Desi Jatuh

Ari langsung ke rumah Davit setelah bersiap,dan seperti biasa Ari naik ojek onlaine.

Seperti kemarin Ari langsung menuju ke keamanan,Pak keamanan sudah kenal Ari langsung membukanya.

"Mas nya datang pagi lagi,?"

"Iya Pak,,saya di telfon Pak Davit untuk datang pagi,,"

"Oh gitu,,Pak Davit tadi pulang pagi Mas,,"

"Iya Pak,,tadi pagi aja telfon saya langsung,,ya sudah ya Pak saya masuk dulu,,"

"Oh iya silakan masuk Mas,,"

Ari masuk ke arah rumah,Ari berjalan cukup jauh,karena dari pintu gerbang ke rumahnya Davit sekitar 20 meter.

Ari mengetuk pintu,Mba yang membukanya,"Oh Mas yang kemarin yah,,"

"Iya Mba,,pak Davit nya sudah bangun belum ya Mba,,"

"Pasti belum Mas,orang tadi pulang pagi,cuman ada pesan dari Pak Davit,Katanya kalau Mas Ari datang suruh langsung berangkat saja ,ngga usah nunggu Pak Davit bangun,,"

"Oh gitu ya Mba,,"

"Iya Mas,,Pak David kirim pesan ke saya lewat Hp,,"

"Kalau gitu saya langsung aja dih Mba,soalnya takut kesiangan,,"

"Iya Mas silakan,,kunci mobil ada di tempat kemarin ya Mas,"

"Iya Mba,,"Ari mengambil kunci mobil,setelah itu langsung keluar menuju mobil.

Ari membawa mobilnya keluar dari rumah Davit,Ari pamit juga ke Pak keamanan.

Ari menyalakan musik di mobil biar ngga kesepian dan ngantuk,apa lagi Ari belum sarapan.

"Davit ,,Davit,,hidupmu kok enak banget sih,bener bener beruntung,,punya perusahaan ,dan istri yang secantik ,,tapi Desi yang sudah sempurna dan cantik gitu aja kamu belum merasa puas,"kata Ari sambil menyetir bicara sendiri.

Ari sudah masuk ke daerah rumah Desi,tapi Ari mencari sarapan dulu,Ari membeli bubur ayam,karena sudah lapar.

Sekarang sudah pukul delapan pagi,Ari berangkat lagi ke rumah Desi setelah menghabiskan satu mangkuk bubur ayam.

Sampai di rumah Desi,Ari keluar dan mengetuk pintu rumah Desi.

"Cari siapa ya Mas,,,?"

"Saya cari mba Desi,,Pak,,"

"Ada apa Mas cari anak saya,,dan siapa mas ini,,?"

"Saya suruhannya Pak Davit Pak,,saya asisten nya di kantor,saya ke sini di suruh jemput mba Desi,karena Pak Davit pagi ini ada rapat,"

"Oh gitu,,duduklah dulu,saya pangil kan anak saya dulu,,"

"Iya pak,,"Ari tidak di persilakan masuk,tapi di suruh duduk di bangku teras rumah.

"Eh mas Ari sudah sampai,,?"Tanya Desi saat keluar dari rumah.

"Iya ,,saya di suruh jemput,?"

"Iya,,Mas Davit sudah kirim pesan ke Desi,katanya Mas Ari yang mau jemput,,"Ari menjawab iya.

"Desi mau pamitan dulu ya Mas sama Papah dan Mamah,,"

"Iya silakan,,"Desi masuk untuk pamitan ke orangtuanya.

Setelah pamitan ,Desi dan Ari langsung naik ke mobil,Ari membawa mobilnya dengan pelan karena jam 9 an macet.

"Macet kok tumben parah gini yah,,Mas Ari,,kita mampir ke tempat wisata dulu yuk,,nunggu jalanan sedikit lancar,,gimana Mas,,?dari sini ngga jauh loh ada tempat wisata yang bagus,,"

"Saya ngikut aja,tapi kamu kabarin Davit dulu,takutnya dia nungguin kamu,,"

"Baik lah,,Desi mau izin dulu ke Mas Davit,"

Desi menelfon Davit,tapi tidak di angkat juga,Sampai 3 panggilan ,Desi lalu mengirim pesan izin ke Davit kalau mau mampir ke tempat wisata dulu.

Desi lalu menunjukan arah jalan menuju tempat wisata,sekitar 30 menit mobil sudah sampai.

"Ayo Mas kita turun,,"ajak Desi.

Ari sebenarnya merasa ngga nyaman ke tempat seperti itu,karena sebelumnya ngga pernah,tapi kalau Desi pergi sendiri dan di dalam ada apa apa ngga enak sama Davit.

Desi terlihat senang saat sudah masuk ke dalam,memang Desi semenjak menikah dengan Davit jarang sekali pergi ke tempat wisata yang asri,sekalinya ke mal dan pergi jalan jalan ke luar negri.

Ari mengikuti Desi dari belakang,saat Desi sedang berjalan dari belakang Ari tiba tiba ada dua anak kecil yang berlarian,dan tidak sengaja menabrak Desi,Alhasil Desi jatuh tersungkur ke depan.

"Awwww,,,"teriak Desi.

"Desi,,,"Ari langsung mendekat ke Desi yang sedang kesakitan,sedang dua anak kecil itu langsung lari karena takut.

"Aduh Mas lututku sakit,,"

"Iya,,itu berdarah juga,Ayo kita ke mobil aja biar di obati,"Ari membantu Desi bangun ,tapi Desi tidak bisa berdiri karena kesakitan.

"Aduh Mas,,Desi ngga bisa jalan,,lututnya sakit,,"Ari kebingungan harus gimana,ngga ada tempat duduk yang dekat lagi.

"Saya gendong Aja yah,,"Desi karena merasa sakit akhirnya mau.

Ari menggendong Desi di depan,Desi yang takut jatuh mengalungkan tanganya di leher Ari.

Desi melihat ke wajah Ari yang sangat dekat di depan matanya,saat Desi masih menatap Ari ,Ari yang merasa sedang di pandangi lalu melihat ke Desi,mata mereka pun bertemu dan saling pandang.

jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...

Terpopuler

Comments

Sumarni Oneng

Sumarni Oneng

thor jng bikin ari jatuh cinta sm desi kadian istri nya , biar desi sm davit ,ari sm istri nya ,jng ada yg selingkuh ,biar davit tobat kasian desi

2023-01-31

1

milah fahri81

milah fahri81

author jngn sampai Ari suka sama Desi,kasihan istrinya di kampung

2023-01-31

2

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2023-01-31

1

lihat semua
Episodes
1 Satu Sederhana Dan Satu Banyak Harta
2 Panggilan Kerja
3 Sampai Di Kota
4 Melihatnya
5 Direktur Utama
6 Asisten Pribadi
7 Ari Telfon Istrinya Langsung
8 Masih Sama Kaya Dulu
9 Mengantar Pulang
10 Rotinya Orang Kaya Enak
11 Davit Akan Pergi Ke Bandung
12 Minta No HP
13 Lupa Menjemput
14 Desi Jatuh
15 Lututnya Berdarah
16 Berkirim Pesan
17 Genggaman Tangan
18 Pelukan
19 Bermain Di Pantai
20 Cantik Dan Keibuan
21 Jalanan Macet
22 Alasan Lembur
23 Sehari Di Temani Desi
24 Memasak Bersama
25 Bau Nya Beda
26 Ikut Ari Pulang Kampung
27 Desi Menemukan Sesuatu
28 Sampai Rumah
29 Desi Ngga Bisa Tidur
30 Ari Salah Tingkah
31 Sari Sering Melirik
32 Sari Terlihat Kesal
33 Masuk Ke Kamar Desi
34 Kalung Mas
35 Sup Daging Kambing
36 Sari Tepar
37 Wajah Sari Berseri
38 Pulang Ke Jakarta
39 Sampai Di Rumah Desi
40 Ari Sudah Mulai Kerja
41 Lecet
42 Desi Curiga
43 Desi Ke Kantor Davit
44 Mencari Desi
45 Davit Di Suruh Memilih
46 Davit Bingung
47 Luna Di Pecat
48 Desi Keceplosan
49 Mengakhirinya
50 Sari Sampai Di Rumah Desi
51 Malam Siang
52 Melihat Luna
53 Papah Jahat
54 3 M
55 Luna Datang
56 Desi Ikhlas
57 Luna Tidak Mau Di Mandu
58 Saling Peluk
59 Minta Uang
60 Davit Sudah Dapat Bukti
61 Ternyata Suami Luna
62 Kehabisan Banyak Darah
63 Davit Pulang Dari Rumah Sakit
64 Luna Minta Maaf
65 Desi Hamil
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Satu Sederhana Dan Satu Banyak Harta
2
Panggilan Kerja
3
Sampai Di Kota
4
Melihatnya
5
Direktur Utama
6
Asisten Pribadi
7
Ari Telfon Istrinya Langsung
8
Masih Sama Kaya Dulu
9
Mengantar Pulang
10
Rotinya Orang Kaya Enak
11
Davit Akan Pergi Ke Bandung
12
Minta No HP
13
Lupa Menjemput
14
Desi Jatuh
15
Lututnya Berdarah
16
Berkirim Pesan
17
Genggaman Tangan
18
Pelukan
19
Bermain Di Pantai
20
Cantik Dan Keibuan
21
Jalanan Macet
22
Alasan Lembur
23
Sehari Di Temani Desi
24
Memasak Bersama
25
Bau Nya Beda
26
Ikut Ari Pulang Kampung
27
Desi Menemukan Sesuatu
28
Sampai Rumah
29
Desi Ngga Bisa Tidur
30
Ari Salah Tingkah
31
Sari Sering Melirik
32
Sari Terlihat Kesal
33
Masuk Ke Kamar Desi
34
Kalung Mas
35
Sup Daging Kambing
36
Sari Tepar
37
Wajah Sari Berseri
38
Pulang Ke Jakarta
39
Sampai Di Rumah Desi
40
Ari Sudah Mulai Kerja
41
Lecet
42
Desi Curiga
43
Desi Ke Kantor Davit
44
Mencari Desi
45
Davit Di Suruh Memilih
46
Davit Bingung
47
Luna Di Pecat
48
Desi Keceplosan
49
Mengakhirinya
50
Sari Sampai Di Rumah Desi
51
Malam Siang
52
Melihat Luna
53
Papah Jahat
54
3 M
55
Luna Datang
56
Desi Ikhlas
57
Luna Tidak Mau Di Mandu
58
Saling Peluk
59
Minta Uang
60
Davit Sudah Dapat Bukti
61
Ternyata Suami Luna
62
Kehabisan Banyak Darah
63
Davit Pulang Dari Rumah Sakit
64
Luna Minta Maaf
65
Desi Hamil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!