Zack meninggalkan private room restoran tempat Risa mengadakan pesta ulang tahun dengan perasaan sedih. Zack sangat sedih, saat dirinya dipermalukan di depan Risa oleh Rio dan yang lain-lain namun Zack tak ingin menunjukkannya kepada Risa, karena dia tidak ingin sahabat wanitanya itu juga sedih dan dia pun memilih untuk pergi.
"Zack tunggu..." Seru Risa menahan Zack bersama Vera. Zack menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Risa, yang cemberut karena Zack pergi begitu saja.
"Zack jangan pergi! Acara baru akan di mulai dan kamu malah pergi. Jangan perdulikan apa yang mereka katakan, kamu datang kesini karena memenuhi undanganku jadi tetaplah tinggal dan kita merayakannya bersama." Bujuk Risa.
Zack hanya tersenyum lalu meraih tangan Risa."Terimakasih Risa atas undanganmu. Ada aku sudah datang untuk memenuhi undangan. Sekarang aku harus pergi. Bersenang-senanglah dengan teman-temanmu. Oya, aku cuma mau bilang kalau aku tidak pernah membeli barang palsu, Barang itu asli jika kamu tidak percaya kamu bisa memeriksanya nanti. Sekali lagi selamat ulang tahun, semoga panjang umur dan doa terbaik untukmu, " ucap Zack lalu melepaskan tangan Risa dan segera berbalik untuk meninggalkan restoran tersebut.
Setelah melihat Zack berlalu pergi, dengan kecewa Risa kembali ke dalam dan melanjutkan acaranya. Vera berdiri disamping Rio dan sedikit marah padanya.
"Kenapa kamu melakukan itu padanya? Tidak adakah orang lain yang bisa kamu bully selain dia? Lihatlah karena ulahmu Risa jadi sedih di pesta ulang tahunnya." tegur Vera pada Rio yang nampak senang melihat Zack pergi.
"Kenapa jadi aku yang disalahkan? Aku hanya memberitahu saja. Dia yang datang membuat masalah sendiri. Siapa suruh datang ke pesta dengan membawa hadiah tas palsu seperti itu. Ya jelas-jelas semua akan menertawakan dia lah." Saut Rio tanpa merasa bersalah.
"Tapi kan tidak perlu di bicara di depan semua orang juga. Yang ada kesan Risa padamu akan sedikit berubah. Bukankah kamu menyukainya?" saut Vera.
"Sudahlah jangan memojokkan aku, di sini aku tidak merasa bersalah. Zack sendirilah yang mungkin merasa tidak cocok bergabung di pesta Risa.
Risa dan lain pun menikmati pesta di private room restoran sedangkan Zack saat ini sedang berdiri seorang diri di jalan komersial yaitu Garang City. Dimana sepanjang jalan tersebut berdiri banyak bangunan pusat perekonomian kelas atas.
Terlintas dalam benak Zack pemilik lahan di Garang Commercial mmecial street pasti orang yang luar biasa. karena biaya sewa lahan untuk membangun itu sangat mahal tapi wajar karena Garang city pundi-pundi uang akan mengalir seperti air.
Tiba-tiba ponsel Zack berdering di sakunya dan segera saja zack merogoh sakunya untuk mengambil ponsel tersebut. Zack melihat itu adalah panggilan dari sang kakak, Zack dengan segera langsung menggeser tombol hijau di layar untuk mengangkat panggilan dari Bara kakaknya.
"Ada apa kak?" Tanya Zack tanpa basa-basi.
"Kamu ada di mana sekarang?" Tanya balik Bara.
"Aku sedang jalan-jalan di Garang Commercial Street tepatnya di depan restoran barat." Jelas Zack.
"Kebetulan sekali kalau begitu. Kakak ada pekerjaan yang harus segera di selesaikan, dan kakak ingin minta tolong padamu untuk pergi ke Villa MA. Villa air panas yang ada di kawasan Garang city juga dan temui manager umum di sana yaitu paman Lukman. Dia yang saat ini dipercaya untuk mengelola Villa tersebut dan dia juga ada Villa itu. Tugasmu hanya Lakukan tanda tangan pembaharuan kontrak. Nanti kakak akan kirim nomornya agar kamu bisa menghubunginya kalau kamu kesulitan bertemu dengannya." Jelas Bara.
"Maksud kakak Villa megah yang ada di ujung jalan, yang hanya bisa di kunjungi oleh orang-orang kaya berkelas saja itu? Bagaimana aku bisa melakukannya kak, aku tidak paham dan mana mungkin orang akan percaya padaku kalau kakak yang menyuruhku." Jawab Zack ragu.
" Benar, Villa Ma. Zack dengarkan kakak, saat ini hanya kamu yang bisa kakak andalkan di sana. Kamu tau kakak sangat sibuk di sini dan tidak ada waktu untuk mengurus pekerjaan di sana dan nantinya kakak akan memintaku yang akan mengendalikan urusan di sana biar kakak fokus di sini dan asal kamu tau, Semua aset yang ada kawasan Garang city itu milik keluarga kita, jadi tidak akan ada yang bisa mengusir mu. Sekarang pergilah dan bantu kakak untuk tanda tangan." Setelah meyakinkan Zack, Bara pun segera mematikan ponselnya dan membiarkan Zack mengerjakan perintahnya.
Zack benar-benar tercengang, padahal baru beberapa menit yang lalu dia memikirkan pemilik kawasan Garang city dan sekarang dirinya diberitahu kalau itu milik keluarganya.
Zack mengedarkan pandangannya di sekitar area Garang street. Zack benar-benar tercengang melihat semua bangunan yang berdiri di lahan yang ternyata merupakan aset keluarganya. Zack pun menghela nafas panjang sebelum berjalan menuju villa MA yang di maksud dan bisa di tempuh dengan berjalan kaki walaupun butuh waktu.
Tak lama Zack pun sampai di Villa Ma dan langkahnya di hentikan pelayan Villa saat Zack hendak masuk.
"Maaf anda di larang masuk? Villa ini tidak untuk sembarang orang bisa masuk."
"Aku datang kemari, atas perintah kakakku untuk bertemu dengan manager umum yang tinggal di Villa ini." Jelas Zack. Pelayan itu memperhatikan penampilan Zack yang sederhana, membuatnya tak percaya.
"Saya tidak percaya dengan penjelasan anda, tidak mungkin orang seperti kamu datang dan mengaku utusan dari Pemilik kawasan Garang ini. Itu cuma alasan kamu saja kan untuk bisa masuk ke dalam. Lagian orang seperti kamu tidak akan bisa membeli apapun di dalam." Hina sang pelayan, "lebih baik kamu pergi dari sini dan kembalilah setelah kamu membuat janji." Setelah menghina, pelayan itu pun mengusir Zack begitu saja.
Disaat bersamaan, tuan muda Tedi datang bersama kekasihnya untuk berkunjung ke Villa Ma. Tedi menghentikan langkahnya dan memperhatikan Zack dari atas sampai bawah dan merasa jijik.
"Bagaimana bisa ya, Villa berkelas seperti ini menerima sembarangan tamu? Bukankah yang ada malah akan membuat citra buruk dari villa Ma ini lebih baik sampah seperti dia segera di usir sebelum ada media melihatnya." Sindir Tedi.
"Sayang siapa dia? Kenapa penampilannya seperti itu. Aku tidak yakin kalau dia ingin masuk ke Villa air panas. atau jangan-jangan dia hanya seorang pengemis?" tanya kekasih Tedi.
"Saya juga sudah berusaha untuk mengusirnya. Maaf jika mengganggu."
" Antarkan aku masuk! aku ingin berkunjung ke dalam Villa. Jangan kuatir ayahku mengenal manager umum di sini. Tentu saja manager akan membiarkan aku masuk bersama kekasihku, dan aku juga punya cukup uang untuk transaksi di dalam" Jelas Tedi.
"Baiklah tuan, mari ikut. Akan saya antarkan tuan ke dalam untuk menikmati fasilitas yang Villa Ma ini sediakan." Ucap sang pelayan dengan ramah, berbanding balik dengan sikapnya pada zack.
Pelayan itu tetap mengusir Zack, walaupun zack tetap berusaha menjelaskan.
Zack pun sempat ragu untuk bisa bertemu sang manager jika sikap para pelayan sama semuanya.
'Apa yang harus aku lakukan sekarang? pergi itu artinya aku mengecewakan kak Bara dan pastikan pekerjaannya nanti akan tambah kacau, atau aku mencari jalan lain agar bisa memanggil paman Lukman keluar? ya sepertinya itu cara yang bisa aku lakukan sekarang.' Gumam Zack.
To Be continued ☺️☺️☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Fatkhur Kevin
mirip Gerald ya
2024-09-14
0
Samudra
cocok sih di usir orang kaya nya bego tolol,😁
2023-08-25
0
Sak. Lim
jgn sedih knpa sedih kan slh sendri uda di ksih fasilitas di tolak salh sendri.trimh ja nasib.
2023-08-02
1