Bab 13

David yang sedang menikmati pesta, tanpa sengaja memandang seorang wanita yang dikenalnya. Untuk sesaat dia memastikan dengan saksama apakah yang dilihatnya benar.

“Itu Mauren.” David menyadari jika wanita yang dicarinya beberapa bulan lalu berada di dalam satu tempat dengannya.

David datang ke pesta ini atas undangan adik tirinya. Tadi pagi dia baru sampai setelah perjalanan dari luar negeri. Jadi tentu saja membuatnya terlambat menghadiri pesta ini. David

Tentu saja itu sesuatu keberuntungan. Di saat dirinya sedang tidak mencari, wanita itu berada di depan matanya.

Sayangnya, tiba-tiba Mauren menghilang dari pandangannya. David jelas panik mengingat dia tidak akan melepaskan wanita itu.

David segera mengayunkan langkahnya mencari keberadaan Mauren. Sayangnya, saat mencari di setiap sudut, dia tidak menemukan wanita itu.

“Ke mana dia?” David menyesali karena tidak bergegas untuk mencari. Jika tadi dia bergegas, mungkin sekarang dia bisa bertemu dengan Mauren.

David terus mencari di setiap sudut pesta. Sayang, tetap tidak mendapati Mauren.

“Kak.” Saat sedang mencari Mauren suara Adriel memanggilnya. Tentu saja itu membuatnya mengalihkan pandangan. Dia segera menghampiri adiknya.

“Selamat atas pernikahanmu.” David tadi belum sempat memberikan selamat, jadi tentu saja dia segera memberikan selamat saat adiknya di sana.

“Aku pikir kamu tidak akan datang.” Adriel tahu jika kakak tirinya itu sedang di luar negeri. Jadi wajar jika tidak bisa datang. Namun, di luar dugaannya, ternyata dia datang.

“Tentu saja aku akan datang jika kamu menikah.” David sangat menyayangi adiknya itu. Jadi tentu saja dia akan datang.

“Terima kasih.” Adriel. tersenyum.

Mereka berdua asyik mengobrol.

Di tempat lain, Mauren sedang mengantarkan Arriel ke toilet. Saat temannya itu menemukan dirinya, dia sedang sibuk bersembunyi. Tentu saja itu membuat Arriel bingung karena Mauren sudah seperti maling.

Mauren pun menceritakan semuanya. Apa yang menjadi alasannya bersembunyi. Dia juga menceritakan jika sedang berusaha kabur dari pria yang ditemui dari foto yang diperoleh dari Arriel.

Tentu saja cerita itu membuat Arriel terbahak. Tidak menyangka jika aksi iseng sang teman justru membuatnya terjebak dengan salah satu pria. Sampai-sampai menghabiskan malam bersama.

Mauren hanya bisa pasrah ketika ditertawakan Arriel. Dia sadar betul jika yang dilakukan memang kebodohan. Maka itu dia tidak mau sampai bertemu dengan pria itu lagi.

Mauren dan Arriel kembali saat selesai. Tepat saat kembali ke pesta, Adriel memanggil istrinya itu. Arriel mengajak Mauren untuk menghampiri suaminya.

Berniat mengantarkan Arriel pada suaminya, justru Mauren dikejutkan dengan pria yang bersama suami temannya itu.

Mauren ikut Arriel menemui suaminya. Seperti maling yang sudah tertangkap Mauren tidak bisa menghindar lagi.

David yang melihat Mauren menghampirinya benar-benar dibuat terkejut. Susah-susah tadi dirinya mencari, Mauren justru datang sendiri padanya. Senyum puas menghiasi wajahnya.

Melihat David yang tersenyum tentu saja membuat Mauren ketakutan. Seolah ada sesuatu yang dipikirkan oleh David.

“Sayang, kenalkan ini David.” Adriel mengenalkan kakak tirinya itu.

“Hai, Arriel, senang bertemu denganmu.” David mengulurkan tangan pada Arriel.

“Senang bertemu denganmu.” Arriel mengulurkan tangannya.

“Kamu tidak mau mengenalkan temanmu, Riel.” David melirih Mauren yang berdiri di samping Arriel.

“Oh ... kenalkan ini temanku, namanya Mauren.” Arriel pura-pura mengenalkan David, padahal dia sudah tahu jika Mauren dan David saling mengenal.

“Hai, aku David.” David mengulurkan tangannya pada Mauren.

Mauren menatap malas pada David. Pria itu sengaja sekali pura-pura tidak kenal. Padahal jelas dia kenal dirinya.

“Aku Mauren.” Mauren menerima uluran tangan David. Walaupun sebenarnya dia malas sekali.

Mereka berjabat tangan. Sayangnya, David tidak langsung melepaskan. Hingga membuat Mauren harus segera menarik tangannya.

“Riel, aku pergi dulu. Mau mengurus yang lain lagi.” Mauren memilih untuk segera berpamitan. Tak mau sampai berlama-lama dengan David.

“Iya.” Arriel mengangguk.

Mauren segera berlalu meninggalkan David, Arriel, dan Adriel.

Melihat Mauren pergi, tentu saja David tidak bisa melepaskan begitu saja. “Driel, aku pergi dulu.” David pun ikut berpamitan. Segera mengejar Mauren. Tak mau sampai kehilangan wanita itu lagi.

Terpopuler

Comments

Nunuk Bunda Elma

Nunuk Bunda Elma

gercep ya vid dari pada ngilang lagi

2023-05-04

0

beby

beby

kejar

2023-01-30

0

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

good job thor lanjutkan

2023-01-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!