Chapter 7 : Ikat Rambut Giok

"Tangkap bocah sialan ini sekarang!" Tintah penangkapan Qin Chen keluar, dan ia mengangkat senjatanya. "Jal*ng di sampingnya, seret dia keluar dan bawa ke kamp untuk di permainkan!"

Begitu arogan bak abadi di langit memerintahkan pasukan untuk menangkapnya. Qin Chen dengan aura seperti nyala api menyelimutinya!

"Tidak mungkin!"

"Seorang Pendekar Dewa muncul! Bagaimana bisa kota ini mempunyai Pendekar sekuat dia? Kita semua bukanlah lawan yang sepadan untuknya bahkan kaisar harus menundukkan kepalanya sewaktu bertemu dengan seorang Pendekar Dewa!"

"Cepat keluar dari restoran, tempat ini tidak akan aman bagi manusia biasa. Kalau tidak, kalian akan menjadi darah dan daging di penghakiman surga!"

Tap ... Tap ... Tap ...

Orang-orang berlarian keluar dari restoran, Chang Mengxue menutup mulutnya tidak dapat mempercayai kalau Qin Chen adalah Pendekar Dewa!

Di daratan ini, Pendekar Abadi sangat di hormati sebagai perwujudan kekuatan tak terbatas. Sedangkan Pendekar Dewa, mereka berada di atas tak terbatas yang melampaui kekuatan langit dan bumi.

Satu pandangan matanya melirik memusnahkan orang-orang di belakangnya menjadi debu. Qin Chen menarik pria sebelumnya, ia menjatuhkan pria itu ke lantai hingga suara ledakan dan gempa bergema dimana-mana.

"Enyah dan sampaikan pesanku pada Pemimpin Klan Hong! Melangkah masuk kedalam masalah ini, aku secara pribadi datang membunuh kalian semua!" Ucap Qin Chen dengan penuh hawa membunuh di tubuhnya.

Pria itu gemeteran dan berlari sembari meninggalkan air yang menetes dari celananya. Orang-orang ketawa melihatnya kabur sampai-sampai membuang air kecil di celananya.

Sesudah mengurus masalah itu, Qin Chen menurunkan auranya.

"Merepotkan!"

Chang Mengxue menatapnya dengan gemeteran, Qin Chen mengerutkan keningnya dengan bingung. "Ada apa?"

"Ka– Kamu ... Kamu seorang Pendekar Dewa? Bukankah sebelumnya kamu adalah Pendekar Abadi! Tunggu ... Jangan bilang kamu menekan kekuatanmu sebelumnya?!" Tanya Chang Mengxue.

"Huh? Apa aku pernah berbohong padamu atau mengatakan kalau aku benar-benar Pendekar Abadi?" Tanya Qin Chen.

"Tidak ada."

"Kenapa begitu dipikirkan? Mau Pendekar Abadi atau Pendekar Dewa, aku sekarang berada di pihakmu." Jelas Qin Chen.

"Ka– Kamu benar, kenapa aku harus khawatir kalau kamu berada di di pihakku."

"Kan, sekarang makanlah yang banyak." Qin Chen mengangkat tangannya. "Pelayan, berikan makanan dan minuman terbaik di restoran." Kata Qin Chen.

"Baik tuan muda."

Pelayan buru-buru menyiapkan pesanan Qin Chen karena tidak ingin membuatnya menunggu lama.

Beberapa menit kemudian, mereka datang membawakan banyak makanan yang berbeda-beda.

"Silahkan tuan muda, anda tidak perlu membayarnya karena sudah membantu restoran kami dari pengganggu, ini semua sebagai ucapan terimakasih kami kepada tuan muda."

"Begitu, terimakasih."

"Sama-sama tuan muda."

Qin Chen mengambil beberapa daging dan memotongnya, ia lalu menggeser kesamping untuk diberikan Chang Mengxue.

"Kenapa kamu tidak makan?"

"Aku tidak membutuhkan makan maupun minum, cukup lihat kamu sudah kenyang. Kamu seorang Pendekar Langit masih membutuhkan protein seperti ini, dan lagi sekarang kamu sedang mengandung keturunanku."

"Jangan bicara omong kosong, belum tentu ini anakmu atau mungkin anak pria lain." Balas Chang Mengxue.

Qin Chen tertawa. "Aku selalu berada dekat denganmu, hanya kamu saja yang tidak tahu. Setiap pegerakanmu, aku selalu mengamatinya bagaimana bisa orang lain lepas dari pengamatanku."

Chang Mengxue menutup tubuhnya. "Apa itu termasuk saat aku membersihkan diri?"

"Tentu, aku selalu melihatnya."

Walaupun sebenarnya aku bercanda!

"Dasar mes*m kamu benar-benar mengintip saat aku sedang membasuh, apa ini sifatmu? Aku akan berhati-hati kedepannya, bagaimanapun mengintip wanita mandi, kamu benar-benar cab*l."

"Aku suamimu, dan kau istriku apa pedulinya orang-orang? Aku mengintip atau tidaknya, kau sudah sah istriku."

"Lupakan! Jangan mengatakannya lagi, kamu membuatku malu sekarang!"

"Baik-baik."

Qin Chen hanya diam menunggu Chang Mengxue menyelesaikan makannya, setelah itu mereka berdua keluar pergi ke pasar. Qin Chen menemaninya di samping dan mendengar banyak orang-orang membicarakannya, bahkan melihatnya dengan tatapan takut.

"Lihat tatapan mata semua orang, mereka melihatmu dengan ketakutan."

"Ya begitu mudah, bagaimana bisa seorang Pendekar Dewa ada di dunia ini dan bahkan memunculkan diri di kota kecil. Ditambah, dia mengekspos kekuatannya hanya untuk melindungi istrinya."

"Kamu bicara begitu mudah, apa tidak memikirkan konsekuensinya?"

"Kenapa? Aku kuat dan aku bisa memukul mereka dengan satu serangan, ngomong-ngomong tidak ada Pendekar Abadi di daratan ini. Jadi mereka tidak akan berani berbuat macam-macam denganku ataupun kau seorang."

Chang Mengxue mengangguk ia mendekati orang-orang yang menjual barang antik di depannya.

"Apa kau mau membelinya?"

"Tidak, aku hanya sedang mencari sesuatu yang menurutku dapat membantu peningkatan kekuatanku sendiri." Balas Chang Mengxue.

Qin Chen mengambil satu benda yang mempunyai misteri di dalamnya. "Berapa ini?"

"Seratus tael emas tuan."

Dengan memberikannya seratus tael emas, Qin Chen mendapatkan ikat rambut giok. Chang Mengxue dengan bingung ia merasakan tangannya tengah mengikat rambutnya, ia diam tidak bergerak membiarkannya.

"Ikat rambut ini mengandung formasi kuno di dalamnya, aku sudah mengaktifkan. Sewaktu-waktu ada yang menyerangmu, formasi tersebut akan muncul dan menahannya. Tapi ini hanya bisa menahan kekuatan Pendekar Langit."

"Bagaimana kamu tahu kalau ini mempunyai formasi kuno! Aku tidak merasakan apapun di benda ini, melainkan benda ini mempunyai kekuatan misterius."

"Mataku berbeda dengan mata fana, bagaimana bisa kau mempertanyakan kehebatanku kalau sudah tahu kekuatanku di level berapa."

"Ah!" Chang Mengxue mengangguk, ia menawar benda di tangannya dengan baik mengurangi pengeluaran.

Setelah mendapatkan harta tersebut, mereka pergi ke tempat lain membeli senjata untuk prajurit. Chang Mengxue menghabiskan banyak uang untuk kepentingan Klan memenangkan turnamen agar bisa membayar hutang.

Selama beberapa waktu ia habiskan bersama di kota dan Qin Chen tidak bergerak melihatnya memasuki penginapan.

Chang Mengxue berhenti melangkah saat ia merasakan Qin Chen tidak berada di sampingnya. Menoleh kebelakang, ia melihatnya berada di depannya tidak masuk kedalam penginapan.

"Apa kamu akan pergi lagi?"

"Ya, aku mempublikasikan urusan lain di luar sana, aku datang ketempat ini untuk memastikan kau baik-baik saja. Setelah itu, aku akan pergi dan kembali ketempat ini sewaktu kau mendapatkan masalah." Balas Qin Chen.

"Begitu rupanya, apa aku bisa minta sesuatu?"

"Katakanlah."

"Bisa kamu lindungi aku selama perjalanan menuju ke kekaisaran? Ada yang ingin aku minta selain ini, tapi itu akan berlebihan melihat aku tidak menanggapi keberadaanmu sebelumnya."

"Aku akan melindungimu selama perjalanan, kau dapat tenang dan beristirahat." Balas Qin Chen.

"Terimakasih."

Qin Chen mengangguk, ia meninggalkan tempat tersebut dan orang-orang melihatnya. Prajurit Klan Chang dan para tetua di atas sana mendengar pembicaraan mereka berdua begitu mengharukan sampai-sampai membuatnya menangis.

Chang Mengxue diam tidak bergerak untuk menghentikan Qin Chen pergi melihatnya menghilang di tengah-tengah kegelapan malam.

...

*Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Bagasjionju

Bagasjionju

jozzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

2023-04-15

0

Edi Sudrajat

Edi Sudrajat

menyedihkan

2023-01-04

0

☂️

☂️

lanjut

2023-01-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!