Kakak?!

Singkat cerita, aku berhasil membawa Aoi kabur dan melaporkan tempat itu kepada polisi.

Sebanyak 14 anak termasuk remaja telah dikembalikan ke orang tua mereka masing-masing.

Aoi pun juga sudah kembali ke rumahnya dengan aman, walau mungkin dia menjadi sedikit lebih kurus dibanding sebelumnya.

Tetapi berkat selesainya kasus itu, aku mendapat pujian dari masyarakat dan polisi setempat karena telah menemukan anak-anak dan remaja yang pada saat itu memang sering hilang di daerah komplek/perumahan.

Dan aku juga mendapat bayaran yang lumayan setelah menemukan Aoi atas permintaan kakaknya yaitu Sakura Yuna.

...----------------...

"Kazuki-san, ini mungkin tidak seberapa, tapi tolong terimalah." Ucap Yuna sambil memberikan amplop yang berisi uang kepadaku.

"Ah, Terima kasih banyak Sakura-san." Ucapku berterima kasih

Aku yang menerima amplop itu pun langsung memeriksa isinya.

"T-TIGA PULUH RIBU YENN???!!!!" Ucapku terkejut.

...----------------...

Dan, itulah bagaimana aku mendapat uang yang mungkin sedikit berlebihan untuk seorang detektif swasta sepertiku.

Tetapi karena itu, aku tidak jadi menutup kantorku dan mungkin akan lebih lama dalam membuka jasaku walau tidak ada orang yang membeli.

"Hadehhh, kembali lagi ke hari normal." Desahku sambil duduk di kursi kantorku seperti biasanya.

Aku kembali ke kehidupan biasa ku setelah menyelesaikan kasus yang diberikan Yuna kemarin, dengan secangkir kopi yang ku minum sambil membaca koran di kursi kerjaku seperti hari-hari biasanya

"Beta, apakah mungkin ada orang seperti Sakura yang tiba-tiba datang kesini untuk membeli jasaku?" Tanyaku kepada BETA dengan harapan tipis.

BETA, sebuah sistem informasi dengan kecerdasan tinggi yang merupakan pemberian dari teman SMA lamaku yang bernama Ryouta. Dia adalah temanku sekaligus seorang detektif terkenal yang namanya sangat dikenal sekarang karena kasus besar yang dulu pernah ia selesaikan.

"Kenapa jawabanmu sangat singkat sekali? semangatilah aku sedikit." Keluhku kepada BETA.

"Jujur saja, aku tidak bisa menganggap itu sebagai kata-kata dukungan." Keluhku kepada BETA

Aku yang sedikit berbasa-basi dengan BETA langsung mengalihkan pandanganku lagi ke koran.

"Tetapi mengejutkan sekali ya, melihat remaja dan anak-anak sebanyak itu yang dikurung di 1 tempat. Sudah pasti orang yang melihatnya akan merasa aneh" Ucapku berpendapat mengenai kasus kemarin.

"B-benarkah?" Kataku tidak percaya.

Aku tidak bisa membayangkan rasanya dikurung di peti mati yang dimana kamu tidak bisa bergerak dan tersiksa ketika merasa ingin menggaruk bagian tubuhmu yang gatal.

"Kalau begitu, mungkin sebaiknya anak-anak sekarang harus lebih berhati-hati saat berjalan sendirian di malam hari." Kataku menyampaikan pendapat.

Jawab beta singkat.

Setelah mendengar jawaban BETA, aku langsung meminum kopi yang kusiapkan dan lanjut membaca koran terbaru yang kudapat pagi ini.

*Ting Tong!* {Suara bel}

"Hmm?"

Tepat ketika aku baru ingin membaca koran, suara bell kantor yang jarang terdengar, terdengar lagi di telingaku.

Sangat jarang sekali ada tamu yang mampir ketika masih pagi, apakah itu salesman?" Pikirku menduga

*Note : Salesman adalah Orang yang menawarkan berbagai brand/produk dengan mendatangi rumah orang*

Aku yang mengira bahwa itu salesman langsung membuka pintu dan memutuskan untuk langsung menolaknya.

*Cklek* {Suara pintu dibuka}

"Maaf, tapi jika kamu ingin menawarkan sesuatu sebaiknya kamu pergi dari sin-"

Tepat ketika aku ingin mengatakan kalimat akhir, aku langsung menghentikannya sekaligus menyesal bahwa aku menduga orang yang datang adalah salesman.

"Apa kamu bilang?" kata seorang wanita yang ada di depanku

Di depanku, aku melihat seseorang yang benar-benar ingin ku hindari untuk bertemu bagaimanapun caranya.

"Bisakah kamu ulangi kata-katamu tadi?" Kata wanita itu dengan nada marah.

"Eh, k-kakak? Ucapku dengan wajah terkejut.

Ya, itu adalah kakak perempuanku, seorang inspektur dari kepolisian resmi Jepang.

"Kido, kudengar di kantor kemarin bahwasanya kamu baru saja menyelesaikan kasus?" Ucap Kakak perempuanku dengan wajah tersenyum.

Setelah mendengar kakakku mengatakan itu, aku langsung menyadari tujuan ia datang ke kantorku.

"E-eh? benarkah? aku rasa itu hanya kebetulan saja, ahahahahaha." Ucapku sambil tertawa pahit.

Setelah mendengar itu, Kakakku langsung menerobos masuk ke kantorku tanpa meminta izin dariku terlebih dahulu.

"Aku masuk" Ucap kakakku dengan acuh tak acuh

"Eh k-kakak? t-tunggu sebentar, jangan masuk seenaknya!" Kataku yang berusaha untuk membuat kakakku berhenti.

Setelah kakakku masuk, dia langsung memeriksa isi kantorku beserta ruangan-ruangan lainnya.

"Hoooh, seperti biasa kantormu terlihat sangat rapi ya Kido." Ucap kakakku sambil melihat-lihat sekitar.

"I-itu karena aku sudah lama tidak menerima kasus." Balasku menjelaskan.

"Begitukah? yah, itu tidaklah aneh jika melihat perbuatanmu 4 tahun yang lalu." Ucap kakakku dengan acuh tak acuh.

"Ugh!" Rintihku sambil memegang dadaku.

Memang benar aku pernah melakukan kesalahan ketika menyelesaikan kasus 4 tahun yang lalu, dan itulah yang membuat pendapat orang-orang dan masyarakat di sekitarku menurun.

"Tetapi aku tidak menduga, seseorang detektif gagal sepertimu akan diberikan tugas setelah sekian lama, itu sangat membuatku terkejut loh." Ucap kakakku sambil menatap mataku dengan tersenyum.

"Seperti biasa kalimatmu sangatlah menyakitkan kakak." Ucapku sambil menatap ke mata kakakku.

Setelah mendengarku, kakakku langsung menuju ke kursi yang di tengah kantor untuk duduk.

"Heh, tidak usah basa-basi, langsung saja ke intinya. Aku ingin kamu membantuku untuk menyelesaikan kasus sekarang." Ucap kakakku sambil membungkukkan pinggulnya untuk duduk.

"Eeehh? bukannya kamu barusan bilang bahwa aku ini detektif gagal?" Kataku mengingatkannya.

Kakakku yang mendengar itu langsung membalasnya.

"Memang benar bahwa kamu itu detektif gagal. tetapi jika dilihat dari kasus kemarin, sepertinya kamu sudah berkembang sedikit. Karena itu, aku ingin kamu membantuku dalam menyelesaikan kasus yang baru kuterima sekarang." Balas kakakku dengan cepat.

"Kasus? memangnya kasus seperti apa?" Tanyaku memastikan.

Kakakku yang mendengarku bertanya langsung memasang muka yang serius

"kasusnya ialah.....ditemukannya mayat laki-laki bersimbah darah di hotel bintang 5." Ucap kakakku memberi tahu.

"....."

Kasus pembunuhan ya.. seperti yang kuduga.

"Sepertinya kamu tidak terkejut.. apa kamu sudah menduga bahwa ini kasus pembunuhan?" Kata kakakku menduga.

Aku langsung memasang wajah serius untuk menanggapinya.

"Ya begitulah, apakah kepolisian sudah mempunyai data kronologisnya?" Ucapku menanyakan.

"Ya, aku akan memberikannya padamu sekarang." Ucap kakakku sambil mengambil sebuah kertas dari jaketnya dan memberikannya padaku.

Aku langsung menerima kertas itu dan memeriksanya sekilas.

Di kertas itu tertulis rician kronologis pembunuhan yang telah dibuat di kepolisian.

"Bagaimana? apakah kau ingin membantuku?" Tanya kakakku

Aku tidak langsung menjawabnya dan mengalihkan pandanganku dari kertas menuju kakakku

"Ya, sepertinya ini akan menarik." Ucapku sambil tersenyum.

Kakakku hanya tersenyum mendengar jawabanku.

Terpopuler

Comments

Kaylha✌️✌️

Kaylha✌️✌️

wiw

2023-01-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!