Mona belum juga sadarkan diri, pria itu tetap membiarkan perempuan itu tanpa memanggil Dokter untuk memeriksa Mona, baginya buat apa kasihan pada perempuan itu.
Merasa rugi banget Jefri menikahi Mona, bagi pria ini rugi banget sepatutnya yang bisa di jadikan pembantu menjadi merugikan bagi Jefri.
"Rugi banget gue!!" Ucap Jefri menatap ke arah Mona yang masih pingsan tersebut.
Namun niat hati Jefri belum ada keinginan untuk membebaskan perempuan itu dari hutangnya tersebut, namun perempuan itu harus sepenuhnya membayar hutang kepada Jefri.
Mona pun tersadar lalu kepalanya susah untuk diangkat berdiri, Pria itu mengamati saja perempuan itu berdiri tanpa membantu sedikit pun.
"Minum,minum,minum mana!" Kata Mona belum sepenuhnya sadar.
Mona kehausan meminta minum, namun Jefri tidak peka membiarkan saja begitu Mona, walau Mona sudah meminta air minum namun pria itu masih berdiri saja di depan Mona tersebut.
"Minum, minum mana minum!!" Teriak perempuan itu kepada Jefri seperti orang kesurupan.
Jefri yang melihat Mona seperti kesurupan langsung mengambil air minum, Perempuan itu masih berteriak-teriak meminta minum kepada Jefri.
Jefri langsung memberi air minum di dalam gelas tersebut kepada Jefri, lalu Mona meminum air tersebut namun belum puas baginya dengan satu gelas air minum lalu Mona meminta air minum lagi di tambah.
"Tambah lagi kurang airnya!" Bentaknya kepada Jefri dengan melotot.
"Hmm yang ada gue macam pembantu nya nih cewek." Ucap Jefri ngomel-ngomel sendiri.
Lalu Jefri menghubungi pekerja rumah miliknya untuk membawakan dispenser kedalam kamar tersebut, biar Jefri tidak capek-capek ke dapur mengambil minum untuk Mona.
"Nih minum luh sudah tersedia!" Kata Jefri seperti tidak ikhlas.
"Oke terima kasih." Jawab Mona kepada Jefri.
Jefri pun keluar dari kamar, namun Mona langsung memegang tangannya tersebut bahwa Mona lapar mau makan, lalu Mona meminta tolong pada Jefri untuk membawakan makanan ke kamar tersebut.
"Gue lapar, loh mau kemana??? Tolong bawakan gue makanan dong!!"Kata Mona tersebut.
"Ih kamu ini!!! Banyak banget permintaan nya!!Bisa tidak kamu sama sekali tidak meminta apa-apa pada gue." Kata Jefri dengan sombongnya.
"Andiiiiiiiiiiii." Panggil Jefri dengan teriak keras memanggil karyawan di rumah tersebut.
Andi pun datang dengan siap siaga kepada bosnya tersebut, untuk menghadap atas panggilan dari bos nya tersebut.
"Kamu buatkan makanan untuk manusia kelaparan ini, jadi tolong antarkan kepada manusia kelaparan ini." Kata Jefri geram banyak sekali perintah dari cewek tersebut.
"Baik Pak, saya akan menyediakan semua." Ucap Andi memberikan hormat kepada Jefri karena seorang bos.
Lalu Jefri keluar dari kamar tersebut, tampak Mona sedang sendiri di kamar tersebut karena istrahat bahwa badan perempuan itu sedang demam dan penuh luka akibat cubitan Jefri kemarin.
Lalu saat mau keluar dari kamar Jefri memperhatikan luka di tangan Mona sangat berbekas tersebut, Jefri lalu mempertanyakan bekas cubitan tersebut mengapa bisa sampai berdarah.
"Ini bekas cubitan gue kan!! Mengapa bisa sampai berbekas seperti ini??" Tanga Jefri kepada Mona.
Pertanyaan tersebut membuat Mona sangat geram sekali dengan pria itu, bahkan sudah melukai Mona masih bertanya tentang luka itu mengapa membesar membuat Mona marah saja hingga menyakiti hati Mona atas pertanyaaan tersebut.
"Aneh kamu!! Sudah kamu membuat terluka kamu bertanya lagi!" Kata Mona agak marah.
"Gua cuman nanya gak loh jawab juga bukan masalah sama gue!!" Kata Jefri ngegas.
"Nih manusia tidak punyai nurani, sudah membuat terluka namun tidak ada minta maaf sama sekali dengan gue." Kata Mona menasehati Jefri.
"Sudah tidak usah lo nasehati gue, tidak perlu menyalahkan aku, semua itu akibat ulah kamu melawan denganku!!" Jefri menyalahkan Mona mengapa membangkang kepada Jefri.
Tidak peduli dengan Mona, pria itu langsung main tinggal saja pergi keluar tidak memperdulikan sama sekali Mona, bahkan untuk meminta maaf dengan Mona pun enggan.
"Baru kali ini gue jumpa dengan pria tidak ada etika." Gumam Mona dalam hati sambil terus menoleh gondok ke arah Jefri.
Mona mengeluh tinggal di rumah tersebut seperti tidak ada kebebasan untuk keluar bersama temannya saja. Mona tidak bisa karena semua harus ikut aturan Jefri pria sombong tersebut.
"Kalau gue bareng pria itu tinggal bisa tertekan batin banget gua!" Kata Mona dalam hati.
Mira tiba-tiba datang kerumah Jefri untuk mengecek situasi, sudah lama juga mbak Mira tidak pernah lagi berkunjung kerumah Jefri tersebut, Mbak Mira menghubungi Jefri bahwa sudah di rumah Jefri.
"Jef...Gue sudah di depan rumah kamu nih bukain pintunya mbak mau berkunjung kerumah kamu! Sudah lama juga mbak tidak kerumah kamu." Ujar Mona kepada Jefri.
"Bentar Mbak biar gue bukain." Jawab Jefri langsung patuh.
Jefri pun membuka pintu rumah dengan memakai pin, kini hanya Jefri sendiri yang tahu pin rumah tersebut sedangkan Mona tidak di beri tahu lagi karena sudah di ganti oleh Jefri.
"Mbak sudah lama nungguin kamu loh Jef di luar ini." Kata Mira kepada Jefri.
"Maaf Mbak, gue tadi sibuk mbak di rumah ini makanya tidak kedengaran bahwa Mbak menghubungi Jefri." Jawab Jefri memang sibuk mengurus Mona pingsan tadi.
"Alasan banget sih kamu!!!" Ujar Mira kepada Jefri.
Lalu Mira duduk di sofa namun perempuan itu sudah membawa minuman Starbucks untuk di minum oleh mereka, bahkan sudah membawa banyak makanan untuk di makan berdua dengan Jefri tersebut.
"Kita makan bareng yuk Jefri." Kata Mira mengeluarkan makanan tersebut.
"Wah banyak bawah makanan Mbak, enak banget pasti semua nih makanan." Jawab Jefri senang.
Kebetulan malam ini Jefri hendak mencari makanan untuknya, sekalian untuk Mona yang selalu menyusahkan hidupnya tersebut karena cewek itu tidak bisa makan akhirnya Jefri makan terlantar.
"Iya dong ini mbak bawain khusus untuk kamu." Mira menuangkan makanan tersebut kedalam mangkok.
"Hmmm enak banget mbak, terima kasih mbak Mira." Ucap Jefri.
Di antara semua yang Jefri temui cuman sama dua orang lah Jefri patuh bahkan banyak mendengarkan yaitu Mbak Mira dan adik angkatnya tersebut.
Kepada yang lain Jefri suka marah-marah,tegas, emosian,mood mudah berubah bahkan suka menyakiti hati orang lain jika tidak lihai bekerja.
Untunglah Mbak Mira yang banyak memberikan nasehat pada Jefri supaya jangan marah-marah mulu, semenjak saat itu Jefri mulai bisa mengatur sedikit emosi yang tidak terkendali dari dalam dirinya tersebut.
" Mbak sekali lagi Jefri ucapkan terima kasih buat Mbak ia." Kata Jefri menundukkan kepalanya sambil tersenyum.
Jefri menikmati makanan pemberian mbak Mira tersebut sangat lezat serta nikmat di santap di malam hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Amelia Syharlla
dasar lanangan ragenah😡😡😡
2023-01-29
0