Kasus 1 : Misteri hilangnya seorang anak (bagian 2)

Ternyata, titik buta dari kamera itu merupakan sebuah gang kecil yang mengarah ke jalan raya di Osaka.

Itu artinya, Aoi masuk dan menghilang di gang itu,

mungkin karena ada orang yang memaksanya masuk ke sana.

Aku yang sekarang berada tepat di depan gang itu, berniat untuk masuk ke dalamnya dan menelusuri kemana Aoi menghilang...tetapi sebelum itu,

"Beta."

"Apakah di gang kecil ini terpasang CCTV?" Tanyaku penasaran.

"Itu berarti kita harus mencarinya sendiri ya.." Kataku sambil tersenyum melihat ke arah gang itu.

Karena tidak ada CCTV di situ, maka aku harus kesana untuk memeriksanya sendiri.

"Mari kita mulai." Ucapku sambil berjalan menuju gang itu.

Ketika aku sudah masuk ke gang, tidak ada apapun yang mencurigakan ketika aku memeriksanya. Gang kecil yang hanya muat untuk 1 orang itu benar benar kosong. Dan aku berakhir ke jalan raya tanpa menemukan apapun.

"Tidak ada apa-apa ya.." Gumamku berpikir

Itu berarti, Aoi menghilang sampai ke jalan raya, dan mencari dia di tempat yang luas akan semakin sulit.

"Beta." Ucapku memanggil BETA

Walaupun akan sulit jika mencarinya di tempat yang terbuka, tetapi dengan adanya CCTV yang tersebar di jalan raya akan lebih memudahkanku dalam mencari jejaknya.

"Bisakah kau mengakses semua CCTV yang ada di jalan raya ini?" Ucapku meminta BETA.

"Baiklah" Ucapku menanggapi.

Setelah menunggu selama 5 menit, akhirnya BETA sudah mengakses seluruh CCTV yang ada di jalan.

"3-31 Kamera?!" Ucapku dalam pikiranku terkejut.

Sepertinya memeriksa kameranya 1-1 akan lama.

"Beta, apakah kau bisa melakukan sesuatu untuk memeriksanya lebih cepat?" Tanyaku memastikan

"Maksudmu kamu bisa memeriksa 31 rekaman CCTV sekaligus dengan kecepatan 2x seorang diri?" Kataku memastikan perkataan BETA benar.

"....."

"Kenapa dari tadi kamu tidak memberitahuku?" Tanyaku kepada BETA

Yah, hal itu juga tidak salah sih.

"Kalau begitu, aku mohon padamu untuk memeriksanya BETA." Ucapku meminta tolong kepada BETA.

"Baiklah." kataku menanggapi.

...----------------...

Setelah 10 menit menunggu, BETA akhirnya selesai memeriksa rekaman CCTV tersebut.

"Apakah kamu mendapat sesuatu?" Tanyaku kepada BETA

"Laki-laki?" Kataku penasaran

Sebuah proyektor rekaman CCTV muncul di depan mukaku.

Di video tersebut, ada Sakura Aoi yang dibawa ke seberang jalan dengan seorang laki-laki berhoodie hitam yang bersamanya.

BETA menampilkan rekaman CCTV yang lain di hadapanku.

Di rekaman itu ditunjukkan bahwa Sakura Aoi yang dibawa dari seberang jalan, diarahkan ke sebuah gang, dan setelah itu dia dimasukkan ke salah satu pintu yang ada di gang itu.

"Pintu?"

Aku melihat ke seberang jalan untuk memeriksa.

Di seberang jalan itu, tempat di mana laki-laki itu memasukkan Aoi ke dalam gang, ada di sebelah persis tempat gedung restoran prancis.

Aku yang mengetahui itu, langsung ke sana untuk memeriksanya.

...----------------...

Setelah sampai di gang kecil tersebut, aku melihat pintu di mana Aoi dibawa masuk.

"Beta, biasakah kau memeriksa apa yang ada di balik pintu ini?"

"Tentu, tolong bantu aku beta." Ucapku meminta tolong

Karena mungkin jumlah CCTV yang ada di toko buku tersebut terbilang sedikit. BETA dengan cepat menyelesaikan pemeriksaannya.

"Apakah kau menemukan sesuatu?"

"Apa?!" Pikirku terkejut

"Siapa identitas pria itu?"

<10%, 30%, 60%, 70%, 100%>

Sebaiknya aku harus cepat sebelum pria itu akan melakukan sesuatu kepada Aoi.

"Beta, menurut rekaman dari yang kau lihat, bagaimana kondisi Aoi sekarang?" Tanyaku mengenai keadaan Aoi.

"Apakah dia makan dengan teratur?"

Itu sudah jelas, seorang perempuan SMP yang tiba-tiba dibawa oleh seorang lelaki ke suatu tempat yang belum pernah dilihatnya, dan dipisahkan dari keluarganya akan membuatnya shock.

"Kalau begitu, apakah aku bisa melakukan sesuatu?" Tanyaku pada BETA.

"Apakah tidak ada sesuatu yang bisa aku lakukan? "

"Tetapi bukannya bahaya jika membiarkan Aoi terlalu lama?" Ucapku menegaskan

"Apakah kamu bisa melakukan itu?"

"Baiklah" Ucapku menanggapi.

Setelah menunggu selama 6 menit, BETA kembali menghubungiku

"Tentu, mohon bantuannya BETA."

...----------------...

Pintu yang ada di depanku ini, ternyata mengarah persis ke arah gudang.

"Ya, akan kuusahakan." Ucapku dalam pikiranku.

Ternyata pintu ini terhubung dengan toko buku yang ada di sebelah jalan raya.

Gudang yang ku masuki memiliki rak besi yang sangat tinggi dan isinya merupakan buku yang masih tersegel dengan rapi.

Aku berjalan lurus melewati rak-rak itu dengan perlahan.

"Baik." Ucapku menanggapi.

Ketika sudah berjalan lurus sampai ujung, ada sebuah belokan ke kanan yang mengarah ke sebuah pintu besi yang berada di ujungnya.

Aku terus berjalan lurus sampai aku berada tepat di depan pintu itu.

"Baik."

"Aku mengerti." Ucapku menanggapi.

Aku tidak tau apa yang direncanakan oleh BETA dengan memakai pemantik api dan gunting, tetapi aku harus percaya padanya sekarang.

Aku membuka pintu secara perlahan dan langsung masuk ke dalam untuk mengambil peniti dan gunting yang ada di lemari meja terdekat.

Setelah aku mengambil keduanya, aku melihat sebuah lorong dengan 4 jalur yang berbeda. Menurut BETA, aku harus mengambil jalur ke kiri untuk sampai di tempat di mana Aoi berada.

Aku segera menuju ke lorong kiri dan melihat ada 1 pintu yang sepertinya mengarah ke arah ruangan Aoi.

"Beta, aku hanya perlu masuk ke ruangan itu kan?" Tanyaku memastikan

"Baik."

Aku langsung menuju ke pintu itu dan membukanya ketika sudah sampai.

*Cklek*

Tepat ketika aku baru saja membukanya, aku melihat sebuah penjara kecil seperti kurungan dengan beberapa anak kecil dan remaja yang berada di dalamnya.

"Mengerikan." Gumamku sambil melihat ke arah kurungan tersebut.

Anak-anak yang berada di kurungan tersebut seperti sudah kehilangan energi untuk berteriak, mereka semua duduk dengan wajah kosong dan kedua tangan yang diikat.

Aku yang melihat kondisi mereka hanya bisa melihatnya dengan wajah sedih, karena sekarang aku harus fokus untuk mencari Aoi.

"Beta, dimana Aoi berada?"

"Nomer 3?"

Setiap kurungan tersebut mempunyai sebuah papan angka yang tergantung di atasnya.

Total kurungan yang ada di ruangan ini adalah 4.

Aku langsung mencari kurungan nomer 3 yang ternyata berada di ujung tembok kiri ruangan.

Di situ, terlihat seorang gadis dengan penampilan yang sama yang kulihat di rekaman, tetapi mukanya sekarang terlihat suram dengan kantung mata hitam di bawah matanya.

"Aoi?" Ucapku memanggilnya.

Aku mencoba untuk memanggilnya, tetapi dia tidak merespon.

"Jadi itu alasannya dia menyuruhku mengambilnya>

Ada sebuah borgol yang terlihat di dekat pintu kurungan itu untuk mengikatnya.

Aku langsung mengambil peniti yang tadi kuambil dan menggunakannya untuk membuka borgol itu.

"Baiklah."

Setelah aku membuka kurungan itu, aku langsung mencoba untuk membujuk Aoi keluar.

"Aoi, aku adalah detektif swasta Kazuki Kudo, aku datang kesini atas permintaan kakakmu bernama Sakura Yuna yang khawatir padamu karena tidak kembali ke rumah selama 2 hari."

".... "

"Aku tau bahwa kamu mungkin masih merasa shock di sini, tapi aku mohon agar kamu bekerja-sama denganku supaya kita dapat keluar dari sini dengan aman."

"....."

Aoi masih tidak mengatakan apa-apa.

"Aoi?" Ucapku memanggilnya lagi.

"Kakak.. "

"?!"

Aoi terlihat seperti akan menangis, tetapi anehnya dia tidak mengeluarkan air mata sama sekali.

"Aku ingin pulang.... aku ingin pulang ke rumah..."

Ucap Aoi dengan lemas.

Setelah mendengar itu, aku langsung menarik lengan Aoi yang terikat dengan tali dan mengguntingnya dengan gunting yang kusimpan.

"Jangan khawatir, aku akan membawamu keluar bagaimanapun caranya." Kataku meyakinkan Aoi.

Aoi yang masih terdiam setelah kutanya, hanya ku abaikan dan bertanya kepada BETA mengenai instruksi selanjutnya.

"Beta, aku sudah selesai, berikan aku instruksimu selanjutnya."