Chapter 19 : Pertandingan (2)

"Chang Mengxue!"

Seorang pria menyebutkan namanya cukup keras atas altar pertarungan, orang-orang mencarinya kemana-mana tidak menemukannya. Sementara itu, Chang Mengxue tengah mencium pipi Qin Chen mengucapkan terimakasih lalu meninggalkan tempat tersebut untuk naik ke atas altar pertarungan.

Qin Chen membeku karena dia yang sekarang di goda bukannya dia yang selalu mendominasi. "Kalau terus seperti ini, martabatku sebagai penyelamat tiga dunia akan hancur karena di dominasi istri mengambil keuntungan dariku." Gumamnya, dia menyetuh bibirnya masih tersisa rasa manis membuat Qin Chen tersenyum. "Tapi bibirnya begitu manis, itu mungkin madu yang membuatku candu." Lanjutnya.

Saat semua orang memperhatikannya, mereka terpukau akan kecantikan peri tersembunyi di antara misteri langit. Bahkan para pangeran dan tuan muda besar di kekaisaran sampai terpesona melihatnya, kecantikan bak peri surga begitu memikat hati membuat api cemburu di mata Qin Chen terbakar amarah untuk menghanguskan daratan ini karena memandang istrinya dengan tatapan bejat.

Sementara itu, Chang Mengxue yang mendapatkan banyak tatapan intens dia tetap tenang mendaki tangga altar lalu berdiri di atasnya. Di hadapannya adalah lawan yang akan dia lawan, mempunyai tubuh dua kali lebih besar darinya ini mengejutkan semua orang karena harus melawan badak gila.

Chang Mengxue menoleh kesamping, dia melihat Qin Chen memberikan kedipan mata kepadanya.

"Pertandingan akan segera di mulai, kedua peserta di harapkan untuk bersiap-siap untuk bertarung." Seorang pria tua di samping mereka melantunkan kalimatnya.

"Chang Mengxue, mohon pencerahannya senior." Ucap Chang Mengxue.

"Dong Tian, mohon pencerahannya." Dong Tian membalasnya.

Chang Mengxue menarik pedangnya, dia menggunakan pose burung bangau mengarahkan ujung pedang tajam ke depan dengan posisi miring. Dong Tian mengamatinya sembari memutarkan kapak besar di langit membuat keributan, saat pria tua itu menurunkan tangannya, kemudian Dong Tian menghilang dari pandangan semua orang dan secara mengejutkan sudah berada di belakang Chang Mengxue sembari mengayunkan kapak besar.

Swoosh!

Dengan gerakan lembut di ajarkan Qin Chen untuk memaksimalkan kemampuan berpedangnya, dia menahan serangan itu dengan satu gerakan tangan. Suara dentuman kedua pedang begitu keras meyeka udara hingga hembusannya membuat rambut para penonton beterbangan, semuanya terkagum-kagum melihat pertarungan keduanya membawa acar semakin meria.

Mereka berdua sama-sama seorang Pendekar Langit (Menengah) meskipun begitu Chang Mengxue lebih unggul dengan ketrampilan yang Qin Chen ajarkan sepanjang perjalanan menuju kekaisaran, dia tersenyum bahagia lalu bergerak mengangkat senjatanya dengan ayunan kaki menendang Dong Tian kesamping.

Bugh! Dong Tian terhempas lalu terguling-guling mengeluarkan seteguk darah, Dong Tian menyeringai puas mendapatkan lawan hebat tidak lemah seperti wanita pada umumnya, Chang Mengxue sungguh berbeda di kebanyakan wanita!

"Nona muda sangat berbakat, apa anda dari keluarga ternama?" Tanya Dong Tian dengan penasaran, di matanya tidak mempunyai dendam ataupun masalah kepadanya.

"Aku hanya keluarga kecil di sudut daratan ini, datang untuk memenangkan turnamen dan mengangkat keluarga ke atas." Chang Mengxue membalasnya.

"Begitu rupanya, karena saya sudah mengetahui tujuan nona muda, maka saya akan mengeluarkan seluruh kekuatan untuk pertandingan ini, bersiap-siaplah nona muda saya tidak akan memberikan ampun di pertarungan."

"Ya."

Dong Tian melepaskan energi besar dengan memperkuat otot tangan dan kaki sebagai fondasi bergerak dan bertahan. Chang Mengxue menghembuskan napas panjang dan kemudian dia menguatkan fondasi kakinya membuat retakan cukup lebar di bawah telapak kakinya, dan keduanya melesat satu sama lain memberikan serangan hingga kedua senjata beradu mengeluarkan suara keras.

Keduanya mengayunkan senjata secara semaksimal mungkin mengerakkan senjata cepat dan cepat saling bertabrakan hingga mengeluarkan percikan api dimana-mana. Para penonton bersorak-sorai membuat acar semakin meriah dan pertandingan semakin panas.

Qin Chen yang duduk di sana mengamati pertarungan Chang Mengxue. "Perkembangan Chang Mengxue sangat bagus tentu saja karena dia mempunyai tubuh spesial, dan ditambah aku yang mengajarkan dia dengan kemampuan yang aku punya, aku memang suami idaman banyak wanita. Tidak hanya semakin kuat dia bisa bersaing dengan Pendekar Abadi (Awal) dengan kekuatannya sekarang."

Pertarungan mereka berlangsung lama hingga Chang Mengxue mendorong Dong Tian kebelakang lalu menghenuskan pedangnya kesamping lehernya.

"Aku menang." Ucap Chang Mengxue.

Dong Tian mendongak melihat Chang Mengxue. "Kenapa nona tidak bunuh saja aku? Di atas altar ini adalah tempat pertarungan hidup dan mati, siapapun bisa membunuh lawan dan bersikap baik pada lawan akan membawa kehancuran pada diri sendiri." Ucapnya.

"Huh! Aku tahu itu, karena sudah berlaku sebelum datang ke tempat ini, ada seseorang yang memberitahukan sesuatu padaku. Bunuh yang harus di bunuh dan biarkan hidup yang harus hidup, kau dan aku tidak mempunyai dendam satu sama lain ataupun masalah, lalu untuk apa aku membunuh orang berbakat sepertimu? Lebih baik membawamu kedalam pasukanku meningkatkan kekuatan dibandingkan membunuhmu, apa keuntungan yang aku dapatkan." Chang Mengxue membalasnya.

Mendengar itu, Dong Tian terdiam melepaskan senjatanya lalu mengangkat tangan ke atas memberikan kode kalah. "Aku kalah." Ucapnya di atas panggung.

"Pemenang pertarungan kali ini adalah Chang Mengxue!" Pria itu bersuara keras membuat semua penonton memberikannya tepuk tangan kepada mereka berdua.

Prok! Prok! Prok!

Semua orang menepuk tangan bersorak kegirangan karena pertarungan mereka sangat menarik dengan tema peri misterius melawan badak gila yang merupakan orang terkuat di kota tetangga, keduanya mempunyai kekuatan yang sama sehingga bisa menyaksikan langsung bagaimana pertarungan itu.

Sementara itu, Chang Mengxue tersenyum sembari mengibaskan pedangnya dan memasukkan kedalam sarungnya, dia turun kebawah untuk kembali ke tempat duduknya di samping seorang pemuda tampan.

Seluruh wanita bersorak karena baru menemukan ketampanan yang tidak ada di daratan, Qin Chen hanya tersenyum tipis di perhatikan Chang Mengxue mendapatkan sorakan dari para wanita genit di podium besar, dia memberikan cubitannya di pinggang Qin Chen karena mata keranjang.

"Jangan coba-coba untuk berselingkuh di belakangku, wanita di tempat ini semuanya sangat genit berani mengambil suami orang. Tidak tahu apa kamu sudah punya istri di sampingnya?" Chang Mengxue menggerutu terdengar Qin Chen, dia tersenyum menariknya kedalam pelukan Qin Chen lalu mencium keningnya.

"Wowww!"

Semua orang tercengang dengan rahang hampir runtuh kebawah sepenuhnya melihat mereka berdua begitu mesra. Qin Chen mengabaikannya, dia melirik kesamping memberikan tatapan dingin begitu tajam menusuk jantung membuat orang-orang ketakutan karena Qin Chen begitu menyeramkan.

"Kerja bagus untuk pertandingan pertamamu, kamu sudah sangat kuat sekarang. Aku sudah mengamatimu sepanjang pertarungan dan perkembanganmu dari sebelumnya berbeda sangat jauh, sekarang kamu bertambah kuat seiring waktu mengikuti arahan yang aku katakan." Ucap Qin Chen.

"Aku tahu, terimakasih banyak." Ungkapnya, dia memeluknya dengan erat. "Jangan mencari wanita lain, mengerti." Lanjutnya.

Qin Chen tersenyum tipis mencium keningnya kembali dan mengelus kepalanya membuat orang-orang mengigit kera pakaian sendiri karena tidak kuat menahan kemesraan Qin Chen yang begitu kuat dan angkuh memperlihatkan semuanya di depan umum hingga pertandingan di hentikan sejenak lalu kembali di lanjutkan begitu meriah.

Qin Chen dan Chang Mengxue menonton pertandingan sambil mengamati orang-orang yang menang, Qin Chen memberikan masukan kepada Chang Mengxue dalam bertarung agar keselamatan dan kemenangannya dapat terjamin.

...

*Bersambung ...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***