"aku sempat menyesal terlahir sebagai perempuan, bagaimana tidak? setiap perempuan yang sudah cukup umur akan di nikahkan dengan orang yang tidak di cintai nya. yang sekarang aku tau mereka bukan menikahkan melainkan menjual anak nya hanya demi harta"
"Stella" ternyata hidup Stella juga sangat sulit, sama seperti Olivia ini.
"dan via, aku harap kamu akan menemukan cinta sejati yang sangat kamu cintai" Stella langsung memeluk via. via pun membalas hangat pelukan itu.
via yang tadi merasa dingin karena angin malam sekarang merasakan kehangatan.
"iya Stella, aku harap kamu pun begitu" bisik via.
...****************...
Keesokan harinya, mereka bertujuh yaitu Zack, Alex, Louis, Stella, via dan si kembar berkumpul di sebuah gazebo milik Duke Effenberg.
"Hufft! (Menghela napas) Bukankah aneh kau membuat pesta dia kediaman orang lain?" Tanya Zack.
"Tentu tidak dong, kan di tempat sepupunya sendiri, anggap saja ini pesta penyambutan aku datang ke sini, aku sedih karena tidak di beri hal seperti itu"
"terserah mu lah!"
Mereka pun menikmati teh dan kudapan yang telah disediakan. Tidak berapa lama Stella dan Louis pergi meninggalkan mereka berlima. Alasannya ada pekerjaan yang mereka kerjakan.
Tapi tidak bagi via, ia tau mereka mengambil kesempatan dalam situasi yang aneh ini. Melihat Stella yang sudah baikan dari kejadian semalam.
sepertinya tidak ada kesempatan buat ku kali ini batin via.
Duke hanya diam sembari membaca sebuah dokumen ditangannya.
"Eum, paman temani aku sebentar yok!" kata Leo.
"Mau kemana?"
"Sepertinya aku lupa menaruh pedang ku"
"Baiklah ayo, Zack, via kami pergi sebentar, ingat jangan kemana-mana acaranya belum selesai!"
"Paman bagaimana kalau kita mengambil kue juga!"
"Wah ide bagus, sepertinya si koki lupa membawakan kue utama nya untuk kita"
Akhirnya tinggallah mereka berdua dalam keadaan senyap.
Mereka lama sekali sih
"Bagaimana keadaan kalian dalam mengasuh si kembar sampai sekarang ini?" Zack pun membuka pembicaraan.
"Ah, itu ya seperti anda lihat, kami baik-baik saja. Saya senang membantu lady selagi saya bisa melakukannya akan saya lakukan."
"Begitu rupanya. mungkin kalian sudah mendengar, beberapa pengasuh sebelumya banyak berhenti karena Leo dan Lea memakai sihir mereka sembarangan. tapi kali ini Aku sangat berterimakasih pada kalian sudah menjaga mereka, walaupun aku agak khawatir dengan orang-orang sebelumnya."
"Ah begitu rupanya"
"Dan karena itu selain ucapan terimakasih ku, apa ada yang ingin kalian inginkan?"
"Maksud Duke?"
"Mungkin seperti liburan? ya Tidak ada salahnya kalian berlibur untuk diri kalian juga"
"Tapi bagaimana dengan lady dan juga lord?"
"Tidak masalah, aku bisa meminta Louis menjaga mereka sementara"
"Wahh, ba, baiklah Duke. Saya juga ingin sekali berlibur walau sehari saja" kata via senang.
"Baguslah kalau kau senang"
Tiba-tiba garpu yang ada disebelah kiri via terjatuh karena tersenggol tangan via yang kegirangan. spontan Via langsung mengambil garpu tersebut.
Tanpa ia sadari Duke juga mengambil garpu itu. Alhasil via mendongak kepalanya melihat wajah Duke yang begitu dekat.
Ah, ternyata Zack tampan juga dilihat dari dekat. Seharusnya Daisy juga melihat pemandangan seperti ini.
Duke yang merasa diperhatikan, melihat ke arah via. Sekarang mata mereka saling beradu tatap.
"Ah, ma, maafkan saya!"
"Ya, tidak masalah"
Apa, apa yang barusan kulakukan! Ya ampun, Pasti dia berpikir aku wanita yang mesum, bagaimana ini?!
"Hai papa! Hai via! Kami kembali!" Kata Lea.
"Hmm? Kenapa dengan kalian berdua? Apa ada masalah?" Tanya Alex.
"Ah, tidak tuan, tidak apa-apa!" kata via cepat.
"Hahaha, wajah via merah sekali mirip buah tomat!' tawa Leo.
"Bukannya tomat itu sayuran ya?" lanjut Lea
"Bukan, tomat itu buah!"
"Darimana kau tahu, kau saja tidak suka makan tomat!"
"Ihh, kamu yaa!"
"He, hentikan anak-anak" kata Alex sibuk menenangkan mereka.
Via bersyukur hal tadi dialihkan dengan keributan mereka dan tanpa orang-orang di sana sadari tak ada yang tau wajah Zack juga mulai memerah.
astaga!
*
*
*
Terimakasih sudah membaca🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments