Derita Indah

Indah baru sampai di rumahnya. Seperti biasa, ibu tirinya selalu menyambutnya dengan wajah masam. Entah kapan ia akan di sambut dengan wajah yang ceria.

" Baru pulang kamu?!"

" Iya Bu"

" Kenapa sore banget pulangnya?"

" Kan emang tiap hari aku pulangnya jam lima"

" Cepat ganti baju, cucian udah menunggu!"

" Iya Bu"

Indah masuk kedalam rumah. Seperti inilah setiap hari. Sepulang kerja dia tidak bisa istirahat sebentar. Karena pekerjaan rumah sudah menunggunya.

" Kak, besok jadikan belikan aku ponsel baru?"

" Belum tau, Sal"

Adik tiri Indah bernama Salsa. Dia sangat dimanja sama ayahnya. Saking dimanjakan nya, adiknya itu tidak boleh melakukan pekerjaan rumah.

" Kok belum tau?. Kan kakak udah janji?"

" Kakak nggak pernah janji ya sama kamu. Kemarin itu kan yang bilang ayah. Bukan, kakak"

" Aku nggak mau tau ya,Kak!. Besok sore aku udah harus punya ponsel baru. Kalau nggak!, aku akan ngadu sama ayah"

Indah menghela nafasnya. Kenapa orang-orang di rumah ini tidak ada yang menghargai dan menyayanginya. Bahkan ayah kandungnya sendiri juga tidak sayang padanya.

Air mata Indah pun keluar tanpa permisi. Kenapa nasibnya jadi seperti ini. Semenjak ibunya meninggal, dan ayahnya menikah lagi. Ia tidak pernah merasakan kasih sayang lagi.

" Kenapa kamu masih berdiri di sana. Cepat cuci piring, bentar lagi ayah kamu pulang"

" Iya Bu"

Indah segera menghapus air matanya. Ia masuk kedalam kamar untuk mengganti pakaiannya. Setelah itu dia pergi ke dapur untuk mencuci piring.

Keadaan dapur sangat berantakan. Ibu dan anak itu sama saja. Mereka berdua tidak ada niat untuk bersih-bersih. Entah apa saja yang mereka kerjakan sampai untuk membersihkan rumah saja tidak bisa.

" Indah"

" Ya Bu"

" Kapan kamu gajian?"

" Lusa Bu"

" Adik kamu mau beli ponsel baru besok"

" Aku nggak ada uang Buk. Dan lagi, ponselnya Salsa masih bagus"

" Dia malu sama teman-temannya. Karena ponselnya jelek. Jadi besok kamu harus beliin dia ponsel baru"

" Uang darimana, Buk?"

" Ya mana ibuk tau!"

" Kalau nggak ada uang gimana mau beli ponsel. Salsa seharusnya juga berpikir, jangan memaksakan kehendak. Bergaya lha sesuai keadaan kita"

Plak.

Satu tamparan mendarat di pipi Indah.

" Berani sekali kamu bicara seperti itu pada putri saya!"

" Ma..maaf Buk"

" Pokoknya ibuk nggak mau tau. Besok ponsel baru untuk adik kamu sudah harus ada"

Setelah mengatakan itu pada anak tirinya. Lastri segera pergi dari sana. Jika berada di sana terus, bisa-bisa dia membunuh anak tirinya itu.

Tubuh Indah lemas terkulai ke lantai. Ia tidak menyangka kalau ibu tirinya akan menamparnya. Padahal dia hanya berbicara tentang yang sebenarnya. Kenapa nasibnya bisa seperti ini. Apa dia tidak pantas untuk bahagia.

Selesai mencuci piring, Indah pergi ke kamarnya. Ia akan menghubungi temannya. Siapa tau di tempat temannya ada lowongan kerja paruh waktu.

" Hallo, assalamualaikum Ndah"

" Wa'alaikum salam San"

" Tumben telpon. Ada apa?"

" Gini San, di tempat kerja kamu ada lowongan kerja paruh waktu, nggak?"

" Bukannya kamu udah kerja?"

" Udah"

" Terus kenapa sekarang mau cari kerja lagi?"

" Aku lagi butuh uang untuk beli ponsel, San"

" Emang ponsel kamu kenapa?"

" Ponsel aku nggak kenapa-kenapa. Adik aku minta beliin ponsel baru. Aku lusa baru gajian"

" Dasar adik tiri nggak tau diri. Bisa-bisanya dia minta barang mahal seperti itu!"

" Mau gimana lagi San. Kamu kan tau ibu tiri ku seperti apa"

" Kenapa dua manusia benalu itu nggak mati aja. Nyusahin orang aja!"

Indah terpaksa agak menjauhkan ponselnya dari kupingnya. Karena sahabatnya ngomong agak keras.

" Ada nggak San?"

" Ntar gue coba tanya"

" Tapi kalau bisa malam ini ya?"

" Iya nanti gue tanyain"

" Makasih San. Kamu memang sahabat terbaik aku"

" Sama-sama Ndah. Kamu juga sahabat terbaikku. Ya udah aku mau lanjut kerja dulu ya?"

" Ok San. Maaf udah ganggu waktu kerjanya"

" Nggak apa-apa, santai aja. Ya udah telponnya aku matikan dulu ya"

Sambungan telepon pun berakhir. Yang tadi itu adalah Santi dia salah satu sahabat terbaik Indah. Dan satu lagi bernama Wulan.

Indah memandang ponselnya. Ponsel jadul yang mungkin anak-anak zaman sekarang sudah nggak punya. Ya ponselnya hanya bisa untuk telpon seluler biasa.

Ponsel itu dibeli Indah dengan gaji pertamanya sewaktu dia bekerja sebagai pelayan di salah satu rumah makan sederhana. Sekarang rumah makan itu sudah tutup karena sudah tidak mempunyai modal lagi. Akhirnya Indah menganggur.

Indah Teringat sama anak-anak jalanan yang selama ini menjadi penghibur hatinya. Selain kedua sahabatnya, anak-anak jalanan itulah yang peduli padanya.

Sekarang keadaan anak-anak jalanan itu sudah baik. Karena bantuan Alexa dan teman-temannya. Ia bersyukur bisa bertemu dengan orang-orang baik itu.

Dulu dia nekad mencuri kaca spion mobil untuk menghidupi anak-anak jalanan itu. Karena dulu ia tidak punya kerjaan. Mencari pekerjaan juga susah. Apalagi dia cuma tamat SMP.

" Astagfirullah"

Indah kaget karena bunyi ponselnya. Ia melihat ada pesan masuk dari nomor sahabatnya. Dia berharap ada kabar baik yang diberikan sahabatnya.

" Alhamdulillah, ada lowongan kerja. Terima kasih ya Allah"

Cewek cantik itu segera menukar pakainya. Malam ini dia dapat kerjaan paruh waktu.

" Mau kemana, kamu?!"

" Keluar sebentar, Buk"

" Kamu itu kerjaannya keluyuran aja. Kerjaan kamu sudah beres?"

" Sudah Buk. Ya udah Indah jalan dulu ya Buk. Assalamualaikum"

" Wa'alaikum salam"

Indah segera pergi dari rumah. Karena kalau berlama-lama di sana. Ibu tirinya pasti akan ngomel-ngomel lagi. Dan itu akan membuatnya terlambat pergi ke tempat kerja.

***

Abimanyu sudah bersiap untuk pergi ke acara makan malam. Ia terlihat tampan dengan memakai jas berwarna hitam. Untuk sentuhan terakhir, ia menyemprotkan parfum ke tubuhnya.

Lelaki tampan itu mengambil kunci mobilnya. Setelah itu dia keluar dari kamarnya.

" Tampan sekali anak Bunda"

Abimanyu tersenyum mendengar pujian bunda nya. Setiap hari dia selalu mendapatkan pujian itu dari sang bunda.

" Mudah-mudahan di acara makan malam nanti Abang bawa calon mantu untuk bunda"

" Kalau itu Abang nggak bisa janjiin ya, Bun"

" Usaha dong Bang. Masa iya setiap bertambah tahun dan juga umur, Abang jomlo terus?"

" Jodoh sudah ada yang ngatur, Bunda. Jadi kenapa harus takut. Lagipula Abang enjoy"

" Iya bunda tau. Tapi kalau Abang tidak berusaha mencarinya. Gimana jodoh itu mau mendekat"

" Ini juga lagi usaha, Bun. Ya udah, Abang jalan dulu. Assalamualaikum"

" Wa'alaikum salam "

Mobil Abimanyu sudah ada di depan mansion. Tadi dia tidak memasukkan mobil ke garasi. Abimanyu melajukan mobilnya meninggalkan mansion mewah milik orang tuanya.

To be continue.

Happy reading 😚😚

Terpopuler

Comments

Iqbal Zaki

Iqbal Zaki

kasian indah,, dasar Bu tiri sama anaknya jadi benalu,,, sabar ya indah ke bahagian akan dateng

2024-01-16

0

Umiie'ne Naza

Umiie'ne Naza

ini Kan indah yg nyuri spion mobil, apA Ya

2023-09-15

0

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

ah kasihan sekali kamu ndah. semoga Alexa atau Abimanyu tau kehidupanmu sehari hari biar kamu bisa lolos dr ibu dan adik tiri

2023-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Gagal bertemu
2 Minta Izin
3 Derita Indah
4 Bertemu kembali
5 Pahlawan tampan
6 Rumah Singgah
7 Ada apa dengan Indah?
8 Membalas dengan cara yang cantik
9 Jas mahal
10 Gagal bertemu
11 Shopping
12 Kehilangan
13 Gajian
14 Mabuk naik mobil mewah
15 Jujur
16 Rumah Indah
17 Mencari jas
18 Keluarga Indah
19 Kesedihan Indah
20 Rutinitas Pagi
21 Makan siang dengan sahabat
22 Mall
23 Rencana terselubung
24 Wartawan
25 Bertemu kesekian kali
26 Kekacauan
27 Abimanyu bisa malu
28 Shopping
29 Main bersama
30 Boneka pertama
31 Restoran Nusantara
32 Kondisi sebenarnya
33 Parasit
34 Mencari Informasi
35 Perubahan Indah
36 Rutinitas Indah
37 CEO yang berwibawa
38 Bercerita
39 Di grebek
40 Siasat ibu tiri
41 Preman jalanan
42 Perlawanan
43 Sarapan bareng
44 Menyelidiki
45 CEO royal
46 Makan siang bersama karyawan
47 Mie ayam
48 Kenyataan pahit
49 Menerima
50 Rencana pernikahan
51 Menuju halal
52 Menuju halal 2
53 Sah
54 Kamar Indah
55 Bermalam di hotel
56 Hotel Dwipangga
57 Jalan-jalan malam
58 Berubah Manja
59 Sarapan di kamar
60 Keributan
61 Villa
62 Villa 2
63 Hasil penyelidikan
64 Bukti yang lainnya
65 Mencari bukti lain
66 Rumah sakit
67 Mansion
68 Kekacauan di Villa
69 Dukun
70 Sarapan di mansion
71 Terpesona
72 Resepsi Alexa
73 Bukti terakhir
74 Terungkap
75 Kenyataan pahit
76 Akhir dari semuanya
77 Menghibur sahabat
78 Sadar
79 Liburan
80 Memulai hubungan
81 Pajak jadian
82 Kue untuk Abi
83 Kejujuran
84 Kembali bekerja
85 Akad ke 2
86 Bobol
87 Nasi goreng buatan suami
88 Kembali ke rumah
89 Belanja elektronik
90 Rumah impian
91 Indahnya cinta
92 Gaun baru
93 Ke pesta
94 Kehilangan
95 Kemarahan Abimanyu
96 Balasan yang manis
97 Mengajarkan untuk tangguh
98 Menyangkal bukti
99 Ponsel baru
100 Makan siang
101 Nikmatnya masakan istri
102 Tikus kantor
103 Fitting baju
104 Resepsi pernikahan
105 Buket bunga
106 Lomba dansa
107 Darrel dan Elina, Sah
108 Kue putu
109 Resepsi Elina dan Darrel
110 Incident
111 Positif
112 Ada kemajuan
113 Kedatangan tamu istimewa
114 Ngidam
115 Ngidam melihat kepala botak
116 Pasar tradisional
117 Kembali beraktifitas
118 Ngidam bakso
119 Pulsa atau mangga muda
120 Berteman
121 Obrolan di sela makan siang
122 Jalan-jalan pagi
123 Belanja perlengkapan bayi
124 Tujuh bulanan
125 Detik-detik
126 Suara tangisan
127 Kebahagiaan yang sempurna
128 Pengumuman
129 Pengumuman
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Gagal bertemu
2
Minta Izin
3
Derita Indah
4
Bertemu kembali
5
Pahlawan tampan
6
Rumah Singgah
7
Ada apa dengan Indah?
8
Membalas dengan cara yang cantik
9
Jas mahal
10
Gagal bertemu
11
Shopping
12
Kehilangan
13
Gajian
14
Mabuk naik mobil mewah
15
Jujur
16
Rumah Indah
17
Mencari jas
18
Keluarga Indah
19
Kesedihan Indah
20
Rutinitas Pagi
21
Makan siang dengan sahabat
22
Mall
23
Rencana terselubung
24
Wartawan
25
Bertemu kesekian kali
26
Kekacauan
27
Abimanyu bisa malu
28
Shopping
29
Main bersama
30
Boneka pertama
31
Restoran Nusantara
32
Kondisi sebenarnya
33
Parasit
34
Mencari Informasi
35
Perubahan Indah
36
Rutinitas Indah
37
CEO yang berwibawa
38
Bercerita
39
Di grebek
40
Siasat ibu tiri
41
Preman jalanan
42
Perlawanan
43
Sarapan bareng
44
Menyelidiki
45
CEO royal
46
Makan siang bersama karyawan
47
Mie ayam
48
Kenyataan pahit
49
Menerima
50
Rencana pernikahan
51
Menuju halal
52
Menuju halal 2
53
Sah
54
Kamar Indah
55
Bermalam di hotel
56
Hotel Dwipangga
57
Jalan-jalan malam
58
Berubah Manja
59
Sarapan di kamar
60
Keributan
61
Villa
62
Villa 2
63
Hasil penyelidikan
64
Bukti yang lainnya
65
Mencari bukti lain
66
Rumah sakit
67
Mansion
68
Kekacauan di Villa
69
Dukun
70
Sarapan di mansion
71
Terpesona
72
Resepsi Alexa
73
Bukti terakhir
74
Terungkap
75
Kenyataan pahit
76
Akhir dari semuanya
77
Menghibur sahabat
78
Sadar
79
Liburan
80
Memulai hubungan
81
Pajak jadian
82
Kue untuk Abi
83
Kejujuran
84
Kembali bekerja
85
Akad ke 2
86
Bobol
87
Nasi goreng buatan suami
88
Kembali ke rumah
89
Belanja elektronik
90
Rumah impian
91
Indahnya cinta
92
Gaun baru
93
Ke pesta
94
Kehilangan
95
Kemarahan Abimanyu
96
Balasan yang manis
97
Mengajarkan untuk tangguh
98
Menyangkal bukti
99
Ponsel baru
100
Makan siang
101
Nikmatnya masakan istri
102
Tikus kantor
103
Fitting baju
104
Resepsi pernikahan
105
Buket bunga
106
Lomba dansa
107
Darrel dan Elina, Sah
108
Kue putu
109
Resepsi Elina dan Darrel
110
Incident
111
Positif
112
Ada kemajuan
113
Kedatangan tamu istimewa
114
Ngidam
115
Ngidam melihat kepala botak
116
Pasar tradisional
117
Kembali beraktifitas
118
Ngidam bakso
119
Pulsa atau mangga muda
120
Berteman
121
Obrolan di sela makan siang
122
Jalan-jalan pagi
123
Belanja perlengkapan bayi
124
Tujuh bulanan
125
Detik-detik
126
Suara tangisan
127
Kebahagiaan yang sempurna
128
Pengumuman
129
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!