# Setelah SAH

"Saya terima nikah dan kawinnya Abia Kiradzki Mahardika binti Abian Malik Mahardika dengan mas kawinnya tersebut dibayar tunai.."

"Bagaimana Saksi Sah?"

"SAH".

"SAH".

"Barakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fi khoir"

Ada perasaan yang tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.Namun,saat ini hati Harraz terasa damai seketika.Apalagi setelah mendengar kata SAH, ada kelegaan yang tak pernah dia rasakan.Walaupun belum cinta dengan istrinya Harraz tahu bagaimana kewajiban nya kini sebagai suami adalah membimbing istrinya juga memberikan perlindungan dan serta kenyamanan penuh cinta dan kasih.Apalagi mendengar ucapan Abi yang mengatakan jika istrinya yang terkenal bar-bar adalah gadis yang sebenarnya rapuh.

Setelah melafazkan doa sang penghulu pun menyuruh Harraz menjemput sang istri yang duduk dengan sang ibu dan sang kakak.

Harraz dengan rasa gugup,saat sudah dekat berada tak jauh dari sang istri.

Harraz berdiri tepat di depan Bia.

" Assalamu'alaikum,dek ." ucap Harraz dengan sedikit gugup

Deg

" Wa'alaikum salam mas." Jawab Bia dengan senyuman di balik niqabnya.

Bia mencium punggung tangan suami nya ada desiran aneh di dalam diri dua anak manusia itu yang sekarang berstatus suami istri.

Harraz menempelkan telapak tangannya diatas kepala Bia tepat di atas ubun-ubun sang istri, Harraz pun membaca doa.

" Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirima jabaltaha'alaih wa a'udzubika min syarihaa wa syarimaa jabaltaha'alaih"

Harraz mengecup kening istrinya dengan lembut,rasanya ada desiran aneh di hatinya.

Setelah beberapa saat dirinya mengulurkan tangannya pada Bia untuk sungkeman pada kedua Keluarga.

Mareka berdua banyak mendapatkan wejangan dari para nenek dan kakek.Bia dan Harraz juga mendengar nasehat dari Abi dan Kiran yang pernah mengalami nikah tanpa cinta dan buat Bia banyak pelajaran yang di balik semua peristiwa Keluarga nya.Untuk Harraz juga sama di berikan pengertian untuk sabar menghadapi sifat kekanakan Bia.Namun,Harraz juga dapat warning dari semua om dan tantenya yang mengatakan bahwa jika sampai dia berbuat curang atau selingkuh di belakang Bia atau melakukan hal tak baik pada Bia maka urusannya bukan sama keluarga Mahardika saja tapi, Vian membisikkan sesuatu yang membuat Harraz tubuhnya menegang.

.

.

.

Nikah paksa rasanya tak tercermin dari kedua mempelai dari sebelum ijab qobul banyak drama yang di buat dua pengantin itu namun,ketika sah mereka seperti mencair apalagi sifat empat sekawan yang selalu heboh dan banyak membully Bia.Celetukan sadis Asti pun tak luput dari pendengaran Harraz dan Bia.

Harraz kini tahu jika istrinya adalah sosok yang sangat beruntung mempunyai keluarga dan para sahabat ayah dan ibunya yang menyayangi dia.Bahkan Kanfa sang adik pun sudah bisa mengancam Harraz.

Harraz sempat terkejut karena Kanfa yang masih kecil ternyata adik Bia ,kalau kata Bia gara-gara Daddy ngadoninnya terlalu pulen jadilah Kanfa.Tapi,apapun itu Kanfa adalah adik kecilnya yang buat dia punya saudara.Drama Cyra pun tak kalah dramatis Cyra yang sedari kecil dekat dengan Bia tak terima kalau Bia sudah punya suami,saat pacaran dengan Junior saja Cyra selalu marah kalau Junior deket-deket Bia.

selesai ijab qobul Bia banyak nempel sama sang Daddy sampai Kiran protes pada anaknya yang sudah punya suami.

"Bia kamu jangan deket-deket suami mama dong,kamu kan sudah punya suami...sana manjanya sekarang sama suami kamu bukan sama suami mama lagi.."

Itulah kata_kata yang kelaur dari mulut pedas sang mama.Alhasil Abi menjadi rebutan antara istri dan putrinya.Harraz hanya bisa tersenyum melihat tingkah keluarga istrinya itu. Kyai Said pun sudah dengar dari papa Beni tentang Keluarga Bia dan tentunya dia kini melihat menantunya itu ada merasa kasihan dan juga merasa bangga akan sifatnya yang terlihat angkuh di luar namun,lembut didalam keluarga apalagi Kyai Said sempat melihat Bia begitu sabar dengan celotehan Kanfa,Cyra,Khalif,Maira dan Ghaffin bisa di bilang Bia sosok kakak yang sangat menjaga adik-adik nya.

.

.

Cekle

"Assalamualaikum" ucap salam terdengar saat pintu kamar Harraz terbuka.

"Wa'alaikumsalam."jawab Bia yang terlihat duduk diatas tempat tidur yang sudah penuh dengan taburan kelopak mawar yang harum semerbak memenuhi ruangan.Terlihat Bia yang masih mengenakan gamis yang dia pakai saat akad nikah tadi.

"Gus." panggil Bia lirih.

"Hemm" jawaban singkat namun masih terdengar lembut.

"Apa kita akan tinggal di sini, maksudnya apa kita tinggal di sini sementara atau permanen disini?"tanya Bia tanpa menatap suaminya yang membelakangi dirinya.

Mendengar ucapan Bia .Harraz menghentikan pergerakan nya yang sedang membuka kacing bajunya .Haraz menoleh ke arah istrinya itu,lalu berjalan menuju tempat istrinya berada.

Harraz mengamati kursi kecil dan duduk di hadapan Bia dengan jarak lumayan dekat.

"Kenapa kalau kita tinggal disini selamanya atau sementara,kamu nggak mau tinggal disini.Belum juga ada seharikamu di sini sudah nanya gitu," ucap Harraz dengan senyum tipis nya.

Senyuman tipis itu membuat jantung Bia berdetak kencang dan merasa seperti serangan jantung.Apalagi melihat kancing baju yang sudah terbuka beberapa dan menampakkan dada bidang dan perut sixpack yang membuat Bia panas dingin.

Walaupun nyatanya dia punya Daddy yang punya body yang kekar dan juga para sahabat Daddy nya kadang berlatih boxing bersamanya dengan bertela*jang dada Bia bisa bersikap cuek.

Tapi,kalau pemandangan yang sekarang dia lihat secara live,lain cerita.Perut kotak-kotak milik dosen killer bambang es balok membuat Bia merasa tenggorokan nya tiba-tiba kering untuk menelan ludahnya saja dia merasa kesusahan.

"Gus itunya...."ucap Bia dengan mengarahkan telunjuknya menyusuru tubuh suaminya.

"Ma_maaf,aku kelupaan.Aku mandi dulu kalau gitu."ucap Harraz dan langsung masuk ke dalam kamar mandi guna membersihkan dirinya.

Sementara Harraz mandi Bia sibuk menyingkirkan hamburan kelompok mawar yang ada di atas tempat tidurnya.

Ceklek

Saat Bia selesai dengan membersihkan tempat tidur nya,Harraz keluar dari kamar mandi dan sudah berganti pakaian dengan pakaian santainya.

Harraz melihat ke arah Istrinya yang masih duduk di atas tempat tidur masih lengkap dengan atributnya seperti semula.Bedanya diatas tempat tidur tidak ada taburan bunga nya.

"Dek,kamu nggak mau ganti baju kamu,nggak gerah?"tanya Harraz dengan memandang wajah istrinya yang masih memakai niqab nya .

"A_nu mas,aku..

"Sudah sana ganti,terus istirahat."ucap Harraz dengan tatapan fokus pada ponselnya.

"Ah..iya."ucap Bia singkat.

"Kenapa masih duduk,apa mau aku gendong buat kekamar mandi."goda Harraz

Tak tahu kenapa tiba-tiba Harraz ingin sekali menggoda istrinya itu.Terlihat jelas pipi Bia Semerah tomat di balik niqabnya karena menahan malu.

"Ng_nggak usah,emang Bia lumpuh.."tolak Bia dan langsung masuk kekamar mandi.

Melihat tingkah Bia membuat Harraz terkekeh geli melihat tingkah istrinya yang malu-malu dan juga merasa canggung padanya.

Sudah beberapa menit berlalu namun,Bia masih betah di kamar mandi,sesekali Harraz menoleh ke arah kamar mandi.

"Mas Gussss.....!!!"

Teriakan Bia itu membuat Harraz melonjak kaget alhasil ponselnya sempat terlepas dari genggamannya dan dadanya yang merasakan jedag jedug dibuat si bar-bar.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

ini sat set cepat g tarik ulur kaya Daddy dan Mommy nya dulu🤣🤣🤣cinta bersemi du antara ke2nya🤭🤭😀mslu msku tapi mau ya Bii sama Bang Ayaz

2024-04-06

0

Mamah Kekey

Mamah Kekey

ceritanya bagus sat set keren

2024-03-08

0

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

jd malam pertama g ya belah durennya bikin gol gawang

2024-01-28

0

lihat semua
Episodes
1 #Abia Kiradzki Mahardika
2 #Harraz Al'Gifari
3 #Pertemuan
4 # Caffe Viral
5 #No Name
6 #Queen
7 #Es Balok
8 #Tepati Janji
9 #Rencana Empat Bulanan
10 #Berkunjung Ke Al-Furqon
11 #Curi Dengar
12 #Perasaan Ning Laila
13 #Kena Todong
14 #Berbuat Mesum
15 #Nikah
16 # 4 Sekawan.
17 #SAH
18 # Setelah SAH
19 #Ketakjuban Harraz
20 #Syarat Dari Bia
21 #Ijab Qobul (Lagi)
22 #Mencoba Menjalani
23 #Belajar Ngaji.
24 #Membuat Teh
25 #Pesona Gus Arraz
26 #Bau Parfum di Tubuh Harraz
27 #Rencana Keluar Kota
28 #Rencana Keluar Kota (2)
29 #Andreas Julian Draxler
30 #Suamiku Di Lamar??
31 #Keputusan Bia
32 #Menuju Arena
33 #Penyerangan
34 # Siapa Satria ??
35 #Kenalan Dengan Satria
36 #Pidato
37 #Sepenggal masa lalu
38 " Sepenggal kisah
39 #Memulai dari Awal.
40 # Diusir dari Kelas.
41 #Bia Marah
42 # Minta Maaf
43 #Pengacau
44 # Maaf
45 #Hemmm..??
46 #Setoran Hafalan
47 # Ke Jakarta
48 #Jenguk Oma Hanum
49 #Sekilas Masa Lalu
50 #Jati Diri lain
51 #Pekerjaan Harraz Sesungguhnya
52 #Garden Resto
53 #Pertemuan Tak Terduga
54 #Aku bayarin..
55 #Mantu Lucknat
56 #Gadis ABG di Masa Lalu
57 #Cemburu pada Diri sendiri
58 #Mencoba Menyelesaikan Masalah.
59 # Baikan
60 #Malam Syahdu
61 #Tambo Ciek
62 #Bibit Pelakor Baru
63 #Pasang Perangkap
64 #Senjata Makan Tuan
65 #Kena Batunya
66 #Nasib Dini
67 # Keras Hati
68 #Pesantren At'Tahrim
69 #Masih Ada Luka Hati
70 #Rencana Harraz
71 #Bia Yang Bar-bar
72 #Draxters Company
73 #Usaha Lain Harraz
74 #King & Queen
75 #Harraz Jatuh
76 #Membalas Kesakitan Suami
77 #Kekejaman Bia
78 # Harraz Mengkhawatirkan Bia
79 #Dua Kepribadian
80 #Membimbing
81 #Dukungan Kanfa
82 #Tentang Kanfa
83 #Kotak Misterius
84 #Rencana Kompetisi
85 #Kompetisi
86 #Siapa di balik Teror ?
87 #Safitri vs Hilya
88 #Pembalasan
89 #Berita Bahagia.
90 #Obsesi Hilya
91 #Pertemuan tak Terduga
92 #Rencana Penyerangan
93 #Penyerangan
94 #Penyelesaian pertikaian
95 # Melahirkan
96 # Karena CINTA Itu Ada
Episodes

Updated 96 Episodes

1
#Abia Kiradzki Mahardika
2
#Harraz Al'Gifari
3
#Pertemuan
4
# Caffe Viral
5
#No Name
6
#Queen
7
#Es Balok
8
#Tepati Janji
9
#Rencana Empat Bulanan
10
#Berkunjung Ke Al-Furqon
11
#Curi Dengar
12
#Perasaan Ning Laila
13
#Kena Todong
14
#Berbuat Mesum
15
#Nikah
16
# 4 Sekawan.
17
#SAH
18
# Setelah SAH
19
#Ketakjuban Harraz
20
#Syarat Dari Bia
21
#Ijab Qobul (Lagi)
22
#Mencoba Menjalani
23
#Belajar Ngaji.
24
#Membuat Teh
25
#Pesona Gus Arraz
26
#Bau Parfum di Tubuh Harraz
27
#Rencana Keluar Kota
28
#Rencana Keluar Kota (2)
29
#Andreas Julian Draxler
30
#Suamiku Di Lamar??
31
#Keputusan Bia
32
#Menuju Arena
33
#Penyerangan
34
# Siapa Satria ??
35
#Kenalan Dengan Satria
36
#Pidato
37
#Sepenggal masa lalu
38
" Sepenggal kisah
39
#Memulai dari Awal.
40
# Diusir dari Kelas.
41
#Bia Marah
42
# Minta Maaf
43
#Pengacau
44
# Maaf
45
#Hemmm..??
46
#Setoran Hafalan
47
# Ke Jakarta
48
#Jenguk Oma Hanum
49
#Sekilas Masa Lalu
50
#Jati Diri lain
51
#Pekerjaan Harraz Sesungguhnya
52
#Garden Resto
53
#Pertemuan Tak Terduga
54
#Aku bayarin..
55
#Mantu Lucknat
56
#Gadis ABG di Masa Lalu
57
#Cemburu pada Diri sendiri
58
#Mencoba Menyelesaikan Masalah.
59
# Baikan
60
#Malam Syahdu
61
#Tambo Ciek
62
#Bibit Pelakor Baru
63
#Pasang Perangkap
64
#Senjata Makan Tuan
65
#Kena Batunya
66
#Nasib Dini
67
# Keras Hati
68
#Pesantren At'Tahrim
69
#Masih Ada Luka Hati
70
#Rencana Harraz
71
#Bia Yang Bar-bar
72
#Draxters Company
73
#Usaha Lain Harraz
74
#King & Queen
75
#Harraz Jatuh
76
#Membalas Kesakitan Suami
77
#Kekejaman Bia
78
# Harraz Mengkhawatirkan Bia
79
#Dua Kepribadian
80
#Membimbing
81
#Dukungan Kanfa
82
#Tentang Kanfa
83
#Kotak Misterius
84
#Rencana Kompetisi
85
#Kompetisi
86
#Siapa di balik Teror ?
87
#Safitri vs Hilya
88
#Pembalasan
89
#Berita Bahagia.
90
#Obsesi Hilya
91
#Pertemuan tak Terduga
92
#Rencana Penyerangan
93
#Penyerangan
94
#Penyelesaian pertikaian
95
# Melahirkan
96
# Karena CINTA Itu Ada

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!