Masih Sama Kaya Dulu

Esok harinya Ari berangkat kerja dengan semangat dan senang,tadi pagi sudah telfon istrinya dan minta doanya supaya di hari pertama kerja di beri kelancaran dan kemudahan.

Ari naik angkutan umum dan sampai di kantor jam tujuh lewat 20 menit,jadi belum banyak orang yang datang.

"Pagi pak,,"sapa Ari pada keamanan yang kemarin mengobrol dengannya.

"Pagi Mas,,Mas di terima kerja di sini,?"

"Iya Pak,,saya di terima kerja,dan hari ini saya sudah langsung mulai kerjanya,"

"Oh selamat ya Mas,,"

"Iya pak makasih,,kalau gitu saya masuk dulu ya pak,,"

"Iya silakan Mas,,"

Ari masuk dan langsung menuju atas,Di atas sangat sepi karena Davit dan sekertaris nya belum datang,Ari duduk di kursi depan meja sekertaris.

Ari memainkan hpnya sambil menunggu pada datang,tidak lama sekertaris Davit yang namanya Luna datang.

"Pagi Mas Ari,,"sapa Luna.

"Pagi lun,,"mereka berdua sudah saling kenal,kemarin Davit sudah mengenalkan mereka.

Luna lalu duduk di kursinya,sambil menyalakan komputer,Luna masih muda dan sangat cantik,orangnya tidak sombong dan pakaiannya cukup seksi di bagian rok,karena roknya pendek di atas lutut,atasnya Luna selalu pakai kemeja lalu di kasih blezer jadi tidak seksi.

"Lun,,pak Davit kalau datang jam berapa,,?"

"Ngga pasti sih Mas,kadang jam 8 kadang jam 9 gitu,,"

"Oh gitu,,gimana kalau sambil menunggu Pak Davit kamu ajarin Aku kerja,,"

"Boleh,,"

Luna lalu menyuruh Ari berdiri di sampingnya,agar melihat ke komputer,Ari menurut dan langsung mendekat ke Luna,Ari mendengarkan apa yang di jelaskan Luna,sampai Davit datang keduanya tidak tau,Davit melihat Luna yang sedang menjelaskan pekerjaan.

"Hemmmm,,,"Davit berdehem di depan mekar Luna,Ari dan Luna langsung kaget.

"Pak pak,,"kata keduanya.

"Pagi,kamu ngapain Ari dekat dekat Luna gitu,"nada suara Davit terlihat tidak suka.

"Ini Pak,saya minta Luna mengajari saya kerja,"

"Masuk,,"Davit menyuruh Ari masuk,Ari sangat tidak enak melihat Davit sepertinya marah. Ari masuk dan mengikuti Davit.

"Kamu di ajari Luna apa saja,,?"

"Emmm,,"Davit tersenyum melihat wajah Ari yang terlihat tegang.

"Santai aja sih RI,,kamu kok kaya takut gitu,,"sambil masih senyum.

"Kamu ngga marah Vit,,?"

"Marah kenapa,,?"

"Tadi kayanya kamu bicaranya seperti kesal gitu,,"Davit tertawa.

"Kamu ngerjain Aku Vit,,"

"Maaf,,,"sambil masih tertawa.

Ari langsung mengusap wajahnya kasar,Davit lalu menjelaskan apa saja kerjaannya.

"Kamu bukanya supir Vit,tapi kamu harus ikut kemana saja Aku pergi,dan kamu juga Aku tugaskan untuk menjemput istriku kalau dia sedang di luar,kamu ngerti kan,,,"

"Iya aku ngerti,,"

"Dan meja kerjamu ada di depan bersama Luna,tapi ingat ya RI,,kamu ngga boleh suka sama Luna,dia miliku,,,"Ari sedikit kaget dengan kata miliku.

"Maksud nya milik mu itu apa ya Vit,,"

"Kamu kaya ngga ngerti aja,,"

"Apa kamu masih kaya dulu, playboy,,,?bukanya kamu sudah ada istri Vit,,kenapa kamu masih kaya dulu,,"

"Aku aja ngga tau kenapa ngga bisa berubah,tapi Aku memang ngga bisa hidup dengan satu wanita,Aku sayang istriku dan sangat mencintainya,kalau ada yang berani menyentuh istriku,Pasti orang tidak akan aku ampuni,,"

"Apa,,,istrimu tau,,,"

"Ya istriku tau nya Aku banyak yang suka,jaman sekarang RI,,asal kita banyak uang wanita seperti apa pun bisa kita dapatkan,"

"Ternyata kamu masih seperti yang dulu Vit,gila wanita,,"Davit malah tertawa.

"Ya sudah,,Sanah ke meja kerjamu,dan selamat bekerja,,"

"Iya baiklah,,Aku keluar dulu,,"

Ari keluar dari ruangan Davit,dan memang ada meja juga kursi lengkap juga komputer di depan meja Luna,tapi jauh jaraknya.

Ari merapikan meja kerjanya,setelah rapi Ari memfoto meja kerjanya untuk di kirimkan ke istrinya.

jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...

Terpopuler

Comments

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2023-01-25

1

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2023-01-25

1

Djuniati 123

Djuniati 123

hadech... ternyata

2023-01-25

1

lihat semua
Episodes
1 Satu Sederhana Dan Satu Banyak Harta
2 Panggilan Kerja
3 Sampai Di Kota
4 Melihatnya
5 Direktur Utama
6 Asisten Pribadi
7 Ari Telfon Istrinya Langsung
8 Masih Sama Kaya Dulu
9 Mengantar Pulang
10 Rotinya Orang Kaya Enak
11 Davit Akan Pergi Ke Bandung
12 Minta No HP
13 Lupa Menjemput
14 Desi Jatuh
15 Lututnya Berdarah
16 Berkirim Pesan
17 Genggaman Tangan
18 Pelukan
19 Bermain Di Pantai
20 Cantik Dan Keibuan
21 Jalanan Macet
22 Alasan Lembur
23 Sehari Di Temani Desi
24 Memasak Bersama
25 Bau Nya Beda
26 Ikut Ari Pulang Kampung
27 Desi Menemukan Sesuatu
28 Sampai Rumah
29 Desi Ngga Bisa Tidur
30 Ari Salah Tingkah
31 Sari Sering Melirik
32 Sari Terlihat Kesal
33 Masuk Ke Kamar Desi
34 Kalung Mas
35 Sup Daging Kambing
36 Sari Tepar
37 Wajah Sari Berseri
38 Pulang Ke Jakarta
39 Sampai Di Rumah Desi
40 Ari Sudah Mulai Kerja
41 Lecet
42 Desi Curiga
43 Desi Ke Kantor Davit
44 Mencari Desi
45 Davit Di Suruh Memilih
46 Davit Bingung
47 Luna Di Pecat
48 Desi Keceplosan
49 Mengakhirinya
50 Sari Sampai Di Rumah Desi
51 Malam Siang
52 Melihat Luna
53 Papah Jahat
54 3 M
55 Luna Datang
56 Desi Ikhlas
57 Luna Tidak Mau Di Mandu
58 Saling Peluk
59 Minta Uang
60 Davit Sudah Dapat Bukti
61 Ternyata Suami Luna
62 Kehabisan Banyak Darah
63 Davit Pulang Dari Rumah Sakit
64 Luna Minta Maaf
65 Desi Hamil
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Satu Sederhana Dan Satu Banyak Harta
2
Panggilan Kerja
3
Sampai Di Kota
4
Melihatnya
5
Direktur Utama
6
Asisten Pribadi
7
Ari Telfon Istrinya Langsung
8
Masih Sama Kaya Dulu
9
Mengantar Pulang
10
Rotinya Orang Kaya Enak
11
Davit Akan Pergi Ke Bandung
12
Minta No HP
13
Lupa Menjemput
14
Desi Jatuh
15
Lututnya Berdarah
16
Berkirim Pesan
17
Genggaman Tangan
18
Pelukan
19
Bermain Di Pantai
20
Cantik Dan Keibuan
21
Jalanan Macet
22
Alasan Lembur
23
Sehari Di Temani Desi
24
Memasak Bersama
25
Bau Nya Beda
26
Ikut Ari Pulang Kampung
27
Desi Menemukan Sesuatu
28
Sampai Rumah
29
Desi Ngga Bisa Tidur
30
Ari Salah Tingkah
31
Sari Sering Melirik
32
Sari Terlihat Kesal
33
Masuk Ke Kamar Desi
34
Kalung Mas
35
Sup Daging Kambing
36
Sari Tepar
37
Wajah Sari Berseri
38
Pulang Ke Jakarta
39
Sampai Di Rumah Desi
40
Ari Sudah Mulai Kerja
41
Lecet
42
Desi Curiga
43
Desi Ke Kantor Davit
44
Mencari Desi
45
Davit Di Suruh Memilih
46
Davit Bingung
47
Luna Di Pecat
48
Desi Keceplosan
49
Mengakhirinya
50
Sari Sampai Di Rumah Desi
51
Malam Siang
52
Melihat Luna
53
Papah Jahat
54
3 M
55
Luna Datang
56
Desi Ikhlas
57
Luna Tidak Mau Di Mandu
58
Saling Peluk
59
Minta Uang
60
Davit Sudah Dapat Bukti
61
Ternyata Suami Luna
62
Kehabisan Banyak Darah
63
Davit Pulang Dari Rumah Sakit
64
Luna Minta Maaf
65
Desi Hamil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!