#Syarat Dari Bia

Masih Flashback

"Pak ,kenapa anda tidak menolak permintaan saya,Pak juga nggak ragu bilang iya,bapak yakin sama keputusan bapak itu..?"tanya Bia heran dengan sikap Harraz yang terlihat santai.

"Kenapa saya harus menolak permintaan calon istri saya.Bukankah sebagai calon suami saya harus menghargai permintaan calon istri saya ,itu semua hal wajar kok"ucap Harraz dengan senyum tipis terukir.

"Benarkah,tapi ?"tanya Bia mengernyitkan dahinya.

"Iya, sudahlah tidak perlu kamu pikirkan,bagaiman saya dapat uang untuk memenuhi keinginan kamu.Insyaallah semua yang kamu inginkan bisa saya penuhi.Tugas kamu hanya Mendo'akan saya supaya saya di lancarkan mendapatkan rejeki halal dan barokah . Usaha saya bisa di permudah oleh Allah."ucap Harraz .

Deg

Bia terkejut dengan ucapan Harraz bagaimana dia tahu jika dia memikirkan bagaimana cara nya calon suaminya mendapatkan uang dan setahu Bia dia hanya dosen di sebuah kampus.

Bia tersenyum miring otaknya kini memikirkan bagaimana cara nya dia akan membuat Harraz mundur.

"Pak,eh..saya panggil Gus saja deh.Gus.." panggil Bia lagi.

"Ada apa?"tanya Harraz melihat calon istrinya sekilas.

"Gimana kalau saya minta satu lagi barang yang saya pengeeeeenn..banget saya miliki,saya pengen mobil Ferra*i 458 speciale coupe,apa gus akan mengabulkan permintaan saya yang satu itu?" tanya Bia dengan menunjukkan sisi materialis nya namun,itu bukan tujuan sebenarnya Bia.

Harraz menahan tawa mendengar permintaan calon istrinya "Jika itu yang kamu punya dan Insyaallah saya mampu saya akan belikan."ucap Harraz terdengar santai.

"Waduh...ini Gus stre* kali yah..itu kan bukan mobil murah,harga milyaran kenapa dia enteng banget ngomong oke,iya "batin Bia memandang Harraz kesal.

"Hahh...Gus, ayolah ..jangan bercanda.Gus yakin mau ngasih semua yang saya mau,mobil yang saya minta itu bukan mobil murah lho,kenapa begitu entengnya Gus menyetujui permintaan saya."pekik Bia dengan nada kesal.

"Astaghfirullahal'adzim,ini perempuan kok kelihatan gemesin sih,tadi sudah semangat banget minta mahar sama seserahan yang aku tau harganya wow banget.Kenapa sekarang dia kelihatan merasa bersalah gitu,ayolah dedek gemez jadilah diri kamu sendiri,aku tahu kamu bukan tipe materialistis.Aku lihat dari pakaian mu saja aku yakin kamu orang yang tidak suka foya-foya,kamu begitu sederhana.Jangan bilang kamu lagi mengujiku,biar aku mundur sebelum berperang,tentu tidak sayang..kamu tidak tahu kamu bicara dengan siapa."batin Harraz seraya melempar pandangannya pada seseorang yang sedari tadi duduk diam tak jauh diantara mereka berdua.

Dia adalah Umar Shahab atau biasa di panggil Umay sepupu Harraz dari pihak ayahnya dia seorang yatim piatu yang selama ini menjadi salah satu pengajar di pesantren milik Kyai Said dan biasa menempel pada Harraz.Dia baru kembali dari Mesir setelah menyelesaikan S2 nya.

Umay dan Harraz hanya saling melempar senyum tipis mendengar ucapan Bia dan tentu saja kedua orang itu merasa lucu melihat dan mendengar Bia yang awalnya terlihat arogan saat ini dia meminta Harraz untuk mundur secara halus.

"Gus sekarang Bia mau tanya sama Gus,apa alasan Gus Arraz menerima permintaan Bia yang tak masuk akal itu,kenapa Gus begitu yakin dengan keputusan gus?"tanya Bia

"Kenapa harus ada alasannya ,jika suami memang sewajarnya membahagiakan istri dalam rumah tangga yang di jalaninya,itu semua adalah salah satu cara saya untuk alasan ibadah. Apalah artinya semua barang yang kamu minta,sedangkan saya akan mendapatkan sesuatu yang berharga dari kamu maaf,sebuah "Kesucian" yang kamu jaga selama ini sampai saya memperistri kamu." terang Harraz yang sedikit tak enak hati karena menyampaikan hal yang bersifat sensitif.

Bia saat ini tambang bingung dan juga terkejut."Kalau seandainya kita sudah menikah,lantas ternyata saya sudah tidak suci lagi gimana,apa Gus akan membenci saya?" tanya Bia dengan melirik Harraz dengan ekor matanya .

"Astaghfirullahal'adzim,begini saja..saya tidak dapat menjawab itu.Semua itu kembali padamu,jawabannya ada padamu.Apakah kamu merasa pantas mendapatkan semua yang kamu minta itu dengan harga kesucian kamu."

"Saya merasa pantas mendapatkan semua."ucap Bia dengan lantang.

"Hahh,see..kamu bisa jawab kan.Tak butuh waktu lama juga untuk berpikir dengan jawaban yang begitu meyakinkan dari kamu,hanya butuh satu detik kamu jawab."ujar Harraz.

Bia tertegun dengan ucapan Harraz barusan.

"Baiklah,saya rasa sudah cukup diskusimu dengan calon suami kamu.Sebaiknya kamu pulang,setelah ini kita akan bertemu dan lengkap dengan keluarga inti kamu."ucap Harraz.

"Emmm..tapi,maaf sekali Gus.Mungkin ini akan menyinggung perasaan dan harga diri Gus Arraz .Setahu Bia,Gus Harraz hanya dosen honorer yang ada di kampus Bia,terus Gus putra bungsu Kyai Said dan setahu Bia pun,Gus Arraz itu cuma jadi ustadz cadangan di Ponpes buat ngajar anak-anak ngaji.Lalu maaf,uang dari mana Gus Arraz bisa membeli mobil sport yang saya inginkan dan barang-barang yang saya inginkan itu,apa Gus Arraz pelihara tuyul atau bahkan Gus Arraz menggandakan uang , astaghfirullahal'adzim.."ucap Bia dengan panjang lebar dan terdengar lancang.

"Haha...mmmmfffffttt" kini Umay ingin tertawa kencang mendengar ucapan konyol ,kelucuan calon iparnya itu bagi Umay gadis yang akan menjadi iparnya itu adalah gadis yang polos.

"Ternyata calon istri bang Ayaz lucu juga,apalagi terlihat polos.Pastinya dia belum tahu siapa abang sebenarnya,bagus lah biar dia nanti kejang-kejang kalau tahu suaminya sultan.Aduh kakak ipar, kamu ini polos apa bod*h."batin Umay tersenyum tipis mengingat ucapan Bia.

"Gus,soal pernikahan bagaimana?"tanya Bia.

"Saya ingin kita halal dulu,saya ingin menikahi kamu beberapa hari lagi setelah itu,baru kita adakan walimatul'Ursy seminggu setelahnya,saya akan bawa segala seserahan dan mas kawin yang kamu mau,ijab qobul akan kita adakan di masjid di area pondok dan saya akan menikahi kamu lagi seminggu kemudian.Saya ingin kita menyiapkan semuanya setelah kita halal,saya ingin menghindari omongan orang yang tak baik buat kita sendiri apalagi kamu sebagai wanita,saya berkewajiban untuk melindungi Marwah kamu.Sampai sini kamu paham?"

Harraz tidak ingin Bia dan dirinya mendapat fitnah lebih dari yang kemarin.Harraz tahu Bia begitu syok dengan kejadian beberapa waktu lalu ,walaupun saat ini dia terlihat biasa saja tapi, di hati Bia pasti ada rasa tak terima bahkan mungkin trauma yang paling buruk.

"Baiklah ,terima kasih Gus..maaf jika gara-gara Bia nebeng mobil Gus Arraz,kita jadi begini."ucap Bia dengan menundukkan kepalanya.

"Sudahlah,mungkin ini sudah takdirnya kita bersama dengan cara seperti ini.Walaupun semua itu adalah fitnah."ucap Harraz.

"Pulanglah sekarang, istirahat.Jangan banyak pikiran."ucap Harraz

"Baiklah , Assalamu'alaikum." pamit Bia

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."jawab Harraz tanpa melihat sosok Bia yang terlihat melangkah pergi menjauh dari sisinya.

Flashback Off

Terpopuler

Comments

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

Haraz memang Sultan krn punya Banyak Usaha Bisnis yg di dirikan sendiri oleh Gus Haraz dr muda sejak SMA tanpa Ke2 orang tua dan Abang Zaf dan Mb Asiyah Tahu ya Gaes bukan anak sultan Gus Haraz sdh mandiri dr SMA dan sama persis dg Dad Abi yg merintis usaha AK Group dr SMA

2024-04-06

0

Mamah Kekey

Mamah Kekey

Gus harraz ternyata anak sultan

2024-03-08

0

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

Bia blm tau umay br ketemu aja dadakkan nikah jg dadakkan krn fitnah wajar aja blm tahu Harraz sultan Bia jg anak sultan apalagi Daddy dan Mommy nya msh muda

2024-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 #Abia Kiradzki Mahardika
2 #Harraz Al'Gifari
3 #Pertemuan
4 # Caffe Viral
5 #No Name
6 #Queen
7 #Es Balok
8 #Tepati Janji
9 #Rencana Empat Bulanan
10 #Berkunjung Ke Al-Furqon
11 #Curi Dengar
12 #Perasaan Ning Laila
13 #Kena Todong
14 #Berbuat Mesum
15 #Nikah
16 # 4 Sekawan.
17 #SAH
18 # Setelah SAH
19 #Ketakjuban Harraz
20 #Syarat Dari Bia
21 #Ijab Qobul (Lagi)
22 #Mencoba Menjalani
23 #Belajar Ngaji.
24 #Membuat Teh
25 #Pesona Gus Arraz
26 #Bau Parfum di Tubuh Harraz
27 #Rencana Keluar Kota
28 #Rencana Keluar Kota (2)
29 #Andreas Julian Draxler
30 #Suamiku Di Lamar??
31 #Keputusan Bia
32 #Menuju Arena
33 #Penyerangan
34 # Siapa Satria ??
35 #Kenalan Dengan Satria
36 #Pidato
37 #Sepenggal masa lalu
38 " Sepenggal kisah
39 #Memulai dari Awal.
40 # Diusir dari Kelas.
41 #Bia Marah
42 # Minta Maaf
43 #Pengacau
44 # Maaf
45 #Hemmm..??
46 #Setoran Hafalan
47 # Ke Jakarta
48 #Jenguk Oma Hanum
49 #Sekilas Masa Lalu
50 #Jati Diri lain
51 #Pekerjaan Harraz Sesungguhnya
52 #Garden Resto
53 #Pertemuan Tak Terduga
54 #Aku bayarin..
55 #Mantu Lucknat
56 #Gadis ABG di Masa Lalu
57 #Cemburu pada Diri sendiri
58 #Mencoba Menyelesaikan Masalah.
59 # Baikan
60 #Malam Syahdu
61 #Tambo Ciek
62 #Bibit Pelakor Baru
63 #Pasang Perangkap
64 #Senjata Makan Tuan
65 #Kena Batunya
66 #Nasib Dini
67 # Keras Hati
68 #Pesantren At'Tahrim
69 #Masih Ada Luka Hati
70 #Rencana Harraz
71 #Bia Yang Bar-bar
72 #Draxters Company
73 #Usaha Lain Harraz
74 #King & Queen
75 #Harraz Jatuh
76 #Membalas Kesakitan Suami
77 #Kekejaman Bia
78 # Harraz Mengkhawatirkan Bia
79 #Dua Kepribadian
80 #Membimbing
81 #Dukungan Kanfa
82 #Tentang Kanfa
83 #Kotak Misterius
84 #Rencana Kompetisi
85 #Kompetisi
86 #Siapa di balik Teror ?
87 #Safitri vs Hilya
88 #Pembalasan
89 #Berita Bahagia.
90 #Obsesi Hilya
91 #Pertemuan tak Terduga
92 #Rencana Penyerangan
93 #Penyerangan
94 #Penyelesaian pertikaian
95 # Melahirkan
96 # Karena CINTA Itu Ada
Episodes

Updated 96 Episodes

1
#Abia Kiradzki Mahardika
2
#Harraz Al'Gifari
3
#Pertemuan
4
# Caffe Viral
5
#No Name
6
#Queen
7
#Es Balok
8
#Tepati Janji
9
#Rencana Empat Bulanan
10
#Berkunjung Ke Al-Furqon
11
#Curi Dengar
12
#Perasaan Ning Laila
13
#Kena Todong
14
#Berbuat Mesum
15
#Nikah
16
# 4 Sekawan.
17
#SAH
18
# Setelah SAH
19
#Ketakjuban Harraz
20
#Syarat Dari Bia
21
#Ijab Qobul (Lagi)
22
#Mencoba Menjalani
23
#Belajar Ngaji.
24
#Membuat Teh
25
#Pesona Gus Arraz
26
#Bau Parfum di Tubuh Harraz
27
#Rencana Keluar Kota
28
#Rencana Keluar Kota (2)
29
#Andreas Julian Draxler
30
#Suamiku Di Lamar??
31
#Keputusan Bia
32
#Menuju Arena
33
#Penyerangan
34
# Siapa Satria ??
35
#Kenalan Dengan Satria
36
#Pidato
37
#Sepenggal masa lalu
38
" Sepenggal kisah
39
#Memulai dari Awal.
40
# Diusir dari Kelas.
41
#Bia Marah
42
# Minta Maaf
43
#Pengacau
44
# Maaf
45
#Hemmm..??
46
#Setoran Hafalan
47
# Ke Jakarta
48
#Jenguk Oma Hanum
49
#Sekilas Masa Lalu
50
#Jati Diri lain
51
#Pekerjaan Harraz Sesungguhnya
52
#Garden Resto
53
#Pertemuan Tak Terduga
54
#Aku bayarin..
55
#Mantu Lucknat
56
#Gadis ABG di Masa Lalu
57
#Cemburu pada Diri sendiri
58
#Mencoba Menyelesaikan Masalah.
59
# Baikan
60
#Malam Syahdu
61
#Tambo Ciek
62
#Bibit Pelakor Baru
63
#Pasang Perangkap
64
#Senjata Makan Tuan
65
#Kena Batunya
66
#Nasib Dini
67
# Keras Hati
68
#Pesantren At'Tahrim
69
#Masih Ada Luka Hati
70
#Rencana Harraz
71
#Bia Yang Bar-bar
72
#Draxters Company
73
#Usaha Lain Harraz
74
#King & Queen
75
#Harraz Jatuh
76
#Membalas Kesakitan Suami
77
#Kekejaman Bia
78
# Harraz Mengkhawatirkan Bia
79
#Dua Kepribadian
80
#Membimbing
81
#Dukungan Kanfa
82
#Tentang Kanfa
83
#Kotak Misterius
84
#Rencana Kompetisi
85
#Kompetisi
86
#Siapa di balik Teror ?
87
#Safitri vs Hilya
88
#Pembalasan
89
#Berita Bahagia.
90
#Obsesi Hilya
91
#Pertemuan tak Terduga
92
#Rencana Penyerangan
93
#Penyerangan
94
#Penyelesaian pertikaian
95
# Melahirkan
96
# Karena CINTA Itu Ada

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!