"Selamat pagi." Ucap seorang gadis ke padaku.
Aku hanya menatap gadis itu dari pintu.
"Etto...apakah benar ini adalah kediaman Kazuki-san?" Ucap gadis itu sambil mengintip ke dalam kantor.
Seorang gadis berumur sekitar 20 tahunan, bermata coklat, dengan rambut hitam dan tinggi kurang lebih 173 cm.
Datang ke kantorku di jam 5 pagi.
"U-um, apakah ada perlu dengan saya?" Ucapku yang masih mengantuk.
Gadis itu hanya tersenyum mendengar pertanyaanku.
"Kazuki-san, tidak, Kazuki-kun. Mulai sekarang, aku akan menjadi asistenmu untuk kedepannya! mohon bantuannya untuk kedepannya ya Kazuki-kun!." Ucap gadis itu dengan semangat.
"Eh?"
Ketika aku mendengar dia mengatakan itu, aku terdiam karena tidak dapat memproses apa yang dia bicarakan.
...----------------...
"Seperti yang kubilang, apakah kamu tidak salah alamat?" Ucapku menegaskan.
Gadis itu menepuk dadanya dengan percaya diri.
"Tidak-tidak, dari foto yang diberikan kepadaku. Aku sudah dapat mengenalnya dalam sekilas. Bahwa kamulah yang akan menjadi bosku selanjutnya, dan aku tidak mungkin salah." Ucap gadis itu dengan yakin.
Aku masih tidak mengerti tentang "bos" yang dibicarakan oleh gadis ini.
"Dan juga, bagaimana dia bisa mendapat fotoku? apakah dia menguntitku?" Pikirku menduga.
"Beta." Ucapku memanggil BETA.
"Bisakah kamu mencari tau sesuatu tentang gadis ini?" Tanyaku pada BETA.
...----------------...
"Jadi? apakah kamu mendapatkan sesuatu?"
Ya, saya akan segera menampilkan datanya di hadapan anda.
Sebuah proyeksi layar biru muncul dihadapanku.
Layar biru itu memperlihatkan data dari gadis itu secara lengkap.
"Agen? sudah begitu dari kepolisan?" Pikirku bingung.
Jika gadis ini dari kepolisian, apakah itu artinya dia ada hubungannya dengan kakakku?
"Y-yumina-san?" Ucapku memanggil gadis itu.
Gadis itu langsung menghadap ke arahku dengan terkejut setelah aku memanggil namanya.
"Eh? sebentar-sebentar, bagaimana kamu tau nama asliku?" Ucap Yumina dengan wajah curiga.
Aku langsung menyadari bahwa aku telah melakukan kesalahan yang sangat fatal.
Sampai saat ini, masih belum ada orang yang tau mengenai keberadaan BETA selain aku sendiri dan mungkin sahabat lamaku Ryouta.
Tentu saja, walaupun aku menceritakan ke orang lain tentang BETA sekalipun, mungkin mereka tidak akan percaya dan akan menganggapku gila.
Untuk sekarang, aku harus berusaha untuk mencari alasan agar bisa meyakinkannya.
"Eh? i-itu....ah, iya! Kakakku yang memberitahuku!" Ucapku mencoba mencari alasan.
Yumina yang tadinya berwajah curiga, mendadak mengubah wajahnya menjadi berpikir.
"Kakak? Apakah yang kamu maksud itu Inspektur Noya?" Ucap Yumina memastikan.
Sepertinya Yumina kenal dengan kakakku. Maaf, tetapi akan kujadikan itu sebagai kesempatan untuk lari dari situasi ini!
"I-iya, kakakku memberitahuku kemarin mengenai dirimu yang akan datang kemari pagi ini." Ucapku mencari alasan.
Yumina berpikir sebentar sebelum membalas.
"Hoooh, begitu ya? kalau begitu berarti aman." Ucap Yumina dengan santai.
Aku yang merasa bahwa situasi sudah aman langsung menghela nafas lega.
"Fiuhhhhh...syukurlah." Gumamku lega.
"Sepertinya identitas BETA masih akan tetap aman untuk sekarang." Pikirku dalam hati.
Sesaat setelah aku merasa lega, aku mendengar deringan ponsel dari arah meja kantorku.
*Tin....Tin....Tin* {Suara ponsel berdering}
Aku yang mendengar itu, langsung segera berjalan menuju meja kerjaku.
"Hm?"
Di ponselku, tertulis nama "Kakak" yang artinya kakak ingin meneleponku sekarang.
Tanpa berpikir lama, aku segera mengangkat teleponnya.
"Halo?" Ucapku memberi salam.
"Ah kido, maafkan aku karena memanggilmu di jam yang masih sangat pagi ini. Aku memanggilmu karena ada sesuatu yang perlu kujelaskan kepadamu sekarang. Tetapi sebelum itu, apakah ada sesuatu yang terjadi di Kantormu?" Tanya kakakku dalam telepon.
Aku yang mendengar kakakku bertanya apakah ada sesuatu yang terjadi di kantorku, hanya menengok ke arah Yumina yang masih melihat-lihat ke sekeliling kantor.
"Jika kamu bertanya tentang sesuatu yang terjadi di kantorku pagi ini maka....memang ada yang terjadi barusan." Balasku kepada kakakku.
"Apakah ada seorang gadis yang datang ke kantormu?" Tanya kakakku memastikan.
Aku langsung tau apa yang dimaksud oleh kakakku
"i-iya, memang ada seorang gadis yang datang ke kantorku pagi ini, apakah kamu tau sesuatu tentang itu?" Tanyaku pada kakakku.
Kakakku yang mendengar itu langsung segera menjelaskannya padaku.
"Kido, karena tempo hari aku telah menyusahkanmu, aku mengirimmu sebuah asisten pribadi yang kelak akan membantumu dalam mengurusi pekerjaanmu kedepannya. Nama di adalah Yumina Tina, seorang wanita yang dulunya merupakan asisten pribadiku sebelum kukirim dia ke tempatmu.Tenang saja, dia bisa melakukan apapun kecuali dalam hal memuaskan seorang pria." Ucap Kakakku dalam telepon.
Sungguh, aku sama sekali tidak meminta sesuatu seperti asisten pribadi dalam kehidupanku.
"Kakak, aku tau kakak mungkin berniat untuk membantuku. Tetapi jujur saja aku tidak butuh hal layaknya asisten pribadi untuk saat ini. Kalau bisa, aku ingin kakak memintanya untuk kembali ke kepolisian." Ucapku menjelaskan.
Ada jeda sedikit sebelum kakakku membalas perkataanku.
"Maafkan aku Kido, tetapi aku tidak bisa melakukan itu. Karena ini adalah bentuk dari balas budiku untuk tempo hari sebelumnya. Apabila kamu memang merasa sangat tidak ingin dia berada di kantormu. Maka kamu bisa mengusirnya sendiri." Ucap kakakku membalas perkataanku.
"M-mana mungkin aku bisa melakukan hal seperti mencoba mengusirny-"
"Kalau begitu nikmatilah waktumu. Selamat tinggal."
"T-tunggu dulu kakak!"
*Tut.. Tut ...Tut*
Teleponnya telah dimatikan oleh kakakku.
"S-seriusan nih?" Gumamku bingung.
Aku melihat ke arah Yumina yang masih melihat-lihat kantor dengan polosnya.
Ketika aku melihatnya, aku benar-benar berpikir bahwa aku sama sekali tidak memerlukan seseorang sepertinya untuk menjadi asisten pribadiku saat ini.
Karena itu, aku beniat untuk mencoba mengusirnya secara halus, walau aku tidak yakin ini akan berhasil.
Aku berjalan mendekat ke arah Yumina.
"Y-yumina-san?" Ucapku memanggilnya.
Yumina menoleh ke arahku.
"Hmm? ada apa Kazuki-kun?" Tanya Yumina penasaran.
Setelah melihat dia mendengarkan, aku memberanikan diri untuk mengucapkan kalimatku selanjutnya.
"Um, Yumina...k-kau tau, bahwasannya kamu memang ditunjuk oleh kakakku untuk menjadi asisten pribadiku sekarang...dan aku tau itu adalah hal yang bagus untukku...tetapi, aku tidak merasa bahwa aku membutuhkan itu untuk sekarang ini." Ucapku dengan gugup.
"Hmm? lalu?"
"Y-ya kau tau sendiri kan? itu artinya, mungkin kamu bisa kembali ke kakakku untuk menjadi asisten pribadinya sekaran-"
"Tidak mau."
"Eh?"
"Sudah kubilang kan? bahwasannya aku akan menjadi asisten pribadimu sekarang, dan itu akan tetap sama untuk kedepannya. Karena itu, aku mohon bantuannya untuk kedepannya Kazuki-san." Ucap Yumina kepadaku.
Aku hanya terdiam mendengar Yuna yang secara terang-terangan menolak saranku untuk segera kembali ke kakakku.
"Apakah ini benar-benar terjadi padaku?" Keluhku dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 14 Episodes
Comments