"Aluna!" suara seseorang yang sangat ia kenali terdengar, Aluna berbalik menatap seorang gadis cantik yang berlari kearahnya. Senyum di bibir Aluna tercipta indah menyambut sahabatnya.
"Pagi Anggita!" seru Aluna dengan senyum bahagia. Anggita Athaisy adalah sahabatnya sejak sekolah menengah gadis yang mengambil jurusan yang sama dengannya itu benar-benar baik dan cantik.
Berbeda dengannya Anggita adalah gadis dari kalangan orang yang cukup berada. Jadi dia bersekolah tanpa beasiswa.
"Aluna, kau berjanji untuk mengantarkanku mencari hadiah ulang tahun untuk Naufal hari ini, ingat?" Anggita memasang wajah berbinarnya menatap sang sahabat yang tersenyum lebar membalasnya senyumannya.
"Tentu saja aku ingat, kau terus merecoki ku dengan hal itu sepanjang minggu ini," ujar Aluna dengan muka jengah. Naufal adalah kekasih Anggita sejak semester 2 kuliah mereka. Mereka saling mencintai, hal manis yang menjadi FTV yang Aluna tonton setiap pagi.
"Bagus, sepulang kuliah ok!" Anggita tersenyum semangat.
'Aku akan menjemputmu pulang kuliah nanti.' Aluna terdiam mengingat pesan Gabriel sebelum mereka berangkat pagi ini.
"Anggita kudengar Mr Oattisiion sedang sakit, mungkin kita bisa pergi lebih awal?" Aluna tahu ini sebuah keberuntungan. Sejak kemarin Mr Oattisiion sedang sakit. Jadi jam masuknya tidak diisi.
"Kau benar, bagus. Setelah itu kau bisa langsung kerumahku. Kita akan bersiap bersama."
╮\(─▽─\)╭
Mata Gabriel memincing tajam, kabur Aluna? Gadis pintar. Waktu yang dia ambil benar-benar Pas. Lebih dari sejam Gabriel menunggu seperti orang bodoh di parkiran kampus. Dan gadis bernama Aluna dengan keras kepalanya tidak menuruti perkataannya. Gabriel mengangkat dagunya membawa mobil mewah yang sejak kedatangannya tadi membuat dirinya menjadi pusat perhatian seisi kampus.
Mungkin Gabriel akan memberikan kejutan, mendadak muncul didepan rumah Aluna sepertinya bukan ide yang buruk.
Mobil mewah dengan warna hitam pekat itu mebelah jalan raya dengan anggun. Menghitung meter permeter yang ia lewati. Membawa mobil itu berhenti didepan sebuah rumah sederhana. Rumah sederhana miliknya yang dipakai Aluna selama ini. Menganggap dirimu bebas, Aluna? Bagaimana bisa jika tidur saja kau masih bergantung pada Gabriel?
Gabriel menunggu.
Satu jam.
Dua Jam
Tiga Jam
Empat jam ....
Gabriel hilang kesabaran. Nafasnya terengah karena emosi. Kemana gadis itu? Itu sudah pukul 19.37 dan gadis itu belum kembali.
Gabriel hampir saja membanting Handpone nya kalau saja ia tidak membaca nama salah satu orangnya yang ia percayai.
"Ada apa?" suara Gabriel menggelap dengan aura tidak enak. Membuat siapa saja akan bergetar mendengar satu kata saja.
"Nona Aluna, datang ke Club malan ini." dahi Gabriel menyengit, datang ke Club untuk apa? Dengan sedikit tergesa langkah kaki Gabriel membawanya keluar dari rumah kecil itu.
Exelary Club, adalah salah satu club malam yang dimana Gabriel adalah salah satu investornya. Club malam mewah yang terletak dipusat kota. Merupakan bangunan elit bertingkat tiga. Merupakan club malam dengan investor yang berasal dari bayak perusahaan ternama yang menjalin kerja sama dengan perusahaanya.
Mobil hitam yang sama membelah jalanan dengan kecepatan menggila. Gabriel tertawa mendengar makian dari para pengguna jalan lain. Baby kudapatkan hukumanmu malam ini. Dan ayo lihat seberapa puas aku nanti. Pikir Gabriel.
🕳🕳🕳🕳🕳
"Apa ini tidak berlebihan Anggita?" Aluna menatap pantulan wajahnya dicermin. Dandanan cantik dan modis untuk anak jaman sekarang. Tidak begitu berlebihan sebenarnya, Aluna saja yang jarang mau memakai gaya pakian seperti ini.
Aluna lebih menyukai pakaian dengar warna pastel yang lebih menunjukan sisi imut. Sedikit berbeda dengan Anggita yang menyukai gaya yang anggun dan mewah. Terbukti dari gaun yang ia pakai sekarang ini. Berwarna putih sampai ke mata kaki dengan campuran sedikit gold.
"Tidak sama sekali Aluna, kau tampak sangat catik. Aku yakin setelah malam ini akan banyak pria yang mengantri untuk mengencani mu." ujar Anggita merapikan rambutnya sedikit. Club malam mewah itu disewa dengan sedikit uang darinya dan tentu saja sang kekasih. Dan ia takkan membiarkan sahabat terbaiknya memakai sweter dan celana jeans kusamnya kesana. Ya benar saja.
Malam ini Aluna memakai gaun berwarna biru mengkilap dengan beberapa hiasan kupu-kupu. Cantik dan manis dalam waktu bersamaan. Bibirnya berwarna pink dengan liptint yang tidak terlalu kentara. Aluna jarang memakai riasan jadi warna kulitnya masih alami.
"Kau siap?" Anggita bertanya semangat wajahnya yang cantik dengan polesan make up natural membuatnya berkali-kali lebih cantik dari biasanya.
Mereka pergi diantar oleh supir Anggita. Naufal sibuk mengurus pestanya. Tentu saja sang tokoh utama dalam pesta harus lebih dahulu datang menyambut tamu. Dan Anggita tidak egois memaksa pria itu untuk menjemputnya.
Lokasi pesta berada dilantai tiga, hiasan pesta tidak begitu banyak dan mencolok nyaris biasa saja. Kalau saja tidak ada kue ulang tahun mini berwarna coklat ditengah ruangan.
"Selamat Ulang tahun Naufal," Aluna tersenyum manis, memeluk Naufal sebentar kemudian menyerahkan kado yang dipersiapkannya siang tadi.
Aluna lupa waktu berbincang dengan teman-teman seangkatannya memang selalu menyenangkan. Bercengkrama bersama pria dan wanita yang ia kenal.
"Oh. Itu kau Deby?" Aluna menatap berbinar kearah pria yang sedikit lebih tinggi darinya.
"Tentu saja ini aku Aluna," ujar Pria bernama Deby itu dengan senyum manis.
Aluna memeluk pria itu erat, menghilangkan kerinduannya kepada salah satu adiknya dipanti dulu. Sudah lama sekali ternyata. Deby adalah adiknya dipanti asuhan dulu. Tak sangka saja anak itu sudah lebih tinggi beberapa senti sekarang.
Tanpa disadari olehnya seorang pria menatapnya dengan aura marah. Matanya memancing tajam. Nafasnya terengah menahan gejolak amarah. Gabriel melangkah keluar dari club. Ngebut sampai kerumah Aluna. Sesampainya disana ia membanting segala macam barang yang ia lihat. Menghancurkan rumah itu dengan sehancur hancurnya.
Dari mana Gabriel mendapat kunci? Dia pemilik sah rumah itu. Jika mau bisa saja Gabriel menduplikat kunci itu sampai seratus.
🕳🕳🕳🕳🕳
"Terimakasih tumpangannya Naufal," ujar Aluna dengan senyum terimakasih yang dibalas anggukan oleh Naufal dan senyum oleh Anggita.
Aluna melangkah mendekati rumahnya. Melihat pintu rumah yang sedikit terbuka membuat perasaan Aluna sedikit tidak tenang.
Kenapa bisa terbuka? Dia sama sekali tidak pukang sejak kemarin.
Aluna mendorong pintu pelan, rumahnya luar biasa gelap. Ditambah gelapnya malam diluar sana. Namun tidak dapat menutupi kekacauan yang terjadi dirumahnya.
"Apa apa ini?" Aluna gemetar, melangkah hati-hati menghindari beberapa beling kacang yang berkilau terkena sedikit cahaya bulan.
"Malammu menyenangkan Aluna." Aluna memutar padanya terkejut. Matanya bertambatkan dengan mata hitam itu. Menatap pergerakannya dalam diam. Menunggu dengan amarah yang menguasainya.
"Aku hanya tidak paham Aluna, apa yang membuatmu tidak mengerti dengan semua hal yang terjadi diantara kita." Gabriel melangkah dengan senyum dibibirnya, matanya memincing tajam membuat penampilannya berkali-kali lebih menyeramkan dari biasanya.
"Mundur Gabriel!" Aluna berseru panik. Matanya bergerak liar menatap sekeliling yang hancur berantakan.
"Jangan memerintahku Aluna, kau yang tunduk dibawah perintahku." mata Gabriel bersinar aneh. Menatap Aluna dengan penuh misteri gila. "Kau tau apa yang selalu terjadi jika aku marah Aluna. Tapi sebelum itu, harus kupastikan tempat pelarianmu musnah lebih dahulu."
Aluna tidak sempat panik apalagi berlari, dalam sekejap Gabriel memanggulnya seperti karung beras. Melangkah santai keluar. Aluna terkejut menatap cahaya kuning kecil yang Gabriel lemparkan kearah gorden dijendela.
Namun tak begitu lama Aluna menyadari, Gabriel melempar api kearah gorden dijendela. Dan tebak apa yang terjadi berikutnya. Cahaya kuning kecil itu melahap segala sesuatu disekelilingnya.
Aluna terdiam, Gabriel membawanya keluar. Membiarkan posisinya membelakangi rumah Aluna yang hangus terbakar. Membuat Aluna hanya dapat terpaku menatap rumahnya yang terbakar.
"Oh, jangan sedih Aluna. Aku baru mulai. Malam ini masih panjang."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
✨Susanti✨
baca berulang-ulang kali tetep gabosen
2021-03-24
3
Siti Zulaeha
tmbh pnsaran br bc lgsg trtarik thoor smngatt trsss
2021-03-04
1
diyah Bae
zs
2021-03-01
1