#Harraz Al'Gifari

Masih di kota yang sama,di lingkungan sebuah pondok pesantren yang sangat terkenal di pesantren AL'FURQON di sebuah rumah besar masih satu kawasan dengan pesantren.Terlihat seorang pria turun dari mobilnya menuju pintu rumahnya.

"Assalamualaikum "

lelaki itu pun mengucapkan salam saat masuk kedalam rumahnya.

"Wa'alaikumsalam." jawab seorang wanita paruh baya memakai gamis duduk di ruang tamu dengan Al'quran di tangannya.

"Umi.."sapa pria itu dan menyalami tangan sang wanita yang dia panggil umi.

"Sudah pulang kamu,oh iya Raz nanti malam kamu ada acara nggak?"tanya wanita itu yang di panggil dengan sapaan umi

"Insyaallah nggak ada umi,ada apa?"tanya nya.

"Abah,katanya mau bicara sama kamu.Katanya penting ," ucap sang umi dengan suara lembutnya.

"Abah malam ini nggak ada jadwal mi?"tanya nya.

"Nggak, acaranya di wakilkan sama Kyai Harun."jawab sang umi.

"Tumben,sebegitu pentingnya ngomong sama Ayaz," ucap pria yang bernama Harraz akrab dengan panggilan Ayaz.

"Ya penting,ada Abang sama mba mu juga kok."ujar sang umi

"Okelah,Haraz ke kamar dulu mi. belum ashar soalnya "ucap nya berpamitan pada sang umi untuk ke kamarnya.

"Ya sudah sana,sudah sore nih."ucap sang umi menyuruh sang putra untuk segera menunaikan sholatnya.

Harraz Al'Gifari seorang laki-laki tampan idaman para santriwati di pesantren sang Abah dan juga para mahasiswi yang dia ajar di kampus.

Kyai Said Al'Gifari nama abahnya dan umi Kalsum ibunya.Harraz anak bungsu dari tiga bersaudara.Abang pertama nya bernama Zafri Al'Gifari dan ada kakak perempuannya bernama Aisyah Az-Zahra.

Kakak pertama Harraz mengajar di pesantren dan Yayasan sekolah milik keluarga nya serta akan menjadi pimpinan pesantren milik sang abah kelak.Aisyah juga seorang pengajar di yayasan milik keluarga nya jika Zaf mengajar di jenjang MA (Madrasah Aliyah) sedang Aisyah mengajar di MTS (Madrasah Sanawiah) kedua kakaknya lulusan Sarjana Qairo Mesir sedang Harraz lulusan Harvard university.

Sedari kecil memang Harraz sosok yang berbeda dari kedua kakaknya.Apalagi di bandingkan dengan Zaf yang selalu patuh dengan sang abah.Zaf hampir tak pernah melawan aturan pondok pesantren milik sang abah.Aisyah pun begitu sama dengan Zaf.Namun,beda dengan Harraz yang punya watak yang keras dan cenderung ingin mencoba semua yang dia anggap menantang. Dunianya memang sedikit jauh dari aturan pesantren apalagi Harraz yang lebih suka hidup di kampung sang umi di Bandung bersama nenek dan kakeknya.

Dari SMA dia hidup di Bandung dengan sang kakek yang selalu ikut serta dengan bisnisnya yang mempunyai pabrik Teh di Bandung.

Dia pun bebas memilih untuk meneruskan sekolah /kuliah di manapun dia mau dengan kepintarannya yang selalu buat sang abah selalu di buat menyerah.Karena jika keinginan Harraz di tentang tentu nenek dan kakeknya akan selalu membelanya.Maka dari itu abahnya menganggap Harraz anak yang membangkang.

.

.

.

Harraz masuk dalam kamarnya.

Dia merasakan lelah dengan tubuhnya.Hari ini memang lumayan padat jadwalnya.Apalagi

seorang dosen di sebuah Universitas yang masih dalam yayasan Al'Furqon milik sang Abah.

Al'Furqon mempunyai Panti asuhan,panti Jompo,Basis pendidikan dari PAUD,TK,MI, MTS, MA dan sebuah Universitas. Ada juga bidang usaha lain yaitu Supermarket.

.

.

Malam hari setelah makan malam mereka pun akhirnya berkumpul di ruang keluarga.

Ada Kyai Said,umi Kalsum, Zafri dan istrinya Husna dan putranya Gaffin yang berusia sepuluh tahun.Ada juga Aisyah dan suaminya Zidan dan putrinya Maira berusia lima tahun.

Terlihat Harraz yang sedang bermain dan menemani Gaffin belajar.

"Om Ayaz, Maira dapet nilai A tadi.Om Ayaz inget kan sama janjinya ?" ucap si bocah menggemaskan itu pada pamannya.

"Oh ya,pinter banget kesayangan Om Ayaz nih.."ujar Harraz dengan memeluk tubuh bocah kesayangan nya.

"Om masih inget sama janji om kan?"tanya Maira lagi.

"Emmm..emang om pernah janji apa sih,Om lupa," ucap Harraz sengaja meledek Maira.

"Om mah pikun,om kan janji mau beliin Maira kelinci satu pasang.iya kan bang,om Ayaz kemaren janji begitu," ucap Maira dan mencoba meminta dukungan pada Abang sepupunya.

"Iya,tapi kan ini masih malam dek,besok lah ..om pasti beliin,iya kan om?'tanya Gaffin pada Harraz.

"Iya sayang,om akan tepati janji om kok."jawab Harraz dengan mengelus kepala dua ponakannya itu.

"Maira,sini nak..Kakek mau bicara dulu sama om Ayaz jadi adek main sama abang Gaffin main di kamar dulu yaa," ucap Zidan pada sang putri.

"Oke abi,ayok bang !" seru Maira dengan mengajak abang sepupunya pergi ke kamar Maira.

"Harraz, abah mau bicara penting dengan kamu."ucap Zaf pada sang adik.

"Iya Ayaz tahu, tadi sore umi sudah bilang juga sama Ayaz."ucap Harraz santai.

"Raz,abah kali ini mau bicara serius sama kamu.Jadi,mohon kamu dengerin omongan abah kali ini." ucap sang pada putra bungsunya itu.

"Yaz, kamu sudah dewasa dan umur kamu sudah 26th apa tidak ada niatan kamu untuk berumah tangga?"tanya sang abah lagi dengan penuh dengan kehati-hatian.

"Ayaz belum kepikiran bah,lagi pula Ayaz lagi sibuk juga di kerjaan, terus belum lagi ngajar bah.Ayaz belum bisa memastikan kapan akan menikah."ujar Harraz dengan sikap tenangnya.

"Ayaz, abah dan kyai Sidik bersepakat untuk menjodohkan kamu dengan putri kyai Sidik yaitu ning Laila."ucap sang ayah

Mendengar ucapan sang Abah sontak membuat Harraz kaget dengan rencana Perjodohannya.

"Tapi bah,Ayaz nggak kenal siapa ning Laila itu.Lagian Ayaz masih ingin sendiri."ucap Harraz berusaha menolak rencana perjodohannya itu.

"Yaz,menurut abang kamu kenalan dulu saja sama ning Laila jangan terburu-buru menolak keinginan abah.Abang yakin jika abah nggak sembarangan untuk mencari menantu untuk anak-anak nya."ujar Zaf pada sang adik.

"Benar Yaz,selama ini mba lihat kamu itu belum pernah menuruti apa kemauan umi juga abah.Sedari kecil kamu sudah bebas memilih untuk kamu menuntut ilmu dan juga pergaulan.Kali ini mba mohon jangan kamu tolak mentah-mentah rencana abah.Minimal kamu kenali dulu ning Laila.Mba rasa dia cocok di jadikan istrimu."ujar sang kakak.

"Umi boleh merayu sama Ayaz,tolong abah dan umi ya nak,kenalan dulu.Kamu bisa minta petunjuk sama Allah nanti,jangan terburu-buru menolak." ujar sang umi sambil mengusap lembut lengan putranya.

Kyai Said pun melihat wajah putranya yang terlihat tak suka dengan acara pernikahan yang dia buat dengan sahabatnya Kyai Sidik.Namun,tak ada salahnya dia mencoba untuk putranya menerima perjodohan atau sampai ke jenjang perkenalan.Kyai Said sebenarnya juga ragu dengan usulan sahabatnya itu.Karena Kyai Sidik tahu putrinya menaruh hati pada putranya maka dari itu Kyai Sidik menawarkan perjodohan pada Kyai Said.

Bersambung.

Jangan lupa like,vote yaaa...

Terpopuler

Comments

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

Haras sdh ada jodohnya Abah Umi Abang Mbak yaitu Abia Kiradzki Mahardika nanti ketemu kl sdh waktunya bertemu mereka🤣🤣🤭

2024-04-05

0

Mamah Kekey

Mamah Kekey

terus jodoh abia siapa Thor...😀

2024-03-07

0

Diyan Citra

Diyan Citra

no

2023-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 #Abia Kiradzki Mahardika
2 #Harraz Al'Gifari
3 #Pertemuan
4 # Caffe Viral
5 #No Name
6 #Queen
7 #Es Balok
8 #Tepati Janji
9 #Rencana Empat Bulanan
10 #Berkunjung Ke Al-Furqon
11 #Curi Dengar
12 #Perasaan Ning Laila
13 #Kena Todong
14 #Berbuat Mesum
15 #Nikah
16 # 4 Sekawan.
17 #SAH
18 # Setelah SAH
19 #Ketakjuban Harraz
20 #Syarat Dari Bia
21 #Ijab Qobul (Lagi)
22 #Mencoba Menjalani
23 #Belajar Ngaji.
24 #Membuat Teh
25 #Pesona Gus Arraz
26 #Bau Parfum di Tubuh Harraz
27 #Rencana Keluar Kota
28 #Rencana Keluar Kota (2)
29 #Andreas Julian Draxler
30 #Suamiku Di Lamar??
31 #Keputusan Bia
32 #Menuju Arena
33 #Penyerangan
34 # Siapa Satria ??
35 #Kenalan Dengan Satria
36 #Pidato
37 #Sepenggal masa lalu
38 " Sepenggal kisah
39 #Memulai dari Awal.
40 # Diusir dari Kelas.
41 #Bia Marah
42 # Minta Maaf
43 #Pengacau
44 # Maaf
45 #Hemmm..??
46 #Setoran Hafalan
47 # Ke Jakarta
48 #Jenguk Oma Hanum
49 #Sekilas Masa Lalu
50 #Jati Diri lain
51 #Pekerjaan Harraz Sesungguhnya
52 #Garden Resto
53 #Pertemuan Tak Terduga
54 #Aku bayarin..
55 #Mantu Lucknat
56 #Gadis ABG di Masa Lalu
57 #Cemburu pada Diri sendiri
58 #Mencoba Menyelesaikan Masalah.
59 # Baikan
60 #Malam Syahdu
61 #Tambo Ciek
62 #Bibit Pelakor Baru
63 #Pasang Perangkap
64 #Senjata Makan Tuan
65 #Kena Batunya
66 #Nasib Dini
67 # Keras Hati
68 #Pesantren At'Tahrim
69 #Masih Ada Luka Hati
70 #Rencana Harraz
71 #Bia Yang Bar-bar
72 #Draxters Company
73 #Usaha Lain Harraz
74 #King & Queen
75 #Harraz Jatuh
76 #Membalas Kesakitan Suami
77 #Kekejaman Bia
78 # Harraz Mengkhawatirkan Bia
79 #Dua Kepribadian
80 #Membimbing
81 #Dukungan Kanfa
82 #Tentang Kanfa
83 #Kotak Misterius
84 #Rencana Kompetisi
85 #Kompetisi
86 #Siapa di balik Teror ?
87 #Safitri vs Hilya
88 #Pembalasan
89 #Berita Bahagia.
90 #Obsesi Hilya
91 #Pertemuan tak Terduga
92 #Rencana Penyerangan
93 #Penyerangan
94 #Penyelesaian pertikaian
95 # Melahirkan
96 # Karena CINTA Itu Ada
Episodes

Updated 96 Episodes

1
#Abia Kiradzki Mahardika
2
#Harraz Al'Gifari
3
#Pertemuan
4
# Caffe Viral
5
#No Name
6
#Queen
7
#Es Balok
8
#Tepati Janji
9
#Rencana Empat Bulanan
10
#Berkunjung Ke Al-Furqon
11
#Curi Dengar
12
#Perasaan Ning Laila
13
#Kena Todong
14
#Berbuat Mesum
15
#Nikah
16
# 4 Sekawan.
17
#SAH
18
# Setelah SAH
19
#Ketakjuban Harraz
20
#Syarat Dari Bia
21
#Ijab Qobul (Lagi)
22
#Mencoba Menjalani
23
#Belajar Ngaji.
24
#Membuat Teh
25
#Pesona Gus Arraz
26
#Bau Parfum di Tubuh Harraz
27
#Rencana Keluar Kota
28
#Rencana Keluar Kota (2)
29
#Andreas Julian Draxler
30
#Suamiku Di Lamar??
31
#Keputusan Bia
32
#Menuju Arena
33
#Penyerangan
34
# Siapa Satria ??
35
#Kenalan Dengan Satria
36
#Pidato
37
#Sepenggal masa lalu
38
" Sepenggal kisah
39
#Memulai dari Awal.
40
# Diusir dari Kelas.
41
#Bia Marah
42
# Minta Maaf
43
#Pengacau
44
# Maaf
45
#Hemmm..??
46
#Setoran Hafalan
47
# Ke Jakarta
48
#Jenguk Oma Hanum
49
#Sekilas Masa Lalu
50
#Jati Diri lain
51
#Pekerjaan Harraz Sesungguhnya
52
#Garden Resto
53
#Pertemuan Tak Terduga
54
#Aku bayarin..
55
#Mantu Lucknat
56
#Gadis ABG di Masa Lalu
57
#Cemburu pada Diri sendiri
58
#Mencoba Menyelesaikan Masalah.
59
# Baikan
60
#Malam Syahdu
61
#Tambo Ciek
62
#Bibit Pelakor Baru
63
#Pasang Perangkap
64
#Senjata Makan Tuan
65
#Kena Batunya
66
#Nasib Dini
67
# Keras Hati
68
#Pesantren At'Tahrim
69
#Masih Ada Luka Hati
70
#Rencana Harraz
71
#Bia Yang Bar-bar
72
#Draxters Company
73
#Usaha Lain Harraz
74
#King & Queen
75
#Harraz Jatuh
76
#Membalas Kesakitan Suami
77
#Kekejaman Bia
78
# Harraz Mengkhawatirkan Bia
79
#Dua Kepribadian
80
#Membimbing
81
#Dukungan Kanfa
82
#Tentang Kanfa
83
#Kotak Misterius
84
#Rencana Kompetisi
85
#Kompetisi
86
#Siapa di balik Teror ?
87
#Safitri vs Hilya
88
#Pembalasan
89
#Berita Bahagia.
90
#Obsesi Hilya
91
#Pertemuan tak Terduga
92
#Rencana Penyerangan
93
#Penyerangan
94
#Penyelesaian pertikaian
95
# Melahirkan
96
# Karena CINTA Itu Ada

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!