Lalu kenapa mas mau menikah dengan ku yang kata mas gendut dan hitam ini? mas mempermainkan pernikahan, dan mempermainkan perasaan orang lain."
Larasati mengatakan semua hal tersebut dengan menatap tajam ke arah Prince.
"Cih aku menerima semua hal ini tak lebih atas perintah mama."
Larasati tersentak dengan jawaban spontan yang diberikan Prince kepadanya.
"Jadi bukan karena mas mencintai aku?"
Seketika itu juga Prince langsung tertawa terbahak-bahak mendengarkan perkataan dari Larasati.
"Hei jika kau bermimpi jangan terlalu tinggi, mana mungkin aku mencintai mu, jika aku mencintaimu, mana mungkin pula aku akan menceraikan mu nanti."
"Laras tidak mau bercerai mas, dengan sekuat tenaga Laras akan mempertahankan pernikahan ini, meskipun di mulai dengan sesuatu yang salah, namun Laras tidak akan mengakhiri dengan kekuatan manusia, mas jika mas melakukan hal itu mas mempermainkan pernikahan, aku mohon jangan lakukan hal itu, mari kita mulai dari awal, jika memang rasa cinta belum ada, ayo kita berusaha, Laras percaya semuanya akan muncul karena terbiasa."
Seketika itu juga Prince kembali tertawa.
"Kau terlalu banyak menonton Drakor, dimana pada akhirnya sang laki - laki jatuh cinta pada wanita buruk rupa, sadarlah ini adalah dunia nyata dimana para laki - laki sukses akan lebih memilih untuk bersama dengan wanita yang lebih enak di pandang."
"Dengarkan aku, suka tidak suka, setuju atau tidak setuju, jika sudah tiba waktunya aku akan tetap melayangkan gugatan cerai untuk mu."
Larasati yang sudah enggan untuk berdebat pada akhirnya hanya bisa terdiam dengan semua perkataan dari Prince.
"Laras permisi dulu mas."
Larasati yang merasa sudah tidak memiliki guna di ruang kerja Prince segera bangkit berdiri dari tempat duduknya.
"Pergilah, tak ada gunanya juga kau ada disini."
Prince mengatakan hal tersebut sambil melambaikan ke dua tangannya.
Larasati langsung membalikan badan dan keluar dari dalam ruang kerja Prince.
Larasati berjalan dengan setengah berlari untuk bisa secepatnya masuk ke dalam kamarnya.
"Kenapa, kenapa aku harus terperangkap di dalam pernikahan palsu ini? Tuhan aku hanya seorang gadis biasa yang sudah tidak memiliki siapa - siapa, satu hal yang aku minta aku hanya ingin memiliki suami yang menerima aku apa adanya."
"Ya Tuhan, permintaan itu sederhana bukan? namun kepada yang aku dapatkan laki - laki seperti ini?"
Larasati kembali menangis dengan sangat Kencang untuk setiap air matanya yang tidak berhenti mengalir.
"Ini baru beberapa hari Tuhan, bagaimana aku bisa bertahan dengan mas Prince? aku tidak mau untuk bercerai, karena engkau perceraian, tapi apakah aku mampu bertahan jika tidak ada satu pun yang memberikan aku penguatan?"
Sungguh rasa sesak kembali menerpa hati Larasati, apalagi dirinya mengingat perkataan demi perkataan Prince untuknya.
"Tenang Larasati, kau harus kuat ya kau harus kuat, kau harus menjadi istri yang baik untuk mas Prince, kau pasti bisa, ya bisa Laras.
"Buk doain Laras ya."
Terakhir kata - kata tersebut yang diucapkan oleh Larasati kepada dirinya sendiri, meskipun sang ibunda kini telah berada di surga, namun foto yang dia bawa menjadi kekuatan tersendiri untuknya.
"Sepuluh juta masuk ke dalam rekening ku?"
Tangisan Larasati berhenti ketika ada satu pemberitahuan di ponselnya.
"Ternyata benar apa yang dikatakan oleh mas Prince, dia hanya akan memberikan uang bulanan aku sebesar ini."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 231 Episodes
Comments