#Ketakjuban Harraz

"Mas Gussss.....!!!"

Teriakan Bia itu membuat Harraz melonjak kaget alhasil ponselnya sempat terlepas dari genggamannya dan dadanya yang merasakan jedag jedug dibuat si bar-bar.

"I_ya dek." sahut Harraz segera melangkah mendekati pintu masuk mandi.

Tok tok tok..

"Dek !!" panggil Harraz mengetuk pintu kamar mandi.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka ternyata Bia masih dengan niqabnya.

"Ummmm Gus,ituuuu.."ucap Bia dengan ragu

"Itu apa,ngomong saja.Aku bukan cenayang yang bisa lihat isi pikiran kamu."ujar Harraz dengan nada sedikit jengkel.

"Sini deketan ,aku bisikin."ucap Bia dengan lirih.

Harraz pun mendekatkan wajahnya dekat dengan wajah Bia yang ada di ambang pintu dan badannya ada di balik pintu kamar mandi

"Begini ?"tanya Harraz mendekat

"Lebih dekat."ujar Bia.

"Begini?" ucap Harraz dengan sedikit menggoda istrinya.

"Iiihhh...ngeselin deh Gus Arraz ini."ujar Bia dengan memanyunkan bibirnya namun, Harraz tak akan tahu karena Bia belum membuka niqab nya.

"Hehehe,kamu mau ngomong apa sih..pake bisik-bisik.Lagian di kamar ini cuma kita berdua dek, lagian kamu juga biasanya ngomong sama orang kayak make' toa masjid "ujar Harraz dengan senyuman meledek.

"Iiihhhh...Gus nyebelin..!!"

Brakk 💥

Bia langsung menutup pintu kamar mandi dengan kencang.

"Hadeuhhh.. bener-bener dedek gemez ku"gumam Harraz

"Okelah dek,mas minta maaf sekarang buka lagi pintunya yaa..." bujuk Harraz pada Bia dengan bersandar pada dinding dekat kamar mandi.

"Nggak mau,Gus Arraz nyebelin...Bia kesel sama Gus Arraz..!!" teriak Bia dari kamar mandi.

Mendengar ucapan Bia bukannya marah Harraz malah terkekeh mendengarnya.

"Okelah mas minta maaf,tolonglah sekarang kamu buka pintunya.Nanti kalau kelamaan di kamar mandi kulit kamu jadi keriput kamu mau??" rayu Harraz supaya Bia cepat buka pintu kamar mandi dengan sedikit menakut nakuti dengan hal yang tak masuk akal.

"Hahh..emang iya,kok serem sih.."ujar Bia dengan polosnya.

Harraz mendengar ucapan Bia pun kembali terkekeh begitu polosnya istrinya ini.Benar kata Daddy Abi ,Bia terlihat gahar dan bar-bar di luar namun,dia tetap anak manja,polos dan juga dia gadis yang butuh banyak kasih sayang.

Apalagi setelah dia berbicara dengan Om Vian yang membuat Harraz salut dengan istrinya itu dan bersyukur istri nya bisa menjaga auratnya walaupun di bilang fakir akan ilmu agama.

Ceklek.

"Gus boleh kah Bia minta tolong buat mintain ke mama pembalut,Bia bocor."ucap Bia dengan malu-malu.

"Hahh..bocor, maksudnya?"tanya Harraz dengan mode louding..

"Emmm...Bia periode,haid ."ucap Bia lirih .

"Astaghfirullahal'adzim,jadi kamu menstruasi,tapi ..aku minta sama mama kamu nggak enak dek."ucap Harraz.

"Gini aja deh,tolongin telpon atau wa mama biar dianter kesini."ujar Bia.

Harraz melihat jam dinding sudah jam 12 malam dan tanpa berkata-kata Harraz menghubungi Aisyah untuk meminta bantuannya.Kalau dia harus minta tolong ibu mertuanya rasanya tak enak hati.

Tok tok tok

Ceklek.

"Mba,gimana?" ucap Harraz pada kakaknya

"Nih,sabar ya.. unboxing nya di tunda ..hehehe.."goda Aisyah.

"Isssttt...mba Ais ada aja,sudah sana balik kamar."ucap Harraz mengusir kakaknya.

"Yeee ..udah di tolongin bukannya terima kasih malah songong kamu ."umpat Aisyah mencibir sang adik.

"Iya,iya terimakasih mbak ku yang baik hati."ujar Harraz dan langsung menutup pintu kamarnya.

.

.

"Dek ,buka pintunya.Ini sudah ada."ucap Harraz didepan pintu kamar mandi.

"Mana?"tanya Bia melongok keluar.

Harraz menyerahkan bungkusan yang ada di tangannya dan segera Bia bawa masuk ke kamar mandi.

Harraz akhirnya duduk di atas tempat tidurnya dengan memainkan ponselnya.

Ceklek.

Pintu kamar mandi terbuka dan muncul gadis cantik muncul dari kamar mandi dengan pakaian tidur panjang berbahan satin dan tanpa hijab dan cadarnya.

"Astaghfirullah.."ucap Harraz reflek.

Harraz terkejut dengan Bia yang muncul dengan tidak memakai hijab dan cadarnya.Hingga dia melihat paras cantik istrinya tanpa hijab dan cadar.

"Seperti aku pernah melihat wajah ini,tapi dimana?"batin Harraz saat menikmati wajah cantik istrinya.

Jantung Harraz berdegup kencang,rasanya nafasnya seperti tercekik dan jantungnya terasa mau copot melihat kesempurnaan istrinya.

Tiba-tiba hawa panas menyerang tubuh Harraz dengan hanya melihat paras istrinya itu.Sampai tanpa sadar Harraz memandang Bia tanpa berkedip.

Rambut sepunggung dan dengan warna brown nya leher putih mulus dan bibir yang menggoda hidung mancung nya.

Melihat leher jenjang itu membuat Harraz ingin memberikan jejak kepemilikan di sana.

"Astaghfirullahal'adzim,pikiran ku kenapa piktor begini.Umiiii...otak Ayaz oleng kalau gini."batin Harraz yang sempat terang-terangan menolak pernikahan dadakan ini.Bahkan sangat kesal dengan Bia yang ada dalam mobilnya.

"Ehemmmm.."Harraz berdehem bertujuan untuk menetralkan gejolak yang saat ini sungguh Harraz tak pernah sangka.

"Cantik"gumam Harraz tanpa sadar.

Mendengar gumaman Harraz membuat Bia tersipu malu-malu.

"Astaghfirullahal'adzim senyuman nya ya Allah,lindungilah iman ku .Sungguh ini adalah godaan terberat ku dalam sepanjang hidup ku,"batin Harraz saat melihat senyuman istrinya saja sudah membuat dia klepek-klepek.

Apakah secepat itu Harraz bisa jatuh cinta,sedangkan dia selama ini bergaul dengan wanita-wanita sexy dia tak pernah tergoda namun,saat melihat senyuman manis istrinya untuk pertama kali membuat hatinya ser-seran.

"Gus Arraz juga ganteng." gumam Bia lirih sambil menundukkan wajahnya.

Kekonyolan dua manusia yang statusnya suami istri ber cap pengantin baru pun terus bergulir.

Saat ini sepertinya tak ada lagi gadis bar-bar vs bambang es balok .

Kali ini adanya putri malu Vs pangeran kodok.

"Aduhhhhh,kenapa mulut lemes banget sih,tapi emang iya malam ini dia beda nggak kayak dosen killer dan bambang es balok yang dinginnya serasa di kutub Utara."batin Bia meruntuki kebodohannya.

Melihat istrinya yang saat ini duduk di samping nya sama-sama di tempat tidur yang sama.Harraz rasanya merasa kurang memberikan kemauan istrinya sebelum menikah.

Flashback On

Di malam saat Kyai Said meminta Harraz menikah dengan Bia .Kedua calon pengantin pun berbicara berdua.

"Kamu tahu kan keputusan Abah ku tidak ada yang bisa menggangu gugat,aku pun ingin menyelamatkan marwah keluarga kita."ucap Harraz dengan aura dinginnya

"Jadi bapak mau begitu saja menerima keputusan kyai untuk menikah dengan saya ."ucap Bia tak kalah dingin.

"Yah,sekarang sebutkan mahar apa yang yang kamu mau?"tanya Harraz tanpa melihat sosok Bia.

Bia terlihat memikirkan apa saja yang ingin dia miliki selama ini , namun..dia sayang membelanjakan uangnya untuk membeli barang yang dia inginkan.

"Yakin bisa menuhin keinginan ku.Tapi,jangan kaget yaa..," ucap Bia tersenyum menyeringai di balik cadarnya.

"Katakan."ucap Harraz terasa tertantang.

"Aku ingin seperangkat alat sholat dan uang sebesar 500rb dollar itu sebagai mahar."ucap Bia

"Baiklah aku menyanggupinya jadi,persiapkan dirimu karena kita akan menikah secara agama dulu lalu baru kita adakan resepsi seminggu kemudian."ucap Harraz dengan lantang.

"Kamu yakin sanggup ,belum seserahan nya Gus." tantang Bia ingin memukul mundur mental Harraz.

"Sebutkan atau bisa kamu tulis keinginan kamu,serahkan padaku."ucap Harraz santai.

Bia pun membuat daftar seserahan yang akan di bawa seminggu setelah akad mereka secara agama.Ada sepatu,sendal baju,tas,bahkan ****** ***** dan bra dengan merk ternama dan tak main-main dengan harganya dan barang itu kebanyakan adalah brand luar negeri.

Setelah menerima daftar seserahan yang diinginkan Bia,Harraz tersenyum tipis.

"Aku tetap menyanggupi nya dan kamu hanya persiapkan dirimu untuk menjadi istriku dan menjadi istri yang baik di bawah bimbingan ku,serahkan semua urusan seserahan ini padaku."ucap Harraz yakin.

Bia yang mendengar ucapan Harraz sontak terkejut,dia menyanggupi semua syarat dari Bia dan kini Bia hanya bisa menelan ludahnya dengan kasar dan dia tak menyangka jika Harraz memenuhi kemauannya karena semua barang itu mempunyai harga mahal dengan perjuangan yang lumayan besar untuk mendapatkan nya.

"Buset dah,kenapa dia sanggupi sih syarat dari gue padahal gue berharap dia mundur dari pernikahan ini,dia kan cuma dosen. ."batin Bia yang tahu jika es balok nya itu hanya seorang dosen.

Bersambung.

Harraz melihat wajah Bia pastinya tak ingat karena dulu dia masih SMP, masih bocil dan Bia pun nggak mengenali Harraz karena saat Harraz menolong Bia jatuh ke jurang keadaanya Harraz pakai masker.

Maaf yah tengah malam kita Up..

bonus buat yang lagi shift malam🥰

Terpopuler

Comments

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

sdh halal tuh gus

2024-04-29

0

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

Bia harraz tu yg tolong km wsktu di bogor km jatuh ke jurang

2024-01-28

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Oh gitu ya,, berarti mereka pernah ketemu sebelum nya, ku pikir saat Ayaz cuman nolongin waktu di rampok itu doang..

2023-12-25

4

lihat semua
Episodes
1 #Abia Kiradzki Mahardika
2 #Harraz Al'Gifari
3 #Pertemuan
4 # Caffe Viral
5 #No Name
6 #Queen
7 #Es Balok
8 #Tepati Janji
9 #Rencana Empat Bulanan
10 #Berkunjung Ke Al-Furqon
11 #Curi Dengar
12 #Perasaan Ning Laila
13 #Kena Todong
14 #Berbuat Mesum
15 #Nikah
16 # 4 Sekawan.
17 #SAH
18 # Setelah SAH
19 #Ketakjuban Harraz
20 #Syarat Dari Bia
21 #Ijab Qobul (Lagi)
22 #Mencoba Menjalani
23 #Belajar Ngaji.
24 #Membuat Teh
25 #Pesona Gus Arraz
26 #Bau Parfum di Tubuh Harraz
27 #Rencana Keluar Kota
28 #Rencana Keluar Kota (2)
29 #Andreas Julian Draxler
30 #Suamiku Di Lamar??
31 #Keputusan Bia
32 #Menuju Arena
33 #Penyerangan
34 # Siapa Satria ??
35 #Kenalan Dengan Satria
36 #Pidato
37 #Sepenggal masa lalu
38 " Sepenggal kisah
39 #Memulai dari Awal.
40 # Diusir dari Kelas.
41 #Bia Marah
42 # Minta Maaf
43 #Pengacau
44 # Maaf
45 #Hemmm..??
46 #Setoran Hafalan
47 # Ke Jakarta
48 #Jenguk Oma Hanum
49 #Sekilas Masa Lalu
50 #Jati Diri lain
51 #Pekerjaan Harraz Sesungguhnya
52 #Garden Resto
53 #Pertemuan Tak Terduga
54 #Aku bayarin..
55 #Mantu Lucknat
56 #Gadis ABG di Masa Lalu
57 #Cemburu pada Diri sendiri
58 #Mencoba Menyelesaikan Masalah.
59 # Baikan
60 #Malam Syahdu
61 #Tambo Ciek
62 #Bibit Pelakor Baru
63 #Pasang Perangkap
64 #Senjata Makan Tuan
65 #Kena Batunya
66 #Nasib Dini
67 # Keras Hati
68 #Pesantren At'Tahrim
69 #Masih Ada Luka Hati
70 #Rencana Harraz
71 #Bia Yang Bar-bar
72 #Draxters Company
73 #Usaha Lain Harraz
74 #King & Queen
75 #Harraz Jatuh
76 #Membalas Kesakitan Suami
77 #Kekejaman Bia
78 # Harraz Mengkhawatirkan Bia
79 #Dua Kepribadian
80 #Membimbing
81 #Dukungan Kanfa
82 #Tentang Kanfa
83 #Kotak Misterius
84 #Rencana Kompetisi
85 #Kompetisi
86 #Siapa di balik Teror ?
87 #Safitri vs Hilya
88 #Pembalasan
89 #Berita Bahagia.
90 #Obsesi Hilya
91 #Pertemuan tak Terduga
92 #Rencana Penyerangan
93 #Penyerangan
94 #Penyelesaian pertikaian
95 # Melahirkan
96 # Karena CINTA Itu Ada
Episodes

Updated 96 Episodes

1
#Abia Kiradzki Mahardika
2
#Harraz Al'Gifari
3
#Pertemuan
4
# Caffe Viral
5
#No Name
6
#Queen
7
#Es Balok
8
#Tepati Janji
9
#Rencana Empat Bulanan
10
#Berkunjung Ke Al-Furqon
11
#Curi Dengar
12
#Perasaan Ning Laila
13
#Kena Todong
14
#Berbuat Mesum
15
#Nikah
16
# 4 Sekawan.
17
#SAH
18
# Setelah SAH
19
#Ketakjuban Harraz
20
#Syarat Dari Bia
21
#Ijab Qobul (Lagi)
22
#Mencoba Menjalani
23
#Belajar Ngaji.
24
#Membuat Teh
25
#Pesona Gus Arraz
26
#Bau Parfum di Tubuh Harraz
27
#Rencana Keluar Kota
28
#Rencana Keluar Kota (2)
29
#Andreas Julian Draxler
30
#Suamiku Di Lamar??
31
#Keputusan Bia
32
#Menuju Arena
33
#Penyerangan
34
# Siapa Satria ??
35
#Kenalan Dengan Satria
36
#Pidato
37
#Sepenggal masa lalu
38
" Sepenggal kisah
39
#Memulai dari Awal.
40
# Diusir dari Kelas.
41
#Bia Marah
42
# Minta Maaf
43
#Pengacau
44
# Maaf
45
#Hemmm..??
46
#Setoran Hafalan
47
# Ke Jakarta
48
#Jenguk Oma Hanum
49
#Sekilas Masa Lalu
50
#Jati Diri lain
51
#Pekerjaan Harraz Sesungguhnya
52
#Garden Resto
53
#Pertemuan Tak Terduga
54
#Aku bayarin..
55
#Mantu Lucknat
56
#Gadis ABG di Masa Lalu
57
#Cemburu pada Diri sendiri
58
#Mencoba Menyelesaikan Masalah.
59
# Baikan
60
#Malam Syahdu
61
#Tambo Ciek
62
#Bibit Pelakor Baru
63
#Pasang Perangkap
64
#Senjata Makan Tuan
65
#Kena Batunya
66
#Nasib Dini
67
# Keras Hati
68
#Pesantren At'Tahrim
69
#Masih Ada Luka Hati
70
#Rencana Harraz
71
#Bia Yang Bar-bar
72
#Draxters Company
73
#Usaha Lain Harraz
74
#King & Queen
75
#Harraz Jatuh
76
#Membalas Kesakitan Suami
77
#Kekejaman Bia
78
# Harraz Mengkhawatirkan Bia
79
#Dua Kepribadian
80
#Membimbing
81
#Dukungan Kanfa
82
#Tentang Kanfa
83
#Kotak Misterius
84
#Rencana Kompetisi
85
#Kompetisi
86
#Siapa di balik Teror ?
87
#Safitri vs Hilya
88
#Pembalasan
89
#Berita Bahagia.
90
#Obsesi Hilya
91
#Pertemuan tak Terduga
92
#Rencana Penyerangan
93
#Penyerangan
94
#Penyelesaian pertikaian
95
# Melahirkan
96
# Karena CINTA Itu Ada

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!