Mitha begitu syok melihat penampakan ruang makan yang sudah bak kapal pecah dengan Edgar yang terus menghancurkan semua yang berada di depannya
" Sudah kubilang jangan pernah menganggu urusan pribadiku , aku suka siapa aku mau dengan siapa itu hak ku mengapa kau tak juga mengerti hah !!" teriak Edgar sambil terus membalik kursi dan meja yang berada di depannya
" Maafkan saya tuan, saya tidak akan mengulanginya !!" terlihat Hardi di pojok ruangan menunduk takut sedangkan Robert hanya bisa berdiri mematung di sebelah Hardi. Jika Edgar sudah begini ia tak akan berhenti sampai seluruh barang di ruangan itu hancur lebur luluh lantah ....
" Mengapa si manusia setengah dewa ini berubah menjadi seperti iblis yang begitu mengerikan....?? apa yang sebenarnya terjadi ??" cicit Mitha dalam hati....sungguh baru kali ini dalam hidupnya ia melihat kemarahan yang begitu tak terkontrol seperti ini, kecuali di rumah sakit jiwa dulu saat ia pernah magang
" Edgar...?? kau kenapa ??" tanya Mitha membuat Edgar langsung berbalik ... mata merah Edgar bertatapan dengan mata ketakutan Mitha sungguh sangat tak imbang ...ibarat seekor kelinci yang tengah berhadapan dengan seekor singa yang kelaparan
" Apa yang di lakukan Anna di sini?? mengapa kalian membiarkan dia melihatku seperti ini hah ???" gelegar suara Edgar kembali membahana tepat bersamaan dengan sampainya Romi dan Alex yang lari tunggang langgang menyusul Mitha
Sumpah demi apapun... tatapan dan suara menggelegar Edgar sangat mengerikan bagi Mitha.... kepala Mitha langsung terasa pusing dan ia pun melayang jatuh pingsan untung dengan sigap Alex menangkap tubuh Mitha
" Nona Anna ....." teriak Robert ikutan gabut, pingsannya Anna membuat kemarahan Edgar surut. Ia terdiam dan terduduk di lantai dengan darah memenuhi bajunya karena telapak tangannya terluka
" Cepat bawa nona Anna ke kamarnya , panggil segera dokter !!" titah Robert .... Alex dan Romi segera mengurus Anna sedangkan Robert mendekati Edgar
" Tuan... nona Anna hanya pingsan, mungkin ia kaget ....bagaimana jika tuan membersihkan diri dulu , saya akan membalut luka di tangan tuan itu " ucap Robert pelan, bagai mayat hidup Edgar berjalan ke kamarnya. Darah menetes sepanjang jalan menuju kamarnya
Robert membukakan pintu kamar namun Edgar hanya membatu di depan kamar , wajahnya menatap ke arah kamar Anna
" Anna pasti ketakutan melihat ku seperti tadi, selama ini Anna memang tak pernah melihat jika ia sedang lepas kendali seperti tadi... karena Anna jarang berada di mansion nya , namun kini Anna tinggal di sini. Mengapa ia begitu bodoh tak bisa mengendalikan amarahnya tadi , semua ini karena Hardi " ucap Edgar dalam hati, kaki Edgar berjalan hendak melihat kondisi Anna
" Tuan jika anda masuk seperti ini nona Anna akan semakin takut, sebaiknya anda membersihkan diri anda dulu " ucap Robert membuat langkah kaki Edgar terhenti, ia pun masuk ke kamarnya. Robert melayani Edgar mandi dan membersihkan tangan Edgar dari darah dan pecahan kaca yang mungkin masih tersisa namun Edgar tak mau Robert memanggil dokter, ia paling tak suka jika dokter mendekatinya semenjak dulu.
Sementara itu di kamar Anna.....
Alex segera menyelimuti Mitha di ranjang dan menunggu dokter datang
" Mengapa kita bisa lengah bos, Mitha sampai melihat tuan Edgar sedang mengamuk seperti tadi , aduh bisa-bisa minta berhenti si Mitha .... gimana dong bos jangan diam aja !!!" bisik Alex dah macam cacing kepanasan .
Romi juga hanya bisa diam sambil bolak balik tak karuan rasa
" Bos .......!!!" cicit Alex lagi
" Apa sih bas bos bas bos ngak tau apa kepalaku juga peang ini !!" bentak Romi balik
" Gimana ini... cepetan cari solusi sebelum nih jande bangun !!" desak Alex
" Au ah gelap.... terserah kamu saja, biasanya kan kamu juga yang banyak akal . Sogok aja lagi pake duit yang banyak ... !!" sahut Romi lalu berjalan keluar
" Bos mau kemana ?? jangan melarikan diri dong !!" Alex menahan tangan Romi dengan erat hingga Romi tak bisa bergerak
" Apaan sih aku mau ngerokok... lepas !!" sahut Romi kesal
" Ngak bos...jangan tinggalin aku sendirian hik hik " kekeh Alex tak mau melepaskan tangan Romi
" Lepas ngak... mau ku tampol kamu !!"
" Biarin tampol... tampol dah aku pasrah yang penting jangan tinggalin aku sendirian bos " jerit Alex
" Apa bukan hanya Edgar yang bengkok, kalian juga bengkok ya ??" terdengar suara Mitha membuat keduanya otomatis berbalik menatap Mitha yang ternyata sudah sadarkan diri
" Kau sudah bangun ??" tanya Alex pucat
" Gimana ngak bangun... kalian begitu ribut macam anak gadis mau ditinggal pacarnya aja. Jadi beneran kalian pasangan juga ??" sahut Mitha sambil menggelengkan kepalanya , Romi langsung mendorong Alex hingga Alex nemplok di dinding
" Aduh bos sakitttt !! tega banget sih " jerit Alex begitu mencium tembok
" Pasangan?? ih najis , aku lho normal punya anak istri. Eh jande kemaren sore kalo ngomong tu di filter !!" ucap Romi keky
" Trus... ngapain tadi kalian kayak gitu ??" tanya Mitha
" Tau tuh bocah ... bos nya mau ngerokok aja pecicilan kayak gitu, dasar pengawal ngak jelas !!" omel Romi
tok tok tok
" Masuk !!" sahut Romi, masuklah maid membawa teh dan seorang dokter yang merupakan dokter pribadi mansion
" Anda sudah sadar nona ??" sapa sang dokter ramah... Mitha hanya mengangguk, dokter kemudian memeriksa kondisi Anna
" Seperti nya nona tidak apa-apa, mungkin anda pingsan karena kaget saja. Maid sudah menceritakan bahwa ini pertama kali nona melihat tuan Edgar mengamuk " ucap dokter lagi sambil merapikan alat tensinya
" Apakah Edgar sering begitu dok ?? " tanya Mitha
" Tidak juga, hanya sesekali saja. Nona jangan takut dengan tuan Edgar karena hal tadi, sebenarnya tuan Edgar sangat baik namun karena kejadian masa lalunya terkadang membuat keadaan psikisnya tak normal hingga ia terkadang tak bisa mengontrol kemarahannya, itu saja " jelas dokter lagi
" Apa Edgar tidak dirawat selama ini ??"
" Tuan Edgar sangat anti dengan dokter...itu masalahnya, ini saja tangannya terluka dan ia tak mau aku yang mengobatinya, ia hanya mau Robert yang merawatnya padahal Robert kurang pandai menangani luka, aku ke mari paling hanya membawakan keperluan obat nya saja " lanjut dokter Roy
" Terimakasih dok... " ucap Mitha
" Sama-sama nona Anna, saya permisi " pamit dokter lalu mendatangi Robert di kamar sebelah
" Apa saya boleh masuk tuan Robert ?? " tanya dokter... Robert hanya bisa menggeleng sedih
" Sudah kau bersihkan lukanya ??" tanya dokter lagi
" Tuan hanya mengizinkan aku membersihkan tangannya dari kaca , itu saja ... ini saja aku sudah di usirnya hufff , bagaimana jika nanti tuan Infeksi ??" tanya Robert sedih, Robert sangat sedih karena semenjak kecil ia yang sudah menangani Edgar, jika Edgar sakit ia pun turut merasa sakit . Apalagi jika Edgar terluka begini, serasa tangannya yang berdarah darah
" Biar aku yang masuk dan mengobati Edgar !!" ucap Anna yang tiba-tiba sudah berdiri saja di belakang dokter
" Apa...?? " beo Robert dan dokter bersamaan
" Nona Anna, apa anda sudah baikan ? apa anda tidak takut setelah melihat tuan Edgar seperti tadi ?? " tanya Robert
" Aku takut ... tapi lebih takut jika tangan Edgar infeksi, sini berikan semua alat kesehatanmu dokter !!" ucap Anna lalu mengambil tas yang di pegang dokter Roy begitu saja. Dokter Roy hanya melongo bingung....
" Beneran nona Anna bisa melakukannya ??" bisiknya pada Robert
" Kemaren nona Anna pernah membenarkan balutan perban tuan Edgar dan dia memang bisa, saat kabur itu ternyata nona Anna belajar menjadi perawat !!" sahut Robert juga sambil berbisik
Mitha menarik nafas panjang sebelum siap membuka pintu kamar Edgar.
Kletek...... pintu kamar Edgar pun di buka oleh Anna
" lho kok lampunya mati ??" tanya Mitha
Nah lho kenapa lampunya mati ya...
Kayak judul lagu ??
See you next eps
Jangan lupa untuk like komen dan vote ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
nacho
.😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘
2023-03-06
0
Imas Masripah
lagi menunggu mba Mitha .....di tunggu up nya KK☺️☺️☺️🌷🌷
2023-03-06
0
mommy iqbal
SEMANGAT TERUS THOR 👍🏻👍🏻👍🏻🥰🥰
2023-03-04
0