Peralihan jiwa

Meli berlutut di samping tubuh Joan dan memegang tangan Joan dan menggoyang-goyangkannya sambil memanggil-manggil nama Joan.

"Joan-joan bangun, jangan menakuti ku. Ayo bangun, kita bermain bersama lagi"; seru Meli

Adik bungsu Joan di sisi yang lain juga memegang tangan Joan yang lain sambil menangis dalam diam, memandang wajah kakaknya yang cantik dengan berlelehan air mata.

Sementara itu tanpa mereka sadari, mata Joan berkedip....

Ingatan yang asing membanjiri kepalanya....

Joan mengingat rasa sakit yang hebat saat ledakan bom mencabik-cabik tubuhnya...

Pada waktu itu seperti kebiasaan yang sering dilakukannya saat sedang serius mengerjakan sesuatu, Joan sering menggigiti kalung giok yang dia kalungkan di lehernya yang merupakan warisan nenek moyangnya yang dia terima dari ibunya sebelum wafat.

Joan tiba-tiba menyadari bahwa liontin giok itu masih ada dilehernya. Rupanya Giok itu ikut berpindah bersamanya.

Joan sudah yatim piatu sejak kecil dan dirawat di Panti Asuhan tetapi suatu hari dia diculik dengan beberapa anak yang lain, mereka dijual kepada seorang pemimpin mafia yang suka merekrut anak-anak dan mendidik mereka menjadi mesin pembunuh yang handal.

Joan segera mendapatkan kasih sayang lebih dari anak-anak yang lain sehingga pimpinan mafia itu mengadopsinya menjadi anak angkat yang akan mewarisi kepemimpinannya karena pemimpin itu sudah kehilangan isteri dan anak perempuannya dalam sebuah penyerbuan oleh kelompok mafia yang lain

Hal itu menimbulkan bibit-bibit ketidaksenangan dari orang -orang yang selama ini membantu pimpinan mafia itu tetapi mereka tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk membunuh Joan sampai Joan sudah dewasa dan memulai menjalankan misinya sendiri.

Kesempatan itu datang saat sahabat Joan yang sangat dia percayai mengkhianatinya karena iming-iming kedudukan dan kekayaan yang besar.

Joan mengernyitkan keningnya dan perlahan membuka matanya, memandang kepada kedua gadis kecil di samping kiri kanannya dan melihat kondisi tubuhnya sendiri.

"Ah rupanya aku bertransmigrasi ke masa lalu, Tuhan masih memberkati aku dan memberikan aku kehidupan baru"; pikir Joan..

Joan sangat miskin kasih sayang dan merasakan kehangatan di hatinya saat melihat kedua gadis kecil itu menangisinya...

Meli masih memanggil-manggil nama Joan saat adik bungsunya menyadari mata Joan yang terbuka sedang menatapnya sambil tersenyum....

Adiknya membalas senyumannya dan tertawa....

"Ha ha ha, kakak sudah bangun" .

Meli terkejut mendengar perkataan adik bungsu dan dia juga melihat dengan terkejut melihat Joan tersenyum padanya.

Mereka segera membangunkan Joan dari tidur nya dan mereka berpelukan bertiga sambil tertawa bersama...

"Joan, kamu mengejutkanku saja, kupikir kamu sudah mati"; kata Meli masih dengan sisa air mata di wajahnya dan ingus berleleran di hidungnya .

Joan tidak merasa jijik dengan itu, justru sebaliknya dia merasa senang dan bahagia dapat dilahirkan kembali dalam tubuh yang berbeda tetapi dengan nama yang sama

Keluarga Joan yang ada di ruang tamu terkejut saat mendengar tawa kegembiraan meletus di kamar Joan

"Apa yang terjadi, mengapa mereka tertawa-tawa"; kata ayah...

"Mungkinkah.....?"; seru ibu yang segera berlari menuju kamar yang hanya ditutup dengan kain korden saja...

Ayah dan anak ke tiga segera menyusul ibu mereka yang berdiri tertegun sambil mengangakan mulutnya menjadi huruf O bulat memandang dengan takjub kepada ketiga anak gadis kecil yang saling berpegangan tangan dan melompat-lompat dengan girang

Ayah dan anak kedua juga terpaku di ambang pintu kamar itu dan terkejut dengan pemandangan yang mereka saksikan.

Sesudah terdiam sesaat, ibu segera menghambur dan memeluk Joan dengan erat, mengangkat tubuhnya yang kurus dan kecil, menciuminya dengan air mata yang berlelehan di wajah cantiknya.

"Joan, Joan ...! Oh terimakasih Tuhan, engkau sudah mengabulkan doaku"; kata ibu Joan

Rupanya ibu Joan diam-diam berdoa agar Tuhan mengembalikan anaknya kepadanya. Dia merasa Joan masih belum mendapatkan cukup kasih sayangnya.

Ayah dan anak ke tiga pun menghampiri ibu Joan, ibu menyerahkan Joan kepada ayahnya yang bergantian memeluk dan menciuminya.

Joan merasakan kehangatan dihatinya dan kebahagiaan yang selama hidupnya tidak pernah dirasakannya. Meskipun dia mendapatkan kasih sayang dari ayah yang mengadopsinya tetapi ayahnya mendidiknya dengan keras dan dalam kedisiplinan yang tinggi.

Ayah adopsinya tidak segan untuk memukul dan menghukumnya saat dia melakukan kesalahan.

Tapi hari ini, Joan melihat keluarga barunya sangat menyayanginya. Joan merasa beruntung karena Tuhan menempatkannya di tengah keluarga yang saling menyayangi.

Joan bertekad untuk membalas kasih sayang mereka dan mengangkat harkat dan martabat orang tuanya untuk membalas kesempatan yang sudah dia peroleh dengan menggantikan pemilik tubuhnya yang lama yang sudah meninggalkan tubuh itu.

"Tenanglah di alam sana, aku akan menjaga dan merawat keluargamu dengan baik"; kata Joan di dalam hatinya....

Mereka kemudian kembali ke ruang tamu dan Ibu memangku adik bungsu sedang Joan duduk di antara ibu dan ayahnya.

Sementara mereka sedang berbicara di ruang tamu, mereka mendengar teriakan bercampur dengan tangisan dari seorang wanita. Ayah Joan melangkah ke luar pintu hanya untuk melihat tuan Wang yang rupanya sedang menyeret isterinya ke rumah mereka.

Wajah tuan Wang sangat tidak enak dilihat, terlihat kemarahan di wajahnya. Dia sangat marah terhadap istrinya karena sudah memukuli Joan dengan kejam sampai Joan meninggal dunia.

Tetapi saat mereka sampai di pintu, dengan tercengang, dia melihat Joan yang sedang duduk di ruang tamu. Nyonya Wang berhenti menangis dan wajahnya menjadi gusar, ia melepaskan dirinya dari tuan Wang. Dengan nada marah, dia memaki tuan Wang;

"Lihat, anak itu masih sehat, siapa yang bilang aku telah membunuhnya".

Tuan Wang tidak memperhatikan kata-kata isterinya, dia sangat terkejut karena dia yakin bahwa Joan sudah meninggal dunia tadi. Tuan Wang mengucek matanya untuk memastikan bahwa dia tidak salah melihat.

Dia menghampiri mereka dengan linglung....

"Bukankah... tadi... tadi... Joan sudah....".

Tuan Wang tidak mampu meneruskan kata-katanya karena dia tidak enak hati untuk mengatakan kata "meninggal dunia".

Isterinya terus mengoceh dalam kemarahan, badan dan tangannya sakit karena tadi tuan Wang sudah memukulinya dan menyeret tangannya dengan paksa.

"Benar tuan Wang, memang tadi kamu juga yakin bahwa Joan sudah mati tapi mukjizat terjadi saat Meli masuk ke kamar Joan dan memanggil-manggil nama Joan, rupanya Joan belum rela meninggalkan kami dan juga Tuhan masih menyayangi kami sehingga Tuhan mengirimkan Joan kembali"; kata Ayah.

"Iya benar ayah, Meli tidak percaya kalau Joan sudah pergi, jadi Meli memanggilnya untuk bermain dengan Meli. Ternyata Joan mendengar suara Meli dan Joan bangun dari tidurnya"; kata Meli dengan riang.

Anak ke dua yang saat itu datang setelah mengantarkan mantri Sun menjadi terkejut saat melihat Joan masih hidup, dia segera berlari dan memeluk Joan sambil menangis sukacita.

Mereka semua bersukacita kecuali nyonya Wang yang masih tidak percaya bahwa tadi Joan sudah meninggal dunia dan sekarang hidup kembali. Dia tetap marah-marah dan menyumpah.

Tuan Wang menjadi malu dan sambil meminta maaf kepada keluarga Joan, dia segera membawa istrinya pulang kembali.

Meli meminta ijin ayahnya untuk menginap di rumah Joan malam itu.

Tuan Wang mengijinkannya karena tahu tentang persahabatan mereka.

Anak ke dua setelah diperintahkan ayahnya segera berlari kembali memanggil mantri Sun untuk memeriksa kondisi Joan.

Meskipun dia merasa sedikit lelah tetapi Jun tidak menolak perintah ayahnya karena dia sangat senang melihat Joan sudah hidup kembali.

Tidak lama kemudian mantri Sun datang dengan tergopoh-gopoh. Sebenarnya dia sangat jengkel saat anak ke dua memanggilnya lagi, dia tidak percaya mendengar penuturan anak ke dua bahwa Joan sudah bangun dari tidurnya.

Diagnosanya tidak mungkin salah, dia yakin bahwa Joan sudah meninggal dunia.

Meskipun begitu karena dia memahami kesedihan mereka, dia dengan enggan mengikuti langkah anak ke dua untuk kembali ke rumah keluarga ayah Joan.

Waktu masuk rumah, mantri Sun sangat kaget sekali, ketidakpercayaan tergambar dengan jelas di wajahnya, Joan bukan hanya hidup kembali tetapi juga terlihat sangat baik tidak seperti orang yang hampir mati karena dipukuli.

Mantri Sun segera datang dan memeriksa tubuh Joan dan mendapati bahwa memang benar tubuh Joan sangat baik bahkan luka yang tadi terlihat jelas di tubuh sudah tidak ada lagi bekasnya.

"Ini benar-benar mukjizat"; mantri Sun bergumam dengan suara rendah..

"Sungguh tidak bisa dipercaya, anak ini sangat diberkati Tuhan, mungkin dia titisan dewa"; lanjutnya...

Mantri Sun meresepkan obat untuk menguatkan tubuh dan meminta mereka untuk membelinya di toko obat...

Setelah itu dia pulang tanpa meminta bayaran karena dia tetap merasa bahwa dia tidak berbuat apa-apa dan dia tahu bahwa keluarga ini sangat miskin dan pasti mereka tidak punya cukup uang untuk membayarnya.

Satu keluarga sangat senang malam itu. Mereka berbincang sampai larut malam sebelum mereka tidur....

Ayah dan ibu Joan sangat bahagia saat mereka mendapati Joan tidak lagi terlihat seperti anak yang terbelakang mental lagi.

Mungkinkah pukulan itu justru menyembuhkan Joan. Jika benar! Ini sungguh berkat yang tidak terduga. Kalau begini, bukankah mereka justru harus berterimakasih kepada nyonya Wang yang memukuli Joan.

"Ha", mereka jadi bingung. Tidak tahu apakah mereka harus tertawa atau menangis.

Terpopuler

Comments

ira rodi

ira rodi

kayaknya joan asli yg idiot itu krn setengah jiwanya ke masa depen....makanya sekarang jiwanya sudah menyatu kembali makanya dia normal...semoga saja begitu....

2025-02-18

2

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

akhirnya, joan hidup kembali dengan jiwa yg baru lagi

2025-01-25

0

udahaah ku baca aja,kunikmati isi karya ini tanpa protes,kalo gk suka yaa tinggal minggat aja.seharusnya berterima kasih udah di kasih hiburan.
malas protes.lanjut kak otor😊😊😊

2024-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bertransmigrasi ke masa lalu
2 Peralihan jiwa
3 Bantu sarannya ya
4 Mendapatkan ruang bertani.
5 Mendapatkan poin pertama.
6 Makan siang...
7 Blue bebas...
8 Terungkap...
9 Ke kota
10 Perubahan
11 Makanan dengan energi mistis
12 Seratus keping emas
13 Penjualan eklusif
14 Orang Kaya Baru
15 Tuan muda
16 Rasa apa ini?
17 Emas
18 Proyek besar.
19 Lahap
20 Sumber kekayaan
21 Terluka...
22 Amnesia
23 Organisasi bayangan hitam
24 Pembunuh bayangan hitam
25 Wang junior.
26 Sekolah Pedang Terbang
27 Bertemu tuan muda
28 Bertemu tuan muda lagi
29 Manajer Chen
30 Siswa Sekolah Pedang Terbang
31 Turis
32 Blue pergi.
33 Melly
34 Gagal
35 Saudara ke tiga
36 Tamu pelelangan
37 Masuk desa
38 Little Fox
39 Malam puncak
40 Perkenalan..
41 Mulai pelelangan
42 Puncak pelelangan
43 Sadar
44 Kakak ipar
45 Pembunuh
46 Pertempuran
47 Anggota baru
48 Perjalanan
49 Halusinasi
50 Maaf ngantuk
51 Sepihak
52 Penambahan
53 Kemana
54 Pemujaan
55 Pemujaan
56 Kelapa
57 A Sen
58 Garam
59 Baru
60 Rencana
61 Ke ibukota
62 Ke istana
63 Permohonan
64 Kaisar
65 Pernikahan
66 Pernikahan 2
67 Jumpa Melly
68 ke rumah Melly
69 Balik
70 Paviliun Nusantara
71 Pemilik paviliun
72 Mempermalukan
73 Ulangi
74 Ibu Permaisuri
75 Godaan
76 Jebakan
77 Mencoba
78 Bersiap
79 Perjalanan
80 Tupai putih
81 Ilusi
82 Terbuka
83 Portal
84 Seleksi.
85 Keberangkatan
86 Berlayar
87 Istirahat
88 Diserang
89 Persiapan
90 Anak buah
91 Menyatukan kekuatan
92 Pimpinan
93 Bohoq
94 Penghadang
95 Bertemu lagi.
96 Denah
97 Pengejaran
98 Paman We
99 Serangan
100 Istana es.
101 Mengerti
102 Pelarian
103 Menyerahkan diri
104 Token kekuasaan tertinggi
105 Pernikahan
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bertransmigrasi ke masa lalu
2
Peralihan jiwa
3
Bantu sarannya ya
4
Mendapatkan ruang bertani.
5
Mendapatkan poin pertama.
6
Makan siang...
7
Blue bebas...
8
Terungkap...
9
Ke kota
10
Perubahan
11
Makanan dengan energi mistis
12
Seratus keping emas
13
Penjualan eklusif
14
Orang Kaya Baru
15
Tuan muda
16
Rasa apa ini?
17
Emas
18
Proyek besar.
19
Lahap
20
Sumber kekayaan
21
Terluka...
22
Amnesia
23
Organisasi bayangan hitam
24
Pembunuh bayangan hitam
25
Wang junior.
26
Sekolah Pedang Terbang
27
Bertemu tuan muda
28
Bertemu tuan muda lagi
29
Manajer Chen
30
Siswa Sekolah Pedang Terbang
31
Turis
32
Blue pergi.
33
Melly
34
Gagal
35
Saudara ke tiga
36
Tamu pelelangan
37
Masuk desa
38
Little Fox
39
Malam puncak
40
Perkenalan..
41
Mulai pelelangan
42
Puncak pelelangan
43
Sadar
44
Kakak ipar
45
Pembunuh
46
Pertempuran
47
Anggota baru
48
Perjalanan
49
Halusinasi
50
Maaf ngantuk
51
Sepihak
52
Penambahan
53
Kemana
54
Pemujaan
55
Pemujaan
56
Kelapa
57
A Sen
58
Garam
59
Baru
60
Rencana
61
Ke ibukota
62
Ke istana
63
Permohonan
64
Kaisar
65
Pernikahan
66
Pernikahan 2
67
Jumpa Melly
68
ke rumah Melly
69
Balik
70
Paviliun Nusantara
71
Pemilik paviliun
72
Mempermalukan
73
Ulangi
74
Ibu Permaisuri
75
Godaan
76
Jebakan
77
Mencoba
78
Bersiap
79
Perjalanan
80
Tupai putih
81
Ilusi
82
Terbuka
83
Portal
84
Seleksi.
85
Keberangkatan
86
Berlayar
87
Istirahat
88
Diserang
89
Persiapan
90
Anak buah
91
Menyatukan kekuatan
92
Pimpinan
93
Bohoq
94
Penghadang
95
Bertemu lagi.
96
Denah
97
Pengejaran
98
Paman We
99
Serangan
100
Istana es.
101
Mengerti
102
Pelarian
103
Menyerahkan diri
104
Token kekuasaan tertinggi
105
Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!