berusaha membela diri.

"Sekali murahan, tetaplah murahan!" pekik Revan.

Livia pasrah, Livia mencoba tak peduli dengan berbagai macam umpatan yang dikatakan Revan padanya. Livia sudah tahu, tak akan mudah menjalani pernikahan ini, karena sosok Revan, bukanlah pria yang bisa mencintainya.

Acara pernikahan ini adalah malapetaka bagi Livia. Ibaratnya, Livia harus masuk ke jurang yang sangat dalam, dan entah bagaimana dirinya bisa keluar dari jurang ini nantinya.

"Tuhan, hanya Kau yang bisa menolongku dari cobaan ini. Hanya Kau yang bisa melindungiku dari kepedihan ini. Jika memang ini sudah jalannya, kumohon kuatkan aku, kumohon buat hatiku sekuat baja, agar aku tak mudah sakit hati menjalani hidup bersamanya. Aku lelah, namun aku pasrah, aku akan terus menjalani semua ini, namun kumohon, kuatkan aku, kuatkan hatiku menjalaninya …" batin Livia dalam hati.

Menikahnya Revan dengan Livia, adalah sebuah bukti, demi membuktikan, jika CEO Sadewa Grup bukanlah seorang pria penyuka sesama jenis, seperti berita yang telah beredar sebelumnya.

Pernah beredar foto Revan, yang tengah berduaan dengan seorang pria bule, tanpa mengenakan busana apapun. Hal ini semakin membuat reputasi Revan hancur di mata para pebisnis lainnya. 

Bukan hanya itu saja, Revan juga dijauhi oleh para wanita. Beberapa wanita keturunan konglomerat, yang akan dijodohkan dengan Revan, mundur begitu saja, ketika mengetahui jika Revan adalah pria yang tak menyukai wanita.

Revan tak mengakui hal itu. Revan hanya berkata, jika pria itu adalah sahabatnya dari luar negeri. Namun demikian, gosip sudah menyebar luas, dan Revan sama sekali tak peduli dengan hal tersebut.

Yang kelimpungan justru Helma dan Roni, mereka benar-benar tak bisa menerima gosip miring yang menimpa anaknya. Karena itulah, terjadilah pernikahan ini. Pernikahan paksa yang dilakukan untuk menutupi aib CEO Sadewa Grup yang mengegerkan.

.

.

Selesai acara resepsi, semua kembali pada rutinitasnya masing-masing. Begitu pula Livia dan Revan, mereka terpaksa berada di satu hotel yang sama, karena status mereka kini adalah sebagai sepasang suami istri.

Tak ada cara yang bisa mereka lakukan, untuk terlepas dari jeratan pernikahan paksa ini. Siapa yang bisa menerima pernikahan ini dengan mudah? Keduanya sama sekali tak mengharapkannya.

"Kau tahu, bagi kebanyakan pasangan yang telah menikah, mereka semua menantikan malam ini, bukan? Malam di mana akan menjadi malam yang indah, yang disebut sebagai malam pertama. Bukan begitu? Aku tahu, kau juga sangat mengharapkannya, iyakan? Kau menginginkan aku menyentuhmu, agar kau bisa hamil anakku, lalu kau bisa meraup semua hartaku! Benar begitu? Hahaha, picik sekali otak kotormu itu! Cuih, jangan harap! Jangan harap aku akan menyentuhmu, sekalipun kini status kita adalah suami istri. Aku sama sekali tak menganggap pernikahan ini! Aku hanya berpikir, jika ini adalah mimpi buruk, dan akan berakhir ketika aku bangun nantinya! Camkan itu, wanita uang!" sindir Revan mati-matian pada Livia.

Livia menghela napas panjangnya. Livia berdoa dalam hatinya, berusaha untuk bisa mengendalikan dan mengontrol emosinya. Berusaha untuk tetap tenang menghadapi Revan, dan sebisa mungkin, Livia tetap sabar menghadapi sifat kerasnya.

"Maaf, aku tak sedikitpun berharap kau menyentuhku. Bukan hanya dirimu yang terpaksa melakukan pernikahan ini, aku pun terpaksa mau menikah denganmu. Aku hanya berharap, jika semua ini akan berakhir secepatnya."

"Kau pikir, aku akan melepaskanmu begitu saja? Oh tentu tidak! Orang tuaku sudah membayar mahal atas pernikahan ini! Lalu, kau bisa pergi dengan seenak jidatmu? Iya? Belum waktunya, sayang. Aku harus memanfaatkanmu dulu, sebelum aku menendangmu jauh-jauh," Revan tertawa puas.

"Apa maksudmu?" Livia sedikit emosi.

"Kau adalah mainanku yang baru. Jika Papa dan Mama memberikanmu padaku, maka aku harus memanfaatkannya dengan baik! Kau berstatus sebagai istriku, bukan? Kau jelas harus melayaniku sebagaimana mestinya! Kau harus menuruti semua keinginanku. Bukankah uang tujuh ratus juta itu sangat banyak? Kau tak sadar, jika kau berhutang budi padaku?"

Livia lagi-lagi terdesak dengan kata hutang budi. Sakit, memang sakit. Ingin rasanya melakukan perlawanan, tapi Livia akan kesulitan, karena ia hanyalah orang miskin, yang meminta pertolongan pada keluarga Revan.

"Baik, maafkan aku atas ucapanku yang kurang sopan padamu. Aku hanya sedikit kesal, atas beberapa ucapan kasarmu. Aku akan melakukan tugasku sebagai istrimu, katakan saja apa yang ingin kau lakukan, maka aku akan berusaha melakukannya," Livia akhirnya sadar, ia berusaha mengalah, dan tak terus keras kepala menghadapi Revan.

"Aku tak menganggapmu sebagai istriku, sama sekali tidak! Jika kau akan melayaniku, itu bagus! Karena kau tak boleh keras kepala di sini! Aku yang memiliki kuasa atas dirimu! Kau, keadaanmu di sini tak ayal dan tak lain hanya seperti seorang pembantu. Apakah kau bersedia menjadi pembantuku? Pembantu pribadiku, maksudku," Revan tertawa puas, tawanya begitu menggelegar, ia sengaja terus menghina Livia, agar Livia marah.

"Baiklah, apapun itu. Aku akan menuruti semua keinginanmu. Semua ini, semata karena balas budi yang harus aku lakukan atas kebaikanmu, dan juga keluargamu." Livia menundukkan kepalanya.

Livia pasrah, benar-benar pasrah. Ia tak boleh keras kepala di rumah ini. Livia sadar, jika dirinya harus membalas budi kebaikan keluarga Sadewa padanya. Termasuk, harus dihina dan dicaci maki oleh Revan. Anggap saja, jika hinaan itu adalah bagian dari balas budi.

Terpopuler

Comments

Rhina sri

Rhina sri

ikuti ajah liv perminyaan nya..moga revan bucin duluan sm livia

2023-06-01

0

Umine LulubagirAwi

Umine LulubagirAwi

Revan jgn nyuruh livia yg aneh2 ya! 🤦‍♀

2023-01-20

0

rutia ningsih

rutia ningsih

lanjut lagiii

2023-01-20

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!