#No Name

Kyai Said mendengar ucapan sang putra merasakan hatinya begitu sakit,apakah begitu banyak luka hati putranya selama ini.Selama ini dia sudah bebaskan Harraz kecil hingga dewasa,Kyai Said hanya ingin putranya tak lagi jauh darinya.

Harraz beranjak dari tempat duduknya dan langsung masuk ke dalam kamarnya.Tak lama dia sudah turun menggunakan jaket kulit dan celana robek-robeknya.Harraz langsung melangkah meninggalkan rumah itu tanpa pamit dan melajukan motor sport nya meninggalkan area rumahnya yang menjadi satu dengan lingkungan pesantren.

Sementara di dalam rumah itu tak ada yang berani komentar dengan sikap Harraz hanya gelengan kepala mereka yang melihat tingkah Harraz itu.

Kyai Said beranjak dari tempat duduknya melangkah menuju kamarnya.

"Umi ke Abah dulu yah,Ais nanti kamu bereskan yaa.."ucap sang Umi menyuruh sang putri untuk membereskan semuanya bekas makan mereka.

"Baik Umi."ucap Aisyah melihat sang umi ikut masuk ke dalam kamar menyusul sang suami.

Ceklek.

Terlihat Kyai Said sedang berdiri di depan jendela kamarnya dan memandang lurus ke luar

"Bang, jangan di masukin dalam hati omongan Ayaz .Dia belum bisa menyelami apa arti omongan abah selama ini. Maafkan saya yang tidak bisa mendidik Ayaz sesuai dengan kemauan abang dan juga tuntutan pesantren ini."ucap Umi Kalsum

"Aku tidak pernah menyalahkan kamu,hanya aku merasa begitu jauh hari Ayaz aku gapai.Sebegitu bencilah dia padaku." ucap Kyai Said pada istrinya.

"Semua itu bukan salah abang, semua yang terjadi adalah ketentuan Allah."ucap Umi Kalsum menenangkan hati suaminya.

"Saya cuma ingin dia di dekat kita,sudah begitu lama dia hidup diluaran dengan identitas yang dia mau,saya ingin mengingatkan dia siapa dia sebenarnya.Saya ingin dia menikahi wanita baik-baik yang sudah tahu bebet bobot nya.Tapi,kenapa dia tidak bisa menerima keputusan saya ."ucap Kyai Said

"Umi rasa kita terlalu terburu-buru mengatan ini sama Ayaz,kenapa abang nggak undang Kyai Sidik untuk silaturahmi kesini. Malam minggu nanti akan ada acara tasyakuran empat bulanan kandungan Husna, abang bisa undang keluarga Kyai Sidik kesini."usul umi Kalsum pada suaminya.

"Baiklah, Insyaallah besok saya akan sampaikan undangan untuk Kyai Sidik."jawab Kyai Said.

Umi Kalsum hanya tersenyum menanggapi kesediaan suaminya untuk mengundang keluarga Kyai Sidik ke tempat nya.

.

.

.

Jam sembilan malam Harraz sampai di sebuah tempat dimana banyak orang yang menyambut kedatangannya dan dengan wajah dingin dan juga tanpa ekspresi.Harraz dengan sifat dinginnya yang lebih di kenal dengan Ice prince.

"Malam boss !!" seru dua orang sahabat nya

Bara dan juga Bimo.

"Hemmm.."jawab Harraz dengan wajah datarnya.

"Masih setia tuh muka datar."gumam Bimo lirih.

Walaupun Bimo bicara lirih masih terdengar di telinga Harraz yang super tajam.Hanya ada tatapan tajam mengarah ke Bimo.

"Sorry,just kidding." ujar Bimo dengan menangkapkan kedua tangannya di depan dadanya.

"Semuanya sudah siap,jangan mancing kerusuhan.Jika mereka tidak mengusik duluan jangan pernah buat masalah."pesan Harraz pada kedua sahabatnya dan segerombolan anggota Scorpion yang di pimpin nya.

"Siap boss!!" seru mereka

"Bergerak sekarang."ucap Harraz mengomando para anggotanya.

.

.

Sementara di lain tempat,Bia sedang mengendap-endap keluar dari rumahnya.Dengan pakaian serba hitam dengan jaket kulit dan celana jins hitam dia memakai helm full face nya.Dengan langkah hati-hati dia menuntun motor kesayangan nya keluar dari halaman rumah.Di rasa sudah aman dan sedikit jauh dari rumahnya dia langsung menyalakan motornya dan tancap gas pergi ke tempat tujuan yang sudah di share lock oleh Joan.

.

.

Di tempat dimana di kenal dengan arena Panglima terlihat di sana sangat ramai dari biasanya.Karena memang malam ini tergolong malam spesial untuk kalangan mereka.Dua orang yang terkenal dengan musuh bebuyutan kini muncul kembali mengadu skill mereka.

Setelah lama tidak muncul setelah menyelesaikan pendidikan dan juga segala kesibukan dari dua orang ketua geng motor yang berpengaruh mereka kini kembali ke arena balap.

Brum

Brum

Suara geberan motor terdengar memekakkan telinga.Dua kelompok yaitu Scorpion dan Black Dragon pun sudah memenuhi jalanan Panglima.

Terlihat Joan,Tara dan juga Reymond menyambut kedatangan kedua kelompok itu.

"Haii bang.." sapa mereka pada senior-senior mereka.

"Akhirnya kalian datang juga."ucap Reymond si tukang penyebar informasi tentang arena balap tersebut.

"Siapa nih yang mau maju duluan,buat pemanasan."ucapnya lagi.

"Gue."ucap Bimo dari pihak Scorpion.

"Bang Bimo yang maju dari Scorpion,dari Black Dragon ?"

"Gue maju."ucap pria bernama Mike dari pihak black dragon.

"Masa cuma berdua ada lagi yang mau ikut gabung?!!" ucap Rey dengan berseru .

"Rey,temen gue mau ikutan."ucap Nada tiba-tiba.

"Nad,temen lo..mana orangnya,namanya siapa ?" tanya Rey melihat pujaan hatinya ada di arena.

" No name,tuh disana."ucap Nada menunjuk di bawah remang-remang lampu jalanan.

" Ya udah suruh siap,kita mau mulai."ucap Rey pada Nada dan di jawab anggukan kepala oleh Nada.

Dua orang dan di susul empat anggota lain yang bergabung dan terakhir sebuah motor sport hitam dengan seseorang yang terlihat asing bagi mereka dengan perawakan kecil dan ramping melajukan motornya dan berhenti di start lintasan.

Brum

Brum..

Suara sahut sahutan kendaraan yang siap untuk beradu kecepatan di dalam lintasan balap.Terlihat satu orang yang bersikap tenang.

Harraz melihat tingkah orang yang baru dia lihat di sejarah lintasannya,ada rasa penasaran di dalam hatinya.

"Kenapa Lo?"tanya Javier si musuh bebuyutan ketua Black Dragon.

"Nggak." jawab Harraz singkat.

"Gue penasaran sama No name itu, menurut gue kayaknya dia lagi coba-coba."ucap Jevier

"Jangan pernah menganggap enteng orang yang terlihat lemah Mike."ucap Harraz dengan wajah datarnya.

"Kita lihat saja nanti."ucap Jevier tersenyum miring.

Terlihat di deretan motor yang sedang bersiap untuk beraksi di depan garis start.Seorang gadis cantik memegangs bendera siap untuk menghitung mundur pertanda pertandingan akan segera di mulai.

"Tiga

"Dua

"Satu,

"Go !!" teriak nya dan dengan mengibarkan bendera dua kali ke sebelah kanan dan kiri.

Disusul dengan motor-motor yang di belakang garis start mulai menginjak pedal gas motor mereka dan melaju begitu kencang menyusuri arena balap.

"Bimo !!

"Mike !!.

Seruan memanggil nama peserta balap menambah riuhnya tempat itu.

Sedangkan satu orang yang sedari tadi tak mendapatkan sorakan menyebut namanya alias no name.Sebenarnya ini adalah arena baru baginya dan jika dulu di tempat lamanya di sebut dan terkenal dengan nama Queen.

Bersambung

Hayoooo...

Jangan lupa besok kita lanjutkan lagi yaaa..🙏

Terpopuler

Comments

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

Bia beraksi Bang Ayaz penasaran Bang

2024-04-05

0

senja indah

senja indah

novel y keren semuaaa tpi like y dikittt bgtt...moga mkin berkembang n byak like y yaaa kak otorr

2024-02-05

1

Ega April123

Ega April123

penasaran lanjut

2023-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 #Abia Kiradzki Mahardika
2 #Harraz Al'Gifari
3 #Pertemuan
4 # Caffe Viral
5 #No Name
6 #Queen
7 #Es Balok
8 #Tepati Janji
9 #Rencana Empat Bulanan
10 #Berkunjung Ke Al-Furqon
11 #Curi Dengar
12 #Perasaan Ning Laila
13 #Kena Todong
14 #Berbuat Mesum
15 #Nikah
16 # 4 Sekawan.
17 #SAH
18 # Setelah SAH
19 #Ketakjuban Harraz
20 #Syarat Dari Bia
21 #Ijab Qobul (Lagi)
22 #Mencoba Menjalani
23 #Belajar Ngaji.
24 #Membuat Teh
25 #Pesona Gus Arraz
26 #Bau Parfum di Tubuh Harraz
27 #Rencana Keluar Kota
28 #Rencana Keluar Kota (2)
29 #Andreas Julian Draxler
30 #Suamiku Di Lamar??
31 #Keputusan Bia
32 #Menuju Arena
33 #Penyerangan
34 # Siapa Satria ??
35 #Kenalan Dengan Satria
36 #Pidato
37 #Sepenggal masa lalu
38 " Sepenggal kisah
39 #Memulai dari Awal.
40 # Diusir dari Kelas.
41 #Bia Marah
42 # Minta Maaf
43 #Pengacau
44 # Maaf
45 #Hemmm..??
46 #Setoran Hafalan
47 # Ke Jakarta
48 #Jenguk Oma Hanum
49 #Sekilas Masa Lalu
50 #Jati Diri lain
51 #Pekerjaan Harraz Sesungguhnya
52 #Garden Resto
53 #Pertemuan Tak Terduga
54 #Aku bayarin..
55 #Mantu Lucknat
56 #Gadis ABG di Masa Lalu
57 #Cemburu pada Diri sendiri
58 #Mencoba Menyelesaikan Masalah.
59 # Baikan
60 #Malam Syahdu
61 #Tambo Ciek
62 #Bibit Pelakor Baru
63 #Pasang Perangkap
64 #Senjata Makan Tuan
65 #Kena Batunya
66 #Nasib Dini
67 # Keras Hati
68 #Pesantren At'Tahrim
69 #Masih Ada Luka Hati
70 #Rencana Harraz
71 #Bia Yang Bar-bar
72 #Draxters Company
73 #Usaha Lain Harraz
74 #King & Queen
75 #Harraz Jatuh
76 #Membalas Kesakitan Suami
77 #Kekejaman Bia
78 # Harraz Mengkhawatirkan Bia
79 #Dua Kepribadian
80 #Membimbing
81 #Dukungan Kanfa
82 #Tentang Kanfa
83 #Kotak Misterius
84 #Rencana Kompetisi
85 #Kompetisi
86 #Siapa di balik Teror ?
87 #Safitri vs Hilya
88 #Pembalasan
89 #Berita Bahagia.
90 #Obsesi Hilya
91 #Pertemuan tak Terduga
92 #Rencana Penyerangan
93 #Penyerangan
94 #Penyelesaian pertikaian
95 # Melahirkan
96 # Karena CINTA Itu Ada
Episodes

Updated 96 Episodes

1
#Abia Kiradzki Mahardika
2
#Harraz Al'Gifari
3
#Pertemuan
4
# Caffe Viral
5
#No Name
6
#Queen
7
#Es Balok
8
#Tepati Janji
9
#Rencana Empat Bulanan
10
#Berkunjung Ke Al-Furqon
11
#Curi Dengar
12
#Perasaan Ning Laila
13
#Kena Todong
14
#Berbuat Mesum
15
#Nikah
16
# 4 Sekawan.
17
#SAH
18
# Setelah SAH
19
#Ketakjuban Harraz
20
#Syarat Dari Bia
21
#Ijab Qobul (Lagi)
22
#Mencoba Menjalani
23
#Belajar Ngaji.
24
#Membuat Teh
25
#Pesona Gus Arraz
26
#Bau Parfum di Tubuh Harraz
27
#Rencana Keluar Kota
28
#Rencana Keluar Kota (2)
29
#Andreas Julian Draxler
30
#Suamiku Di Lamar??
31
#Keputusan Bia
32
#Menuju Arena
33
#Penyerangan
34
# Siapa Satria ??
35
#Kenalan Dengan Satria
36
#Pidato
37
#Sepenggal masa lalu
38
" Sepenggal kisah
39
#Memulai dari Awal.
40
# Diusir dari Kelas.
41
#Bia Marah
42
# Minta Maaf
43
#Pengacau
44
# Maaf
45
#Hemmm..??
46
#Setoran Hafalan
47
# Ke Jakarta
48
#Jenguk Oma Hanum
49
#Sekilas Masa Lalu
50
#Jati Diri lain
51
#Pekerjaan Harraz Sesungguhnya
52
#Garden Resto
53
#Pertemuan Tak Terduga
54
#Aku bayarin..
55
#Mantu Lucknat
56
#Gadis ABG di Masa Lalu
57
#Cemburu pada Diri sendiri
58
#Mencoba Menyelesaikan Masalah.
59
# Baikan
60
#Malam Syahdu
61
#Tambo Ciek
62
#Bibit Pelakor Baru
63
#Pasang Perangkap
64
#Senjata Makan Tuan
65
#Kena Batunya
66
#Nasib Dini
67
# Keras Hati
68
#Pesantren At'Tahrim
69
#Masih Ada Luka Hati
70
#Rencana Harraz
71
#Bia Yang Bar-bar
72
#Draxters Company
73
#Usaha Lain Harraz
74
#King & Queen
75
#Harraz Jatuh
76
#Membalas Kesakitan Suami
77
#Kekejaman Bia
78
# Harraz Mengkhawatirkan Bia
79
#Dua Kepribadian
80
#Membimbing
81
#Dukungan Kanfa
82
#Tentang Kanfa
83
#Kotak Misterius
84
#Rencana Kompetisi
85
#Kompetisi
86
#Siapa di balik Teror ?
87
#Safitri vs Hilya
88
#Pembalasan
89
#Berita Bahagia.
90
#Obsesi Hilya
91
#Pertemuan tak Terduga
92
#Rencana Penyerangan
93
#Penyerangan
94
#Penyelesaian pertikaian
95
# Melahirkan
96
# Karena CINTA Itu Ada

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!