Laura memeluk Ibunya, dia merasa sedih karena di takdirkan menjadi kalangan bawah. Namun, dia juga bangga memiliki kedua orang tua yang menyayanginya.
Laura memeluk Ibunya "baiklah Bu, Laura akan bilang pada Jacob identitasku yang sebenarnya."
Windi tersenyum, dia mengusap puncak kepala anaknya lagi "begitu lebih baik sayang."
Laura kemudian mencari pakaian sederhana yang menurutnya cocok untuk makan malam dengan keluarga Jacob, dia sudah pasrah kalau nanti di tolak keluarga Jacob.
Setelah selesai bersiap, Laura langsung bergegas keluar dari kamarnya untuk segera ke Rumah Jacob.
"Ibu, Ayah, Laura berangkat dulu!" Laura pamitan dengan orang tuanya sebelum berangkat.
"Hati-Hati Nak!" sahut Windi pada anaknya yang sudah keluar dari Rumah.
Windi duduk di samping suaminya, dia menghela napas berat, sehingga suaminya yang sedang fokus menonton berita menoleh.
"Kamu kenapa? Seperti ada masalah berat saja?" tanya Mori pada istrinya tersebut.
"Bukan masalah berat lagi, tapi aku takut Laura di usir langsung dari rumah Tuan Lewis!" ucap Windi tidak berdaya.
"Taun Lewis?" beo Mori bingung.
"Iya, Ayah! Laura jatuh cinta sama anak Tuan Julian Lewis!" Windi meninggikan suaranya.
"Astaga! Sejak kapan? Dia mau kesana sekarang?" Mori terkejut karena baru mendengar berita tersebut.
"Makanya, kalau pulang tuh sering ngobrol dengan anak-anakmu!" Windi mendengus kesal meninggalkan suaminya.
Mori hanya bisa tersenyum getir, dia memang tidak pernah ingin tahu masalah anak-anaknya, jadi wajar saja kalau Windi marah padanya.
...***...
Sementara itu, Laura sudah naik Taksi, di dalam Taksi dia sangat gugup karena akan menemui keluarga besar Jacob.
"Tenang Laura, tenang, kamu pasti bisa menghadapinya." Laura menyemangati dirinya sendiri.
Bagaimana Laura tidak gugup, dia akan menemui keluarga orang nomor satu di seluruh Dunia, meskipun Julian bukanlah Presiden, Perdana Mentri ataupun Raja di suatu Negara, tapi semua orang mengakui kalau Julian adalah pelindung mereka semua.
Tiga puluh menit kemudian, Taksi yang di naiki Laura sampai di Rumah Julian yang sangat megah dan besar layaknya istana.
Laura yang tadi sudah mengumpulkan keberaniannya, seketika keberanian tersebut langsung menguap saat melihat megahnya Rumah keluarga Lewis.
Tubuh Laura gemetar hebat, keringat dingin membasahi punggungnya, dia seolah akan menemui dewa Yama saja.
"Nona Laura?" suara dingin seorang pria membuyarkan lamunan Laura.
Laura menoleh, melihat siapa yang memanggilnya. Terlihat pria kekar mengenakan setelan Jas hitam yang berdiri di sampingnya.
'glek' Laura menelan ludah saat melihat pria yang tidak lain pengawal keluarga Lewis.
"A-Anda si-siapa?" tanya Laura dengan gugup.
"Saya di suruh Nyonya Lewis untuk menyambut Anda, mari Nona." pengawal tersebut berbicara dengan sopan, tapi ekspresinya yang datar membuat Laura merasa takut.
Laura mengangguk, dia meremas selempang tasnya dengan erat untuk mengumpulkan keberanian memasuki istana Keluarga Lewis.
Di jalan, entah berapa kali Laura menarik napas dan membuangnya, dia merasa masih gugup saja saat melangkah kakinya.
Laura sampai di gerbang Rumah Jacob yang besarnya seperti gerbang istana dalam kisah fantasi. Puluhan pengawal yang memakai setelan Jas hitam, mereka semua membungkuk hormat menyambut Laura saat dia memasuki gerbang tersebut.
Laura bagaikan berada di dalam mimpi, dia di perlakukan layaknya seorang Tuan putri yang membuatnya sedikit lebih tenang. Namun saat dia sudah sampai di depan pintu Rumah Jacob, dia di kejutkan oleh sepuluh wanita cantik yang usianya tidak jauh beda dengan dirinya.
Laura tertegun melihat mereka semua "apakah mereka semua calon Jacob?" gumamnya lirih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
MATADEWA
Njuuutttt....
2023-08-05
0
👹IBLIS DARAH👹
makin lama makin dikit chapternya
2023-01-30
2
Team Hore (≧∇≦)/
🍮🍷🍰💘✌
2023-01-28
1