Kehilangan

Indah kaget melihat jas yang ia jemur tadi pagi hilang. Jelas-jelas tadi dia menjemurnya si belakang rumah. Kenapa sekarang jas itu tidak ada di sana. Pikirannya tertuju pada satu orang.

" Salsa!"

" Udah mau magrib, kenapa teriak-teriak"

" Mana anak kesayangan ibu. Berani sekali dia mencuri jas teman ku!"

" Hati-hati kalau bicara. Putri ibu nggak pernah mencuri. Jadi kamu jangan asal menuduh"

" Aku nggak asal menuduh, Buk. Aku tau bagaimana sifat putri kesayangan ibu itu"

" Apa kamu punya bukti kalau Salsa yang mencuri jas kamu?!"

" Aku memang nggak mempunyai bukti"

" Kalau kamu nggak punya bukti, jangan asal menuduh"

" Aku nggak asal nuduh Buk. Aku tau bagaimana gaya putri ibu itu. Jadi aku yakin dia pasti mengambil jas itu. Dan menjual nya"

" Kamu harus membuktikan dulu, kalau memang Salsa yang mengambil jas itu"

" Baik!, saya akan buktikan. Kalau ketahuan Salsa yang mencuri jas itu. Maka anak ibu itu akan tanggung akibatnya!"

" Anak kurang aja!, berani sekali kau mengancam putri ku"

Plak..

Indah memegang pipinya yang terasa perih karena di tampar ibu tirinya. Ia menatap tajam sang ibu tiri.

" Ini untuk terakhir kalinya aku membiarkan mu menyentuh ku!. Lain kali aku akan membalas dua kali lipat dari ini"

" Ck, apa yang bisa kamu lakukan. Mau mengadu pada ayah mu?. Dia tidak akan percaya sama kamu. Kau itu tidak dibutuhkan lagi disini. Jadi lebih baik kau pergi dari rumah ini. Daripada kau diusir dari sini"

" Yang harus pergi dari sini itu ibu dan anak kesayangan ibu itu!. Bukan saya. Karena rumah ini peninggalan ibu kandung aku!"

Indah pergi dari sana. Ia akan menunggu kepulangan adik tirinya. Sebab dia yakin kalau sang adik lha yang mencuri jas temannya. Karena kalau orang lain tidak mungkin.

" Assalamualaikum, ibu aku pulang"

" Wa'alaikum salam"

" Eh ada kakak ku yang pelit. Lihat nih aku baru selesai belanja"

" Dimana jas teman ku?!"

" Jas apa maksud kakak?"

" Jangan pura-pura bodoh kamu!"

" Kakak ini aneh deh. Jas mana maksud kakak, aku nggak tau"

" Nggak tau?. Ok!. Sekarang kamu belanja sebegitu banyak duit darimana?"

" Tabungan ku lha"

Brak.

Salsa kaget mendengar bunyi meja yang di gebrak. Ia baru kali ini melihat kemarahan kakaknya.

" Jangan berbohong sama aku Salsa!. Sejak kapan kamu punya tabungan sebanyak itu?"

" Aku kan dikasih uang jajan sama ibu dan juga ayah"

" Kamu pikir aku nggak tau uang jajan mu berapa. Jangan kan untuk membeli barang-barang ini. Untuk membeli paket internet aja kamu masih merengek kepada ku. Jadi jawab dengan jujur, darimana kau dapat uang itu?"

" Da..dari ibu. Aku pakai uang tabungan ibu untuk membeli semua barang-barang ini"

Indah tersenyum mendengar ucapan adik tirinya. " Sejak kapan ibumu memiliki uang tabungan sebanyak itu. Kau lupa berapa pendapatan ayah. Jadi nggak mungkin ibu mu yang boros itu bisa menyimpan uang sebanyak ini?"

Salsa terdiam. Karena apa yang dikatakan oleh kakak tirinya benar. Uang yang dikasih ayahnya tidak bisa memberi uang lebih. Untuk aja mereka sudah sulit.

" Aku tau kalau kau sudah mencuri jas teman ku?!"

" Jangan asal tuduh, ya!. Apa kau punya bukti kalau aku yang mencuri jas teman mu, itu?"

" Aku memang tidak mempunyai bukti. Tapi aku sangat yakin kalau kau yang sudah mengambil jas itu"

" Kalau tidak punya bukti!, jangan asal tuduh!"

Salsa berlalu pergi meninggalkan Indah. Ia pergi ke kamarnya. Indah akan mencari bukti kalau memang adik tirinya itu yang mencuri jas temannya.

Sekarang kemana ia akan mencari jas milik Abimanyu. Pasti lelaki itu akan marah padanya. Apalagi jas itu harganya sangat mahal. Ia dapat uang darimana untuk mengganti jas itu.

" Mau kemana, Ndah?"

" Keluar Yah"

" Ini mau magrib "

" Indah cuma sebentar, Yah"

Indah segera pergi meninggalkan rumahnya. Ia tidak tau akan pergi ke mana. Ia tidak mungkin meminta bantuan pada sahabatnya. Karena sahabatnya juga tidak mempunyai uang sebanyak itu.

Ya Allah, hamba harus meminta bantuan pada siapa?.

...***...

Abimanyu baru sampai di mansion mewah milik orang tuanya. Hari ini dia gagal lagi bertemu dengan Indah. Padahal dia bela-belain makan siang di cafe adik sepupunya.

" Assalamualaikum"

" Wa'alaikum salam. Abang sudah pulang?"

" Udah bunda"

" Capek, ya?"

" Sedikit"

" Ya udah, Abang mandi dulu biar badannya segar"

" Ntar lagi Bun. Lagipula Abang baru pulang, jadi belum boleh mandi dulu"

Melodi tersenyum mendengar ucapan putranya. " Jagoan mama sekarang udah besar dan juga tampan. Tapi hilal mau nikahnya belum kelihatan juga"

" Doa kan saja ya Bun, semoga Abang cepat dapat jodoh"

" Kalau doa selalu mah Bang. Siang malam bunda berdoa untuk Abang"

" Semoga doa bunda cepat di ijabah sama Allah"

" Aamiin. Kalau Abang ngomong seperti itu, berarti Abang sudah menemukan tambatan hati?"

" Belum bunda"

" Berarti hilalnya masih lama ya Bang?"

" Makanya tadi Abang minta bunda selalu doakan Abang. Ya udah Abang ke kamar dulu ya Bun. Mau mandi dulu"

" Iya sayang. Selesai mandi langsung turun kebawah, kita makan malam bersama"

" Siap bunda"

Abimanyu segera masuk ke dalam lift. Sebab kalau ia lama-lama bersama bundanya pasti dia akan di tanya terus tentang jodoh.

Sampai di kamarnya Abimanyu meletakkan jasnya kedalam tempat pakaian kotor. Sedangkan tas kerjanya di letakkan di tempat biasa.

Abimanyu merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya. Ia menatap langit-langit kamarnya. Lelaki tampan itu memikirkan nasib percintaannya.

Sebenarnya tidak sulit mencari kekasih bagi Abimanyu. Bahkan wanita lha yang berebut untuk bisa menjadi kekasihnya. Tapi dari sekian banyak wanita, tidak ada satupun yang bisa membuat hatinya bergetar.

Drrrrttt...

Dering ponsel menyadarkan lamunan lelaki tampan itu. Ia segera melihat siapa orang yang menghubunginya. Ia tersenyum kala melihat nama adik sepupunya yang ada di layar kecil itu.

" Assalamualaikum, Bang"

" Wa'alaikum salam"

" Abang pasti belum mandi?"

" Belum, Abang baru pulang dari kantor"

" Buruan mandi Bang. Pantas aja Abang masih jomlo"

" Ini juga mau pergi mandi. Tapi Eca malah telpon"

" Alasan kali lha Abang ini. Oh iya, besok Abang sibuk, nggak?"

" Nggak begitu sibuk. Kenapa emangnya?"

" Temenin Eca ke kompleks perumahan yang ada di jalan Senopati"

" Ngapain Eca ke sana?"

" Mau jemput singkong"

" Oh jadi karena itu Eca telpon Abang?"

" Hehe.. iya Bang. Abang mau kan temenin Eca ke sana?"

" Iya besok Abang temenin"

" Makasih Abang Abi. Abang memang tampan dan juga baik hati"

" Kalau ada maunya baru muji Abang. Emang untuk apa singkong sama Eca?"

" Untuk membuat kue terbaru, Bang"

Abimanyu tersenyum mendengar jawaban adik sepupunya. Gadis cantik itu sangat pintar mencari peluang bisnis.

" Ya udah, besok Abang temenin ke sana. Sekarang Abang mau mandi dulu, udah gerah"

" Ok Bang. Eca tutup dulu telponnya, assalamualaikum"

" Wa'alaikum salam "

Abimanyu meletakkan ponselnya di atas nakas. Setelah itu ia segera pergi kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

To be continue.

Happy reading 😚😚

Terpopuler

Comments

The Lovely

The Lovely

Eh Melodi sadar dong lo itu gak pantas di panggil mama apalagi Bunda pantasnya di panggil mbok klau lo itu dekil, jelek dan murahan. Orng sprti lo gak pantas buat Kenzo hrsnya lo ngaca Melodi klau perlu kaca yg bsr tuh

2023-03-20

1

Rosilah

Rosilah

kok ga di lanjut lagi kak,padahal alur ceritanya seru banget

2023-03-14

0

Kuntyo Wantari Dewi

Kuntyo Wantari Dewi

ini knp ga lanjot lg thorr

2023-03-14

0

lihat semua
Episodes
1 Gagal bertemu
2 Minta Izin
3 Derita Indah
4 Bertemu kembali
5 Pahlawan tampan
6 Rumah Singgah
7 Ada apa dengan Indah?
8 Membalas dengan cara yang cantik
9 Jas mahal
10 Gagal bertemu
11 Shopping
12 Kehilangan
13 Gajian
14 Mabuk naik mobil mewah
15 Jujur
16 Rumah Indah
17 Mencari jas
18 Keluarga Indah
19 Kesedihan Indah
20 Rutinitas Pagi
21 Makan siang dengan sahabat
22 Mall
23 Rencana terselubung
24 Wartawan
25 Bertemu kesekian kali
26 Kekacauan
27 Abimanyu bisa malu
28 Shopping
29 Main bersama
30 Boneka pertama
31 Restoran Nusantara
32 Kondisi sebenarnya
33 Parasit
34 Mencari Informasi
35 Perubahan Indah
36 Rutinitas Indah
37 CEO yang berwibawa
38 Bercerita
39 Di grebek
40 Siasat ibu tiri
41 Preman jalanan
42 Perlawanan
43 Sarapan bareng
44 Menyelidiki
45 CEO royal
46 Makan siang bersama karyawan
47 Mie ayam
48 Kenyataan pahit
49 Menerima
50 Rencana pernikahan
51 Menuju halal
52 Menuju halal 2
53 Sah
54 Kamar Indah
55 Bermalam di hotel
56 Hotel Dwipangga
57 Jalan-jalan malam
58 Berubah Manja
59 Sarapan di kamar
60 Keributan
61 Villa
62 Villa 2
63 Hasil penyelidikan
64 Bukti yang lainnya
65 Mencari bukti lain
66 Rumah sakit
67 Mansion
68 Kekacauan di Villa
69 Dukun
70 Sarapan di mansion
71 Terpesona
72 Resepsi Alexa
73 Bukti terakhir
74 Terungkap
75 Kenyataan pahit
76 Akhir dari semuanya
77 Menghibur sahabat
78 Sadar
79 Liburan
80 Memulai hubungan
81 Pajak jadian
82 Kue untuk Abi
83 Kejujuran
84 Kembali bekerja
85 Akad ke 2
86 Bobol
87 Nasi goreng buatan suami
88 Kembali ke rumah
89 Belanja elektronik
90 Rumah impian
91 Indahnya cinta
92 Gaun baru
93 Ke pesta
94 Kehilangan
95 Kemarahan Abimanyu
96 Balasan yang manis
97 Mengajarkan untuk tangguh
98 Menyangkal bukti
99 Ponsel baru
100 Makan siang
101 Nikmatnya masakan istri
102 Tikus kantor
103 Fitting baju
104 Resepsi pernikahan
105 Buket bunga
106 Lomba dansa
107 Darrel dan Elina, Sah
108 Kue putu
109 Resepsi Elina dan Darrel
110 Incident
111 Positif
112 Ada kemajuan
113 Kedatangan tamu istimewa
114 Ngidam
115 Ngidam melihat kepala botak
116 Pasar tradisional
117 Kembali beraktifitas
118 Ngidam bakso
119 Pulsa atau mangga muda
120 Berteman
121 Obrolan di sela makan siang
122 Jalan-jalan pagi
123 Belanja perlengkapan bayi
124 Tujuh bulanan
125 Detik-detik
126 Suara tangisan
127 Kebahagiaan yang sempurna
128 Pengumuman
129 Pengumuman
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Gagal bertemu
2
Minta Izin
3
Derita Indah
4
Bertemu kembali
5
Pahlawan tampan
6
Rumah Singgah
7
Ada apa dengan Indah?
8
Membalas dengan cara yang cantik
9
Jas mahal
10
Gagal bertemu
11
Shopping
12
Kehilangan
13
Gajian
14
Mabuk naik mobil mewah
15
Jujur
16
Rumah Indah
17
Mencari jas
18
Keluarga Indah
19
Kesedihan Indah
20
Rutinitas Pagi
21
Makan siang dengan sahabat
22
Mall
23
Rencana terselubung
24
Wartawan
25
Bertemu kesekian kali
26
Kekacauan
27
Abimanyu bisa malu
28
Shopping
29
Main bersama
30
Boneka pertama
31
Restoran Nusantara
32
Kondisi sebenarnya
33
Parasit
34
Mencari Informasi
35
Perubahan Indah
36
Rutinitas Indah
37
CEO yang berwibawa
38
Bercerita
39
Di grebek
40
Siasat ibu tiri
41
Preman jalanan
42
Perlawanan
43
Sarapan bareng
44
Menyelidiki
45
CEO royal
46
Makan siang bersama karyawan
47
Mie ayam
48
Kenyataan pahit
49
Menerima
50
Rencana pernikahan
51
Menuju halal
52
Menuju halal 2
53
Sah
54
Kamar Indah
55
Bermalam di hotel
56
Hotel Dwipangga
57
Jalan-jalan malam
58
Berubah Manja
59
Sarapan di kamar
60
Keributan
61
Villa
62
Villa 2
63
Hasil penyelidikan
64
Bukti yang lainnya
65
Mencari bukti lain
66
Rumah sakit
67
Mansion
68
Kekacauan di Villa
69
Dukun
70
Sarapan di mansion
71
Terpesona
72
Resepsi Alexa
73
Bukti terakhir
74
Terungkap
75
Kenyataan pahit
76
Akhir dari semuanya
77
Menghibur sahabat
78
Sadar
79
Liburan
80
Memulai hubungan
81
Pajak jadian
82
Kue untuk Abi
83
Kejujuran
84
Kembali bekerja
85
Akad ke 2
86
Bobol
87
Nasi goreng buatan suami
88
Kembali ke rumah
89
Belanja elektronik
90
Rumah impian
91
Indahnya cinta
92
Gaun baru
93
Ke pesta
94
Kehilangan
95
Kemarahan Abimanyu
96
Balasan yang manis
97
Mengajarkan untuk tangguh
98
Menyangkal bukti
99
Ponsel baru
100
Makan siang
101
Nikmatnya masakan istri
102
Tikus kantor
103
Fitting baju
104
Resepsi pernikahan
105
Buket bunga
106
Lomba dansa
107
Darrel dan Elina, Sah
108
Kue putu
109
Resepsi Elina dan Darrel
110
Incident
111
Positif
112
Ada kemajuan
113
Kedatangan tamu istimewa
114
Ngidam
115
Ngidam melihat kepala botak
116
Pasar tradisional
117
Kembali beraktifitas
118
Ngidam bakso
119
Pulsa atau mangga muda
120
Berteman
121
Obrolan di sela makan siang
122
Jalan-jalan pagi
123
Belanja perlengkapan bayi
124
Tujuh bulanan
125
Detik-detik
126
Suara tangisan
127
Kebahagiaan yang sempurna
128
Pengumuman
129
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!