Sayang itu hanya satu piring? kau hanya membuat untuk dirimu sendiri? lalu bagaimana dengan Prince? apakah dia tidak suka sarapan pagi?"
Deg
Seketika itu juga Laras langsung menjaga jarak kepada ibu Saras.
"Anu mas Prince, mas Prince."
"Ssst, ibu sudah mengetahui semuanya sayang."
Ibu Saraswati mengatakan hal tersebut sambil mengarahkan jari telunjuk ke bibirnya.
"Katakan sejujurnya kepada ibu, saat ini dimana Prince?"
Deg
Larasati saat ini sudah tidak bisa mengatakan apa - apa lagi.
"Mas Prince, mas Prince."
Lidah Larasati mendadak menjadi kelu saat dirinya harus mengatakan kebenaran tersebut di depan ibu mertuanya sendiri.
"Laras sayang ibu mohon jangan menutup semuanya dari ibu, ibu akan sangat sedih dan hati ibu bisa terluka jika menantu kesayangan ibu ini sampai berbohong."
Deg
Sungguh saat ini Larasati tidak tau lagi harus mengatakan apapun.
"Bu maafkan Laras, sekali lagi maafkan Laras yang belum bisa istri yang baik untuk mas Prince."
"Katakan saja Laras apa yang sebenarnya terjadi."
Ibu Saraswati yang sudah tidak sabar mendengarkan pengakuan dari Larasati kini terus mendesaknya.
"Dari semalam mas Prince belum pulang ke rumah ini lagi Bu."
Seketika itu juga ibu Sarawati langsung mengernyitkan dahinya.
"Belum pulang? apakah dia ada pekerjaan di luar kota?"
Dengan cepat Laras langsung menggelengkan kepalanya..
"lalu jika seperti itu, dia ada dimana saat ini Laras dan bersama dengan siapa?"
Seketika itu juga sudah habis kesabaran ibu Saraswati tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari Laras.
"Laras tidak tau bu mas Prince pergi kemana, tapi mas Prince pergi bersama dengan mbak Jesika."
"Apa Jesika? siapa lagi Jesika?"
Ibu Saraswati langsung kaget dengan pengakuan Laras.
"Mbak Jesika adalah kekasih mas Prince.
"Astaga Laras, kenapa kau diam saja nak, Prince itu suami mu, dan kau berhak untuk melarangnya, kau juga berhak marah kepadanya, sekarang kenapa kau membiarkan dia pergi dengan wanita yang tidak jelas itu?"
Ibu Saraswati mengatakan hal tersebut dengan nada marah kepada Larasati.
Namun bukan jawaban yang di dapat oleh Larasati melainkan air matanya yang tiba -tiba mengalir dengan deras.
"Ibu, sekali lagi maafkan Laras yang belum bisa menjadi istri yang baik untuk mas Prince, namun Laras tidak berani untuk melarang mas Prince, Bu mas Prince menikah dengan Laras bukan atas dasar cinta, jadi jika mungkin mas Prince muak dengan Laras ,Laras bisa maklum Bu."
"Astaga Laras entah apa yang saat ini engkau sedang pikirkan, namun sebagai istri sah kau memiliki hak atas Prince."
"Maafkan Laras Bu, maafkan Laras."
Air mata Laras semakin mengalir dengan deras saat dirinya mendapatkan tekanan dari ibu Saraswati.
"Ya sudah ibu akan mencoba untuk mengerti posisi mu Laras, jika memang sampai saat ini kau belum bisa menegur, biar ibu saja yang melakukan hal ini."
Deg
Sungguh Jawaban dari Ibu Saraswati membuat Larasati langsung berhenti menangis.
"Bu, tidak perlu repot-repot seperti ini, nanti biar Laras yang akan mengatakan kepada mas Prince."
"Sayang ini tidak merepotkan, sudah menjadi tanggung jawab ibu juga jika hal ini menimpa mu dengan Prince, apa yang kau katakan benar, kalian menikah tanpa dasar cinta, jadi semuanya belum terbentuk sempurna, ibu akan membantu mu untuk menegur Prince, kau tenang saja ibu tau bagaimana caranya untuk menegurnya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 231 Episodes
Comments