#Tepati Janji

Harraz melangkah menuju dimana Bia berada.Sementara Bia mencoba menetralkan degub jantung nya yang berdetak kencang.Ada sedikit rasa was-was memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya pada dirinya.Namun, pandangan nya tetap menampakkan tatapan tajam pada lawannya.

" Apa begitu perhitunganya kamu dengan pahala yang Allah berikan padamu dengan free ,kamu begitu gil* hormat ,sanjungan sampai-sampai kamu begitu bar-bar meneriaki saya hanya untuk menuntut saya mengucapkan. Pakaian sih tertutup ,tahu jika aurat wanita harus ditutup dengan rapih tapi,sikap kamu nggak mencerminkan adab kamu sendiri."ucap Harraz dengan tatapan tak kalah tajam pada Bia.

Mata mereka saling beradu dan tak ada yang mau memutus pandangan mata mereka.

"Pe_permisi " ucap Naila langsung membuat kedua orang yang saling menautkan pandangan mata mereka langsung saja mengarah kan pandangan mereka ke sembarang tempat.

"Terimakasih,jika kata itu yang buat kamu merasa puas."ucap Harraz langsung berbalik dan sedikit berlari meninggalkan koridor kampus dan menuju parkiran.

Bia melangkah keluar kampus dan menaiki ojek online menuju Caffe Kiraz.

Tak butuh waktu lama Bia sampai di Caffe dan langsung menemui sang tante.

Tok tok tok

"Assalamualaikum.." ucap Bia dengan pelan.

"Wa'alaikumsalam masuk." terdengar suara orang menyuruh dia masuk ke dalam.

Ceklek

"Haii.. sayang, sendiri?" tanya Nia pada ponakannya.

Bia menyalami tangan Nia dan mendudukkan dirinya di sofa.

"Sendiri lah tan,mau sama siapa lagi," jawab Bia dengan malas.

" Kali aja sudah punya gebetan di kampus "

"Ngaco,mana ada tan.Aku aja masih menata hati kali tan."

" Emang Junior nggak mau berjuang buat kamu?"

"Percuma tan, dia terlalu pasrah." ungkap Bia.

" Tapi,dulu tante lihat dia sayang banget sama kamu.Apa mungkin karena pengaruh mas Abi dia jadi melempem gitu .

" Sembarangan tante,emang sih..mama pernah bilang jangan cinta-cintaan nanti sakit hati."

"Iya juga sih,dulu tante sempet patah hati sama om Afif."

"Oh yah..beneran tan,".

"Yah beneran,waktu itu tante patah hati saat tahu kalu om Rafif sudah punya istri.Terus sejak itu tante benci sama dia."ungkap Nia menceritakan tentang bagaimana dia dulu cintanya sama Rafif.

..

.

.

Di tempat lain kini Harraz bersama dua orang yang sangat dia cintai yaitu nenek dan kakek nya dari pihak uminya.Mereka adalah orang yang ada buat Harraz dari umur 8th sampai dewasa.

Walaupun sempat tinggal di Malang juga saat SMA.

"Assalamualaikum.." Harraz dan kakek ,neneknya pun melangkah mendekati para keluarga nya.

"Wa'alaikumsalam." sahut semua anggota keluarga.

Semuanya menyalami orang tua umi Kalsum dan setelah nya mereka masuk ke dalam rumah.

Setelah makan malam mereka berkumpul bersama di ruang keluarga.

"Husna gimana kandungan kamu?" tanya nenek Zainab ibu dari umi Kalsum,nenek Harraz.

" Alhamdulillah baik nek, terima kasih sudah mau menyempatkan waktu buat ketemu Husna dan keluarga disin." ucap Husna dengan sedikit canggung.

" Yah,yang penting di jaga kandungan kamu." ucap Nek Zainab.

"Said,katanya kamu mau bicara soal Harraz apa itu?" tanya Ruslan ayah mertua Nyai Said.

"Begini yah,selain hari minggu ada acara tasyakuran empat bulanan Husna ,ada hal penting lain mengenai Harraz.Kyai Sidik sahabat saya mengatakan jika dirinya ingin menjodohkan Ning Laila putrinya dengan Harraz ayah,maksud Said hari minggu nanti kita akan berkenalan dan bersilaturahmi dengan keluarga Kyai Sidik yah ." ungkap Kyai Said dengan wajah gembira.

Harraz yang mendengar penuturan abahnya Harraz memandang wajah sang Abah dengan pandangan yang tak dapat diartikan.

"Jangan paksakan apa yang dia tak suka.Kalau hanya untuk memperkenalkan nggak masalah tapi,jangan bebankan dia dengan jawab yang harus menyetujui rencana kalian. Bagi anak-anak mu yang lain mungkin tidak sulit,namun bagi Ayaz itu beda."ungkap Ruslan.

"Kami selaku orang tua ingin Harraz tetap ada di dalam lingkungan pondok setelah menikah.Kalau dia memiliki istri di luar lingkungan pondok kemungkinan akan sulit untuk menerima keputusan kami."ucap Kyai Said pada ayah mertua nya.

"Kamu jangan kolot-kolot amat Said, anak-anak mu yang sudah menikah itu sudah bukan tanggung jawab mu.Mau kemana dia bawa istrinya itu urusan dia,kita sebagai orang tua cuma sebagai pengingat dan pendukung serta mendoakan yang terbaik buat anak-anak kita."ucap Ruslan yang selalu kurang setuju dengan ucapan menantunya.

"Sebenarnya kalian punya rencana apa buat Harraz,kamu Said kenapa lagi dengan kamu ."tegur Zainap pada menantunya.

Drrrttt Drrrrrttt..

Sesaat sebelum Kyai Said menjawab pertanyaan ibu mertuanya ternyata ponsel Harraz berbunyi ada panggilan telpon.

Untuk beberapa saat Harraz menjawab dengan berbisik-bisik dan langsung beranjak dari tempat duduknya.

" Mau kemana kamu Yaz?" tanya Kyai Said pada putranya.

" Ayaz mau keluar, sekarang terserah kalian semua keputusan ada pada kalian kan,baik..Ayaz terima beres ." ucap Harraz muak dengan perdebatan soal Perjodohan yang masih melihat dari mana asal muasal calon istrinya.

Semua orang melihat tingkah Harraz hanya bisa menghela napas dalam dan Harraz dengan cepat menyambar jaket dan juga kunci motornya.

"Kemana kamu Yaz?" tanya Zainab pada sang cucu

" Tepati janji nek,sudah janji nggak mungkin kan di ingkari." ucap Harraz dan langsung pergi begitu saja.

.

.

"Aku ingin Harraz lebih tanggung jawab dengan pesantren ini yah, setidaknya dia membantu kakak-kakak nya untuk mengajar ngaji atau apalah."ucap Kyai Said.

"Nggak ada salahnya dengan keinginan kamu,tapi jangan sampe kamu memaksakan kehendak kamu Said.Bagaimana pun Harraz juga sudah membantu kamu di Kampus sebagai pengajar.Dia juga punya usaha yang harus dia perhatikan juga.Banyak karyawan yang tergantung hidupnya dari nya, walaupun memang kepentingan umat pun nggak kalah penting "terang Ruslan pada menantunya.

.

.

Di tempat di dua orang saat ini ada di belakang garis start.Kedua manusia yang di atas motor masing-masing terlihat tenang.

Tiga

Dua

Satu

"Go..!!" Teriakan dan aksi melempar bendera di susul dua motor melaju di samping nya memulai pertandingan malam ini.Kedua

motor itu terlihat sejajar sama-sama imbang.Sorak sorai penonton makin ramai meneriakan nama jagoan mereka.

"King"

"King"

Teriakan yang menyebutkan nama King menggema di sana.Sedangkan pihak lawan bukan nggak ada yang menyebut namanya namun,dia hanya dua orang gadis somplak yang berani meneriakan nama "Queen " .

Jelas suara mereka kalah dengan sebagian besar mendukung Harraz .Karena mereka tahu Harraz belum terkalahkan di sepanjang jalan dia turun kejalan.Kini yang ada di samping Harraz adalah seorang yang sangat Harraz waspadai.

Bersambung

Harraz Al'Gifari

Abia Kiradzki Mahardika

Terpopuler

Comments

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

cocok Ayaz dan Bia

2024-04-05

1

Jue

Jue

Mata Abia seperti Nelofa

2024-03-03

0

luiya tuzahra

luiya tuzahra

oh my good harraz ganteng bingit,itu hidung kayak prosotan 🤣

2023-12-07

1

lihat semua
Episodes
1 #Abia Kiradzki Mahardika
2 #Harraz Al'Gifari
3 #Pertemuan
4 # Caffe Viral
5 #No Name
6 #Queen
7 #Es Balok
8 #Tepati Janji
9 #Rencana Empat Bulanan
10 #Berkunjung Ke Al-Furqon
11 #Curi Dengar
12 #Perasaan Ning Laila
13 #Kena Todong
14 #Berbuat Mesum
15 #Nikah
16 # 4 Sekawan.
17 #SAH
18 # Setelah SAH
19 #Ketakjuban Harraz
20 #Syarat Dari Bia
21 #Ijab Qobul (Lagi)
22 #Mencoba Menjalani
23 #Belajar Ngaji.
24 #Membuat Teh
25 #Pesona Gus Arraz
26 #Bau Parfum di Tubuh Harraz
27 #Rencana Keluar Kota
28 #Rencana Keluar Kota (2)
29 #Andreas Julian Draxler
30 #Suamiku Di Lamar??
31 #Keputusan Bia
32 #Menuju Arena
33 #Penyerangan
34 # Siapa Satria ??
35 #Kenalan Dengan Satria
36 #Pidato
37 #Sepenggal masa lalu
38 " Sepenggal kisah
39 #Memulai dari Awal.
40 # Diusir dari Kelas.
41 #Bia Marah
42 # Minta Maaf
43 #Pengacau
44 # Maaf
45 #Hemmm..??
46 #Setoran Hafalan
47 # Ke Jakarta
48 #Jenguk Oma Hanum
49 #Sekilas Masa Lalu
50 #Jati Diri lain
51 #Pekerjaan Harraz Sesungguhnya
52 #Garden Resto
53 #Pertemuan Tak Terduga
54 #Aku bayarin..
55 #Mantu Lucknat
56 #Gadis ABG di Masa Lalu
57 #Cemburu pada Diri sendiri
58 #Mencoba Menyelesaikan Masalah.
59 # Baikan
60 #Malam Syahdu
61 #Tambo Ciek
62 #Bibit Pelakor Baru
63 #Pasang Perangkap
64 #Senjata Makan Tuan
65 #Kena Batunya
66 #Nasib Dini
67 # Keras Hati
68 #Pesantren At'Tahrim
69 #Masih Ada Luka Hati
70 #Rencana Harraz
71 #Bia Yang Bar-bar
72 #Draxters Company
73 #Usaha Lain Harraz
74 #King & Queen
75 #Harraz Jatuh
76 #Membalas Kesakitan Suami
77 #Kekejaman Bia
78 # Harraz Mengkhawatirkan Bia
79 #Dua Kepribadian
80 #Membimbing
81 #Dukungan Kanfa
82 #Tentang Kanfa
83 #Kotak Misterius
84 #Rencana Kompetisi
85 #Kompetisi
86 #Siapa di balik Teror ?
87 #Safitri vs Hilya
88 #Pembalasan
89 #Berita Bahagia.
90 #Obsesi Hilya
91 #Pertemuan tak Terduga
92 #Rencana Penyerangan
93 #Penyerangan
94 #Penyelesaian pertikaian
95 # Melahirkan
96 # Karena CINTA Itu Ada
Episodes

Updated 96 Episodes

1
#Abia Kiradzki Mahardika
2
#Harraz Al'Gifari
3
#Pertemuan
4
# Caffe Viral
5
#No Name
6
#Queen
7
#Es Balok
8
#Tepati Janji
9
#Rencana Empat Bulanan
10
#Berkunjung Ke Al-Furqon
11
#Curi Dengar
12
#Perasaan Ning Laila
13
#Kena Todong
14
#Berbuat Mesum
15
#Nikah
16
# 4 Sekawan.
17
#SAH
18
# Setelah SAH
19
#Ketakjuban Harraz
20
#Syarat Dari Bia
21
#Ijab Qobul (Lagi)
22
#Mencoba Menjalani
23
#Belajar Ngaji.
24
#Membuat Teh
25
#Pesona Gus Arraz
26
#Bau Parfum di Tubuh Harraz
27
#Rencana Keluar Kota
28
#Rencana Keluar Kota (2)
29
#Andreas Julian Draxler
30
#Suamiku Di Lamar??
31
#Keputusan Bia
32
#Menuju Arena
33
#Penyerangan
34
# Siapa Satria ??
35
#Kenalan Dengan Satria
36
#Pidato
37
#Sepenggal masa lalu
38
" Sepenggal kisah
39
#Memulai dari Awal.
40
# Diusir dari Kelas.
41
#Bia Marah
42
# Minta Maaf
43
#Pengacau
44
# Maaf
45
#Hemmm..??
46
#Setoran Hafalan
47
# Ke Jakarta
48
#Jenguk Oma Hanum
49
#Sekilas Masa Lalu
50
#Jati Diri lain
51
#Pekerjaan Harraz Sesungguhnya
52
#Garden Resto
53
#Pertemuan Tak Terduga
54
#Aku bayarin..
55
#Mantu Lucknat
56
#Gadis ABG di Masa Lalu
57
#Cemburu pada Diri sendiri
58
#Mencoba Menyelesaikan Masalah.
59
# Baikan
60
#Malam Syahdu
61
#Tambo Ciek
62
#Bibit Pelakor Baru
63
#Pasang Perangkap
64
#Senjata Makan Tuan
65
#Kena Batunya
66
#Nasib Dini
67
# Keras Hati
68
#Pesantren At'Tahrim
69
#Masih Ada Luka Hati
70
#Rencana Harraz
71
#Bia Yang Bar-bar
72
#Draxters Company
73
#Usaha Lain Harraz
74
#King & Queen
75
#Harraz Jatuh
76
#Membalas Kesakitan Suami
77
#Kekejaman Bia
78
# Harraz Mengkhawatirkan Bia
79
#Dua Kepribadian
80
#Membimbing
81
#Dukungan Kanfa
82
#Tentang Kanfa
83
#Kotak Misterius
84
#Rencana Kompetisi
85
#Kompetisi
86
#Siapa di balik Teror ?
87
#Safitri vs Hilya
88
#Pembalasan
89
#Berita Bahagia.
90
#Obsesi Hilya
91
#Pertemuan tak Terduga
92
#Rencana Penyerangan
93
#Penyerangan
94
#Penyelesaian pertikaian
95
# Melahirkan
96
# Karena CINTA Itu Ada

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!