Indah tidak tau harus mengatakan apa pada Abimanyu. Apakah lelaki tampan itu akan percaya dengan ceritanya.
" Woi!. Bengong aja"
" Astagfirullah. Kamu ngagetin aja sih, Lan"
" Lagian bengong di bawah pohon. Ntar kesambet "
" Iya kesambet jin Wulan"
" Kamu lagi mikirin apa sih, Ndah?"
" Aku lagi mikirin gimana cara dapat uang untuk membeli jas"
" Jas?"
" Hhmmm"
" Sejak kapan kamu pake jas?"
" Jasnya bukan untuk aku, Lan"
" Terus untuk siapa?"
" Untuk teman"
Wulan menatap sahabatnya. " Sejak kapan, aku sama Santi pake jas?"
" Jasnya bukan untuk kalian berdua"
" Lalu untuk siapa?"
" Untuk teman yang udah beberapa kali membantu aku"
" Temannya cowok atau cewek?"
" Cowok"
Wulan melirik sahabatnya. " Sejak kapan sahabat aku punya teman cowok?"
" Itu lho, cowok yang bantu aku ngomong sama manager restoran di tempat kerjanya Santi kemarin. Kan gue udah cerita juga sama Lo?"
" Iya gue ingat. Pasti harga jas itu sangat mahal, Ndah?. Mungkin uang gaji kita nggak akan cukup untuk membeli jas itu"
" Pastinya. Makanya gue bingung mau cari uang kemana lagi untuk menambah uang gaji aku"
" Tuh maling tau juga barang bagus, ya?. Tapi tumben-tumbennya jemuran kamu hilang?"
" Yang malingnya bukan orang lain kok"
" Siapa?"
" Adik tiri aku"
" What!. Yang mencuri jas itu adik tiri kamu?!"
" Hhhmmm"
" Bener-bener adik biadab!. Emang parasit tuh anak. Laporkan saja dia ke polisi biar dia rasakan enaknya lantai hotel prodeo"
" Aku juga pengennya begitu. Kalau dia dilaporkan, otomatis kita harus punya bukti dong?"
" Kamu bener juga. Coba aja ada CCTV tetangga"
" Iya bener. Saat begini CCTV tetangga sangat berguna. Biasanya kita nggak minta pun mereka bersedia menjadi CCTV berjalan untuk kita"
" Apa yang kita tidak tau, mereka bisa tau duluan"
" Aku nggak tau lagi harus bagaimana, Lan. Harga jas itu pasti sangat mahal?"
" Sabar. Nanti aku akan bantu kamu dengan uang gaji aku. Hitung-hitung buat tambah untuk mengganti jas nya"
" Jangan Lan!. Itu gaji pertama kamu?. Aku yakin kamu juga membutuhkannya"
" Nggak apa-apa Ndah. Untuk saat ini aku belum butuh banget tu duit. Jadi kamu pake aja"
" Makasih ya Lan"
" Sama-sama Ndah. Terus kamu mau cari tambahannya kemana?"
" Aku juga nggak tau, pusing "
" Adik tiri kamu itu minta dikasih racun tikus. Awas aja kalau ketemu sama aku, habis dia"
" Emang kamu mau ngapain dia?"
" Gue karungin, terus gue lempar ke kandang buaya"
Indah menggelengkan kepalanya. Ia juga ingin melakukan itu pada adiknya. Tapi ia masih memikirkan dampak buruk yang akan terjadi setelah itu. Bisa saja dia masuk penjara karena melakukan itu.
" Kenapa nggak kamu coba aja minjam duit ke Buk bos"
" Nggak!. Masa baru kerja udah minjam duit. Apalagi kita mau gajian. Nggak berani aku, Lan"
" Iya juga sih"
" Apa aku harus pinjam sama rentenir?"
" Jangan!. Aku nggak setuju kalau kamu pinjam sama rentenir"
" Terus aku harus gimana dong, Lan?"
" Coba kamu bicarakan dulu sama tuh cowok. Bicara apa adanya sama dia"
" Apa dia akan percaya sama omongan aku?"
" Nggak usah pikirkan itu dulu. Yang penting kamu udah cerita"
" Ntar dia mikirnya aku yang jual jas itu?"
" Iya juga sih. Tapi kamu harus menjelaskan sama dia. Kapan perlu bilang sama dia kalau adik tiri kamu yang sudah menjualnya"
" Apa dia akan percaya sama cerita aku?"
" Ya coba aja dulu. Percaya atau nggak, nya?, ya terserah dia. Yang penting kan kita udah cerita"
" Baiklah, ntar aku coba bicara sama dia"
" Mulai sekarang kamu harus tegas sama adik tiri kamu. Jangan pernah mau di injak-injak lagi sama dia. Kamu lebih berhak atas ayah dan juga rumah kamu"
" Iya Lan"
" Bersyukurlah adik tiri kamu itu tidak bertemu sama aku. Kalau ketemu, sudah ku jadiin perkedel dia"
Indah tersenyum mendengar ucapan sahabatnya. Wulan memang sahabat terbaiknya. Hanya kedua sahabatnya yang peduli dengannya. Sedangkan sang ayah seperti orang asing baginya.
" Yuk lanjut kerja. Waktu istirahat sudah habis"
" Yuk, aku balik ke toko kue dulu"
" Ok, Ndah"
Dua wanita cantik itu pun berpisah untuk sementara. Karena sudah waktunya untuk kembali bekerja.
" Kak Indah"
" Iya buk bos"
" Bisa ikut ke ruangan aku sebentar, nggak?"
" Bisa Buk"
Indah tidak tau kenapa dia di panggil sama bosnya. Tanpa menunggu lama, ia segera pergi ke ruangan sang bos.
Tok.
Tok.
Tok.
" Masuk Kak"
" Permisi Buk"
" Silakan duduk Kak"
Indah duduk di sofa yang ada di ruangan itu. Sofa yang sangat empuk dan nyaman. Sangat jauh berbeda dengan kursi yang ada di rumahnya.
" Maaf ya Kak, membuat kakak menunggu"
" Nggak apa-apa buk bos"
" Kalau nggak lagi kerja, panggil Alexa aja Kak"
" Baik Buk bos, eh Alexa maksudnya"
" Oh iya, ini gaji kakak ya"
Indah menatap amplop berwarna coklat yang ada dihadapannya. Amplop itu terlihat sangat tebal.
" Gaji saya, Alexa?"
" Iya gaji kakak selama satu bulan"
Indah mengambil amplop yang ada di hadapannya. Tangannya bergetar saat membuka amplop berwarna coklat itu.
Mata Indah terbelalak saat melihat isi didalam amplop itu. Di segepok uang itu tertulis 15 juta. Ini pertama kalinya ia memegang uang sebanyak itu.
" I..ini beneran gaji saya, Alexa?"
" Bener Kak. Kenapa?, kurang kah?"
" Nggak!. Saya cuma kaget saja melihat uang sebanyak ini. Seumur umur saya belum pernah melihat uang sebanyak ini"
" Sekarang kan kakak udah lihat. Dan itu hasil jerih payahnya kakak selama kerja disini. Makasih karena sudah mau membantu aku dan juga sahabat aku disini"
" Itu sudah kewajiban saya sebagai karyawan disini"
Alexa sangat senang bisa memberikan gaji karyawannya. Walaupun menurutnya gaji itu tidak seberapa. Tapi bagi karyawannya gaji segitu sangat lha besar.
" Oh iya hampir saja aku lupa. Ini ATM, di dalamnya ada uang 5 M"
Indah kaget mendengar ucapan Alexa. Ia tidak mengerti kenapa gadis cantik itu memberikan kartu ATM padanya. Dan isi didalam ATM itu juga sangat fantastis.
" Untuk apa, kamu memberikan ATM ini pada saya?"
" Sebelumnya aku minta maaf Kak. Tadi aku nggak sengaja dengar pembicaraan kakak sama teman kakak"
Lagi-lagi Indah kaget mendengar ucapan bosnya. Apakah bosnya itu mau membantunya untuk mengganti jas yang hilang itu?.
" Kakak pake aja uang yang ada di sana untuk mengganti jas teman kakak yang hilang. Dan kakak nggak perlu mengganti uangnya"
" Sebelumnya saya ucapkan makasih banyak. Bukan saya mau menolak tawaran kamu. Tapi saya tidak bisa menerima bantuan kamu secara cuma-cuma. Jadi biarkan saya membayarnya dengan menyicilnya"
Alexa tersenyum mendengar ucapan Indah. Dia memang tidak salah pilih karyawan. Ia tau kalau wanita cantik itu mempunyai hati yang sangat baik. Padahal ia ikhlas membantu, tapi wanita itu malah menolaknya.
" Aku ikhlas bantu kakak. Dan lagi jas itu hilang bukan karena kakak"
" Iya, tapi jas itu hilang karena kelalaian saya. Jadi saya harus bertanggung jawab "
Alexa menghargai keputusan Indah. Walaupun Indah berbicara seperti itu, tapi dia tidak akan menerima gaji wanita itu sepersen pun. Ia akan menyimpannya di bank, dan ia akan memberikan kembali pada wanita cantik itu nanti.
To be continue.
Happy reading 😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Maryami
terharu aku, indah biar keluargamu jahat,tp banyak yg sayang kamu
2025-02-03
0
Maryami
👍👍👍👍👍💪🦾💪🦾💪🦾💪semangat
2025-02-03
0
Nor Azlin
ayo jindah simpan itu gaji mu jangan sampai di ambil sama kedua benalu itu yah ...jaga baik2 gaji mu itu biar aja jangan mau bagi sama mereka ...jangan simpan di rumah gaji mu ambil yang perlu aja biar enggak dicuri sama pencuri dirumah mu itu...lanjut kan thor
2023-08-05
0