Wajah yang cantik bagaikan berlian kini di bubuhi sebuah make up, Crystal berdandan sedikit lebih tebal di bandingkan kemarin.
Bekas tamparan dari ibunya kemarin membekas, jika saja Crystal mengompres pipinya itu menggunakan air yang dingin semalam, maka bekas nya tidak akan terlihat jelas seperti itu. Namun Crystal tidak melakukannya karena lupa.
Setelah beberapa menit berdandan Crystal mengambil tas dan handphonenya. Baru saja akan keluar, langkahnya di hentikan saat ia melihat headset yang tergeletak di atas meja dekat pintu keluar.
“Bukannya ini punya anak itu? ”
“Siapa ya nama nya, padahal kemarin aku melihat nametag nya”Ucapnya sembari mengingat.
“Key? tapi Key apa. Aku benar-benar lupa. ”
Crystal membawa headset itu bersamanya dan menuju halte bus, untuk berjaga-jaga mungkin ia bertemu dengan Keyla, sebab kemarin juga mereka turun bersamaan di halte yang sama.
Dan benar saja saat sampai di halte keyla sudah ada di sana namun ia sudah naik ke bus itu dan Crystal tertinggal bus..
“PAK HENTIKAN BUSNYA. SAYA BELUM NAIK... PAK!! ”
Teriak Crystal namun tak di dengar oleh pramudi.
“Pak ada orang yang belum naik, bisa hentikan busnya sebentar. ”Ucap salah satu siswa yang tidak lain adalah Keyla. Gadis itu menyadari teriakan Crystal sebab ia tidak memakai headset nya. Jika hari itu Keyla memakai headset maka habislah Crystal, di hari kedua sekolahnya sudah terlambat.
Pramudi mengiyakan permintaan Keyla dan menghentikan busnya. Crystal yang menyadari bus itu melambat, sontak berlari dan langsung naik ke dalam bus.
“Terimakasih pak. ”Ucap Crystal kepada Pak sopir.
Setelah naik, mata Crystal berkeliling seolah mencari seseorang. melihat sosok yang familiar ia langsung mendekatinya.
“Key ? ”Tanya Crystal memastikan. Keyla yang mendengar namanya di sebut langsung menatap Crystal langsung. Jujur Keyla sedikit malu untuk berbicara dengan gadis cantik seperti Crystal.
Hanya di tanggapi dengan mata, Crystal berinisiatif langsung memindahkan Headset dari tangannya ke tangan Keyla.
“Terimakasih untuk kemarin, dan maaf karena tidak menghiraukan kan mu. ”Ucap Crystal. Karena sangat canggung Keyla hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Crystal paham dengan sifat Keyla, sebab dirinya juga pernah mengalami hal yang sama, dimana kita tidak bisa berbicara santai kepada orang sekitar saat merasakan kalau auranya dan aura lawannya berbeda.
Keyla merasa saat melihat gelang, kalung, dan anting yang di pakai Crystal terlihat sederhana, namun saat mencari di internet gelang dan aksesoris lainnya yang di pakai gadis itu sangatlah mahal dan langka.
Melihat respon senyum Keyla, Crystal pun ikut tersenyum agar suasana nya tidak terlalu canggung.
.
.
.
Di toko butik seorang wanita sedang memilah pakaian untuk di promosikan.
“Entah ukuran ini pas atau tidak untuk mu, karena baru ukuran ini saja yang ku buat, aku belum membuat ukuran lainnya. Jadi coba saja dulu”Ucap wanita itu sembari memberikan pakaian pilihannya kepada Alfaro..
Iya, Alfaro. Pria itu bekerja disana sebagai model untuk promosi pakaian di butik kecil itu. Karena tidak ada toko lain yang mau menerimanya selain toko butik itu.
“Aku rasa ini terlalu kecil kak. ”Ucap alfaro beranggapan bahwa pakaian yang akan ia pakai kekecilan.
“Jangan menyimpulkan dan coba saja dulu. ”Ucap wanita itu.
“Walau kekecilan tapi sepertinya malah cocok denganmu.”lanjutnya dengan mata yang memandangi tubuh Alfaro naik turun.
Reflek Alfaro dengan menutupi tubuhnya dengan pakaian yang di berikan wanita itu. “Jaga matamu itu, Angel! ”Sentak Alfaro lalu masuk ke ruang ganti.
Wanita yang di panggil Angel itu tertawa kecil kala melihat pipi Alfaro sedikit memerah.
“Alfa, apa kau tidak punya seorang teman wanita?”Tanya Angel dari luar ruang ganti.
“Apa kau mau mengajak ku berkencan sekarang? Tapi maaf aku terlalu sibuk! ”Ucap Alfaro dengan percaya diri.
Angel yang mendengar itu mengangkat alisnya dan tersenyum geli. “Bukan begitu, tapi banyak pakain perempuan yang ku jahit namun belum ada modelnya, aku bertanya karena mungkin ada yang kau kenalkan padaku. ” Jelas Angel membuat Alfaro malu untuk kedua kalinya.
Tetap Cool alfaro, jangan membuat dirimu malu lagi. Ucap Alfaro dalam hatinya memperingati diri.
“Tidak ada! ”Jawab Alfaro singkat.
“Bukankah katamu kau punya adik perempuan ? ”
“Jangan coba-coba memancing adikku untuk masuk kesini! atau dia lupa belajar nanti. ”Ucapnya Alfaro yang tidak mau adiknya ikut berkerja, walau dalam sesulit apa pun mereka, sebagai kakaknya ia ingin adiknya menjadi lebih baik dan mencapai apa yang menjadi keinginannya.
Terlebih lagi saat mendengar kata bekerja, semangatnya untuk belajar akan menurun dan hanya terfokus dalam bekerja saja. Keyla memang seperti itu, ia hanya fokus dengan apa yang ia kerjakan sampai tidak peduli yang lain. Dan tentu saja sebagai kakaknya, Alfaro tidak menginginkan itu
Menjadi kakak dari Jefrie, Alfaro merasa gagal karena tidak bisa membuat adiknya yang satu itu merasa nyaman saat belajar. Namun ia tidak ingin gagal saat menjadi kakaknya Keyla. Mau bagaimanapun, setidaknya ia ingin menjadi sosok orang tua yang baik walau hanya menurut Keyla saja.
“Baiklah kalau begitu. ”Ucap Angel mengerti.
Setelah selesai mengganti pakaian, Alfaro keluardan siap di foto, namun ia merasa sedikit aneh karena pakaian yang ia pakai terasa sendat di tubuhnya.
“Kak sudah ku katakan pakaian yang ku pakai ini terlalu kecil. ”Ucap Alfaro menggerutu.
Jujur Angel yang melihat pakaian yang Alfaro kenakan sangatlah cocok hingga membuat dirinya terpana. Walau kekecilan, entah mengapa pandangan itu sedikit menyegarkan di mata Angel.
Pakaian yang menutupi roti sobek, garis garis bahkan bentuknya terlihat jelas. Dan bidang dadanya, disanalah yang paling jelas, serasa tubuh bagian atas Alfaro terekspos.
“Lalu bagaimana dengan celananya. ”Tanya Angel yang merasa ingin melihat lebih.
“Jangan paksa aku! Celana itu bahkan tidak muat di pinggang ku. Tolong menjahit lah yang benar kak. ”
Ucap Alfaro merengek memanggil Angel sebagai kakak karena gadis itu lebih tua 2 tahun. Sudah puluhan kali hal yang sama terjadi. Sejujurnya itu bukan sepenuhnya salah Angel, hanya saja tubuh Alfaro yang sedikit unik. Angel hanya menjahit sesuai dengan ukuran umum.
“Coba saja celananya! ”Ucap Angel Tanpa sadar.
“Apa? ”
“Bukankah sudah aku katakan, itu tidak muat di pinggang ku!”Jelas Alfaro dengan nada yang sedikit tinggi, tentu ia tidak mau memakainya. Karena jika di pakai, sesuatu yang intim mungkin akan terlihat jelas, mau di benahkan seperti apapun itu. Dan Tentunya Angel tau itu, maka dari itu ia menyarankan Alfaro untuk memakai celana itu.
“Mungkin itu lebih bagus lagi. ”Tanpa sadar, lagi dan lagi Angel keceplosan.
“Jangan menjadi orang gila Angel Son! ”Tutur Alfa dengan menyebut nama lengkap Angel.
Detik itu juga Angel menggelengkan kepala nya dengan kuat dan langsung lari ke ruangan jahitnya.
“Kak, jual saja ini untuk nak umur 15 tahun, aku rasa lebih cocok”ucapnya alfaro menyarankan agar pakaian kecil itu untuk anak kecil saja.
Ahhh. Bisa gila aku lama-lama, itu anak makin lama kenapa makin ganteng sih. akhhhh!
Bersambung
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments