#Perasaan Ning Laila

Harraz dengan cepat melangkah meninggalkan Ning Laila dan saat keluar dari balik tirai . Harraz terkejut melihat Bia yang berdiri disana.Bia pun demikian,dia kaget karena kepergok mencuri dengar.

"Nguping ?!!" ucap Harraz dengan tatapan matanya yang tajam mengarah pada Bia.

"Siapa,saya?" tanya Bia menunjuk dirinya sendiri.

"Siapa lagi kalau bukan kamu," ucap Harraz dengan sengit.

"Ishhh..gitu aja marah,jangan marah-marah yang ada cepet tua tahu.."canda Bia menimpali jawaban Harraz.

"Kamu bilang saya tua,kenapa kamu selalu buat saya kesal,hah?!!" sentak Harraz dengan wajah kesalnya.

"Siapa juga yang buat kesal,situ saja yang sensitif. Bapak tuh ,nggak pernah sadar diri,sok Oke ,sok jadi laki-laki super super super populer,sok di minati,kalau saya sih ogah punya suami kayak bapak yang punya sifat kayak es balok juga....

"Abia Kiradzki !!" teriak mak Leha

Bia langsung terdiam mendengar suara melengking eyang putrinya dan terkejut saat menoleh kearah belakangnya ternyata semua orang melihatnya dengan tatapan mata yang tak enak di pandang mata.

"Abia,minta maaf dengan gus Arraz."ucap Nia dengan tatapan matanya yang tajam.

" Aku nggak salah, aku ngomong gitu itu semua benar..bukan fitnah."ucap Bia dengan suara yang terdengar bergetar.

Bia langsung melangkah meninggalkan tempat itu dan berjalan meninggalkan area pesantren.

.

.

"Biar Rafif yang kejar Bia bu.." ucap Rafif pada ibunya.

Mak Leha pun mengangguk mengiyakan ucapan Rafif .Rafif sedikit berlari mengejar Bia setelah melihat Bia melangkah pergi dari tempat itu.

.

.

"Harraz,apa yang sebenarnya terjadi,kenapa Bia bisa hilang kendali kayak gitu?" tanya nenek Zainab.

Bukannya menjawab pertanyaan sang nenek Harraz menatap wajah semua orang.

"Maaf buat kacau ,saya permisi.." ucap Harraz dan langsung pergi dari tempat itu.

"Harraz ,Harraz tunggu...Harraz berhenti..!!" teriak Kyai Said namun,bukannya berhenti Harraz makin cepat berlalu begitu saja.

Sementara Laila merasa kesal dengan ucapan Harraz yang terkesan menolaknya.

.

.

"Laila sebenarnya ada apa antara kalian bertiga,kayaknya tadi Bia sama Harraz sampai bertengkar gitu."ucap umi Kalsum

"Maaf umi,tadi saya sedang berbicara dengan Gus Araz mengenai niatan kyai Said dengan Abi Sidik mengenai perjodohan kami tapi, Gus Arraz bilang belum bisa memutuskan dan belum memikirkan bagaimana nantinya dan dia belum memikirkan soal pernikahan." ucap Laila menundukkan kepalanya.

"Kamu bicara dengan Harraz begitu?"tanya nenek Zainab dengan suara meninggi.

"Bu,sabar...jangan kebawa emosi."ucap kakek Ruslan pada istrinya.

Kyai Said hanya bisa menghela nafas berat,umi Kalsum menggeleng gelengkan kepalanya mendengar penuturan Laila.

"Kyai Sidik ,maaf sebelumnya..soal perjodohan yang kamu usulkan pada ku , sudah ku bicara dengan keluarga besar semuanya sudah setuju namun, Harraz dia adalah anak yang Istimewa dan tidak bisa di paksa. Dia memiliki pertimbangan yang matang tentang pernikahan.Dia tak mau gagal dan tak mau menyakiti perasaan wanita.Kami memang bilang kalau dia dan Laila berkenalan dulu ,nggak usah buru-buru dan hari ini dia setuju untuk berkenalan dengan Laila.Mungkin bagi Ayaz pertanyaan atau pernyataan Laila membuat dirinya serasa di paksa,karena memang dia sensitif dia sampai ngomong yang menyinggung perasaan Bia dan terjadi lah salah paham dan tak terima jadi beginilah."terang kyai Said

Laila menundukkan wajahnya dia merasa kesal dengan sikap Harraz padanya.Baru kali ini ada pria yang menolak untuk di jodohkan dengannya. Padahal banyak anak Kyai besar yang ingin menjodohkan kerabat atau anak mereka dengan Laila. Namun,Laila menolaknya.Saat mendengar Kyai Said datang bersama keluarganya saat acara di pesantren milik Kyai Sidik ,Laila yang melihat paras Harraz langsung jatuh hati.

Walaupun Harraz punya sifat yang dingin dengan wajah tampan serta background keluarga seorang anak Kyai besar membuat Laila menjatuhkan hatinya pada sosok Harraz Al'Gifari.

Tingkah Laila yang suka mencuri pandang sosok Harraz di ketahui oleh kyai Sidik.Saat itu Kyai Sidik menanyakan perasaan nya pada sosok Harraz dan Laila mengatakan jika dia sudah jatuh hati pada putra kyai Said.

Jadilah,Kyai Sidik mengusulkan agar anak mereka di jodohkan.Namun,memang Kyai Said hanya bisa menyerahkan keputusan pada Harraz sendiri.

.

.

.

Sementara Bia yang pergi dari pesantren AL'FURQON dia berjalan dengan menggerutu sepanjang jalan tanpa tujuan.

Ciiiitt...

"Aaaaa..." jerit Bia terkejut dan memejamkan matanya karena saking kagetnya tiba-tiba sebuah motor mengerem mendadak tepat di depannya.

" Heii..naik..!!" ucap seseorang

Mendengar suara seseorang Bia membuka matanya dan melihat orang yang tidak dia harap kan ada di depannya.

"Ngapain bapak disini,mau bikin saya jantungan seenaknya bapak memotong jalan saya..!!" ucap Bia dengan berkacak pinggang.

"Naik !!" ucapnya dengan tegas.

"Nggak..!!" tolak Bia dengan cepat dan ingin melangkah pergi namun, dia berhenti saat Harraz mengucapkan sesuatu.

"Aku mau minta maaf." ucap Harraz berhasil membuat Bia berhenti melangkah dan membalikkan badannya ke arah Harraz.

"Apa,saya nggak salah denger ?" tanya Bia dengan tatapan memastikan.

"Iya ,saya minta maaf ." ucap Harraz dengan suara melunak .

"Bohong,nggak ikhlas kan minta maaf sama saya?"

"Terserah kamu, lagian kamu mau kemana?" tanya Harraz

" Pulang lah," jawab Bia cepat.

"Jalan kaki,yakin?"

"Ya, ya nggak lah..." jawab Bia dengan membuang pandangannya ke sembarang arah.

"Naiklah,eyang kamu masuk h tunggu kamu di pondok." ucap Harraz

"Bapak pulang saja,saya balik sendiri." ucap Bia keras.

"Keras kepala,buruan..jangan sampai habis kesabaran saya."ancam Harraz

"I_iya." jawab Bia dengan terbata.

Harraz tersenyum mendengar jawaban Bia yang terlihat polos itu."Ya udah,naik.." ucap Harraz berbicara sedikit lebih lembut pada Bia.

Bia meletakkan tas yang dia bawa di tengah jarak antara dia dan Harraz.

"Ayok kok diem?" tanya Harraz yang melihat Bia masih belum naik ke atas motornya.

"Kenapa ngejar saya pake motor sih pak,saya kan susah naiknya."ucap Bia dengan wajah ditekuk.

"Apa sih yang susah,kaki kiri kamu naik difootstep tangan kamu pegangan pundak saya supaya bisa naik,gitu saja di ajarin." ucap Harraz dengan memandang sekilas pada Bia.

Bia pun akhirnya mengikuti arahan Harraz dan berhasil naik ke motor sport milik Harraz.

"Sudah?"tanya Harraz

"Hemmm..." ucap Bia singkat.

Harraz hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar tingkah Bia.Motor sport itu melaju dengan kecepatan sedang menuju Pesantren Al-Furqon.

"Lelet amat sih,kayak keong gini."batin Bia mengingat terbiasa menggunakan motor dengan kecepatan tinggi.

Motor sport itupun masuk ke halaman Pesantren dan mereka pun melihat Harraz dan Bia yang datang naik motor nya berhenti di depan pendopo.

Bersambung.

Ext up ku up jam Kunti yaaa...🙏

Terpopuler

Comments

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

Laila lihat ini pasti sewot

2024-04-29

0

Mamah Kekey

Mamah Kekey

wah...kejut besar nih naik motor bersama..

2024-03-08

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kalo udah di tolak sadar diri lah,jangan ngenyel, ngejar2 cowok,ingat kamu itu ning jaga harga diri kamu,jangan jadi seakan cewek murahan hanya utk seorg cowok..

2023-12-25

5

lihat semua
Episodes
1 #Abia Kiradzki Mahardika
2 #Harraz Al'Gifari
3 #Pertemuan
4 # Caffe Viral
5 #No Name
6 #Queen
7 #Es Balok
8 #Tepati Janji
9 #Rencana Empat Bulanan
10 #Berkunjung Ke Al-Furqon
11 #Curi Dengar
12 #Perasaan Ning Laila
13 #Kena Todong
14 #Berbuat Mesum
15 #Nikah
16 # 4 Sekawan.
17 #SAH
18 # Setelah SAH
19 #Ketakjuban Harraz
20 #Syarat Dari Bia
21 #Ijab Qobul (Lagi)
22 #Mencoba Menjalani
23 #Belajar Ngaji.
24 #Membuat Teh
25 #Pesona Gus Arraz
26 #Bau Parfum di Tubuh Harraz
27 #Rencana Keluar Kota
28 #Rencana Keluar Kota (2)
29 #Andreas Julian Draxler
30 #Suamiku Di Lamar??
31 #Keputusan Bia
32 #Menuju Arena
33 #Penyerangan
34 # Siapa Satria ??
35 #Kenalan Dengan Satria
36 #Pidato
37 #Sepenggal masa lalu
38 " Sepenggal kisah
39 #Memulai dari Awal.
40 # Diusir dari Kelas.
41 #Bia Marah
42 # Minta Maaf
43 #Pengacau
44 # Maaf
45 #Hemmm..??
46 #Setoran Hafalan
47 # Ke Jakarta
48 #Jenguk Oma Hanum
49 #Sekilas Masa Lalu
50 #Jati Diri lain
51 #Pekerjaan Harraz Sesungguhnya
52 #Garden Resto
53 #Pertemuan Tak Terduga
54 #Aku bayarin..
55 #Mantu Lucknat
56 #Gadis ABG di Masa Lalu
57 #Cemburu pada Diri sendiri
58 #Mencoba Menyelesaikan Masalah.
59 # Baikan
60 #Malam Syahdu
61 #Tambo Ciek
62 #Bibit Pelakor Baru
63 #Pasang Perangkap
64 #Senjata Makan Tuan
65 #Kena Batunya
66 #Nasib Dini
67 # Keras Hati
68 #Pesantren At'Tahrim
69 #Masih Ada Luka Hati
70 #Rencana Harraz
71 #Bia Yang Bar-bar
72 #Draxters Company
73 #Usaha Lain Harraz
74 #King & Queen
75 #Harraz Jatuh
76 #Membalas Kesakitan Suami
77 #Kekejaman Bia
78 # Harraz Mengkhawatirkan Bia
79 #Dua Kepribadian
80 #Membimbing
81 #Dukungan Kanfa
82 #Tentang Kanfa
83 #Kotak Misterius
84 #Rencana Kompetisi
85 #Kompetisi
86 #Siapa di balik Teror ?
87 #Safitri vs Hilya
88 #Pembalasan
89 #Berita Bahagia.
90 #Obsesi Hilya
91 #Pertemuan tak Terduga
92 #Rencana Penyerangan
93 #Penyerangan
94 #Penyelesaian pertikaian
95 # Melahirkan
96 # Karena CINTA Itu Ada
Episodes

Updated 96 Episodes

1
#Abia Kiradzki Mahardika
2
#Harraz Al'Gifari
3
#Pertemuan
4
# Caffe Viral
5
#No Name
6
#Queen
7
#Es Balok
8
#Tepati Janji
9
#Rencana Empat Bulanan
10
#Berkunjung Ke Al-Furqon
11
#Curi Dengar
12
#Perasaan Ning Laila
13
#Kena Todong
14
#Berbuat Mesum
15
#Nikah
16
# 4 Sekawan.
17
#SAH
18
# Setelah SAH
19
#Ketakjuban Harraz
20
#Syarat Dari Bia
21
#Ijab Qobul (Lagi)
22
#Mencoba Menjalani
23
#Belajar Ngaji.
24
#Membuat Teh
25
#Pesona Gus Arraz
26
#Bau Parfum di Tubuh Harraz
27
#Rencana Keluar Kota
28
#Rencana Keluar Kota (2)
29
#Andreas Julian Draxler
30
#Suamiku Di Lamar??
31
#Keputusan Bia
32
#Menuju Arena
33
#Penyerangan
34
# Siapa Satria ??
35
#Kenalan Dengan Satria
36
#Pidato
37
#Sepenggal masa lalu
38
" Sepenggal kisah
39
#Memulai dari Awal.
40
# Diusir dari Kelas.
41
#Bia Marah
42
# Minta Maaf
43
#Pengacau
44
# Maaf
45
#Hemmm..??
46
#Setoran Hafalan
47
# Ke Jakarta
48
#Jenguk Oma Hanum
49
#Sekilas Masa Lalu
50
#Jati Diri lain
51
#Pekerjaan Harraz Sesungguhnya
52
#Garden Resto
53
#Pertemuan Tak Terduga
54
#Aku bayarin..
55
#Mantu Lucknat
56
#Gadis ABG di Masa Lalu
57
#Cemburu pada Diri sendiri
58
#Mencoba Menyelesaikan Masalah.
59
# Baikan
60
#Malam Syahdu
61
#Tambo Ciek
62
#Bibit Pelakor Baru
63
#Pasang Perangkap
64
#Senjata Makan Tuan
65
#Kena Batunya
66
#Nasib Dini
67
# Keras Hati
68
#Pesantren At'Tahrim
69
#Masih Ada Luka Hati
70
#Rencana Harraz
71
#Bia Yang Bar-bar
72
#Draxters Company
73
#Usaha Lain Harraz
74
#King & Queen
75
#Harraz Jatuh
76
#Membalas Kesakitan Suami
77
#Kekejaman Bia
78
# Harraz Mengkhawatirkan Bia
79
#Dua Kepribadian
80
#Membimbing
81
#Dukungan Kanfa
82
#Tentang Kanfa
83
#Kotak Misterius
84
#Rencana Kompetisi
85
#Kompetisi
86
#Siapa di balik Teror ?
87
#Safitri vs Hilya
88
#Pembalasan
89
#Berita Bahagia.
90
#Obsesi Hilya
91
#Pertemuan tak Terduga
92
#Rencana Penyerangan
93
#Penyerangan
94
#Penyelesaian pertikaian
95
# Melahirkan
96
# Karena CINTA Itu Ada

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!