Keluarga Indah

Indah baru selesai masak untuk makan malam. Setelah itu ia membersihkan dapur, dan menata makanan di atas meja. Karena sebentar lagi ia dan ayahnya akan makan malam.

" Masak apa kamu untuk makan malam nanti?"

" Ibuk bisa liat sendiri di meja makan"

" Nggak sopan banget kamu ngomong sama orang tua"

" Saya akan sopan sama orang yang bisa menghargai saya"

" Dasar anak kurang aja!"

Indah langsung menangkap tangan ibu tirinya. " Jangan sesekali ibuk main tangan sama saya. Karena bisa saja nanti ibuk akan kehilangan tangan ibuk ini"

" Makin berani ya kamu sama saya!. Dasar anak durhaka!. Apa kamu nggak pernah di ajarkan sopan santun sama ibu kamu!"

Indah menghentikan langkahnya. " Justru karena saya di ajarkan sopan santun yang baik sama ibu saya, makanya saya tidak menampar ibuk balik"

Indah segera masuk ke dalam kamarnya. Karena kalau ia masih meladeni ibu tirinya, pasti tidak akan ada habisnya. Ia bingung kenapa ibu tirinya selalu saja cari masalah dengannya.

" Dasar anak durhaka, tidak tau diri!. Orang tua lagi bicara malah ditinggal pergi"

" Ada apa sih Buk teriak-teriak?"

" Putri ayah tuh"

" Indah maksud ibuk?"

" Iya siapa lagi, yang pembangkang di rumah ini ya cuma dia"

" Emang Indah ngapain Buk?"

" Aku tanya baik-baik, dia malah jawab dengan marah-marah"

" Indah nggak mungkin seperti itu, kalau ibuk nggak mancing-mancing dia"

" Belain aja terus anak kamu itu!"

Ibu tiri Indah pun meninggalkan suaminya. Ia kesal dengan sang suami. Entah kenapa dia selalu membela putrinya yang tidak tau diri. Ia harus secepatnya melempar Indah keluar dari rumah ini.

" Ibuk kenapa?"

" Lagi kesal sama ayah kamu"

" Emang ayah ngapain?"

" Sudah jangan tanya lagi. Kamu sudah mandi"

" Sudah Buk. Oh iya, ibuk sudah bicara sama ayah soal uang untuk perawatan kecantikan aku?"

" Belum"

" Kenapa belum?"

" Ibuk lagi bete sama ayah kamu"

" Terus gimana dengan uang untuk ke salon besok"

" Nanti kalau bete ibuk sudah hilang sama ayah kamu, baru ibuk bicarakan"

" Lagian ibuk kenapa kesal sama ayah. Ibuk itu harus rayu-rayu ayah, bukannya malah ngajak ayah gelud"

" Diam kamu!. Ibuk melakukan ini juga untuk kita"

Ibu dan anak itu masih asik berdebat. Sehingga mereka tidak mendengar panggilan dari sang ayah.

" Ibuk, Salsa!, kalian dengarkan ayah nggak?"

" Apa!"

Mirna dan Salsa kaget melihat seseorang yang ada di belakang mereka.

" Ibuk berani membentak ayah"

" Maaf Yah, ibuk nggak sengaja. Ibuk pikir tadi ayah itu Indah"

" Oh jadi ibuk sering membentak Indah?"

" Ng..nggak Yah. Mana pernah ibuk membentak Indah. Ayah kan dengar sendiri gimana cara ibuk memanggil Indah"

" Panggil Indah untuk makan malam"

" Indah masih mandi Yah"

Tak berselang lama pintu kamar Indah pun terbuka. Indah kelihatan cantik walaupun tanpa memakai make-up. Wajah cantiknya menurun dari sang ibu.

" Ada apa Yah?"

" Nggak ada apa-apa Nak. Ayah cuma mau manggil kamu untuk makan malam"

" Yuk Yah kita makan"

" Iya Nak"

Indah dan sang ayah pergi ke meja makan. Disusul sama Salsa dan ibunya. Mereka akan makan malam bersama.

Seperti biasa, tidak ada menu yang spesial di meja makan itu. Hanya ada tempe orek dan tumis kangkung. Makanan yang sangat sederhana.

Salsa menghela nafasnya saat melihat menu makanan yang ada di meja. Entah kenapa menu di meja makan tidak pernah ada yang enak. Paling kalau masak ayam sama daging cuma satu kali sebulan.

" Yah kapan sih masak makanan yang beda"

" Syukuri makanan yang ada. Kita masih beruntung masih bisa makan. Diluar sana masih banyak orang yang nggak bisa makan"

" Kakak kamu benar. Lagipula kita harus berhemat, karena kerjaan ayah sekarang tidak sebanyak dulu"

Salsa melirik sang ibu. Bagaimana dia akan meminta uang untuk perawatan kecantikan sama sang ayah kalau tadi ayahnya bilang kalau mereka harus berhemat.

" Yah, sekolah mau mengadakan study tour. Semua murid harus ikut Yah?"

" Apa itu study tour ?"

" Study tour itu kegiatan diluar ruangan kelas yang bertujuan untuk mempelajari proses suatu hal secara langsung"

" Emang berapa biayanya?"

" Tiga juta Yah"

" Tiga juta?"

" Iya Yah. Ongkosnya emang segitu kata Buk guru?"

Indah kaget mendengar ucapan Salsa. Emang mereka mau pergi kemana?. Kenapa ongkosnya mahal sekali. Apa mereka akan pergi dengan mobil mewah?.

Itulah yang ada dalam pikiran Indah saat ini. Karena setau dirinya kalau perginya masih sekitar Indonesia, ongkosnya tidak akan semahal itu.

" Emang mau pergi kemana?" tanya Indah.

" Bandung"

" Bandung?. Bukankah itu deket?. Kenapa ongkosnya bisa semahal itu?"

" Ibu guru yang bilang ongkosnya segitu. Kalau kakak nggak percaya tanya aja sama guru aku"

" Ok, sini nomor telepon guru, kamu"

Salsa kaget mendengar ucapan kakaknya. Nggak mungkin dia memberikan nomor gurunya. Karena mereka tidak ada jadwal study tour.

Aku kasihkan aja nomor asal-asalan.

" Ntar aku kasih sama kakak"

" Baiklah"

" Terus gimana Yah?. Kalau aku nggak ikut, aku nggak akan dapat nilai"

" Nanti ayah pikirkan. Sekarang kita makan dulu"

Rahmat melanjutkan kembali acara makan malamnya. Ia bingung mau mendapatkan uang sebanyak itu darimana. Apa dia pinjam aja sama putrinya.

Selesai makan malam, Indah membereskan meja makan. Semua piring dan gelas kotor bekas makan tadi di bawa ke dapur untuk di cuci.

" Ndah"

" Iya Yah"

" Boleh ayah bicara sebentar Nak?"

" Boleh Yah"

" Kita duduk dulu ya Yah"

Indah membawa ayahnya duduk di kursi ruang tamu. Kursi yang terbuat dari bambu, yang usianya sudah cukup lama.

" Ayah mau bicara apa?"

" Apa uang gaji Indah yang kemarin masih ada?"

" Masih Yah, kenapa?"

" Bolehkah ayah pinjam dulu Nak?"

" Untuk apa Yah"

" Untuk ongkos adik kamu"

Indah menghela nafasnya. Ia tau kenapa ayahnya ingin berbicara dengannya. Karena ada maunya. Biasanya sang ayah mana pernah mau bicara berdua seperti ini dengannya.

" Ayah lagi nggak ada pegang uang. Semua gaji ayah sudah ayah berikan pada ibu kamu"

" Indah akan telpon guru Salsa dulu Yah"

" Iya Nak"

" Sebentar ya Yah"

Indah memanggil Salsa. Ia akan menghubungi guru adiknya dulu. Htinya ragu untuk memberikan uang itu. Karena ia tau betul bagaimana sifat adik tirinya itu.

" Salsa, mana nomor wali kelas kamu"

Salsa menyebutkan nomor wali kelasnya pada sang kakak. Nomor yang diberikan tentu saja bukan nomor wali kelasnya. Ia memberikan nomor salah satu temannya. Dan ia sudah mengatakan rencananya pada temannya.

" Kakak telpon, ya?"

" Telpon aja"

Indah pun menghubungi nomor yang diberikan Salsa padanya. Tak butuh waktu lama telpon pun tersambung. Indah pun berbicara dengan wali kelas Salsa.

" Bagaimana?. Aku nggak bohong, kan?" kata Salsa setelah Indah selesai menelpon wali kelas adiknya.

" Iya"

" Jadi kakak nggak ada alasan dong untuk tidak memberikan uangnya sama aku?"

" Besok kakak kasih"

" Aku mau lima juta "

" Lima juta?. Bukannya kamu bilang tadi cuma tiga juta?"

" Itu ongkosnya. Aku kan mau jajan juga si sana"

Lagi-lagi Indah menghela nafas. " Kenapa harus sebanyak itu jajan kamu?"

" Nanti teman-teman aku makan di restoran, masa aku di warteg"

" Bukankah makanan warteg juga enak?"

" Enak apanya. Makan yang mereka jual belum tentu bersih"

" Kamu tau darimana makanan di warteg itu nggak bersih"

" Ya tau lha. Kakak liat aja dari piring dan juga tempat mereka jualan"

" Nggak semua warteg kek gitu"

" Pokoknya aku mau lima juta"

" Kakak akan kasih. Dan ini terakhir kalinya kakak kasih kamu uang"

Setelah mengatakan itu pada Salsa, ia pun pergi ke kamarnya. Ia tidak ingin berlama-lama di sana.

To be continue.

Happy reading 😚😚

Terpopuler

Comments

Maryami

Maryami

bodoh jali ayah siindah, indahpun jd bodoh, masak percaya aja sama sisampah

2025-02-03

0

Zhue

Zhue

,aku pling bnci klo tokoh utmanya tu terllu bego berkepanjagan...hadeh bacanya dah kayak ntn sinetron.... 😰....

2024-07-02

0

Nor Azlin

Nor Azlin

indah kok jadi bego dikit yah udah kayak gitu aja mau diberikan uwang belanja nya ...udah tau salsa kayak gitu masih aja dikasih uwang kamu itu udah di bego kan oleh salsa indah ...kapan kamu itu cerdas dikit kalau jarak gini ni kamu itu kayak sapi perah tau ....asal kamu tau mana sekolah nya mengadakan study tour kamu itu udah kena tipu hidup2 indah ...kamu sendiri nyari uwang sampai mati2an salsa sama ibu nya senang banget udah ngabisin uwang nya ...kamu sama ayah mu itu betul2 jadi sapi perah yah .. kapan kamu mikir dengan baik mikir diri kamu masa uwang kamu kamu berikan aja pada salsa nya ...hadehhh indah indah kapan kamu itu mikir diri kamu masa asik mikir orang lain ...lanjut kan thor

2023-08-06

1

lihat semua
Episodes
1 Gagal bertemu
2 Minta Izin
3 Derita Indah
4 Bertemu kembali
5 Pahlawan tampan
6 Rumah Singgah
7 Ada apa dengan Indah?
8 Membalas dengan cara yang cantik
9 Jas mahal
10 Gagal bertemu
11 Shopping
12 Kehilangan
13 Gajian
14 Mabuk naik mobil mewah
15 Jujur
16 Rumah Indah
17 Mencari jas
18 Keluarga Indah
19 Kesedihan Indah
20 Rutinitas Pagi
21 Makan siang dengan sahabat
22 Mall
23 Rencana terselubung
24 Wartawan
25 Bertemu kesekian kali
26 Kekacauan
27 Abimanyu bisa malu
28 Shopping
29 Main bersama
30 Boneka pertama
31 Restoran Nusantara
32 Kondisi sebenarnya
33 Parasit
34 Mencari Informasi
35 Perubahan Indah
36 Rutinitas Indah
37 CEO yang berwibawa
38 Bercerita
39 Di grebek
40 Siasat ibu tiri
41 Preman jalanan
42 Perlawanan
43 Sarapan bareng
44 Menyelidiki
45 CEO royal
46 Makan siang bersama karyawan
47 Mie ayam
48 Kenyataan pahit
49 Menerima
50 Rencana pernikahan
51 Menuju halal
52 Menuju halal 2
53 Sah
54 Kamar Indah
55 Bermalam di hotel
56 Hotel Dwipangga
57 Jalan-jalan malam
58 Berubah Manja
59 Sarapan di kamar
60 Keributan
61 Villa
62 Villa 2
63 Hasil penyelidikan
64 Bukti yang lainnya
65 Mencari bukti lain
66 Rumah sakit
67 Mansion
68 Kekacauan di Villa
69 Dukun
70 Sarapan di mansion
71 Terpesona
72 Resepsi Alexa
73 Bukti terakhir
74 Terungkap
75 Kenyataan pahit
76 Akhir dari semuanya
77 Menghibur sahabat
78 Sadar
79 Liburan
80 Memulai hubungan
81 Pajak jadian
82 Kue untuk Abi
83 Kejujuran
84 Kembali bekerja
85 Akad ke 2
86 Bobol
87 Nasi goreng buatan suami
88 Kembali ke rumah
89 Belanja elektronik
90 Rumah impian
91 Indahnya cinta
92 Gaun baru
93 Ke pesta
94 Kehilangan
95 Kemarahan Abimanyu
96 Balasan yang manis
97 Mengajarkan untuk tangguh
98 Menyangkal bukti
99 Ponsel baru
100 Makan siang
101 Nikmatnya masakan istri
102 Tikus kantor
103 Fitting baju
104 Resepsi pernikahan
105 Buket bunga
106 Lomba dansa
107 Darrel dan Elina, Sah
108 Kue putu
109 Resepsi Elina dan Darrel
110 Incident
111 Positif
112 Ada kemajuan
113 Kedatangan tamu istimewa
114 Ngidam
115 Ngidam melihat kepala botak
116 Pasar tradisional
117 Kembali beraktifitas
118 Ngidam bakso
119 Pulsa atau mangga muda
120 Berteman
121 Obrolan di sela makan siang
122 Jalan-jalan pagi
123 Belanja perlengkapan bayi
124 Tujuh bulanan
125 Detik-detik
126 Suara tangisan
127 Kebahagiaan yang sempurna
128 Pengumuman
129 Pengumuman
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Gagal bertemu
2
Minta Izin
3
Derita Indah
4
Bertemu kembali
5
Pahlawan tampan
6
Rumah Singgah
7
Ada apa dengan Indah?
8
Membalas dengan cara yang cantik
9
Jas mahal
10
Gagal bertemu
11
Shopping
12
Kehilangan
13
Gajian
14
Mabuk naik mobil mewah
15
Jujur
16
Rumah Indah
17
Mencari jas
18
Keluarga Indah
19
Kesedihan Indah
20
Rutinitas Pagi
21
Makan siang dengan sahabat
22
Mall
23
Rencana terselubung
24
Wartawan
25
Bertemu kesekian kali
26
Kekacauan
27
Abimanyu bisa malu
28
Shopping
29
Main bersama
30
Boneka pertama
31
Restoran Nusantara
32
Kondisi sebenarnya
33
Parasit
34
Mencari Informasi
35
Perubahan Indah
36
Rutinitas Indah
37
CEO yang berwibawa
38
Bercerita
39
Di grebek
40
Siasat ibu tiri
41
Preman jalanan
42
Perlawanan
43
Sarapan bareng
44
Menyelidiki
45
CEO royal
46
Makan siang bersama karyawan
47
Mie ayam
48
Kenyataan pahit
49
Menerima
50
Rencana pernikahan
51
Menuju halal
52
Menuju halal 2
53
Sah
54
Kamar Indah
55
Bermalam di hotel
56
Hotel Dwipangga
57
Jalan-jalan malam
58
Berubah Manja
59
Sarapan di kamar
60
Keributan
61
Villa
62
Villa 2
63
Hasil penyelidikan
64
Bukti yang lainnya
65
Mencari bukti lain
66
Rumah sakit
67
Mansion
68
Kekacauan di Villa
69
Dukun
70
Sarapan di mansion
71
Terpesona
72
Resepsi Alexa
73
Bukti terakhir
74
Terungkap
75
Kenyataan pahit
76
Akhir dari semuanya
77
Menghibur sahabat
78
Sadar
79
Liburan
80
Memulai hubungan
81
Pajak jadian
82
Kue untuk Abi
83
Kejujuran
84
Kembali bekerja
85
Akad ke 2
86
Bobol
87
Nasi goreng buatan suami
88
Kembali ke rumah
89
Belanja elektronik
90
Rumah impian
91
Indahnya cinta
92
Gaun baru
93
Ke pesta
94
Kehilangan
95
Kemarahan Abimanyu
96
Balasan yang manis
97
Mengajarkan untuk tangguh
98
Menyangkal bukti
99
Ponsel baru
100
Makan siang
101
Nikmatnya masakan istri
102
Tikus kantor
103
Fitting baju
104
Resepsi pernikahan
105
Buket bunga
106
Lomba dansa
107
Darrel dan Elina, Sah
108
Kue putu
109
Resepsi Elina dan Darrel
110
Incident
111
Positif
112
Ada kemajuan
113
Kedatangan tamu istimewa
114
Ngidam
115
Ngidam melihat kepala botak
116
Pasar tradisional
117
Kembali beraktifitas
118
Ngidam bakso
119
Pulsa atau mangga muda
120
Berteman
121
Obrolan di sela makan siang
122
Jalan-jalan pagi
123
Belanja perlengkapan bayi
124
Tujuh bulanan
125
Detik-detik
126
Suara tangisan
127
Kebahagiaan yang sempurna
128
Pengumuman
129
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!