Di sisi lain....
"Lord , apa ada yang ingin anda baca? Saya akan mengambilnya untuk anda" Kata Stella
"Tidak perlu" Kata Leo.
WUSHH...! Tiba-tiba buku melayang ke arah Leo. itu membuat Stella terkejut.
"Lord Leo memiliki sihir. Itu karena garis keturunan dari Duke Effenberg. Mereka semua memiliki sihir yang sama tingkatnya dengan sihir kerajaan" Ucap Louis menjelaskan.
"Benarkah? Pertama kali aku melihat sihir seperti ini!" Ucap Stella kagum.
"Ini masih belum semuanya. masih banyak yang harus ku pelajari, mulai dari mengontrol sihir itu sangat penting" Jelas Leo.
"Itu berarti, apa tuan Loui juga bisa menggunakan sihir"
"Tentu saja nona! Tapi sihir kami tidak sekuat dengan keturunan Effenberg. lihat ini!" Louis langsung memunculkan sihir di hadapan Stella yang terkagum-kagum.
"Eahh!! Indah sekali! Aku harus memberitahu Via nanti.."
...*...
...*...
...*...
Makan malam pun tiba. Lea dan Leo langsung pergi meninggalkan ruangan belajar mereka. Dan itulah saat istirahat bagi Stella dan Via.
Di kamar Stella dan Via.
"Via, bagaimana hari ini? Apakah menyenangkan?" Tanya Stella.
"Ah..ya, cukup menyenangkan" Via langsung merebahkan tubuhnya di kasur.
"Sepertinya kau cukup kelelahan,Via? Memangnya apa yang terjadi?"
"Ah..itu Lady Lea mengajak ku bermain petak umpet, kejar-kejaran, dan masih banyak lagi..."
Apakah ini efek samping memakan kue coklat, sebaiknya aku mengganti menu lain untuk di buat besok. batin Via.
"Bagaimana denganmu Stella? Apa kau sudah melihat Duke?" Tanya Via.
"Yah sangat menyenangkan! Duke baru saja pergi karena ada urusan di luar. Jadi aku tidak melihat Duke. Ohiya Via, apa kau tau Lord Leo bisa melakukan sihir! Loui mengatakan garis keturunan dan yang berada di bawah pimpinan Duke Effenberg Memiliki sihir!" Kata Stella senang.
"Wah benarkah? Berarti lady juga bis-- Tunggu, apa?! Loui?! Kenapa kamu bisa memanggil namanya seperti itu?" Kata Via dengan nada tinggi dan langsung terbangun.
"Ah... Itu karena dia yang menyuruhku, apa aku melakukan kesalahan?" Raut wajah Stella langsung berubah sedih.
"Ah.. Tidak kok"
Aduh, kenapa jadi seperti ini, harusnya Stella bertemu Duke. Tapi melihat Stella berbicara tentang Louis dia sangat senang. Huft... Tidak tidak, masih ada waktu untuk mendekatkan mereka berdua. rencana ku tidak boleh gagal.
"Apa Via ada perasaan pada Loui?" Tanya Stella sambil menundukkan kepalanya.
"Apa?! Mana mungkin Stella! Selera ku ini cukup tinggi. Tapi kalau kamu melihat wajah Duke yang sangat tampan kamu pasti akan tergila-gila!"
Aku harap ini berhasil meyakinkan stella.
"Hmm? Benarkah?"
"Iya tentu saja!"
"Kalau begitu kenapa tidak Via saja, sepertinya Via lebih tau tampang Duke daripada aku"
"Hah?! Sudahlah, kita lupakan saja pembicaraan ini, aku mau istirahat dulu"
"Baiklah Via, selamat malam"
...****************...
Pagi yang cerah menyinari semua lorong-lorong. Para pekerja mulai melaksanakan aktivitas di bidangnya.
Sama halnya dengan Via yang sedang menuju dapur untuk membuatkan kue yang akan dibawanya ke ruangan Lea.
Sesampainya di dapur...
"Pagi sir Aron!" Sapa Via.
"Pagi nona Via, ah kemarin kue nona habis saya makan, enak sekali!" Kata sir Aron yang baru saja menyelesaikan tugas paginya.
"Syukurlah kalau habis, sir Aron"
"Apa nona mau membuat kue lagi"
"Iya sir Aron"
"Baiklah kebetulan saya belum ada pekerjaan, saya akan membantu nona"
Mereka mulai menyiapkan bahan dan membuat adonan.
"kalau boleh tau kapan sir bekerja kalau pagi? Bukankah menyiapkan sarapan butuh waktu yang lama?" Tanya Via di sela-sela membuat kue.
"Sh itu karena kami sudah menyiapkan sebelum matahari terbit. Jadi kalau pagi seperti ini kami cukup senggang dan akan lanjut nanti siang" Kata sir Aron.
"Ohh, begitu ya..."
Selang beberapa lama...
"Ah, akhirnya siap di panggang"
"Oh iya nona, kalau boleh tau ini akan diberikan ke siapa?"
"Untuk Lady Lea, sebenarnya saya juga ingin mengantarkan untuk Lord Leo--"
"Ah, nona mohon maaf sepertinya madam Lisa belum memberitahu kalau Lord Leo alergi kacang"
"Benarkah? Untung sir Aron memberitahu saya, terimakasih sir Aron"
"Ah iya sama-sama"
Beberapa saat kemudian, Via menuju ruangan lady Lea sambil membawa nampan berisikan kue-kue yang telah dibuatnya.
Bagaimana ya reaksinya? Semoga nanti tidak seperti kemarin, badanku masih pegal semua.
Tok...tok... Ceklek... (Suara pintu terbuka)
"Hai Via!"
Wahh, disapa Lea duluan.
"Pagi lady Lea, hari ini saya membawakan kue kering kacang coklat! Silahkan dinikmati lady!"
"Kenapa tidak coklat lumer seperti kemarin Via, aku menyukainya!"
"Jadi anda tidak suka ya, apa anda alergi juga dengan kacang? Tapi kata sir Aron hanya Lord Leo yang alergi?"
"Itu benar Via, saudara ku alergi kacang, tapi aku tidak, tapi saat ini Suasana ku tidak begitu bagus, jadi aku mau makan coklat seperti kemarin"
Waduh, gimana ini, siap-siap badanku sakit lagi.
"Tapi lady ini juga saya campur dengan cok--"
"Ohh jadi kamu tidak mau membuat lagi ya, ya sudah kalau begitu" Potong Lea sambil cemberut.
Ah tidak, wajah yang silau itu lagi, kenapa dia imut sekali.
"Baiklah Lady, tapi cukup memakan waktu yang lama"
"Benarkah?! Tidak apa Via, aku akan menunggu"
"Ba.... baiklah!" Via langsung pergi ke dapur.
Delang beberapa waktu.
"Ini dia Lady!" sambil memberikan piring baru yang berisikan kue yang baru dipanggang.
"Wahh!!" Lea terkesima melihat kue yang tersusun rapi itu.
Haha! Lucu sekali wajah gembiranya.
"Loh kue kacangnya? Apa anda sudah memakannya?" Lata Via yang melirik piring kosong di dekatnya. Sebelumnya ia berencana akan memberikan pada Stella.
"Ah... Itu, iya aku sudah memakannya! Sangat enak, Via memang terbaik!" kata Lea sambil memberikan jempol mungil nya.
"Terimakasih lady!"
Ohh, bersiaplah wahai jiwa raga ku! Pasti setelah kuenya habis ia akan mengajak ku bermain.
"Wah tidak terasa kuenya sudah habis" Lea yang saat itu tersadar kue yang di piring mulai sedikit.
"Iya lady, setelah ini anda ingin bermain apa?"
"Ayo kita jalan-jalan keluar!"
Wahh, diluar dugaan. Akhirnya tubuhku akan baik-baik saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments