TOK...TOK...
"Masuk" kata orang di dalam ruangan itu.
CEKLEK (suara pintu terbuka)
Wanita berambut hitam panjang itu masuk dengan raut wajah serius. Sambil memegang secarik kertas lalu meletakkan di atas meja.
"Ini, sepertinya saya akan melakukannya... Duke." Kata wanita itu.
Duke mengambil dan membaca kertas itu dengan seksama lalu mengangguk kecil.
"Baiklah, kalau begitu!"
...****************...
Pagi yang cerah dengan kicauan burung yang merdu. Sinar mentari mulai menerangi seisi mansion terutama ruangan yang sudah tidak asing lagi, siapa lagi kalau bukan kamar via.
Ia tengah memegang sebuah batu kecil berwarna biru yang berkilauan. Dari tadi ia membolak-balik batu itu seperti orang kebingungan.
"Hmm... Ini bagaimana cara menggunakannya?" Gumam Via.
CEKLEK (suara pintu terbuka)
"Pagi via!" Sapa Leo memasuki kamar via.
"Pagi Leo, dimana Lea? Apa ia berlatih lagi"
"Iya, sekarang dia berkumpul dengan ksatria di tempat latihan" kata Leo.
Sekarang aktivitas Lea semakin padat. Hampir setiap hari ia berlatih pedang. Jika Zack tidak sibuk dengan pekerjaannya, ia yang akan mengajari Lea. Tetapi jika tidak ada, para ksatria lah yang akan menjadi lawan latihan Lea.
Itu dilakukan semenjak Alex tidak lagi aktif seperti dulu untuk datang ke mansion Effenberg. Karena banyak sekali pekerjaannya sebagai putra mahkota.
"Perlu ku bantu dengan batu itu?" Kata Leo setelah melihat via yang dari tadi kesusahan.
"Boleh Leo, saya bingung menggunakannya" ucap via sambil memberikan batu itu kepada Leo.
Leo mulai mengalirkan energi sihir ke batu itu supaya batunya aktif. Batu itu di berikan kepada via dan Stella setelah pesta ulang tahun si kembar dilakukan.
Itu sebagai alat komunikasi untuk via dan Stella karena Stella telah mengakhiri kontraknya sebagai pengasuh di Effenberg.
Sedangkan via tetap bertahan di mansion ini. sekarang via berperan sebagai pengasuh Lea dan juga Leo.
"Nah!" Kata Leo memberikan kembali batu itu kepada via.
"Ha...Lo..." Ucap suara di dalam batu sihir.
"Halo Stella? Kau bisa mendengar ku?" kata via sambil mendekatkan batunya ke mulutnya.
"Ah... Via! Tentu saja aku mendengar mu! Bagaimana kabar mu? Maaf tadi aku baru selesai sarapan dengan keluarga, jadi baru melihat ketika batunya tiba-tiba bersinar" ucap Stella. betapa senangnya mereka berdua setelah sekian lama akhirnya dapat berkomunikasi melepas rindu walaupun lewat batu sihir.
"Tidak apa-apa Stella. Kabar ku baik saja. Bagaimana denganmu? Sepertinya hubungan mu dengan keluarga mu berjalan baik" ucap Stella senang.
"Tentu via. Setelah melihat keberanian menghadapi keluarga mu, aku juga ingin seperti itu, dan syukurlah keluargaku tidak lagi menjodohkan ku dengan para bangsawan yang lain"
"Syukurlah kalau begitu, aku turut senang mendengarnya"
"Lalu bagaimana dengan mu via? Apa kau yakin akan melakukan itu dengan Duke?"
"Iya Stella, lagipula Duke mengiyakan dan akan mencoba untuk membantu ku. itu akan menjadi hal yang baik buat aku juga nanti."
"Baiklah via, jika Duke akan membantu mu, tapi katakan saja padaku jika ada hal lain yang harus dilakukan"
"Baik Stella, terimakasih"
"Sama-sama via"
Suara itu pun terputus. Via langsung meletakkan batunya di atas meja. Melihat Leo yang sedang asyik membaca lalu mengalihkan kembali ke pandangannya ke arah jendela.
Hampir satu tahun lebih ia menetap di tubuh Olivia. walaupun banyak lika-liku di sana, ia harus dapat menyelesaikan semua hal itu.
walaupun balasannya bukan kembali lagi, tapi ia berharap dapat hidup bahagia di sini.
***
...***...
^^^***^^^
terimakasih sudah membaca dan mendukung novel ini😊
tetap semangat 💪 dan sampai jumpa lagi 👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments