08. KTP

Sementara Crystal, entah kenapa mood gadis itu kembali lagi saat ada makanan, rasanya baru beberapa menit yang lalu ia menangis sedih karena ditampar sang ibu.

Jdarrt~

“Uhuk... Uhuk...”Baru saja potongan pizza masuk ke dalam mulutnya, sebuah petir menyambar di sekitaran gang itu dan membuat Crystal terkejut sampai tersedak makanan.

“Yang benar saja, apa akan ada badai malam ini ?”Tanya Crystal bergumam sendiri.

Karena takut akan adanya petir, gadis itu dengan cepat melahap makanannya dan segera naik ke ranjangnya untuk tidur.

.

.

.

Suasana malam yang aneh, pagi hitam yang ramai dengan suara ayam yang berkokok membuat Jefrie membuka kedua bola matanya. Mengingat sudah dini hari, ia beranjak dari tempat tidurnya dan menuju dapur kecilnya yang akan membuat sarapan untuk kakak juga adiknya.

Alfaro selaku kakak dari 2 adik itu bekerja sebagai model, walau hanya sebatas ecek ecekan namun wajah kakaknya itu terbilang tampan. Jika mau, Alfaro sudah masuk agensi besar di negara V itu.

Namun mengingat perkataan orang tuanya yang menuntut mereka agar tidak memancing perhatian sesusah apapun mereka, alfaro tidak melakukannya.

Menjadi model ecek-ecekan juga pasti menarik perhatian beberapa orang, namun apa boleh buat, walau harus menjadi pusat perhatian ia harus melakukannya agar bisa menafkahi adik adiknya.

Menjadi kepala keluarga bukanlah hal yang mudah. Menyadari akan hal itu Jefrie, selaku adik pertama dari alfaro turun tangan dalam membantu kakaknya dalam mencari nafkah walau sesulit apa pun itu.

“Kak, kak! ”Seru Keyla memanggil Jefrie dengan keras di dini hari.

“Kenapa anak itu berisik di pagi pagi buta. ”Guman kesal Alfaro dari tidurnya sembari menutup telinganya tidak ingin mendengar suara apapun karena ingin tidur lebih lama lagi. Tau lah, istirahat yang cukup juga bagian dari perawatan kulit, sebab kulit wajah Alfaro bagian dari harta menurutnya sendiri. Karena wajahnya itulah mereka mendapatkan penghasilan yang lumayan setiap bulannya.

“Kenapa ? ”Tanya Jefrie.

“Apa kakak melihat headset ku ? ”Tanya balik Keyla.

“Bukannya kemarin kau juga membawanya, dimana kamu menaruhnya? " Ucap Jefrie membantu keyla mengingat dimana barang yang ia taruh.

Sontak keyla langsung teringat kejadian bus kemarin, hari dimana ia berniat membantu malah terlihat seperti pencuri.

Itulah akibat kau menjadi sok baik key, seharusnya kau tidak membantu orang itu kemarin. Sekarang aku harus gimana? itu headset satu satuku. Masa iya, aku harus membiarkannya begitu saja. Itu kan pemberian dari kak Alfa, kalau dia tau headset ku hilang bisa mampus aku nanti. Gumam Keyla dalam benaknya panjang lebar.

“Key ! ”

“Kenapa diam, atau kau sudah ingat dimana kau menaruh nya ? ”Tanya Jefrie yang menyadari adiknya hanya diam saja.

“Ah, iya kak. Aku ingat menaruhnya di loker sekolahku. ”Ucap Keyla bohong karena tidak ingin kakaknya tau.

“Awas hilang loh. Walau harganya tidak seberapa tapi itu tetap dibeli dengan uang, kau tau kan betapa sulitnya mencari jenis kertas itu. ”Ujar Jefrie agar adiknya tidak ceroboh.

“Hehehe, iya kak. Tunggulah sampai aku memiliki KTP nanti, maka aku akan bekerja lebih keras lagi dibanding kalian dan akan jadi menjadi miliarder, hahaha. ”Bualan Keyla keluar dengan panjangnya dan tertawa keras tanpa menghiraukan kakaknya yang lain sedang tertidur lelap.

Jefrie yang mendengar bualannya keyla langsung mentoyor jidat gadis itu. “Jangan ngelawak kamu, KTP saja tidak bisa membuatmu bekerja sampai jadi miliarder. Tetap saja jika statusmu masih pelajar, kau tidak akan bisa mendapat pekerjaan semudah itu.”Seketika bayangan tinggi Keyla lenyap begitusaja karena ucapan Jefrie.

Bugh.

Sebuah bantal melayang ke wajah mereka.“Hey kalian, bisa tidak membiarkan aku tidur sebentar lagi?”Ucap Alfaro kesal dengan mata tertutup sebab masih sangat mengantuk.

Jefrie langsung memberikan kode pada Keyla untuk diam, dan melanjutkan masak sebagai aktifitasnya tadi. Sementara Keyla, Dia malah balik kesal pada Alfaro dan melempar bantal yang tadi di lemparkannya ke arah wajah Alfaro, dan lari ke kamarnya

“Aishh. Yang benar saja kamu ini !”tapi yang di lihat Alfaro hanya Jefrie saja, dan Alfaro tau kalau Jefrie tidak mungkin melempar bantal ke arahnya.

.

Sinar matahari mulai naik dan menyinari seluruh permukaan. Di apartemen Teenagers only pemilik bulu mata lentik membuka matanya perlahan dan merasakan sakit di perutnya.

Mengingt penyebab utama sakit perut itu adalah cara makannya semalam membuatnya meringis kesakitan di pagi hari itu.

Tangan Crystal bergerak mencari sebuah jam dan melihatnya dengan mata yang membulat sempurna

Jam yang menunjukan sudah jam 7 pagi membuat Crystal segera bangun dan bergegas bersiap tanpa menghiraukan perutnya yang terasa melintir.

“Oh ya jam itu kan sudah ku utak atik, jadi bisa santai deh. ”Ucap Crystal lega.

Sejujurnya jam itu sudah di setel satu jam lebih cepat. Jadi sebenarnya waktu itu baru menunjukan jam 6 pagi,menyadari hal itu Crystal malah bersantai dan merias diri sangat lama, namun bagi wanita itu kan tidak lama walau menghabiskan waktu setengah jam sekalipun.

.

.

.

Brak, pyar.

“Cari anak itu segara! Berani sekali dia melapor pada polisi akan hal ini. ”Seru Seorang pria paruh baya memporak-porandakan ruangan yang tadinya tersusun sangat rapi.

“Tapi bukan kah penangkapan sudah di batalkan tuan, apa perlu mencari bocah itu lagi? ”Tanya seseorang yang sebagai bawan dari pria misterius itu.

“Kalau aku bilang cari ya cari, apa kau mau kehilangan kepalamu itu? ”Ujar pria misterius itu mengancam.

“Tidak tuan. ”ucap bawahan takut saat tuannya mengatakan bahwa ia akan kehilangan kepalanya, yang artinya mungkin kepalanya akan di penggal, keringat pria itu bercucuran.

“Ayo lah, bukankah kau bilang dia hanya bocah. Jangan di hiraukan dan lanjut kan apa yang menjadi rencanamu. ”

Seorang dengan nada santainya berbicara begitu saja bahkan tanpa seizin pria misterius. Mereka tampak saling mengenal, justru bahawahan yang tadinya takut keluar dari ruangan itu hanya dengan kode jari dari pria misterius kedua.

“Jangan menggangguku dan keluarlah Kevin!”titah pria misterus yang memanggil pria misterius kedua sebagi Kevin.

Bukannya mendengarkan Kevin, pria misterius kedua tadi malah terduduk dengan santainya di sofa ruangan itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!