Karena tertarik, aku akhirnya menyetujui permintaan kakakku untuk membantunya menyelidiki kasus yang ia minta.
Kasus itu adalah kasus pembunuhan di hotel bintang 5 tepatnya di lantai 21.
Data kronologis yang diberikan kepadaku oleh kakakku menjelaskan tentang korban dan perkiraan bagaimana pembunuhan itu terjadi.
Beginilah ringkasan isinya :
Nama Korban : Yusaki Kinoshita
Umur : 34 Tahun
Berat badan : 76 Kg
Tinggi badan : 187cm
Golongan Darah : O
Hobi : Bermain Tenis
Status pernikahan : Sudah menikah
Pekerjaan : Pegawai Bank
Riwayat Penyakit : Tidak ada
Status keluarga : Anak bungsu
Korban ditemukan oleh salah satu pegawai hotel yang hendak mengantarkan makanan ke kamarnya yang bernomor 219.
Korban diduga dibunuh dengan ditusuk hingga terjatuh di sofa. Kondisi korban ketika ditemukan adalah terbaring di sofa dengan pisau yang menempel di dadanya.
Pelaku diduga melarikan diri sesudah melakukan pembunuhan. Tetapi tidak ada rekaman di CCTV dimana pelaku melarikan diri melewati pintu hotel.
Barang bukti yang ditemukan berupa sepucuk surat, 2 gelas wine yang masih terisi, dan pisau yang digunakan untuk menusuk korban.
Ada beberapa tersangka yang diduga pelakunya.
Teruhisa murano, seorang pegawai bank yang terjadwal untuk bertemu dengan korban untuk menagih hutangnya di hari yang sama ketika korban meninggal. Tetapi kemungkinan dia pelakunya adalah kecil dikarenakan jadwal dia bertemu dengan korban adalah waktu setelah Yusaki sudah meninggal.
Akemi Sawaya, adalah seorang perempuan yang menemukan korban sekaligus pegawai hotel yang bekerja di sana. Ia menjadi tersangka karena dialah yang pertama kali menemukan korban di hotel.
Mana Ogata, adalah kakak laki-laki dari korban yang menemui korban di hari yang sama di mana korban ditusuk. Dia merupakan tersangka utama dalam pembunuhan dikarenakan ditemukan sidik jarinya pada gelas wine yang diduga digunakan ketika minum bersama korban.
Itulah ringkasan singkat dari data kronologis yang kuterima dari kakak.
...----------------...
Saat ini, aku sedang berada dalam kamar hotel dimana korban meninggal.
Karena aku telah dianggap sebagai detektif resmi yang akan membantu memecahkan kasus ini dari otoritas yang diberikan oleh kakakku, aku bisa berkeliling kamar dengan leluasa.
"Detektif Kido, aku harap aku bisa bekerja sama denganmu dalam menyelesaikan kasus ini." Ucap seseorang di belakangku.
Aku mengalihkan pandanganku ke asal suara itu.
Orang yang menyapaku adalah seseorang dari kepolisian yang sepertinya dikirim ke sini untuk menyelidiki kasus juga.
"Ah, salam kenal juga, aku harap kita dapat saling membantu dalam memecahkan kasus ini." Balasku meminta kerja samanya.
"Saya juga.. ah, maafkan saya.Tolong izinkan saya untuk memperkenalkan diri saya dulu, nama saya Yamato kibe, seorang inspektur yang dikirim oleh kepolisian ke sini untuk menyelidiki kasus ini." Kata Inspektur kibe memperkenalkan diri.
"Saya juga, mungkin anda sudah tau sebelumnya, tapi izinkan saya untuk memperkenalkan diri juga yaitu detektif swasta Kazuki Kido yang datang ke sini atas permintaan kakak saya." Balasku memperkenalkan diri.
"Ah, Inspektur Noya kan? saya juga sering mendengar anda dari dirinya. Sepertinya kalian sangat akrab ya satu sama lain." Kata Kibe.
"T-tidak juga, walau memang terlihat seperti itu. Tapi sebenarnya saya tidak terlalu selaras dengan pemikiran kakak saya." Balasku membantah.
"Hoooh, benarkah?" Ucap Kibe memastikan
"B-bener kok, ahahahahaha." Balasku sambil tertawa pahit.
Setelah jeda singkat hingga membuat suasana menjadi canggung, aku langsung mengubah topik menuju kasus.
"K-kesampingkan itu, apakah ada sesuatu yang terjadi ketika saya masih belum sampai ke sini?" Tanyaku memastikan.
"Tidak ada kok, semua masih sama saat kamu belum sampai ke sini, Tidak ada yang berubah." Jawab Kibe menjelaskan.
"Kalau begitu, saya mohon pamit untuk memeriksa sekitar, karena barangkali saya mungkin bisa menemukan sesuatu yang berguna." Kataku memohon undur diri.
"Ah, silahkan-silahkan. nikmatilah waktu anda."
Jawab Kibe mempersilahkan.
Setelah dipersilahkan, aku langsung mengelilingi sekitar kamar untuk mendapat suatu petunjuk.
"Beta."
"Bisakah kau memeriksa sekeliling kamar ini?" Mintaku pada BETA.
Sambil menunggu BETA, aku sedikit melihat-lihat ke sekeliling ruangan.
Tentu saja, mataku yang sebatas manusia tidak bisa melihat hal-hal layaknya sidik jari dan barang kecil lainnya.
"Apakah kau menemukan sesuatu?" Tanyaku pada BETA.
"Bekas roda?" Tanyaku bingung.
"Troli? dimana itu?" Tanyaku pada BETA
"Sofa korban ya." Ucapku sambil melihat ke arah sofa dimana korban masih terbaring di sana.
Aku segera mendekat ke arah sofa korban dengan perlahan, berusaha agar tidak merusak jejak yang mungkin masih ada.
Setelah sampai, aku langsung berjongkok ke arah karpet untuk melihat lebih dekat.
"Kau benar, ada bekas roda di sini, walau itu sudah hampir hilang." Ucapku dalam pikiran ke BETA.
"?!"
Aku langsung teringat sesuatu.
"Kalau tidak salah, di laporan yang aku baca dari kakak mengatakan bahwa ada seorang pegawai hotel yang hendak membawa makanan ke ruangan. Kalau tidak salah nama dia.. "
"Ya, kau betul." Ucapku menyetujui BETA.
Akemi Sawaya, di laporan ia adalah orang yang menemukan korban ketika hendak mengantar makanan ke kamarnya. Tetapi bukannya tidak tertulis bahwa dia masuk ke dalam ya? apakah dia berbohong? karena ada bekas jejak troli masuk ke ruangan ini.
Aku berpikir keras untuk memahami.
Dan juga, jika memang korban ditusuk oleh pegawai hotel. Kenapa dia tidak terlihat di CCTV? seharusnya tidak mungkin pihak polisi melakukan kesalahan.
Aku segera memutuskan untuk bertemu dengan tersangka untuk memastikan lebih lanjut.
"Kibe-san, bisakah kamu mengantarku ke tempat di mana ketiga tersangka ada?" Ucapku meminta ke Kibe.
...----------------...
Setelah diantar oleh Kibe, aku sampai di tempat di mana ketiga tersangka ada.
Ketiga tersangka ternyata dikumpulkan persis di sebelah kamar hotel di mana korban terbunuh yaitu kamar 220.
"Selamat siang, aku adalah detektif swasta Kazuki Kido yang bertanggung jawab dalam menyelidiki kasus ini." Ucapku memperkenalkan diri.
Setelah mendengarku memperkenalkan diri, ketiga tersangka itu mengarahkan pandangannya kepadaku.
"Ah, selamat siang Kazuki-san." Ucap tersangka Teruhisa murano.
"Selamat siang Kazuki-san." Ucap Akemi Awaya.
"....."
Hanya Mana Ogata yang tidak membalas sapaanku.
Kalau tidak salah, dia adalah kakaknya korban kan?
"Aku di sini untuk bertanya kepada kalian mengenai kejadian terbunuhnya Yusaki Kinoshita. Aku harap kalian bisa bekerja sama denganku agar urusan ini bisa lebih cepat selesai." Ucapku meminta kerja sama.
Ketiga tersangka mengangguk kecuali Mana Ogata.
Aku mengabaikan itu dan langsung menuju ke topiknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 14 Episodes
Comments
Kaylha✌️✌️
lanjutkan
2023-01-21
0