16. Kepo

" Tadi sebelum keluar tuan Edgar memintaku mematikan lampu, dia memang suka begitu jika sedang marah " jelas Robert sambil menunduk sedih Mitha jadi ragu, bagaimana jika ia masuk dan Edgar kembali mengamuk... tapi jika tangan Edgar tidak di obati nanti bisa infeksi karena tadi ia sudah melihat betapa banyak darah yang keluar dari tangan Edgar

" Ayo Mitha kamu pasti bisa !! menghadapi mertua mu yang segarang macan saja bisa apalagi hanya tuan Edgar !! " ucap Mitha memantapkan hatinya

Mitha masuk lalu menyalakan lampu, ia sengaja tidak menutup rapat pintu kamar Edgar jadi kalau terjadi sesuatu Robert atau yang lain bisa dengan mudah masuk. Matanya mencari keberadaan Edgar dan ternyata ia sedang duduk di lantai di pojok kamar

" Mengapa kau nyalakan lagi lampunya ?? sudah kubilang matikan !!" tanya Edgar tanpa mengangkat kepalanya

" Ini aku Edgar, aku tak bisa melihatmu jika lampunya mati !!" sahut Mitha lembut mengagetkan Edgar

" Apa yang kau lakukan di sini ?pergi !!" usir Edgar tetap tak mau mengangkat wajahnya, sesungguhnya ia malu pada Anna. Ia malu karena Anna melihat bagaimana saat ia sedang mengamuk seperti ini... padahal selama ini mati-matian ia menutupi satu tabiat buruknya itu dari Anna .

Mitha berjalan pelan mendekati Edgar yang masih menunduk di lantai, ia melihat darah masih lah menetes walau sudah tidak begitu deras

" Aku hanya menjalankan janjiku !!" ucap Mitha sambil duduk di depan Edgar..

" Janji ??" beo Edgar sambil mengangkat wajahnya... terlihat matanya masihlah merah walau sudah tidak se merah tadi

" Ya... aku kan berjanji jika kau terluka aku yang akan mengobati mu, untuk itulah aku belajar merawat luka kemari kan tanganmu !!" pinta Mitha lagi masih dengan suara yang lembut

Edgar langsung menggenggam tangannya dan menyembunyikannya

" Aku baik-baik saja, apa kau tidak takut padaku ?? kau tadi begitu ketakutan sampai pingsan " tanyanya lagi kembali menunduk

" Aku tidak takut Edgar....aku hanya kaget , itu saja ...sungguh kemari kan tanganmu ya !!" jawab Mitha dan menyentuh lengan Edgar yang terluka dan berusaha menariknya namun tangan Edgar keras bagaikan kayu karena Edgar menahannya

" Sudah kubilang aku tidak apa-apa!!" ucapnya lagi, namun Mitha tidak menyerah, ia sudah sering menghadapi berbagai macam jenis pasien dan macam Edgar ini adalah jenis pasien yang harus di hadapi dengan kelembutan

" Aku tau kau baik-baik saja Edgar, tapi tanganmu tidak. Biar aku melihatnya ya , jika tanganmu baik-baik saja aku akan segera keluar " pinta Mitha dan kembali mencoba menarik tangan Edgar... tangan Edgar berlahan melemah, yang artinya ia berhasil membujuk Edgar. Mitha mendekatkan dirinya pada Edgar dan meletakkan tangan Edgar di pahanya. Berlahan telapak tangan Edgar pun di bukanya....

" O...m...g... Edgar kurasa telapak tanganmu sedang meriang, boleh aku mengobatinya ??" tanyanya sambil mengamati telapak tangan Edgar yang terluka lumayan dalam itu

Edgar diam saja, ini kesempatan bagi Mitha untuk bergerak cepat. Mitha segera membuka tas dokter dan mencari penjepit dengan ujung yang paling kecil juga mengeluarkan sebuah senter kecil, ia memeriksa telapak tangan Edgar siapa tau masih ada pecahan kaca yang tertinggal di sana

" Hufff untunglah tak ada lagi pecahan kaca yang tertinggal " ucap Mitha lega, ia pun segera memberikan larutan Nacl pada luka dan memberikan obat oles terbaik pada luka Edgar dan secepat kilat Mitha membalutnya dengan kain kasa . Selesai membalutnya Mitha mengoleskan petroleum jelly pada luka kecil yang tidak berdarah agar cepat kembali seperti semula.

Tanpa di sadari Mitha, selama ia mengobati tangan Edgar, Edgar terus memandangi wajah Mitha

" Mengapa aku merasa kau jauh berubah Anna ?? bahkan auramu kini sangat berbeda... dulu kau sangat dingin dan hanya baik jika ada yang kau inginkan , namun kini kau bahkan tak pernah menanyakan kartumu yang di blokir oleh Hardi... apakah ini benar kau Anna ?. Wujudmu memang Anna namun jiwamu seolah kau adalah gadis lain...namun anehnya aku malah suka dengan Anna yang baru ini "....ucap Edgar dalam hati

" Tarra.... sudah selesai !!" teriak Mitha senang membuat Edgar terlepas dari lamunannya ia pun tersenyum kecil

" Ingat yang mulia, tanganmu ini tak boleh basah ya sampai lukanya agak kering dan ini minum obat ini dulu ya !!" ucap Mitha memberikan 2 butir obat pada Edgar

" Tidak... aku tidak mau !!" tolak Edgar ... selain anti dokter Edgar juga anti obat

" Ayolah ..... ini hanya vitamin dan paracetamol agar kau tidak demam !!" desak Mitha

" Tidak.... !!"

" Cih... kau itu sudah besar tapi mengapa minum obat saja takut " ucap Mitha membuat Edgar sedikit ter cubit mendengarnya

" Aku tidak takut... aku tidak mau, itu beda !!"

" Bedanya di mana ?? sama saja namanya karena kau tak mau meminumnya , sekarang apa lagi alasannya jika bukan karena takut " omel Mitha, seumur-umur merawat pasien baru kali ini ia menemui pria dewasa takut minum obat

" Sudah kubilang aku tidak takut , aku hanya tidak suka rasa pahit nya !!"

" Baiklah begini saja ... kau minum obatnya pake teh manis kan jadinya ngak pahit lagi , oke!!" ucap Mitha sambil berdiri dan mengambilkan teh di gelas dari meja

" Letakkan saja di situ nanti akan ku minum !!" ucap Edgar lagi namun Mitha segera menggeleng, ia menarik tangan Edgar dan mendudukkannya di pinggir ranjang

" Minum di depanku... setelah itu kau boleh tidur !! aaaa...." perintahnya lalu memasukkan obat ke mulut Edgar dengan paksa dan meminumkan teh ke mulut Edgar sampai tandas

" Bagaimana tidak pahit kan ??" tanya Mitha lagi

" Pahit... pahit sekali !!" omel Edgar dengan wajah masam

" Masa sih... tehnya kan manis ??" tanya Mitha tak percaya

" Kau tak percaya ??" tanya Edgar... Mitha segera mengangguk

" Sungguh kau percaya Anna ??"

" Oh Edgar obat itu bahkan tak sebesar biji jagung mana bisa pahit, sudah jangan seperti anak kec.... umhhh " omelan Mitha terhenti karena Edgar menariknya dan membungkam bibirnya dengan sebuah ciuman

" Padahal tangannya terluka namun mengapa pelukannya begitu kuat, aku tak bisa bergerak sama sekali .... dan dia kembali menciumku, bagaimana ini " cicit Mitha yang mau tak mau akhirnya melayani ciuman Edgar

Robert yang sedari tadi berdiri di depan pintu yang sedikit terbuka bingung mengapa tak lagi terdengar suara perbincangan keduanya, ia pun menempelkan kuping nya lebih dekat ke pintu

" Apa yang terjadi Robert ??" tanya Romi sedikit berbisik

" Entahlah... tak ada lagi suara !!" balas Robert juga berbisik pelan

" Coba kau lihat ... aku takut nanti nona Anna malah di cekik sampai mati oleh tuan " bisik Alex bergabung dengan keduanya

Robert dan Romi langsung melotot pada Alex dan menggeleng yang menandakan tidak mungkin tuan Edgar melakukan hal itu . Alex mengangkat ke dua bahunya yang artinya

" Mana kita tahu, tuan kan sedang kumat ??" hal itu membuat keduanya saling pandang

" Bagaimana ini...intip atau tidak ??" tanya Robert , Romi dan Alex langsung mengangguk. Terus terang mereka sangat kepo, kira-kira si Mitha bisa menaklukkan tuan Edgar agar tidak ?

Sementara itu di dalam kamar....

" Bagaimana ... pahit kan ??" tanya Edgar tanpa dosa setelah melepaskan bibir manis Mitha... ingin sekali Mita menyahut tidak , namun takutnya nanti malah di sosor lagi...

" Ya pahit....sangat pahit !!" sahut Mitha dengan bibir yang di monyong kan ... bukan apa ia sangat kesal kini, Edgar menciumnya lagi seenak udelnya . Edgar terkekeh geli melihat Anna yang merengut marah.

Mitha mengambil mangkuk buah di meja Edgar lalu mengambilkan sebuah stroberi dan memasukkan ke mulut Edgar yang sedang terkekeh

" ini kunyah agar tidak pahit lagi !!" ucapnya

" Masih pahit ??" tanya Mitha senang melihat Edgar yang meringis karena mengunyah buah asam itu

" Ya... masih pahit " sahut Edgar

" kalau begitu kau makan yang ini saja !!" Mitha lalu menyuapi buah anggur

" Bagaimana sudah tak pahit kan ??" akhirnya Mitha cape sendiri meladeni Edgar

" Masih pahit ... makanya aku tak suka minum obat karena pahitnya menempel begitu lama " sahut Edgar

" Ya sudahlah... minum teh aja lagi ya !!" saran Mitha sambil mengunyah sebuah stroberi. Edgar menelan salifanya melihat bibir merah sexy di depannya yang sedang asik mengunyah itu, entah bagaimana caranya namun Anna sungguh membuat mood nya langsung membaik

Lagi-lagi tangannya tak bisa di kendalikan , dengan sekali tarik lagi-lagi tubuh Mitha langsung berada di pelukannya dan....

cuppp... Edgar kembali mencium Mitha , Mitha berusaha berontak namun apa daya ia bagaikan kelinci di sarang macan kini....

Di saat bersamaan Robert memberanikan diri mengintip ke dalam kamar, mata Robert membulat melihat pemandangan di depannya. Bibirnya segera tersenyum lebar melihat pemandangan di depannya namun cubitan di punggungnya membuat ia harus menghentikan kegiatan menyenangkan itu...

" Apa yang terjadi ??" tanya Romi dan Alex tak sabar

" Tuan Edgar sedang mencium nona Anna .. sudah kalian pergi sana , kondisi aman " usir Robert setelah merapatkan pintu kamar

" Mampus kita bos... besok bakalan dapat bom atom lagi sama tu jande " cicit Alex

" Sudah hilang pahitnya karena bibirmu semanis madu ... he he " ucap Edgar setelah puas mengolah bibir Mitha, membuat Mitha sangat keky

Hemmm enaknya ya jadi tuan Edgar

Terpopuler

Comments

Siti Zulaiha

Siti Zulaiha

aseem asem dah edgar cari kesempata. dalam keaempitan 🤭🤭🤭mampus xlian alex romi macan betina kembali meraung wkwkwkwkw🤣🤣🤣🤣

2023-03-08

0

mommy iqbal

mommy iqbal

SEMANGAT Donk Thor up nya

2023-03-08

0

Siti Aisyah

Siti Aisyah

kurang panjng cil ae,apa 3hr pang libur 😥

2023-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 01. Lubang Neraka
2 02. Sejahtera
3 03. Jeng jeng jeng
4 04. Se kamar
5 05. Durian Runtuh
6 06. Menyesal
7 07. Ketahuan ??
8 08. Malu
9 09. Pembalasan
10 10. Radar
11 11. Roti gepeng
12 12. Balas ngak ??
13 13. Drama kamar mandi
14 14. Keributan
15 15. Mati lampu
16 16. Kepo
17 17. Dokter Steven
18 18. Kejutan
19 19. oo siapa dia ??
20 20. Balasan
21 21. Gubrak !!
22 22. Cicak
23 23. Lupa Daratan
24 24. Jambu Bangkok
25 25. Ternyata
26 26. Robert
27 27. Surga
28 28. SOS
29 29. Perampok Hati
30 30. Suami Brengsek
31 31. Hari Terberat
32 32. Mati Gaya
33 33. Jatuh Cinta
34 34. Hilang....
35 35. Kena Lagi
36 36. Sadar
37 37. Anna oh Anna
38 38. Nasip ... Nasip
39 39. Salah Faham
40 40. Bahagia
41 41. Apaaaa ???
42 42. Berpindah Alam
43 43. Bujang lapuk
44 44. Pemersatu Bangsa
45 45. Kecolongan
46 46. Puncak
47 47. Taruhan
48 48. Bonus
49 49. Medusa
50 50. Masuk
51 51. Baby monster
52 52. Putus ???
53 53. Bandot Tua
54 54. Ketahuan ???
55 55. Again ??
56 56. Siaga
57 57. Akika pingsan
58 58. Me...ni...
59 59. Permintaan
60 60. Berjanjilah
61 61. Romantis
62 62. Si Komo
63 63. Barang Rusak
64 64. Najis ...
65 65. Rahasia
66 66. Brengsek
67 67. Penasaran
68 68. Sang mantan
69 69. Alex Alex
70 70. Merindu
71 71. Mata Elang
72 72. Curiga
73 73. Anak Tiri again
74 74. Bali
75 75. Kau ??
76 76. Kemarahan Edgar
77 77. Wait for me....
78 78. Lahir Batin
79 79. Anna....oh Anna...
80 80. Terkejut kejut
81 81. Penasaran
82 82. Gebetan
83 83. Hadiah
84 84. Tulus
85 85. Berkebun
86 86. Sultan
87 87. I love you.....
88 88. Bulan madu
89 89. Apa...??
90 90. Lingkaran Setan
91 91. Apa...??
92 92. Akan bertemu...
93 93. Pertemuan pertama
94 94. Kesal
95 95. Mengapa begitu cepat
96 96.Ayam jago
97 97. Anak Haram
Episodes

Updated 97 Episodes

1
01. Lubang Neraka
2
02. Sejahtera
3
03. Jeng jeng jeng
4
04. Se kamar
5
05. Durian Runtuh
6
06. Menyesal
7
07. Ketahuan ??
8
08. Malu
9
09. Pembalasan
10
10. Radar
11
11. Roti gepeng
12
12. Balas ngak ??
13
13. Drama kamar mandi
14
14. Keributan
15
15. Mati lampu
16
16. Kepo
17
17. Dokter Steven
18
18. Kejutan
19
19. oo siapa dia ??
20
20. Balasan
21
21. Gubrak !!
22
22. Cicak
23
23. Lupa Daratan
24
24. Jambu Bangkok
25
25. Ternyata
26
26. Robert
27
27. Surga
28
28. SOS
29
29. Perampok Hati
30
30. Suami Brengsek
31
31. Hari Terberat
32
32. Mati Gaya
33
33. Jatuh Cinta
34
34. Hilang....
35
35. Kena Lagi
36
36. Sadar
37
37. Anna oh Anna
38
38. Nasip ... Nasip
39
39. Salah Faham
40
40. Bahagia
41
41. Apaaaa ???
42
42. Berpindah Alam
43
43. Bujang lapuk
44
44. Pemersatu Bangsa
45
45. Kecolongan
46
46. Puncak
47
47. Taruhan
48
48. Bonus
49
49. Medusa
50
50. Masuk
51
51. Baby monster
52
52. Putus ???
53
53. Bandot Tua
54
54. Ketahuan ???
55
55. Again ??
56
56. Siaga
57
57. Akika pingsan
58
58. Me...ni...
59
59. Permintaan
60
60. Berjanjilah
61
61. Romantis
62
62. Si Komo
63
63. Barang Rusak
64
64. Najis ...
65
65. Rahasia
66
66. Brengsek
67
67. Penasaran
68
68. Sang mantan
69
69. Alex Alex
70
70. Merindu
71
71. Mata Elang
72
72. Curiga
73
73. Anak Tiri again
74
74. Bali
75
75. Kau ??
76
76. Kemarahan Edgar
77
77. Wait for me....
78
78. Lahir Batin
79
79. Anna....oh Anna...
80
80. Terkejut kejut
81
81. Penasaran
82
82. Gebetan
83
83. Hadiah
84
84. Tulus
85
85. Berkebun
86
86. Sultan
87
87. I love you.....
88
88. Bulan madu
89
89. Apa...??
90
90. Lingkaran Setan
91
91. Apa...??
92
92. Akan bertemu...
93
93. Pertemuan pertama
94
94. Kesal
95
95. Mengapa begitu cepat
96
96.Ayam jago
97
97. Anak Haram

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!