Indah di panggil sama manager restoran. Walaupun Abimanyu sudah memaafkan. Tapi dia tetap akan di kasih nasihat sama manager restoran. Apalagi dia baru bekerja di sana.
" Kamu tau kenapa saya panggil ke sini?"
" Tau, Pak"
" Kamu baru bekerja hari ini. Tapi sudah membuat masalah"
" Maaf Pak"
" Apa kamu tau siapa lelaki tadi?"
" Nggak, Pak"
" Dia itu tamu terpenting di restoran ini!. Kamu berani-beraninya mengotori jaketnya"
" Saya kan nggak sengaja, Pak. Dan lagi orangnya juga tidak mempermasalahkan lagi"
" Oh?, jadi menurut kamu karena dia tidak memperpanjang masalahnya, maka masalah ini jadi kelar, begitu?"
" Nggak Pak"
" Daripada restoran saya kena masalah lagi. Mending kamu nggak usah kerja lagi"
" Jangan pecat saya Pak. Saya butuh banget pekerjaan ini?"
Belom sempat manager restoran itu menjawab. Tiba-tiba pintu ruangannya diketuk.
Tok.
Tok.
Tok.
" Masuk"
Saat pintu terbuka, tampaklah seorang lelaki tampan. Ia berdiri dengan penuh wibawa.
" Tuan Abimanyu. Silakan duduk tuan"
Abimanyu duduk di sofa yang ada di ruangan itu.
" Kenapa anda berdiri saja nona. Ayo duduk sini"
Manager restoran itu memberi kode pada Indah. Manager itu mengedipkan matanya meminta gadis itu duduk.
" I..iya tuan"
Indah duduk di seberang Abimanyu. Dia tidak tau kenapa lelaki itu datang ke sana. Apakah dia mau menambah masalah untuk dirinya.
" Apa saya mengganggu?"
" Ti..tidak tuan. Saya kaget aja tuan kesini"
" Saya tadi tidak sengaja mendengar obrolan anda dengan karyawan anda"
Saat mau ke toilet tadi Abimanyu tak sengaja mendengar obrolan manager restoran itu. Rencananya ia tidak ingin ikut campur. Tapi setelah mendengar Indah mau di pecat. Dan gadis itu memohon supaya tidak di pecat. Di sana lha dia tidak bisa terima.
" Oh iya tuan. Tadi saya habis memarahi karyawan saya. Tapi tuan tenang saja, saya sudah memecat dia"
" Pecat?"
" Iya tuan"
" Alasan anda memecat dia, apa?"
" Karena dia sudah membuat masalah. Dan juga dia sudah membuat jas tuan kotor"
" Saya kan sudah bilang tadi nggak apa-apa. Dan tadi itu juga bukan kesalahan nona ini. Saya lha yang menyenggol tangannya"
Indah kaget mendengar ucapan Abimanyu. Ia tidak menyangka kalau lelaki itu akan berbohong. Padahal lelaki itu tidak ada menyenggol tangannya.
" Tetap saja dia yang salah tuan"
Brak.
" Copot jantung"
Indah langsung menutup mulutnya. Bisa-bisanya dia latah lantaran kaget. Sekarang pasti dia dalam masalah besar.
Abimanyu tersenyum melihat ekspresi Indah. Gadis itu terlihat sangat menggemaskan.
" Ma.. maaf tuan"
" Tuan lihat sendiri, kan?. Gadis ini hanya pembuat masalah!"
Indah menundukkan kepalanya. Ia tidak berani menatap mata Abimanyu. Sekarang ia hanya bisa pasrah dengan nasibnya.
" Anda tidak harus memecat karyawan yang karena dia tidak sengaja menumpahkan jus di pakaian pembeli. Apalagi ini bukan kesalahan nona ini. Tapi anda masih saja mau memecatnya. Itu tidak adil untuk nona ini"
" I.. iya tuan"
" Sebagai atasan, kamu seharusnya bisa berpikiran jernih dan juga adil. Kalau masalah ini bukan kesalahan karyawan anda. Maka anda tidak boleh memecat karyawan anda"
" Maaf tuan"
" Anda tidak punya salah sama saya. Jadi untuk apa anda meminta maaf. Minta maaf lha sama nona ini"
" Maafkan saya nona"
" Nggak Pak. Bapak nggak salah. Saya lha yang salah disini"
Sepertinya gadis ini mau menambah masalah untuk saya.
" Saya yang salah, karena sudah memecat kamu"
" Iya Pak. Apa itu artinya saya nggak jadi di pecat, Pak"
" Hhmmm"
" Makasih Pak"
" Sudah sekarang kamu kembali bekerja"
" Baik Pak. Saya permisi dulu"
Indah segera keluar dari ruangan itu. Ia sangat senang karena nggak jadi di pecat.
" Oh iya, aku lupa minta makasih sama tuan itu"
Indah bingung, dia juga tidak berani lagi masuk kedalam ruangan itu. Kalau ia masuk lagi ke ruangan bosnya, bisa-bisa bosnya berubah pikiran.
" Nanti aja minta makasih nya"
Indah bergabung bersama teman-temanya yang lain. Ia mengantarkan makanan ke meja yang lain.
" Aku pikir kamu bakal dipecat?"
" Tadinya iya. Tapi lelaki tadi bantuin aku"
" Laki-laki yang mana?"
" Itu yang duduk di samping wanita itu"
" Lelaki yang tampan itu?"
" Hhmmm"
" Wah beruntung banget kamu bisa dibantu sama cowok tampan"
" Iya aku juga ikut senang karena kamu nggak jadi di pecat"
" Maaf ya, udah mengecewakan kamu?"
" Ih apaan sih. Kamu itu sahabat aku, jadi jangan ngomong kek gitu"
" Makasih ya San"
" Iya sama-sama. Yuk kita kerja lagi"
" Hhmmm"
Santi kasihan dengan sahabatnya itu. Demi bisa membelikan ponsel baru untuk adiknya. Dia rela kerja tambahan seperti ini. Tapi adik dan ibu tirinya selalu menyiksanya.
Indah melihat Abimanyu sudah keluar dari ruangan bosnya. Ia segera menghampiri lelaki tampan itu.
" Tuan"
Abimanyu menoleh kearah suara.
" Kamu?"
" Terima kasih tadi sudah membantu saya"
" Sama-sama, lagi pula kamu nggak salah kok"
" Nggak tuan. Tadi itu memang kesalahan saya"
" Lain kali kerjanya yang fokus"
" Iya tuan"
" Jangan panggil saya tuan. Kesannya saya udah tua. Panggil Abi saja"
" Eh"
" Kenapa kaget?"
" Masa saya harus memanggil nama. Rasanya nggak pantas saya hanya memanggil nama"
" Alasan nggak pantasnya?"
" Anda dari kalangan orang kaya, sedangkan saya dari kalangan orang miskin"
" Apa hubungannya panggilan dengan status?"
" Hubungannya orang seperti kami ini nggak boleh manggil dengan sebutan nama pada orang kaya"
" Ada-ada aja. Lagian kita itu sama-sama makhluk ciptaan Allah, jadi status kita itu sama di mata Allah"
" Tapi tidak kenyataannya tidak seperti itu. Banyak orang kaya yang menindas orang miskin"
" Iya, tapi itu bukan aku"
" Mungkin. Oh iya, jas tuan kan kotor. Sini saya cuciin, hitung-hitung menebus kesalahan saya"
" Emang kamu bisa nyuci?"
" Bisa dong. Sini jasnya, aku cuciin"
" Apa nggak merepotkan kamu?"
" Nggak kok. Sini jasnya"
Abimanyu membuka jasnya. Ia memberikan jasnya pada Indah.
" Kapan kamu akan memberikan jaket saya?"
" Lusa saya antarkan ke kantor tuan"
" Baiklah saya tunggu"
" Iya tuan"
" Oh iya, bukannya kamu kerja di cafe triple A"
" Iya tuan"
" Terus kenapa kamu kerja di tempat ini?"
" Untuk nambah penghasilan "
" Emang kamu nggak capek?"
" Sebenarnya sih capek. Tapi mau gimana lagi, keadaan ekonomi yang menuntut saya untuk kerja lebih.
Abimanyu kagum dengan wanita cantik yang ada di hadapannya. Wanita yang pekerja keras.
" Kamu bilang mau ke toilet?, tapi kok malah ngobrol sama pelayan ini?"
Indah tidak ingin dapat masalah lagi. Ia pun pamit dari sana.
" Permisi tuan, saya mau lanjut kerja lagi"
" Iya, semangat ya kerjanya"
Indah hanya membalas dengan senyuman. Ia berpikir, apakah lelaki itu tidak ingat kalau dia pernah mencuri kaca spion mobilnya.
To be continue.
Happy reading 😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Zay Zay
dia ingat ndah,mk nya dia membela u.😁😁😁😁
2023-12-30
0
Yuni Verro
ingat indah tp tenang aja abi baik kok
2023-01-23
0
Mella Soplantila Tentua Mella
pasti ingat laah indah
2023-01-22
0