Jefri menolak hutang tersebut di bayar dengan uang, pria bertangan dingin tersebut meminta agar Mona bisa membayar hutang dengan kesepakatan awal yaitu menikah kontrak selama dua tahun.
Jefri sangat benci dengan orang yang tidak bisa menepati janji nya tersebut bukan main-main akibat yang di berikan jika ada orang yang pembangkang dengan kesepakatan yang telah di buat.
Bahkan orang yang berhutang dengan Jefri harus memikirkan dulu dengan matang perjanjian apa yang harus di buat dengan Jefri sebelum adanya kesepakatan di antara kedua belah pihak.
Mona menyesal menawarkan diri lebih dulu menjadi istri dari Jefri, bahkan dunia kebebasan nya di rebut oleh Jefri seperti kebebasan untuk ketemuan dengan teman, belanja dan waktu dengan bisnisnya juga harus mendapat izin dari Jefri.
"Aku mohon Jefri, izinkan aku keluar bersama teman-teman aku, semenjak aku menikah dengan kamu sama sekali aku tidak ada kebebasan untuk keluar." Ucap Mona sambil berlutut di kaki Jefri pada waktu Jefri membaca buku di sofa.
Jefri diam saja tanpa memperdulikan Mona sedikit saja, jika Jefri diam seperti itu berarti Jefri tidak mengizinkan perempuan itu untuk keluar.
Jefri memang sengaja menjebak perempuan itu terjebak dalam pernikahan kontrak tersebut supaya bisa membuat perempuan itu sakit hati selama menikah dengan Jefri.
"Dengarkan cantik, aku tidak akan mengizinkan kamu keluar tetap lah bekerja seperti pembantu di rumah ini." Kata Jefri lalu menoleh dan mencekik pelan leher Mona.
"Lepaskan aku cekikan kamu terlalu kuat! Gimana sih kamu setiap saya meminta izin pada kamu selalu mencekik leherku! Sini aku mencoba mencekik leher kamu seperti kamu mencekik leher aku!" Ujar Mona geram setiap berantam selalu lehernya di cekik.
"Jadi kamu berani sama saya, ingat dalam waktu detik pun saya bisa membunuh anda kalau saya mau!" Ucap Jefri membentak Mona tersebut.
Bahkan Jefri memberikan pelajaran kepada Mona dengan mencubit tangan Mona dengan kuat tanpa berperasaan, perempuan itu di cubit kuat banget sampai berdarah karena membangkang dan tidak mau mendengarkan.
Mona menuju kamar namun Jefri langsung menghadang perempuan tersebut, bahkan Mona sudah tidak tahan lagi ingin mengambil obat serta perban karena tangannya berdarah.
"Mau kemana kamu??" Kata Jefri menarik tangan Mona.
"Mau mengambil obat luka!" Mona menangis karena tidak tahan lagi.
Tidak tahan lagi akhirnya Mona melepaskan tangannya yang dipegang Jefri tersebut tidak kuat lagi, Mona berlari mengambil obat namun Jefri tidak peduli.
Karena terburu-buru ada pertemuan dengan klaim besar tersebut Jefri pergi begitu saja tanpa pamit, pertemuan dengan klaim kali ini membahas bisnis perhotelan,villa dan resort.
Jefri tidak lupa untuk mengantikan sejenak pin pintu rumahnya tersebut, takut Mona kabur dari rumahnya tersebut serta Jefri takut Mona diam-diam menemui teman nya tersebut.
Lalu Jefri memanggil satpam di rumahnya tersebut, bahwa lingkungan rumah ini harus di jaga dengan ketat bahkan Jefri juga sudah mengerahkan anak buah dan body guard untuk menjaga situasi di rumah miliknya.
Mona di jaga ketat oleh Jefri takut gadis tersebut kabur dari rumah, perempuan itu mengambil obat luka lalu mengolesi ke tangan bekas cubitan Jefri yang memerah tersebut.
"Dasar Laknat, berani sekali kamu melukai hatiku." Gumam Mona dalam hati.
Hampir setiap minggu ada saja bekas luka yang menempel di kulit Mona, bahkan bekas di telinga belum hilang, pupil mata dan kini bagian tangan di cubit hingga berdarah.
"Pak tolong jaga perempuan yang kini menjadi istriku, aku tidak mengizinkan keluar jika dia keluar tolong hubungi aku." Ujar Jefri dengan wajah menyeramkan tersebut.
"Baik Pak."
Mona hendak kabur membawa baju di dalam koper, namun Jefri tidak bego langsung menganti pin masuk kerumah tersebut berulang kali Mona mencoba namun tidak bisa membuka pintu tersebut.
"Aduh, pintunya pakai pin segala." Kata Mona dalam hati tersebut.
Mona pantang putus asa namun mencoba memasukan pin,namun tidak bisa juga sudah berulang kali di coba oleh Mona, akhirnya perempuan ini putus asa untuk keluar dari rumah tersebut.
Jefri tidak mengizinkan Mona keluar, sedangkan Mona sudah tidak tahan lagi dengan sakit kepalanya tersebut terasa sakit sekali, bahkan kepalanya rasanya berdenyut-denyut.
"Sudah tidak kuat lagi, pokoknya aku harus kabur jangan disini lagi!" Gumam Mona menangis.
Jefri yang melihat dari cctv langsung menghubungi Mona, untuk memperingatkan Mona jangan sampai kabur dari rumah tersebut, kalau tidak Jefri akan memberi pelajaran buat perempuan itu dan hukuman nya pun tidak main-main.
"Mau ngapain?? Mengapa mencoba memasukkan pin, loh tidak bakal tahu pin atau sandi pintu tersebut sudah aku ganti sandinya." Ucap Jefri menghubungi Mona.
"Luh itu kejam banget!!! Mau menyiksa gue sampai mati di sini!! Tidak punya hati nurani kamu." Jawab Mona kepada pria sombong tersebut.
"Tidak perlu keras kepada gue, sampai kamu mencaci maki aku pun, gue tidak bakal pernah luluh sama kamu atau pun kasihan sama luh." Kata Jefri dengan sombongnya berlagak seakan tidak ada yang bisa mengalahkannya.
"Dasar manusia sombong!! Lihat saja kapan kamu susah dan ada waktunya di mana kamu terjatuh terlalu dalam." Mona menasehati pria tersebut supaya jangan arogan.
"Gue tahu kapan gue jatuh namun sebelum itu terjadi, gue sudah berpikir tidak akan terjatuh terlalu dalam, jadi santai saja gue bisa mengendalikan diri gue!" Jawab Jefri kepada Mona.
"Semoga secepatnya kamu mendapatkan kesusahan dalam hidup kamu." Kata Mona sangat marah.
Lalu Mona mematikan panggilan telpon dari Jefri tersebut, pria itu geram kembali menghubungi Mona lagi karena perempuan itu mematikan telpon seperti tidak sopan dan beretika bagi Jefri.
"Angkat telpon gue, seenaknya saja main matikan saja dasar tidak sopan kamu ini kepada saya!" Jefri mengirim pesan melalui Wa.
Mona takut lalu mengangkat panggilan telpon dari Jefri tersebut, namun tangan nya gemetaran ingin makan karena lapar, lalu Mona menjelaskan kepada Jefri bahwa dirinya lapar pingin makan.
"Jef...Tolonglah gue lapar pingin makan, berikan gue keluar saja, aku ini lapar loh pingin makan!!" Mona menangis minta makan kepada Jefri.
"Rugi gue berurusan dengan loh! Sudah gue suruh nanti asisten rumah tangga gue yang di rumah satu lagi membawa makan untuk kamu nih." Kata Jefri menyuruh anak buah nya untuk mengantar makanan.
"Gue ini macam tidak ada kebebasan kayaknya, semoga lah pernikahan kontrak ini cepat berakhir selama 2 tahun." Kata Mona sudah muak berurusan dengan Jefri tersebut.
Mona ingin sekali cepat-cepat waktu berlalu dan pernikahan kontrak cepat berakhir di antara mereka tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Amelia Syharlla
mau kabur aja susah
2023-01-29
0