#Pertemuan

Pagi ini Bia sudah harus masuk di kampus barunya.Setelah sarapan pagi dia langsung pamit dengan sang eyang untuk berangkat ke kampus bersama Nia dan Rafif yang sekalian berangkat ke restaurant.

Tak butuh waktu lama Bia pun akhirnya sampai di kampusnya.

"Nte',om.. makasih yaa tumpangannya."ucap Bia pada om dan tantenya sebelum dia keluar dari mobil.

"Iya, ati-ati.Kalau ada apa-apa telpon om kalau nggak tante ya,' pesan Rafif

"Siap,om !!" seru Bia dengan posisi hormat.

Rafif dan Nia melihat tingkah Bia pun terkekeh.Bia tetaplah Bia yang selalu ceria di balik sedihnya.

.

.

Bia masuk ke dalam area kampus.Banyak pasang mata yang melihat Bia dengan tatapan aneh.Mungkin karena minoritas para mahasiswi yang memakai niqab jadi merasa berbeda dan asing.Walaupun memang banyak mahasiswi yang memakai hijab namun tetap saja terlihat berbeda dan lebih mencolok.

"Permisi,maaf numpang tanya ,kelas design di sebelah mana yah ?'tanya Bia pada beberapa mahasiswi yang sedang berkumpul di koridor kampus.

"Oh,sebelah sana lantai tiga."ucap gadis dengan hijab pashmina.

"Terimalah."ucap Bia dan melangkah menuju kelasnya.

Walaupun banyak mata yang melihat kearahnya dengan tatapan mata yang terlihat aneh,bagi Bia itu sudah biasa.Karena memang waktu SMA pun dia sudah mendapatkan pandangan berbeda dari para siswa.

Bia berjalan sambil melihat ponselnya yang menampilkan pesan dari sahabatnya di Jakarta.

Brugh..

Byur..

"Astaghfirullahal'adzim.." pekik Bia saat menyadari dia benabrak sesuatu yang keras.

"Bisa nggak sih, jangan ceroboh!!" sentak seseorang.

Bia mendongakkan kepalanya dan ternyata dia menabrak seseorang tepatnya menabrak dada bidang seorang pria dan apesnya pria itu juga membawa secangkir kopi yang sudah tumpah membasahi sepatunya.

"Apa anda merasa begitu nyamannya sampai tangan anda susah untuk menyingkir dari tubuh saya?!"ucap orang itu dengan berbisik.

Mendengar ucapan itu sontak mata Bia mendelik ke arah tangan kanannya yang masih setia menempel di dada bidang pria itu.

"Ma_maaf,nggak sengaja." ucap Bia dengan mundur beberapa langkah guna memberikan jarak antara dirinya juga pria itu.

'"Merepotkan,bisa nggak sih, kalau jalan itu jangan fokus sama hp.Lihat, ulah anda gini merugikan orang lain,tau nggak," ucap pria itu dengan wajah dingin.

"Maaf kak,bang,mas..ah taulah, saya akan ganti kopi nya nanti yah,ini nomer ponsel saya anda bisa hubungi saya setelah jam kuliah nanti.Sekali lagi saya minta maaf, Assalamualaikum.."ucap Bia dengan wajah tertunduk dan langsung melangkah meninggalkan pria itu yang masih terpaku di tempat itu.

"Wa'alaikumsalam.."jawab pria itu lirih.

Pria itu pun melanjutkan langkahnya ke ruangannya guna mengganti celana dan juga sepatu nya.Untung saja dia selalu bawa cadangan baik pakaian sepatu.

"Suara itu,seperti familiar."batinnya.

.

.

Kini Bia sudah berada di dalam kelasnya.Di kelasnya pun ada saja orang yang memandang dia aneh.

"Haii..kamu anak baru yah,aku belum pernah lihat kamu di kampus.Nama ku Naila kamu?"

Naila yang mengulurkan tangannya pada Bia akhirnya Bia membalasnya dengan bersalaman.

"Bia.."jawab Bia singkat.

"Selamat pagi semua," sapa seseorang yang baru masuk ke dalam kelas itu.

"Mamp*s kenapa dia sih yang jadi dosen "gumam Bia meruntuki kebodohannya karena ternyata orang yang di tabraknya tadi adalah satu dosen di kampus nya.

Bia terus saja menutupi wajahnya dengan buku tebal miliknya.Namun siapa sangka sang dosen kini berdiri tak jauh dari tempat dia duduk.

"Kenapa muka kamu di tutup, singkirkan buku itu atau silahkan keluar dari kelas saya !!" bentak Harraz pada Bia.

Bia hanya bisa menahan nafas nya yang saat ini sudah merasa sesak karena kekurangan oksigen.

"Bi,jangan buat masalah sama pak dosen."bisik Naila pada Bia.

Bia mulai bergerak menyingkirkan buku nya dari wajah nya.Pandangan yang tajam terlihat jelas kearah nya.Bia dengan susah payah untuk menelan silvanya.Mendadak tenggorokan nya merasa kering kerontang.

"Rupanya kamu gadis ceroboh,siapa nama kamu?" tanya Harraz dengan nada dingin.

"Bia pak."jawab Bia singkat.

"Bia," ucap Harraz membeo.

"I_iya nama saya Abia Kiradzki pak." jawab Bia tanpa menyebutkan nama belakangnya.

"Oke Bia,kali ini saya maafkan kamu.Lain kali saya nggak mau kamu bersikap seenaknya di kelas saya dan jika tidak mau mengikuti aturan saya silahkan untuk segera keluar.Kita mulai untuk belajar..."ucap Harraz kembali ke depan kelas.

Sungguh Harraz adalah karakter yang di kenal dingin,kaku dan juga dosen yang terbilang killer.

Sebenarnya kalau kata Harraz dia nggak killer cuma dia nggak suka main-main saat belajar atau bekerja.

.

.

Satu jam setengah bersama dosen killer selama itu pun rasanya sesak dada Bia karena memang Harraz dengan kewibawaan dan ketegasan nya membuat kelas hening dan juga memperhatikan setiap penjelasan nya.Karena kadang Harraz setelah menjelaskan pasti akan mengadakan tanya jawab.

"Bia,kamu mau langsung pulang yah?"tanya Naila ke Bia.

"Iya sih,kenapa ?"tanya Bia balik.

"Tadinya aku mau ajak kamu ke Caffe yang viral itu Bi,sekalian ketemu temen SMA aku juga di sana."ujar Naila.

Bia melihat pergelangan tangannya jam menunjukkan hampir jam 12siang.

"Tapi,ada musholla nya kan atau Deket sana mesjid gitu.Kalau iya,aku kabarin orang rumah aku pergi sama kamu."ujar Bia akhirnya.

"Ada kok musholla nya,tenang saja ."jawab Naila dengan semangat.

Akhirnya mereka pun ke tempat dimana Naila berkata jika itu Caffe yang sedang viral.Nama "Caffe & Resto Kiraz"

"Ini Caffe nya,nggak salah?"tanya Bia pada Naila memastikan.

"Iya,udah ayok teman-teman ku sudah datang.."ujar Naila langsung menggandeng tangan Bia masuk ke dalam Caffe.

Mereka menghampiri salah satu meja yang terletak di bagian pojok restaurant.

"Haiii..Semua..!!" sapa Naila pada teman-teman nya .

Mata Bia membola dengan sempurna dengan apa yang dia lihat ternyata tiga orang yang di ajak ketemuan adalah anak-anak SMP yang dulu satu sekolah dengan Bia.

.

"Siapa Nak?"tanya seorang lelaki yang terlihat gagah

"Bi,kenalin ini temen-temen aku di SMA,ada Nada,Joan dan Tara dan ini temen baru aku Bia."ucap Naila memperkenalkan Bia pada teman-teman nya.

"Bia..?!!" ucap ketiga orang itu serempak membuat Naila terkejut.

"Iya ini gue,Lo Nada Syafira,Joan Alexander,Bantara Bumi kenalin gue Abia Kiradzki ."ucap Bia membuat ketiganya melongo melihat tampilan seorang Abia Kiradzki yang sekarang di depan mereka.

"Kalian saling kenal?"tanya Naila pada keempatnya.

"Beneran ini Bia,sumpah kalau iya Lo beda banget gini.Bia yang kenal itu tomboi,sekarang Masyaallah.."ucap Nada tak percaya.

"Kalian bener-bener nggak percaya,gua Abia anaknya mama Kiran lah.."ucap Bia dengan santai.

"Nah, sekarang kita percaya.Aahhh...senengnya ketemu Lo lagi "ucap Nada dan memeluk sahabatnya di masa SMP dulu.

Akhirnya mereka pun duduk dengan bertukar cerita.

"Bia...

Bersambung.

Haii para readers jangan lupa Like, comment sama subscribe lapak aku ini

Kalian bisa klik tiga titik yang ada di kanan atas lalu ada tulisan Subscribe langsung klik saja 🙏

Terpopuler

Comments

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

sdh g uash galak galak Abang Haraz Bua gadis yg km tolong dulu dan gadis yg km kagumi serta cintai pd padang pertama

2024-04-05

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ckk awal2 nya aja garang ma Bia,Tapi hujung2 nya Bucin..😄

2023-12-25

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Waaahh Ayaz kah??😄

2023-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 #Abia Kiradzki Mahardika
2 #Harraz Al'Gifari
3 #Pertemuan
4 # Caffe Viral
5 #No Name
6 #Queen
7 #Es Balok
8 #Tepati Janji
9 #Rencana Empat Bulanan
10 #Berkunjung Ke Al-Furqon
11 #Curi Dengar
12 #Perasaan Ning Laila
13 #Kena Todong
14 #Berbuat Mesum
15 #Nikah
16 # 4 Sekawan.
17 #SAH
18 # Setelah SAH
19 #Ketakjuban Harraz
20 #Syarat Dari Bia
21 #Ijab Qobul (Lagi)
22 #Mencoba Menjalani
23 #Belajar Ngaji.
24 #Membuat Teh
25 #Pesona Gus Arraz
26 #Bau Parfum di Tubuh Harraz
27 #Rencana Keluar Kota
28 #Rencana Keluar Kota (2)
29 #Andreas Julian Draxler
30 #Suamiku Di Lamar??
31 #Keputusan Bia
32 #Menuju Arena
33 #Penyerangan
34 # Siapa Satria ??
35 #Kenalan Dengan Satria
36 #Pidato
37 #Sepenggal masa lalu
38 " Sepenggal kisah
39 #Memulai dari Awal.
40 # Diusir dari Kelas.
41 #Bia Marah
42 # Minta Maaf
43 #Pengacau
44 # Maaf
45 #Hemmm..??
46 #Setoran Hafalan
47 # Ke Jakarta
48 #Jenguk Oma Hanum
49 #Sekilas Masa Lalu
50 #Jati Diri lain
51 #Pekerjaan Harraz Sesungguhnya
52 #Garden Resto
53 #Pertemuan Tak Terduga
54 #Aku bayarin..
55 #Mantu Lucknat
56 #Gadis ABG di Masa Lalu
57 #Cemburu pada Diri sendiri
58 #Mencoba Menyelesaikan Masalah.
59 # Baikan
60 #Malam Syahdu
61 #Tambo Ciek
62 #Bibit Pelakor Baru
63 #Pasang Perangkap
64 #Senjata Makan Tuan
65 #Kena Batunya
66 #Nasib Dini
67 # Keras Hati
68 #Pesantren At'Tahrim
69 #Masih Ada Luka Hati
70 #Rencana Harraz
71 #Bia Yang Bar-bar
72 #Draxters Company
73 #Usaha Lain Harraz
74 #King & Queen
75 #Harraz Jatuh
76 #Membalas Kesakitan Suami
77 #Kekejaman Bia
78 # Harraz Mengkhawatirkan Bia
79 #Dua Kepribadian
80 #Membimbing
81 #Dukungan Kanfa
82 #Tentang Kanfa
83 #Kotak Misterius
84 #Rencana Kompetisi
85 #Kompetisi
86 #Siapa di balik Teror ?
87 #Safitri vs Hilya
88 #Pembalasan
89 #Berita Bahagia.
90 #Obsesi Hilya
91 #Pertemuan tak Terduga
92 #Rencana Penyerangan
93 #Penyerangan
94 #Penyelesaian pertikaian
95 # Melahirkan
96 # Karena CINTA Itu Ada
Episodes

Updated 96 Episodes

1
#Abia Kiradzki Mahardika
2
#Harraz Al'Gifari
3
#Pertemuan
4
# Caffe Viral
5
#No Name
6
#Queen
7
#Es Balok
8
#Tepati Janji
9
#Rencana Empat Bulanan
10
#Berkunjung Ke Al-Furqon
11
#Curi Dengar
12
#Perasaan Ning Laila
13
#Kena Todong
14
#Berbuat Mesum
15
#Nikah
16
# 4 Sekawan.
17
#SAH
18
# Setelah SAH
19
#Ketakjuban Harraz
20
#Syarat Dari Bia
21
#Ijab Qobul (Lagi)
22
#Mencoba Menjalani
23
#Belajar Ngaji.
24
#Membuat Teh
25
#Pesona Gus Arraz
26
#Bau Parfum di Tubuh Harraz
27
#Rencana Keluar Kota
28
#Rencana Keluar Kota (2)
29
#Andreas Julian Draxler
30
#Suamiku Di Lamar??
31
#Keputusan Bia
32
#Menuju Arena
33
#Penyerangan
34
# Siapa Satria ??
35
#Kenalan Dengan Satria
36
#Pidato
37
#Sepenggal masa lalu
38
" Sepenggal kisah
39
#Memulai dari Awal.
40
# Diusir dari Kelas.
41
#Bia Marah
42
# Minta Maaf
43
#Pengacau
44
# Maaf
45
#Hemmm..??
46
#Setoran Hafalan
47
# Ke Jakarta
48
#Jenguk Oma Hanum
49
#Sekilas Masa Lalu
50
#Jati Diri lain
51
#Pekerjaan Harraz Sesungguhnya
52
#Garden Resto
53
#Pertemuan Tak Terduga
54
#Aku bayarin..
55
#Mantu Lucknat
56
#Gadis ABG di Masa Lalu
57
#Cemburu pada Diri sendiri
58
#Mencoba Menyelesaikan Masalah.
59
# Baikan
60
#Malam Syahdu
61
#Tambo Ciek
62
#Bibit Pelakor Baru
63
#Pasang Perangkap
64
#Senjata Makan Tuan
65
#Kena Batunya
66
#Nasib Dini
67
# Keras Hati
68
#Pesantren At'Tahrim
69
#Masih Ada Luka Hati
70
#Rencana Harraz
71
#Bia Yang Bar-bar
72
#Draxters Company
73
#Usaha Lain Harraz
74
#King & Queen
75
#Harraz Jatuh
76
#Membalas Kesakitan Suami
77
#Kekejaman Bia
78
# Harraz Mengkhawatirkan Bia
79
#Dua Kepribadian
80
#Membimbing
81
#Dukungan Kanfa
82
#Tentang Kanfa
83
#Kotak Misterius
84
#Rencana Kompetisi
85
#Kompetisi
86
#Siapa di balik Teror ?
87
#Safitri vs Hilya
88
#Pembalasan
89
#Berita Bahagia.
90
#Obsesi Hilya
91
#Pertemuan tak Terduga
92
#Rencana Penyerangan
93
#Penyerangan
94
#Penyelesaian pertikaian
95
# Melahirkan
96
# Karena CINTA Itu Ada

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!