Emas

Orang tua Joan masih termangu-mangu di depan meja makan, tidak dapat mempercayai apa yang mereka baru dengar. 10 keping emas, bahkan saat ayahnya masih tinggal di keluarga utama di ibukota, keluarga mereka hanya mendapatkan jumlah itu sebagai uang belanja untuk satu tahun.

Ini 10 keping emas untuk sepiring makanan. Tadi pagi saat Joan mendapatkan 30 keping perak untuk tiga ekor ayam jantan mistik mereka saja, dia sudah sangat terkejut dan saat dia menceritakan bagaimana Joan membelanjakan 2 keping perak dan 100 keping tembaganya untuk berbelanja keperluan mereka hari itu. Dia sedikit merasakan kehilangan, bagaimana konsep itu

Bagaimana anaknya memiliki peruntungan sebagus itu, apakah ketrampilan memasaknya dia peroleh dari dewa ataukah Joan merupakan reinkarnasi dari Dewi di Surga.

Mungkin saja, Ayah Joan memandang anaknya dengan nilai yang benar-benar baru.

Betapa beruntungnya mereka memiliki anak yang merupakan reinkarnasi Dewi.

Joan melihat orang tuanya yang memandangnya dengan cahaya yang berbeda, dia menjadi sedikit takut.

"Ayah, ibu. Kalian tidak apa-apa".

"Kenapa kalian memandang ku seperti itu, aku takut ..".

Mata Joan mulai berkaca-kaca, Dia takut ayah ibunya akan menganggapnya sebagai penyihir, Joan tidak menyadari kalau ayah dan ibunya justru menganggapnya sebagai reinkarnasi dari Dewi dan bukannya penyihir.

Ayah melihat mata Joan yang hampir melelehkan air matanya. Dia segera menarik tangan istrinya dan mereka menarik Joan ke dalam pelukan mereka berdua.

"Jangan takut Joan, kami justru bangga dan bahagia untukmu. Tadi pagi kamu mengatakan bahwa kita akan membangun rumah baru tiga lantai tapi ayah tidak mempercayai hal itu. Ayah pikir itu karena kamu terlalu senang mendapatkan 30 keping perak tetapi jalannya masih panjang kalau kita mau membangun rumah dengan 30 keping perak".

Ayah menarik nafas panjang sebelum menghembuskannya dengan keras seolah sedang membuang beban di hatinya.

"Ayah pikir kamu sedang membangun impian untuk masa depan kita tetapi malam ini kamu sudah membuktikan kamu adalah Dewi yang membuat banyak keajaiban dalam hidup kami. 30 keping emas sehari. Kita pasti akan dapat mulai pembangunan rumah itu dalam tiga hari ke depan bahkan padepokan, itu juga bisa kita bangun berikutnya. Kamu bercita-cita untuk membawa keluarga kita kembali menjadi keluarga utama di ibukota tapi Joan harus tahu, ayah tidak pernah mau kembali ke sana untuk merasakan kembali penghinaan mereka pada keluarga kita atau secara khusus kepada ibumu"

Joan melihat wajah ibunya dan ibunya menangis dan menganggukkan kepalanya sebagai pembenaran atas perkataan suaminya.

Joan sekarang baru memahami ternyata ayahnya bukan mau kembali kepada keluarganya tetapi mau menunjukkan kepada keluarganya bahwa dia bisa membangun nama untuk dirinya sendiri.

Joan memandang ayahnya dan barulah dia menyadari kalau dia sudah melupakan satu hal yang sangat penting untuk dilaporkan kepada ayahnya sehingga ayahnya menganggap dia bermimpi untuk membangun rumah dengan 30 keping perak yang dia terima dari hasil penjualan ayamnya.

"Ayah, ibu maaf ada yang aku lupa katakan tadi pagi. Tadi pagi kita bukan hanya mendapatkan 30 keping perak tetapi tuan muda itu melalui manajer menawarkan kontrak penjualan eklusif untuk semua bahan makanan yang kita jual pada mereka dan mereka memberikan harga 1 keping emas untuk setiap kilogram beras mistik kita. Jadi tadi kita bukan membawa pulang uang 30 keping perak tetapi kita punya 100 keping emas saat ini".

Sambil mengatakan hal itu, Joan mengambil kantong uang emas dari dalam ruang dimensi nya dan menaruh 100 keping uang emas itu di atas meja.

Seluruh keluarganya segera mendekati meja itu dan mata mereka terbelalak lebar saat melihat kilauan cahaya yang dipantulkan dari cahaya lampu minyak yang ada didalam rumah itu

"Ini, ini... benar -benar uang emas milik kita".

Ibu terpesona oleh kilauan cahaya itu. Dia melihat suaminya kemudian melihat Joan kembali.

"Ayah kita akan membangun nama kita sendiri. Klan kita sendiri di negara ini. Kita akan membuat keluarga kita berdua menyesali keputusan mereka untuk membuang kita saat itu";

Ibu berkata terbata-bata dan dia memeluk ayah sambil menangis sesenggukan tapi hatinya sungguh merasa sangat lega seolah beban berat yang ada di hatinya dalam sepanjang hidupnya terbebas pada malam itu.

Keempat anaknya segera memeluk ibu mereka dan meskipun ayah selalu melarang anak-anak laki-lakinya untuk tidak mudah mencucurkan air mata tetapi mereka semua sama-sama menangis dengan Isak yang tertahan.

Tiba-tiba ayah mulai tertawa dan mereka memandang ayah mereka yang berhenti menangis dan mereka akhirnya tertawa terbahak-bahak bersama.

"Kita tidak boleh lagi menangis mulai malam ini, tidak boleh lagi ada air mata kesedihan di rumah ini. Kita harus menjadi orang yang bersemangat dan berbahagia. Ayo kita sepakati ini bersama. Mari letakkan telapak tangan di sini".

Seru Joan sambil menaruh telapak tangannya tetapi kemudian dia menyadari bahwa tidak ada orang yang menganggapi ucapannya karena istilah itu dia bawa dari jaman modern.

Joan mengangkat tangan ayahnya lalu ia menaruh telapak tangannya pada punggung telapak tangan ayahnya.

Joan menarik tangan ibunya dan meletakkan telapak tangannya kembali pada punggung telapak tangan ibunya.

Adik-adik nya segera memahami maksudnya dan semua adiknya menaruh telapak tangan mereka di atas punggung telapak tangan sebelumnya. Kemudian Joan menekan tangan mereka dan mengangkatnya kembali sambil mengajak mereka untuk berteriak sekeras-kerasnya.

"Semangat"..

Suara mereka begitu keras sehingga semua tukang dan tetangganya yang sedari tadi masih melihat kegiatan mereka mengikuti tindakan mereka untuk saling memberikan semangat kepada yang lain.

Akhirnya tanpa disadari kebiasaan itu pelan-pelan diikuti oleh semua orang di desa itu dan menjadi ciri khas salam persatuan klan mereka tetapi tentu saja itu cerita pada kesempatan yang lain.

Malam itu semua orang tidak sabar lagi untuk menantikan pagi sehingga mereka malah larut malam baru bisa tidur nyenyak.

Pagi-pagi Joan sudah bangun dan bersama Kakak ke dua, mereka mengeluarkan kereta dari garasi dan memasang ke dua sapi itu di depan kereta dan pelan-pelan mereka menarik sapi itu keluar untuk tidak membangunkan adiknya yang lain yang masih lelap tidur.

Ayah tidak ikut hari ini untuk berbicara dengan orang desa untuk mengundang mereka untuk syukuran membangun rumah dan juga meminta bantuan mereka memotong dan mengangkat kayu dari pinggir hutan larangan.

Pagi-pagi semua pria di desa itu sudah berkumpul di balai desa.

Ayah sudah berbicara lebih dulu kepada kepala desa dan menawarkan kesepakatan yang menguntungkan untuk mereka.

Ongkos pekerja harian biasanya hanya 5 keping tembaga sehari tetapi ayah Joan menawarkan gaji harian dua kali lipat, juga makan bubur nasi dua kali sehari asal mereka mau berkerja dari pagi jam tujuh sampai jam lima sore.

Ayah Joan juga memperkerjakan ibu-ibu yang akan membantu memasak bubur di dapur umum yang segera dibangun di samping rumah.

Terpopuler

Comments

Ita Xiaomi

Ita Xiaomi

Senangnya bs berbagi.

2024-09-13

0

sahabat pena

sahabat pena

jadi wong sugeh😍

2024-09-05

1

zz

zz

💪💪💪💪💪💪💪😘😘😘😘

2024-08-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bertransmigrasi ke masa lalu
2 Peralihan jiwa
3 Bantu sarannya ya
4 Mendapatkan ruang bertani.
5 Mendapatkan poin pertama.
6 Makan siang...
7 Blue bebas...
8 Terungkap...
9 Ke kota
10 Perubahan
11 Makanan dengan energi mistis
12 Seratus keping emas
13 Penjualan eklusif
14 Orang Kaya Baru
15 Tuan muda
16 Rasa apa ini?
17 Emas
18 Proyek besar.
19 Lahap
20 Sumber kekayaan
21 Terluka...
22 Amnesia
23 Organisasi bayangan hitam
24 Pembunuh bayangan hitam
25 Wang junior.
26 Sekolah Pedang Terbang
27 Bertemu tuan muda
28 Bertemu tuan muda lagi
29 Manajer Chen
30 Siswa Sekolah Pedang Terbang
31 Turis
32 Blue pergi.
33 Melly
34 Gagal
35 Saudara ke tiga
36 Tamu pelelangan
37 Masuk desa
38 Little Fox
39 Malam puncak
40 Perkenalan..
41 Mulai pelelangan
42 Puncak pelelangan
43 Sadar
44 Kakak ipar
45 Pembunuh
46 Pertempuran
47 Anggota baru
48 Perjalanan
49 Halusinasi
50 Maaf ngantuk
51 Sepihak
52 Penambahan
53 Kemana
54 Pemujaan
55 Pemujaan
56 Kelapa
57 A Sen
58 Garam
59 Baru
60 Rencana
61 Ke ibukota
62 Ke istana
63 Permohonan
64 Kaisar
65 Pernikahan
66 Pernikahan 2
67 Jumpa Melly
68 ke rumah Melly
69 Balik
70 Paviliun Nusantara
71 Pemilik paviliun
72 Mempermalukan
73 Ulangi
74 Ibu Permaisuri
75 Godaan
76 Jebakan
77 Mencoba
78 Bersiap
79 Perjalanan
80 Tupai putih
81 Ilusi
82 Terbuka
83 Portal
84 Seleksi.
85 Keberangkatan
86 Berlayar
87 Istirahat
88 Diserang
89 Persiapan
90 Anak buah
91 Menyatukan kekuatan
92 Pimpinan
93 Bohoq
94 Penghadang
95 Bertemu lagi.
96 Denah
97 Pengejaran
98 Paman We
99 Serangan
100 Istana es.
101 Mengerti
102 Pelarian
103 Menyerahkan diri
104 Token kekuasaan tertinggi
105 Pernikahan
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bertransmigrasi ke masa lalu
2
Peralihan jiwa
3
Bantu sarannya ya
4
Mendapatkan ruang bertani.
5
Mendapatkan poin pertama.
6
Makan siang...
7
Blue bebas...
8
Terungkap...
9
Ke kota
10
Perubahan
11
Makanan dengan energi mistis
12
Seratus keping emas
13
Penjualan eklusif
14
Orang Kaya Baru
15
Tuan muda
16
Rasa apa ini?
17
Emas
18
Proyek besar.
19
Lahap
20
Sumber kekayaan
21
Terluka...
22
Amnesia
23
Organisasi bayangan hitam
24
Pembunuh bayangan hitam
25
Wang junior.
26
Sekolah Pedang Terbang
27
Bertemu tuan muda
28
Bertemu tuan muda lagi
29
Manajer Chen
30
Siswa Sekolah Pedang Terbang
31
Turis
32
Blue pergi.
33
Melly
34
Gagal
35
Saudara ke tiga
36
Tamu pelelangan
37
Masuk desa
38
Little Fox
39
Malam puncak
40
Perkenalan..
41
Mulai pelelangan
42
Puncak pelelangan
43
Sadar
44
Kakak ipar
45
Pembunuh
46
Pertempuran
47
Anggota baru
48
Perjalanan
49
Halusinasi
50
Maaf ngantuk
51
Sepihak
52
Penambahan
53
Kemana
54
Pemujaan
55
Pemujaan
56
Kelapa
57
A Sen
58
Garam
59
Baru
60
Rencana
61
Ke ibukota
62
Ke istana
63
Permohonan
64
Kaisar
65
Pernikahan
66
Pernikahan 2
67
Jumpa Melly
68
ke rumah Melly
69
Balik
70
Paviliun Nusantara
71
Pemilik paviliun
72
Mempermalukan
73
Ulangi
74
Ibu Permaisuri
75
Godaan
76
Jebakan
77
Mencoba
78
Bersiap
79
Perjalanan
80
Tupai putih
81
Ilusi
82
Terbuka
83
Portal
84
Seleksi.
85
Keberangkatan
86
Berlayar
87
Istirahat
88
Diserang
89
Persiapan
90
Anak buah
91
Menyatukan kekuatan
92
Pimpinan
93
Bohoq
94
Penghadang
95
Bertemu lagi.
96
Denah
97
Pengejaran
98
Paman We
99
Serangan
100
Istana es.
101
Mengerti
102
Pelarian
103
Menyerahkan diri
104
Token kekuasaan tertinggi
105
Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!