Sehari sudah berlalu sejak kejadian itu.
Aku yang menghubungi Ryouta setelah kejadian itu, entah kenapa dia tidak menjawab panggilanku sama sekali.
Sebuah sistem yang kunamakan BETA telah menjadi milikku semenjak Ryouta memberikan jam tangan yang kita temukan di gudang sekolah sewaktu SMA.
Saat itu aku mungkin masih belum memahami apa-apa. Tetapi setelah kejadian itu, aku telah memahami sedikit tentang sistem yang kunamakan BETA ini.
"Beta" ucapku memanggil Beta
BETA adalah sebuah sistem informasi dengan kecerdasan tinggi yang dapat memperoleh informasi dengan cepat dan akurat dengan hanya bertanya padanya.
Sebagai contoh, aku akan menanyakan BETA mengenai gelas yang kupakai untuk meminum kopi saat ini.
"Bisakah kau beritahu aku mengenai gelas yang kupakai saat ini?"
"....."
Aku hanya terdiam mendengar informasi yang super lengkap dan cepat itu.
Walaupun Beta adalah sistem dengan kemampuan mencari informasi yang tinggi. Ada beberapa batasan pada Beta untuk memberikan informasi yang diinginkan. Contohnya saja,
"Beta, bisakah kau beritahu aku tentang kapan tepatnya aku akan mati?" Tanyaku kepada BETA.
Sepertinya informasi yang berkaitan dengan waktu kematian seseorang telah dilarang oleh orang yang membuat BETA demi masalah keamanan.
"Kalau begitu, apakah kamu bisa beritahu aku mengenai siapa orang yang menciptakanmu?" Tanyaku kepada BETA
Bahkan BETA dilarang untuk memberi tahu mengenai orang yang membuatnya.
"Beta, apakah kau tau segalanya? mengenai informasi yang ada di dunia ini?" Tanyaku lagi kepada BETA.
"Contohnya?"
"Hooh, begitu ya, Terima kasih Beta." Ucapku dalam pikiranku berterima kasih kepada BETA.
"Hehe." Gumamku gembira.
Entah kenapa aku merasa seperti berbicara dengan orang lain ketika berbicara dengan BETA
*Ting Tong!*
"?"
Bel kantor yang sudah lama tidak kudengar, entah kenapa terdengar lagi sekarang.
"Iya, tunggu." Ucapku meminta untuk bersabar
Aku berjalan ke arah pintu dan membuka pintunya setelah sampai.
*Cklek* {Suara pintu terbuka}
Setelah membuka pintu, aku melihat seorang gadis berpakaian sopan dengan tampilan sederhana yang sepertinya sedang menungguku keluar.
"Etto, ada keperluan apa ya kesini?" Tanyaku kepada seorang gadis yang ada di depanku.
"Anu...apakah ini adalah kantor detektif swasta Kazuki?" Kata gadis itu bertanya kepadaku untuk memastikan.
"Ah iya, kau benar, ini adalah kantor detektif swasta Kazuki. Jika boleh tau, adakah keperluan apa sampai anda berkunjung kemari?" Tanyaku kepada gadis itu.
"Um, sebenarnya, a-aku ingin meminta bantuan detektif kazuki untuk membantuku." Kata gadis itu dengan malu-malu
Aku yang mendengar bahwa ada orang yang ingin membeli jasaku entah kenapa merasa tidak nyata.
"A-anu, jika tidak keberatan. Apakah kamu ingin masuk kedalam?" Ucapku menawarkan gadis itu masuk kedalam.
"T-tentu." Balas gadis itu gugup.
Setelah dipersilahkan masuk, gadis itu melepas sepatunya dan melihat ke sekitar kantor.
"M-maaf jika kantor ini sedikit tua." Kataku malu.
"Ah, t-tidak apa-apa kok. Justru saya malah bingung karena kantornya sangat rapi." Balas gadis itu takjub.
"Itu karena sudah lama sejak terakhir kali aku mendapat kasus." Ucapku menjelaskan.
"Ah, b-begitu ya.." Ucap gadis itu merasa tidak enak.
Karena aku tidak ingin suasananya jadi canggung, aku langsung mengarahkan gadis itu ke ruang tamu untuk duduk.
"T-tolong duduk di sini sembari menunggu saya mengambil teh." Ucapku mengarahkan gadis itu untuk duduk.
"Ah, i-iya, terima kasih atas tawarannya." Balas gadis itu berterima kasih.
Aku yang sudah melihat gadis itu duduk langsung pergi ke dapur untuk segera menyiapkan teh.
Saat aku berada di dapur, aku yang sedang meracik teh penasaran tentang gadis itu.
"Beta" Ucapku dalam pikiran memanggilnya.
"Bisakah kau beritahu aku mengenai gadis itu?" Tanyaku pada Beta.
"Cukup-cukup! itu saja sudah cukup membantu, terima kasih BETA." Ucapku berterima kasih.
Beta mungkin harus diberi batasan dalam memberi informasi mengenai sesorang terutama dibagian ukuran tubuhnya.
Aku yang telah selesai menyeduh teh langsung kembali ke ruang tamu untuk segera memberikannya.
"Silahkan tehnya." Kataku sambil menaruh gelasnya di meja."
"Ah, t-terima kasih." Balas gadis itu malu-malu.
Setelah menaruh gelasnya di meja, aku langsung duduk di kursi yang berlawanan dengan gadis itu.
"Anu, apakah hari ini detektif Kazuki sedang keluar?" Tanya gadis itu.
Sepertinya gadis yang bernama Sakura Yuna ini masih belum tau bahwa aku adalah Kazuki.
"Etto, sebenarnya, saya adalah detektif Kazuki." Ucapku memberitahu gadis itu.
"!"
Gadis itu yang mendengarnya langsung meminta maaf kepadaku.
"M-maafkan saya! saya benar-benar tidak sadar bahwa itu anda, saya mengira bahwasannya anda itu adalah asistennya!" Kata gadis itu sambil membungkukkan kepalanya
"Ah t-tidak apa-apa, itu sudah biasa terjadi, jadi tolong angkat kepala anda." Balasku meminta gadis itu untuk mengangkat kepalanya.
"B-baik." Ucap gadis itu sembari mengangkat kepalanya.
Ketika suasana sudah lebih kondusif, aku memutuskan untuk bertanya kepadanya.
"Kalau begitu, pertama-tama bisakah kau perkenalkan dirimu terlebih dahulu?" Kataku meminta gadis itu mengenalkan dirinya.
"Ah,b-baik, perkenalkan nama saya Sakura Yuna dari SMA Tarot, biasa dipanggil Sakura." Ucap gadis itu memperkenalkan dirinya.
"Ah, Sakura-san berarti ya? kalau begitu, walau mungkin anda sudah tau. Tapi izinkan saya untuk memperkenalkan diri saya yaitu Kazuki Kaido seorang detektif swasta." Kataku memperkenalkan diriku
"Ah, k-kalau begitu, mohon bantuan untuk kedepannya Kazuki-san." Ucap Sakura dengan malu
"Saya juga mohon bantuannya Sakura-san" Balasku meminta bantuannya untuk kedepannya.
Setelah selesai memperkenalkan diri, aku langsung menanyakan tentang alasan mengapa dia kemari.
"Kalau begitu langsung saja, bisakah kau beritahu aku tentang alasan kenapa kamu kemari?" Tanyaku kepada Sakura.
Sakura yang mendengarku bertanya kepadanya tentang alasan dia kemari langsung mengubah wajahnya menjadi serius.
"Baik, saya datang ke sini karena saya ada permintaan untuk anda Kazuki-san." Ucap Sakura dengan wajah serius
"Permintaan?" Tanyaku kepada Sakura.
"Ya, lebih tepatnya, saya datang kesini untuk meminta anda agar mencari tau mengenai adik saya yang masih menghilang sampai sekarang. " Ucap Sakura Menjelaskan.
"Hilang secara misterius?"
Aku yang penasaran tentang itu langsung bertanya kepada Sakura.
"Bisakah kau beritahu aku lebih lanjut mengenai itu? " Tanyaku kepada Sakura.
"Ya, sebenarnya, adikku yang bernama Aoi sudah menghilang sejak 2 hari lalu. Itu terjadi ketika aku menyuruhnya untuk membeli cemilan di malam hari dan dia tidak kembali sejak saat itu. Aku sudah memberi tahu ibu dan menelepon polisi tetapi masih belum ada kabar dari mereka." Ucap Sakura menjelaskan
Aku berpikir sejenak sebelum melanjutkan.
"Polisi sudah mencarinya tetapi masih belum ada kabar ya?" Ucapku memastikan.
"Ya, dikarenakan barang bukti dan saksi yang kurang kata mereka." Ucap Sakura menjelaskan.
"Begitu ya." Ucapku sambil memasang wajah berpikir
Susah membayangkan apa yang terjadi dengan gadis itu ketika sudah hilang selama 2 hari dan masih belum ditemukan.
"Bisakah kamu mengantarku ke rumahmu? " Tanyaku pada Sakura.
"Ya, aku bisa langsung mengantarmu ke sana jika perlu." Balas sakura
"Kalau begitu, mari kita ke sana sekarang." Ucapku memintanya untuk membawaku rumahnya.
"Baik" Ucap Sakura menanggapi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 14 Episodes
Comments
Kaylha✌️✌️
oke
2023-01-21
0