Jacob menghela napas, dia pikir kalau Daya pikat hanyalah sebuah presentase untuk mendapatkan poin Daya pikat untuknya. Dia tidak tahu saja kalau Daya pikat semakin tinggi, maka wanita tersebut akan semakin Agresif dengannya.
"Sudahlah, lebih baik aku berangkat sekarang saja, daripada mereka semua lama menunggu!"
Jacob keluar dari Apartemen-nya, Wan's yang sudah siap siaga menjaga Jacob, dia bergegas mengikuti Jacob.
Sementara itu di kediaman keluarga Lewis. Julian dan yang lainnya sudah duduk di meja makan, mereka semua menempati kursi masing-masing yang sudah di siapkan.
Keluarga Lewis sekarang menjadi keluarga besar, sepuluh istri Julian, di tambah sepuluh anak Julian yang sedang berkumpul membuat suasana terasa ramai, di tambah banyak pelayan yang bersiaga di sana.
"Si bodoh itu! Kenapa jam segini belum datang juga?" gerutu Julian kesal pada Jacob.
"Sabar, mungkin dia sedang bersiap-siap, kamu tahu sendiri, anakmu yang satu itu alergi dengan kami," ucap Rachel tidak berdaya.
Julian menghela napas "kamu benar juga, entah ada angin apa, dia akan berani datang kemari."
Julian sebenarnya merasa kasihan dengan Jacob, di usianya yang sudah delapan belas tahu, dia belum pernah menyentuh wanita sekalipun, dia teringat dengan dirinya dulu, tapi Julian yang dulu tidak seperti Jacob, dia masih berpacaran meski selalu gagal.
"Apa kamu belum bisa membuat obat untuk Jacob sampai sekarang, sayang?" tanya Alina lembut.
"Iya sayang, kamu dan Kak Darius biasanya cepat membuat temuan." Liyana menimpali.
"Entahlah, kelainan Jacob belum pernah terjadi sebelumnya, kami meneliti banyak obat juga hasilnya sama saja, belum ada ya g cocok untuk mengobati kelainannya." Julian menghela napas berat.
"Astaga! Kak Laura cantik banget." tiba-tiba saja Medina buka suara, sehingga semua yang ada di meja makan menoleh ke arah datangnya Laura dan Celia.
"Anak kamu pandai juga memilih wanita, sayang." Rachel juga memuji kecantikan Laura.
Julian tersenyum kecut, ternyata selera Jacob sama sepertinya, wanita tinggi, dengan bentuk tubuh yang langsing, di tambah wajah oriental. Persis seperti tipe Julian, jika Julian masih muda saja mungkin akan di empat juga Laura.
Semua mata tertuju pada Laura yang mengenakan gaun berwarna putih. Riasan wajahnya sangat natural, sehingga menonjolkan wajah orientalnya.
"Bagaimana calon menantu kita?" tanya Celia sombong pada mereka semua.
"Iya, iya deh, anak kamu memang pintar mencari calon istri." celetuk Resty sambil tersenyum.
"Harus dong, Ayahnya saja bisa menaklukkan kita semua, dia juga harus bisa seperti itu." Celia membanggakan Jacob.
Laura tersipu malu, dia sangat gugup karena baru pertama kali berinteraksi dengan semua keluarga Jacob.
Laura menyapa semua istri Julian dengan sopan dan ramah, dia tidak membuat pertemuan pertamanya terkesan jelek di mata mereka.
Celia mengajak Laura duduk di dekat dirinya dan sebuah kursi kosong ada di samping Laura, tentu saja kursi tersebut milik Jacob.
Tidak berselang lama Mobil Jacob memasuki gerbang rumahnya. Jantung Jacob berdebar dengan kencang, setelah sekian lama akhirnya dia menginjakkan kakinya lagi di Rumah tersebut.
Julian mendapatkan laporan dari Rafael, kalau Jacob sudah tiba, sehingga dia langsung buka suara "Pangeran kita nampaknya sudah datang."
Sontak saja semua orang langsung menoleh ke arah tempat akan datangnya Jacob, mereka semua ingin melihat penampilan kakaknya sekarang, apakah masih sama seperti dulu, yang baru masuk pintu saja akan pingsan setelah melihat mereka, atau sudah berubah menjadi lelaki tulen?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Rhakean Djati
wkwkwkkkkk.
2024-02-27
1
MATADEWA
Putra Mahkota tiba....beri hormat....
2023-08-05
1
Team Hore (≧∇≦)/
🍩☕🥃🍸
2023-01-28
2