Asisten Pribadi

Cerita ini adalah cerita nyata dari temanku,tapi banyak yang aku ubah,Aku hanya mengambil intinya saja,di cerita ini menceritakan tentang suami (Davit)yang sering membawa temanya (Ari)main ke rumahnya,karena sering bertemu antara Ari dan Istri Davit(Desi) akhirnya mereka punya rasa,ini cerita di kehidupan nyata sedang berlangsung,Aku pun izin dulu pada temanku untuk membuat cerita ini..

Ari dan Andi tinggal menunggu hasil akhir,antara di terima kerja atau tidak,Andi juga tadi kaget pas di dalam ternyata ada Davit teman Ari.

"Ri,,kamu mah kayanya bakalan di terima deh, orang yang punya perusahaan ini temenmu,,"

"Ya walau yang punya temanku, di perusahaan ini ngga mungkin kan menerima orang yang sekiranya ngga mampu otaknya,semua pasti ada pertimbangan nya,kalau temanku menerimaku karena teman tapi akunya ngga ngerti kerjaan ya perusahaan akan bangkrut nanti,"

"Tapi Aku lihat kamu pintar koh RI,, dari cara kamu bicara itu sudah terlihat,"Ari hanya tersenyum mendengar pujian Andi.

"Kamu juga terlihat pintar kok Ndi,,semoga kita sama sama di terima yah,"

"Amin,,iya RI,,,"

"Ndi,,,kamu ngontrak sama siapa,,?"

"Sendiri,,kamu mau gabung,,"?

"Boleh emang kalau Aku ikut gabung,,"

"Boleh,tapi nanti kalau istriku datang dari kampung,kamu nginep dulu di sodara kamu atau di mana yah,istriku suka datang satu bulan sekali soalnya,,"

"Siap,,,nanti kalau Aku di terima kerja Aku gabung di kontrakanmu,,"

Sekitar satu jam menunggu hasil di terima apa ngga nya,10 orang di suruh masuk ke ruangan wawancara.

Ketua Tim HRD yang mulai bicara,"Perusahaan ini mencari orang yang benar benar ingin kerja juga punya kemampuan,dan kita sudah melihat kalian semua tadi melalui tes,karena kita akan buka cabang apa kalian kalau di terima akan siap di tempatkan di mana saja,,?"

Dari 10 orang itu Semua menjawab Siap ,"Baik kalau kalian siap semuanya,Dari 10 orang ini hanya 9 yang akan langsung kerja di cabang perusahaan yang ada di daerah selatan,,Saya akan sebutkan satu persatu,"

Ari dan Andi saling tatap karena hanya 9 yang akan langsung bekerja di perusahaan.

Davit melihat ke Ari dan Andi,Davit melihat wajah cemas di mereka.

Ketua HRD menyebutkan satu persatu nama nama siapa saja itu,Andi ke sebut namanya,tapi Ari belum juga di sebut,Ari sudah terlihat lemas.

Sampai 9 orang semua namanya di sebut,

Tim HRD menyuruh 9 orang itu untuk langsung tandatangan kontrak,Ari yang yang namanya ngga di sebut benar benar lemas,Andi melihatnya merasa kasihan.

Davit bangun dari duduknya,lalu mendekat ke Ari,"Namamu ngga di sebut kan di sini,,ayo bangun ikut aku saja,,"Ari hanya mengangguk lemas.

Ari mengikuti Davit dari belakang,Davit berjalan dengan sekertaris nya yang cantik di depanya,mereka naik Lif menuju lantai paling atas.

"Buatkan kopi dua yah,,bawa masuk,,"Davit bicara ke sekertaris nya setelah sampai depan ruangannya.

"Iya Pak,,,"jawab sekertaris.

Davit lalu mengajak Ari masuk ke dalam ruangannya,Ruangan Davit sangat bagus dan luas,mata Ari melihat sekeliling ,sedang Davit menuju tempat duduk nya.

"Duduk lah,,"kata Davit,Ari yang kaget langsung mengangguk.

"Kamu tinggal di mana sekarang RI,,?"

"Aku tinggal di rumah pamanku,Aku datang kemarin dari rumahku yang ada di Cirebon,untuk panggilan wawancara,,tapi ternyata gagal,,"wajah Ari terlihat lesu,Davit biasa aja dan sedikit tersenyum.

"Istri kamu orang Cirebon,,?"Ari mengangguk,"Kamu sudah punya anak berapa,,?"

"Baru satu,,dan baru 3 tahun,,"

"Laki laki apa perempuan,,?"

"Laki laki,,,"

"Senang yah punya anak,,Aku malah belum,,padahal sudah 5 tahun nikah,,"

"Nanti juga punya,,banyak doa saja sama Tuhan,,kamu sudah mapan begini pasti bisa punya cara punya anak,seperti bayi tabung,itu bisa kan,,"

"Itu sudah Aku lakukan bersama istriku,sudah dua kali malah,,tapi gagal,,ya mungkin Tuhan belum kasih karena Tuhan belum percaya pada ku dan Istri,,"

"Ya kamu bersabarlah,,Aku mau pulang besok pagi,,"

"Loh kenapa pulang,,?"

"Ya ngapain di sini,orang wawancara ku gagal,,"

"Siapa bilang gagal,,"

"Ya itu tadi namaku ngga di sebut,yang lain tanda tangan kontrak tapi aku sendiri yang ngga,,"