Brak!!...
Mesin penjual minuman ditinju begitu saja bagaikan samsak. Saat menoleh dan melihat ke arah Echa, jaraknya sangat tidak memungkinkan bila ia bisa meninjunya, lalu matanya tertuju pada satu satunya pria yang ada di sana, Mata biru Crystal tertegun menatap Mata Hazel seorang pria, warna rambut yang hampir menyerupai karamel, dan juga bentuk bibirnya yang tebal. Crystal hampir tidak bisa menelan saliva saat matanya memandang bibir dan leher pria itu.
Ekhm..
Dehaman dan senggolan Echa membuat Crystal tersadar, dan mulai menampikkan pikiran kotornya. Mesin penjual yang tadinya tidak menurunkan minumannya, suara drentengan dari mesin minuman mulai terdengar jelas ditelinga Crystal.
“Wah makasih ya, aku pikir Mesin ini akan memakan koin ku nantinya, sepertinya mesin ini perlu diperbaiki. ”Ucap Crystal sembari tertawa garing sebagai basa basi, karena tidak ingin suasananya canggung.
“Hm mesin ini memang sudah lama rusak, dan entah kenapa masih belum diperbaiki, pekerja di sini sangat lamban kurasa. ”Ucap pria itu.
“Widra!..... ”Panggil Echa sembari memberikan kode dengan gerakan dagunya agar ia pergi dari sana. Keberadaannya sudah sangat menjengkelkan, dengan menemui Crystal, ia tidak ingin memperkenalkan Widra dan 2 saudara sebagai adik tirinya. Baginya itu adalah aib.
“Kau sudah makan bekal yang ku kirim? ”Tanpa menghiraukan kode dari Echa, Widra lebih memilih memulai percakapan dengan Crystal agar ia merasa nyaman.
“I-itu dari mu? ”tanya Crystal dengan gugup, pipinya lagi-lagi merona, ia menunduk guna menyembunyikan wajahnya yang perlahan memerah.
Dan saat menunduk, ia melihat kaki panjang milik Widra. Crystal menggaruk lehernya yang tidak gatal.
“Iya benar itu dari ku, aku pikir jika kau ke kantin maka kau akan sedikit lelah, jadi aku meminta bantuan seorang teman untuk mengirim bekalnya, apa kau suka? ”Jelasnya Widra
“iya aku suka tapi, -” Crystal menggantungkan perkataannya.
“Jangan lagi kau kirimkan bekal itu untukku, aku... Merasa sedikit tidak nyaman. ”Lanjut ucapnya dengan pelan.
Widra yang mendengar nya hanya tersenyum, menggangguk mengerti, lalu mengulurkan tangan untuk mengajak Crystal bersalaman.
“Kurasa kau mendengar namaku dari gadis jelek itu, apa perlu ku ulangi lagi?
Widra Edmund, ingat nama itu ya...”Jelas Widra saat Crystal menerima salamnya, dan gadis jelek yang ia maksud, tidak lain adalah Echa.
Tentunya Echa merasa kesal saat dirinya di sebut 'Gadis Jelek. ' tubuh gadis itu cukup berisi, warna kulitnya bahkan lebih cerah dari Crystal, begitu juga tingginya, dan yang paling penting adalah tenaganya. Tenaganya cukup dikatakan besar karena ia sering berolahraga, otonya bahkan sedikit terbentuk. Rambut dan matanya berwarna hitam pekat, dipangkal hidung dan di atas bibirnya memiliki tindik hitam, sehingga sangat mudah mengingat wajahnya.
“Kamu itu yang Jelek ! ”Pekik Echa yang mengarah ke Widra.
Echa mengambil minuman dari mesin dan menarik Crystal begitu saja. Crystal yang belum sempat memperkenalkan dari hanya mengatakan terimakasih atas bantuannya dengan melontarkan senyumnya.
Widra yang yang melihat senyum itu reflek menyentuh dadanya, ia termanyun - manyun, kala mengingat senyuman itu.
Jika saja adik tiri yang menjengkelkan itu tidak mengganggunya, maka ia bisa terus berbincang dengan Crystal.
Echa menyeret Crystal ke taman yang paling dekat dengan kelas mereka. “Ku harap kau tidak lagi mengenal orang itu Cry.. ”anjur Echa pelan sembari melepas tangan Crystal dengan lembut.
“Kenapa? Kurasa dia orang yang baik. ”Ucap Crystal dengan senyuman kecilnya.
“Crystal.... Tidak semua orang baik, dan orang yang kau kenal itu adalah orang brengsek. ”Ucap Echa pelan, namun penuh penekanan dikata 'Brengsek.'
“Lalu bagaimana dengan mu, apa kau orang baik? ”Tanya Crystal menggoda Echa.
“Siapa pun itu, jangan pernah mempercayai siapa pun, walau orang terdekatmu sekali pun.... Kau juga mungkin harus waspada terhadap diriku, aku mungkin bisa saja menjadi orang jahat nantinya. ”
Jelas Echa.
Perkataan Echa membuat Crystal teringat akan ibunya. “Apa kau ibu ku? ”Tanya Crystal.
Echa sedikit mengerutkan dahinya saat mendengat pertanyaan Crystal. “Kau berbicara seperti ibuku... sangat persis,”Lanjutnya.
Melihat raut wajah senyum Crystal yang sedikit memudar, Echa sadar dan mengerti. Crystal yang terlihat sempurna, juga memiliki kelemahannya.
Taman itu hening seketika, Crystal ataupun Echa tidak ada yang mengeluarkan suara, sampai suara bel sekolah berbunyi, dan menandakan bahwa kelas akan dimulai.
Crushh
Suara air mengalir mengenai piring piring kotor yang ada di wastafel bak cuci. Jefrie dan Koki Lena, masih berada di dapur untuk bersiap membersihkan aula kantin. Namun Jefrie dihalangi oleh bel sekolah.
“Pergilah nak, kelas mu akan dimulai, aku akan mencuci semua piring ini dan meminta bantuan tukang bersih-bersih untuk membantuku. ”Ujar Koki Lena.
“Apa tidak apa apa bi? ”Tanya Jefrie yang merasa tidak enak.
“iya tidak apa apa, pergilah! ”Ucap Koki Lena sambil mendorong Jefrie lembut.
Jefrie melepas celemek dan sarung tangan cuci. Mengambil tas lalu berlari. “Aku akan bekerja lebih keras lagi bi !”teriak Jefrie dari kejauhan saat ingat, ia belum berterima kasih.
Koki Lena yang tadinya tersenyum menanggapi teriakan, saat Jefrie keluar dari aula itu, raut wajah Koki Lena berubah, ia tidak lagi tersenyum. Matanya menatap punggung Jefrie dan khawatir padanya.
.
.
.
Saat kelas berakhir, matahari mulai terbenam dan itu saatnya para siswa siswi SMA Golden Time pulang ke rumah masing masing. Jefrie berlari keparkiran setelah mendapat pesan dari Alfa, bahwa ia harus membeli dan membawa pulang Kue untuk kejutan ulang tahun Keyla. Alfa bahkan sudah merias kamar keyla dan di kuncinya dengan rapat.
Gadis berseragam SMP sedang menunggu bus menuju pulang kerumah. Kebetulan Crystal yang ntah dari mana juga menunggu bus yang sama. Gadis SMP itu melihat sekilas Crystal yang cantik, ia bahkan sempat melamun saat melihat Crystal.
Crystal yang menyadari bahwa ia sedang diperhatikan. Kepalanya menoleh ke hadapan siswa yang memperhatikan nya sedari tadi. Merasa ketahuan, gadis SMP itu langsung mengambil ponselnya dan berpura pura memainkannya.
Namun gadis itu melakukan kesalahan yang disadari oleh Crystal, Ia menyadari bahwa ponsel yang dipegang gadis SMP itu terbalik dan tidak menyala, sampai akhirnya sebuah telepon masuk di ponsel gadis itu. Layarnya terlihat jelas terbalik, dengan gugup gadis itu mengangkat telepon yang masuk itu.
“Iya kak, kenapa menelpon tiba-tiba? ”Tanya Gadis itu sesaat menerima telepon.
“Hei Keyla. Ada di mana kau sekarang ? Tidak tahu sekarang jam berapa. ”Bentak seseorang di balik telepon sehingga didengar oleh semua orang yang ada dihalte. Karena tanpa sadar gadis itu menekan pengeras suara.
Dengan cepat gadis itu memakai perangkat suara agar hanya dirinya yang bisa mendengar kakaknya yang berbicara di telepon.
“Aku sedang menunggu bus kak, katanya ada sedikit gangguan diperjalanan, jadi tunggu sebentar lagi ya, ”Jelas gadis itu bohong. Padahal dirinya tadi sedang berkumpul dengan teman-temannya.
“aku tahu kalau kau sedang berbohong Keyla. Pulang nanti jika ingin mengganti pakaian, itu ada di dalam kamar Rey... Kau bisa masuk ke kamar nya dan mengganti pakaianmu. Mengerti? ”Ucap kakak dari gadis yang disebut Keyla.
“memangnya ada apa dengan kamar ku? ”Tanya Keyla yang penasaran.
“Pintu kamarmu sepertinya sedikit rusak, jadi kakak kunci saja kamar itu... Jangan mencoba masuk! Kamu mengerti!” Ujar kakaknya dengan tegas memperingati.
“Iya,iya”Ucap Keyla malas saat mendengar perkataan kakaknya.
Tidak ingin mendengar ocehan kakaknya lagi, Gadis SMP yang bernama Keyla itu langsung menutup teleponnya secara sepihak.
Tidak lama setelah itu, bus yang di tunggu-tunggu akhirnya datang. Keyla, Crystal dan penumpang bus lainnya langsung masuk.
Bersambung
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments