Genggaman Tangan

Esok harinya Ari pergi ke rumah Davit untuk mengantarkan mobilnya,dan nanti Ari akan berangkat ke kantor bersama Davit.

Ari sudah duduk di sofa menunggu Davit dan Desi yang belum turun dari atas,sekitar 15 menitan menunggu,Davit dan Desi akhirnya turun juga.

"Pagi Ri,,kamu dah lama datang,?"tanya Davit.

"Belum,,baru 15 menitan lah,"

"Oh,,ya udah yuk ikut sarapan,"Ari hanya mengangguk.

Ari mengikuti Davit dan Desi masuk ke ruang makan,ketiganya duduk bersama,Desi lalu mengambilkan nasi goreng ke piring Davit,"Mas Ari mau di ambilkan,?"

"Ngga usah,biar saya ambil sendiri saja,trimakasih,"Desi lalu kembali duduk dan Ari mengambil makan sendiri.

Mereka sudah selesai sarapan,Desi mengantar Davit sampai depan,Ari hanya bisa melihat kemesraan mereka berdua,Davit mencium kening dan bibir Desi sekilas,setelah itu Davit masuk mobil,Desi melihat ke Ari yang ternyata sedang menatapnya saat Ari mau masuk mobil.

Ari langsung masuk saat melihat Desi sedang menatapnya,Ari merasa ada rasa aneh di dalam dadanya saat di lihatin Desi.

Ari menjalankan mobilnya,Ari sedikit melirik ke kaca sepion sebelah kanan,ternyata Ari melihat ke Desi yang masih berdiri.

"Ya Tuhan,,kenapa Aku jadi gini,kenapa kalau ada dia Aku sedikit salah tingkah ,dan kenapa di dalam dadaku ada rasa aneh,,"sambil menyetir Ari bicara di dalam hatinya.

Mobil pun terus melaju menuju kantor,sampai di kantor keduanya turun.

Hari berlalu,Ari sudah satu bulan kerja di kantor Davit,Ari kemarin sudah dapat gajih,dan langsung di kirimkan ke istrinya,Ari hanya menyisakan untuk harusnya dia saja.

Ari dan Desi masih sering berkirim pesan,kadang siang kadang juga malam,keduanya suka cerita tentang masalalu nya dan yang lainya,mereka ternyata nyambung dalam mengobrol,Ari tapi tidak pernah mengatakan apa-apa tentang Davit,karena Ari tidak ingin jadi pengadu,biar kan saja Desi tau kelakuan Davit kalau di luar ternyata playboy.

"Mas,,besok Desi ada acara sama temen temen ke Anyer, Desi boleh ikut kan,?"

"Nginep ngga,,?"

"Ngga,,sore nanti pulang,,boleh yah,Desi kan udah lama ngga jalan sama mereka,"

"Boleh asal jangan menginap,dan kamu harus di kawal Ari,"

"Terserah Mas aja,yang penting Desi boleh pergi,"

"Ya sudah sekarang tidur ,ini sudah malam,"

"Apa Mas ngga pengin,,kita udah lama loh mas ngga main,"

"Besok aja,hari ini rasanya Mas cape banget,"

"Oh gitu yah,ya udah,"Davit langsung tidur,sedang Desi masih membuka matanya,Davit memang kadang cuek orang nya,membuat Desi kadang merasa kesepian,kalau sayang Davit memang sangat sayang.

Pagi hari Desi mengantar Davit ke Depan sampai mobil,karena Davit mau ke kantor.

"Mas,,Mas sudah telfon mas Ari belum kalau hari ini Desi mau pergi,"

"Sudah,nanti dia juga datang,soalnya Mas tadi baru telfonya,kamu tunggu aja yah,ya udah mas berangkat,"

"Iya mas,,Mas hati hati yah,"

Setelah Davit pergi Desi masuk ke dalam,Desi juga mau bersiap,karena mau pergi.

"Mba nanti kalau mas Ari datang suruh tunggu yah,?"

"Iya Non,"

Desi ke kamarnya dan bersiap,saat Desi turun Ari sudah menunggunya.

"Sudah siap,,?"tanya Ari.

"Sudah Mas,,ayo kita pergi,,"

Keduanya berjalan keluar dan menuju mobil,Desi yang biasanya duduk di belakang,sekarang duduk di depan.

"Kita langsung ke Anyer,,?"

"Iya Mas,,"

"Baiklah,,Saya siap mengantarkan nona cantik ke Anyer,,"kata Ari membuat Desi tersenyum.

Ari membawa mobilnya cukup cepat,keduanya di mobil sambil bernyanyi dan tertawa tawa,keduanya sudah sangat akrab.

Saat tangan Desi mau membesarkan suara,ternyata Ari pun sama,jadi tangan keduanya saling pegangan.

Ari dan Desi saling pandang,Ari bukanya melepaskan tangan Desi,justru Ari menggenggamnya,Desi pun membiarkannya karena genggaman Ari sangat hangat.

jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...

Terpopuler

Comments

nonsk2711

nonsk2711

yg tersakiti istri nya Ari nih,klo Desi mgkn mengikuti apa yg suami nya lakukn wlw blm ktauan

2023-02-04

1

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2023-02-04

1

Djuniati 123

Djuniati 123

ternyata... witing tresno jalaran teko kulino metu bareng😁

2023-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 Satu Sederhana Dan Satu Banyak Harta
2 Panggilan Kerja
3 Sampai Di Kota
4 Melihatnya
5 Direktur Utama
6 Asisten Pribadi
7 Ari Telfon Istrinya Langsung
8 Masih Sama Kaya Dulu
9 Mengantar Pulang
10 Rotinya Orang Kaya Enak
11 Davit Akan Pergi Ke Bandung
12 Minta No HP
13 Lupa Menjemput
14 Desi Jatuh
15 Lututnya Berdarah
16 Berkirim Pesan
17 Genggaman Tangan
18 Pelukan
19 Bermain Di Pantai
20 Cantik Dan Keibuan
21 Jalanan Macet
22 Alasan Lembur
23 Sehari Di Temani Desi
24 Memasak Bersama
25 Bau Nya Beda
26 Ikut Ari Pulang Kampung
27 Desi Menemukan Sesuatu
28 Sampai Rumah
29 Desi Ngga Bisa Tidur
30 Ari Salah Tingkah
31 Sari Sering Melirik
32 Sari Terlihat Kesal
33 Masuk Ke Kamar Desi
34 Kalung Mas
35 Sup Daging Kambing
36 Sari Tepar
37 Wajah Sari Berseri
38 Pulang Ke Jakarta
39 Sampai Di Rumah Desi
40 Ari Sudah Mulai Kerja
41 Lecet
42 Desi Curiga
43 Desi Ke Kantor Davit
44 Mencari Desi
45 Davit Di Suruh Memilih
46 Davit Bingung
47 Luna Di Pecat
48 Desi Keceplosan
49 Mengakhirinya
50 Sari Sampai Di Rumah Desi
51 Malam Siang
52 Melihat Luna
53 Papah Jahat
54 3 M
55 Luna Datang
56 Desi Ikhlas
57 Luna Tidak Mau Di Mandu
58 Saling Peluk
59 Minta Uang
60 Davit Sudah Dapat Bukti
61 Ternyata Suami Luna
62 Kehabisan Banyak Darah
63 Davit Pulang Dari Rumah Sakit
64 Luna Minta Maaf
65 Desi Hamil
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Satu Sederhana Dan Satu Banyak Harta
2
Panggilan Kerja
3
Sampai Di Kota
4
Melihatnya
5
Direktur Utama
6
Asisten Pribadi
7
Ari Telfon Istrinya Langsung
8
Masih Sama Kaya Dulu
9
Mengantar Pulang
10
Rotinya Orang Kaya Enak
11
Davit Akan Pergi Ke Bandung
12
Minta No HP
13
Lupa Menjemput
14
Desi Jatuh
15
Lututnya Berdarah
16
Berkirim Pesan
17
Genggaman Tangan
18
Pelukan
19
Bermain Di Pantai
20
Cantik Dan Keibuan
21
Jalanan Macet
22
Alasan Lembur
23
Sehari Di Temani Desi
24
Memasak Bersama
25
Bau Nya Beda
26
Ikut Ari Pulang Kampung
27
Desi Menemukan Sesuatu
28
Sampai Rumah
29
Desi Ngga Bisa Tidur
30
Ari Salah Tingkah
31
Sari Sering Melirik
32
Sari Terlihat Kesal
33
Masuk Ke Kamar Desi
34
Kalung Mas
35
Sup Daging Kambing
36
Sari Tepar
37
Wajah Sari Berseri
38
Pulang Ke Jakarta
39
Sampai Di Rumah Desi
40
Ari Sudah Mulai Kerja
41
Lecet
42
Desi Curiga
43
Desi Ke Kantor Davit
44
Mencari Desi
45
Davit Di Suruh Memilih
46
Davit Bingung
47
Luna Di Pecat
48
Desi Keceplosan
49
Mengakhirinya
50
Sari Sampai Di Rumah Desi
51
Malam Siang
52
Melihat Luna
53
Papah Jahat
54
3 M
55
Luna Datang
56
Desi Ikhlas
57
Luna Tidak Mau Di Mandu
58
Saling Peluk
59
Minta Uang
60
Davit Sudah Dapat Bukti
61
Ternyata Suami Luna
62
Kehabisan Banyak Darah
63
Davit Pulang Dari Rumah Sakit
64
Luna Minta Maaf
65
Desi Hamil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!